Senin, 28 November 2011

Obat Penyembuh AIDS Ditemukan, Antara Harapan dan Was-was!!!

13224363262016072871 



Dari data yang dilansir oleh Direktoran Jenderal Pengendalian Penyakit Menular (PPML), melaporkan per Semptember 2011 dari 10 provinsi dengan kumulatif ditemukan kasus AIDS terbanyak, terdapat variasi data jumlah yang tertular, tiga yang terbanyak adalah Jatim sebanyak 4318 orang, Papua 4005 orang, dan DKI Jakarta 3998 orang. Namun secara umum prevalensi orang dengan dengan HIV terbanyak, banyak terdapat di kota-kota besar di Indonesia. Belum lagi banyak yang mengatakan bahwa fenomena ini, ibarat fenomena gunung es atau mata buaya, yang mana yang tidak kelihatan lebih banyak dari yang kelihatan.

Masalah ini perlu menjadi perhatian kita semua, karena kalau dibiarkan begitu saja maka akan banyak lagi orang yang akan tertular. Beberapa ide sudah dilakukan namun belum maksimal diantara memberikan sosialisasi tentang pengetahuan pencegahan penularan AIDS, dan yang lain perlu pemahamaan kepada masyarakat bahwa stigma dan diskriminasi, orang dengan HIV adalah orang yang amoral perlu dihilangkan. Dengan begitu orang akan sadar dan mau bersama-sama bermasyarakat dan juga akan membuka diri bagi orang dengan HIV untuk mendatakan diri ke pihak-pihak terkait demi untuk mencegah penularan HIV yang lebih luas lagi.


Senyawa penyembuh AIDS ditemukan

Baru-baru ini seperti dilansir oleh MedicalXpress, Zhilei Chen, Asisten profesor di A&M Texas University, berkolaborasi dengan Scrips Resears Institute telah menemukan sebuah temuan yang efektif membunuh virus HIV yakni senyawa PD 404. 182. Seperti penemuan bersar lainnya yakni ditemukan dengan tidak disengaja, Senyawa PD 404. 182 untuk membasmi HIV pula demikian. Semula para peneliti menggunakan senyawa PD 404. 182 ini dimaksudkan untuk mengembangkan senyawa yang secara efektif melawan virus Hepatitis C. Namun ketika Chen dkk. mencoba menggunakannya untuk membunuh HIV ternyata lebih efektif.

Senyawa PD 404. 182 bekerja lebih spesifik dengan cara menyerang material bagian dalam virus HIV, merusak RNA nya, sehingga RNA virus HIV tidak stabil yang menyebabkan HIV sulit berevolusi dan berkembangbiak dan menjadi resisten dan akhirnya tidak dapat menginfeksi. Senyawa ini berbeda dengan senyawa lain yang membunuh sel virus dengan cara menyerang material luar (dinding sel) dari virus, sehingga agak berbahaya karena dinding sel HIV sama seperti dinding sel manusia dan berakibat fatal bila senyawa lain tersebut digunakan pada manusia.

Patutlah kita mengapresiasi kerja Chen dkk. Karena kekhawatiran orang dengan HIV seolah tidak memiliki harapan untuk menikmati kehidupan dengan lebih bebas tanpa stigma dan diskriminasi yang seharunya dihilangkan oleh masyarakat. Tapi jangan terlalu bergembira kegirangan, karena pada proses pengembangan obat baru tidak otomatis senyawa yang secara In vitro (Laboratorium) berkhasiat, langsung diproduksi untuk diberikan kepada manusia. Namun, setidaknya 10 tahun lagi semenjak ditemukan senyawa baru baru bisa digunakan pada manusia.

Pada proses pengembangan obat baru, terdapat tiga tahapam yang harus dilalui sebelum senyawa (obat) tersebut digunakan oleh masyarakat luas yaitu 3-4 tahun dicobakan pada Hewan (Probandus), 4-5 tahun dicobakan pada Manusia (probandus), 2-3 tahun untuk registrasi. Dalam proses pengembangan obat baru ini, kadangkala tidak sesuai harapan, banyak obat yang berkhasiat pada saat di laboratorium dan ketika di ujikan pada hewan dan manusia ternyata tidak berkhasiat bahkan tidak memberikan efek sedikitpun. Oleh karena itu, harapan yang tinggi sekaligus was-was agar senyawa ini bisa digunakan kepada manusia tetap kita apresiasi dan dukung.


Ditemukan Varian HIV langka

Ditengah harapan kuat, dan kegembiraan terhadap penemuan senyawa PD 404. 182. Seperti dilansir oleb BBC. Seorang Pria Prancis, 57 tahun terjangkit Varian HIV langka, sepulang dari negara Kamerun. Pria itu terjangkit HIV langka yaitu HIV-1 grup N yang sebelumnya pernah ditemukan pada tahun 1998 yang menginfeksi seorang perempuan kamerun, setelah berhubungan seksual dengan pasangan wanitanya di negara tersebut. Karena keluhannya demam tinggi, timbul ruam dan bisul, maka pria tersebut dibawa ke RS Saint Loise. Dari hasil pemeriksaan oleh Tim dokter yang dipimpin oleh Profesor Francois Simon menemukan di dalam tubuh pria tersebut terdapat varian HIV langka ini.

Oleh karena ini, perlu dihimbau agar badan otoritas yang berwewenang diseluruh dunia untuk segera mengawasi epidemi virus ini agar tidak menyebar lebih luas lagi. Sekaligus menghimbau masyarakat agar lebih memahamkan diri tetang cara-cara penularan virus ini dan menghindarkan diri untuk tertulari. Ini penting karena walaupun ada sedikit kabar gembira tentang senyawa PD 404.182 yang dapat membunuh HIV, namun senyawa PD 404. 182 belum tentu secara efektif membunuh varian HIV langka ini karena perbedaan material pembentuknya.


Azanuddin Umaee
Image dari bbs.freetalklive.com
Sumber: http://kesehatan.kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar