Jumat, 15 Oktober 2010

Tahu Campur Kalasan



Kalau kita sedang berada di Surabaya pasti akan puas untuk berwisata kuliner, karena kota satu ini memang merupakan salah satu kota dengan sajian kuliner yang beraneka ragam dan bercita rasa tinggi. Sebut saja beberapa panganan, Tahu Campur Lamongan, Rujak Cingur, Lontong Balap, Semanggi Suroboyo dan lain-lain.

Kekhasan kuliner dari kota-kota di Jawa Timur ini adalah suatu adonan yang berbahan dasar udang, yaitu petis dan terasi. Adonan inilah yang membuat panganan-panganan tersebut berubah menjadi lezat dan gurih. Dalam makanan-makanan yang telah disebut tadi petis menjadi bahan utama.
Kita sebut saja salah satunya yaitu Tahu campur yang berasal dari kota Lamongan. Kota yang berada sekitar 100 kilometeran dari kota Surabaya. Namun panganan ini telah menjadi bagian dari kuliner khas Surabaya.
Tahu Campur terdiri dari sayur selada, tahu goreng, tauge, perkedel singkong, mie kuning, petis, daging urat, kuah kaldu daging, dan pelengkapnya krupuk udang. Bagi penggemar kuliner campuran ini sangat mengundang selera.

http://www.epochtimes.co.id/fotolain/119.jpg

Tahu Campur yang Terkenal di Jalan Kalasan
Salah satu penjual Tahu Campur Lamongan yang paling terkenal di Surabaya adalah Tahu Campur Kalasan. Kaki lima ini memang terletak di jalan kalasan 22. Pemiliknya adalah Pak Mahfud. Beliau memulai usahanya tahun 1979 dengan berjualan keliling memakai pikulan yang khas untuk berjualan tahu campur.
Cara itu dilakoninya selama 2 tahun, lalu menggunakan gerobak dorong selama 15 tahun, kemudian ia memutuskan untuk mangkal di pinggir jalan daerah kalasan setelah 11 tahun mulai berpikir bahwa pelanggannya mulai tidak tertampung maka ia menggunakan teras rumah.

Saat ditemui pak Mahfud mengatakan bagaimana tahu campurnya menjadi sangat digemari dan memiliki pelanggan yang setia. Ayah dari 5 orang anak ini mengakui jika tahu campur buatannya ini memakai bahan-bahan yang berkualitas baik dan mengurangi penggunaan bumbu penyedap masakan.
“Karena ada beberapa pelanggan saya adalah dokter mereka menyarankan agar tidak menggunakan bumbu penyedap masakan secara berlebihan. Maka saya menggunakan bumbu-bumbu yang baik kualitasnya. Agar tidak mengurangi rasa, misalnya bawang merah dan bawang purih yang baik jangan sampai ada yang busuk, udang sebagai penyedap masakan yang masih segar, sayur dan daging urat yang segar, petis yang kualitasnya baik dan menjaga kebersihan. Itu saja tidak ada resep khusus” katanya.
Tahu Campur kalasan ini banyak memiliki pelanggan yang setia, mulai saat Pak Mahfud berjualan keliling hingga saat ini mangkal di jalan kalasan, jika mereka ingin menikmati tahu campur akan segera meluncur ke jalan kalasan.

Bahkan saat itu salah satu pelanggan, Ibu Like yang mempunyai rumah cukup jauh dari jalan kalasan selalu akan datang secara teratur setiap minggu untuk menikmati tahu campur kalasan. Baik sendirian maupun bersama-sama teman-teman dan keluarga.

“Saya hampir seminggu sekali datang ke sini untuk makan tahu campur. Sudah pernah coba tempat lain tapi saya balik lagi ke sini. Sudah lama sekali saya jadi langganan. Karena tempat bersih dan rasanya memang beda dengan tempat lain. Jadi meski jauh dari rumah saya tetap ke sini” Kata ibu Like.
Bahkan ada beberapa pelanggan Pak Mahfud sudah tinggal di luar negeri, setiap pulang ke Surabaya selalu menyempatkan diri mampir ke tempatnya.

Pak Mahfud saat ini memiliki 15 pegawai dan dua counter lain yang dikelola oleh putra-putranya.
“Saat ini kami telah membuka cabang di Citos dan Royal Plaza tapi kata beberapa pelanggan, mereka lebih menikmati yang di kalasan. Karena kalau di mall ber-AC tahu campur yang berkuah kaldu daging lebih cepat dingin jadi kurang nikmat.” Jelas pak Mahfud.

Tanpa mau menyebutkan sejumlah angka, dengan rendah hati Pak Mahfud mengatakan hasil yang ia dapatkan sekarang sudah lebih dari cukup meski saat ini telah banyak muncul pesaing. Buktinya banyak pelanggan yang kembali ke tahu campur olahannya meski telah menyoba tempat lain.

Jika sedang melancong ke Surabaya tidak ada salahnya menu ini masuk dalam daftar jalan-jalan Anda. Tanpa merogoh kantong dalam-dalam, telah dapat menikmati petualangan rasa yang menakjubkan. Kunjungi jalan kalasan 22 pada sore hari jam 17.00 hingga malam. Coba buktikan sendiri.

Sumber : www.epochtimes.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar