Rabu, 02 November 2011

Kesetrum Ditonjok Nasi Pedas Bali!

Kesetrum Ditonjok Nasi Pedas Bali!
 


Nasi rames gaya Bali ini berbeda dengan nasi campur Bali. Ragam lauk dan sayuran tinggal pilih saja. Mulai dari ati ampla balut bumbu cabai, tumis kangkung, mi goreng, urap, telur bumbu kuning dan masih banyak lagi. Tetapi bersiap-siaplah ditonjok rasa pedas menggigitnya. Huah..huah!

Nasi campur Bali memang sudah tidak asing lagi baik di telinga maupun di lidah kita. Tanpa harus ke Bali pun kita bisa mencicipinya. Tapi untuk nasi yang satu ini, sepertinya memang harus meluncur ke pulau dewata dulu baru bisa merasakan sensasi rasanya.

Nasi pedas Bu Andhika sudah saya dengar kiprahnya bahkan saat di Jakarta. Kalau menurut teman saya, jalan-jalan ke Bali gak afdol kalau belum mencicipi nasi pedas Bu Andhika ini. Daripada penasaran, langsung saja saya meluncuru ke Jl. Raya Kuta, tak jauh dari Joger.

O lala, warung tenda ini ternyata sudah cukup padat pengunjung. Baik mereka yang makan di tempat ataupun yang dibungkus untuk di bawa pulang. Bahkan saya harus rela berdiri untuk mendapatkan giliran memesan makanan. Kalau dilihat-lihat sih, warung ini tak ada bedanya dengan warung nasi rames yang banyak bertebaran di Jakarta.

Etalase panjang memajangkan berbagai macam masakan rumahan. Pembeli tinggal tunjuk mana makanan yang diinginkan. Harganya pun tidak terlampau mahal, untuk seporsi nasi pedas standar dibandrol dengan harga Rp 12.000,00 tapi kalau menambahkan lauk lainnya beda lagi harganya tapi tak lebih dari Rp 20.000,00.

Sambil menunggu untuk dilayani, saya asyik ngemil keripik usus yang ditaruh dalam keranjang di meja. O ya, jangan bayangkan warung tenda milik bu Andhika ini memiliki banyak meja. Justru paling banyak di sini hanyalah jejeran kursi plastik. Rata-rata pengunjung cukup duduk manis sambil menikmati nasi pedasnya tanpa perlu menggunakan meja.

Nasi pedas disajikan diatas piring anyaman yang dialasi kertas nasi. Untuk jenis nasi pedas standar biasanya berisi nasi dengan side dish berupa kering tempe, sayur tumis (biasanya tumis kangkung) serundeng kelapa, mi goreng dan suwiran daging halus dengan bumbu manis-manis pedas. Nah, pilihan lauk lainnya ada telur ceplok, ati dan ampela, ayam suwir, opor ayam, uraban, dan masih banyak lagi.

Kalau saya lebih memilih ditambahkan dengan urapan dan  ayam  suwir tak ketinggalan sambal bajaknya. Nasi putihnya pulen dan masih hangat, suwir ayamnya pedas gurih, sedangkan suwir dagingnya manis-manis pedas. Urabannya juga tak kalah pedas, tapi rasanya mantap dan pas! Semburat gurih kepala, pedas cabai dan aroma bawangnya benar-benar mantap.

Tapi diantara semua lauknya, yang paling nonjok adalah sambalnya. Tak mengira kalau rasa sambalnya akan membuat saya seperti disetrum! Sambalnya mirip dengan sambal goreng biasa, tapi dugaan saya cabai yang digunakan adalah cabai rawit merah. Jadi rasa pedasnya benar-benar nyegrak! Tapi herannya ngga bikin kapok, justru ingin lagi dan lagi.

Tanpa terasa peluh pun mulai bermunculan. Udara Bali yang cukup panas malam itu semakin panas dengan manu nasi pedas Bu Andhika ini. Kalau yang saat ini tengah berlibur ke pulau dewata, warung nasi Bu Andhika bisa jadi target wisata kuliner Anda. Apalagi harganya tak terlalu mahal, seporsi nasi berikut lauk harganya sekitar Rp 12.000 - Rp 20.000 saja.

Nasi Pedas Ibu Andika
Jl. Raya Kuta Gg. Kubu 120C
Seberang Supernova minimarket - Kuta
Telp: 0815 583 18187, 0813 3872 8749



Sumber: http://www.detikfood.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar