Senin, 28 November 2011

Rakyat Miskin Tewas Berebut Zakat, Orang Kaya Pingsan Berebut Blackberry

 


Rakyat Miskin Tewas Berebut Zakat, Orang Kaya Pingsan Berebut Blackberry. 

Itulah fakta potret kehidupan yang benar-benar terjadi di Indonesia. Kalau kita sudah sering mendengar berita tentang rakyat miskin yang pingsan, bahkan tewas, dalam antrian berebut zakat dan sembako. Kini giliran orang-orang kaya yang berjatuhan pingsan, namun bukan karena berebut sembako, melainkan karena berebut gadget keluaran baru Blackberry. Peristiwa itu terjadi ketika pihak agen/distributor tunggal gadget smartphone Blackberry melakukan promosi penjualan produk barunya yang diberi nama Blackberry Bellagio, bertempat di Lobby Selatan, Pasific Place, Jakarta, Jumat (25/11/2011).



Ditempat itu BlackBerry Bellagio 9790 atau Onyx-3 dijual setengah harga Rp 2.295.000 dari harga normal nantinya dipasaran Rp 4.699.900. Kontan saja smartphone dengan paket promosi tersebut diserbu oleh para ”orang kaya” pemburu gadget keluaran baru. Ribuan orang kaya peminat smartphone sudah berdatangan untuk berebut antrian sejak Kamis sore 24/11/2011, padahal penjualan baru dibuka pada hari Jum’at 25/11/2011 pagi.
 
132241264270455193


Dari besarnya animo peminat Blackberry “murah” itu yang berjumlah ribuan orang,  akhirnya mereka para pengantri yang berdesakan itu makin lama semakin sulit dikendalikan, dan benar-benar memakan korban. Tiga pengantre mengalami patah tulang sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.


“Saya juga nggak tahu infonya lebih detail. Yang saya dengar mereka menderita cidera atau patah tulang,” kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Imam Sugianto saat ditemui di lokasi penjualan.


Kombespol Imam mengutarakan bahwa korban yang mengalami patah tulang ada tiga orang. Ketiganya ada yang dibawa ke RSPP dan ada yang dirawat ke RS Jakarta. “Nanti tim kita juga akan mengecek ke rumah sakit tersebut,” ujarnya.


Pihak petugas medis dari panitia acara yang menolak untuk disebutkan namanya mengaku ada lebih-kurang 90 orang yang dirawat di ruang medis yang berada di belakang loket penjualan.


“Mereka rata-rata mengalami pegal-pegal, keram, sesak nafas,” jelasnya.


Pada sekitar jam 13:00, loket penjualan sudah kosong. Namun sebagian besar calon pembeli masih berjubel di lobi. Hal itu karena mereka sudah mendapatkan nomor antrean dan berharap loket akan dibuka kembali.

Akhirnya acara promosi penjualan Blackberry Bellagio 9790 yang dijual setengah harga tersebut distop, karena suasana sudah sulit dikendalikan.


“Sekarang kita bubarkan dengan alasan keamanan, kalau ada yang mati gimana”, tandas Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Imam Sugiyanto.


Sampai jam 14:30 para calon pembeli masih berjubel di Lobby Selatan, Pasific Place, dan berharap panitia membuka kembali loket penjualan dan dapat pulang dengan BB terbaru yang memilih peluncuran perdananya di Indonesia.


Para pembeli itu ngotot hendak bertemu dengan panitia. Mereka ingin mengetahui kepastian dari panitia mengenai penjualan Blackberry Bellagio atau Bol 9790 tersebut. Namun tak satu pun panitia keluar. Pada akhirnya Polisi menghimbau agar para calon pembeli itu pulang saja karena tempat penjualan tersebut sudah benar-benar ditutup, dan penjualan dihentikan untuk alasan keamanan.


Dari fakta kisah kehidupan para “orang kaya” pemburu barang mewah tersebut di atas, marilah kita bandingkan dengan potret kehidupan rakyat miskin yang tewas bergelimpangan saat berebut uang zakat Rp 30ribu dalam foto di bawah ini. Apabila melihat foto ini, apakah para orang kaya tersebut masih juga bernafsu untuk mengantri berebut Blackberry, sementara masih banyak saudara-saudara kita yang masih hidup melarat dan menderita menahan perihnya perut mereka yang lapar?


[KbrNet/adl]


Sumber: http://kabarnet.wordpress.com/
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar