Selasa, 02 November 2010

Taman Nasional Gunung Halimun


 

Taman Nasional Gunung Halimun merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah, hutan sub-montana dan hutan montana di Jawa. Hampir seluruh hutan di taman nasional ini berada di dataran pegunungan dengan beberapa sungai dan air terjun, yang merupakan perlindungan fungsi hidrologis di Kabupaten Bogor, Lebak, dan Sukabumi. 

Beberapa tumbuhan yang mendominasi hutan di Taman Nasional Gunung Halimun antara lain rasamala (Altingia excelsa), jamuju (Dacrycarpus imbricatus), dan puspa (Schima wallichii). Sekitar 75 jenis anggrek terdapat di taman nasional ini dan beberapa jenis diantaranya merupakan jenis langka seperti Bulbophylum binnendykii, B. angustifolium, Cymbidium ensifolium, dan Dendrobium macrophyllum.


Anjing Hutan

Kijang


Taman Nasional Gunung Halimun merupakan habitat dari beberapa satwa mamalia seperti Owa (Hylobates moloch), Kancil (Tragulus javanicus javanicus), Surili (Presbytis comata comata), Lutung Budeng (Trachypithecus auratus auratus), Kijang (Muntiacus muntjak muntjak), Macan Tutul (Panthera pardus melas), dan Anjing hutan (Cuon alpinus javanicus).

flora_fauna/macan_tutul.jpg














 Macan Tutul

Terdapat kurang lebih 204 jenis burung dan 90 jenis diantaranya merupakan burung yang menetap serta 35 jenis merupakan jenis endemik di Jawa termasuk Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Selain itu terdapat dua jenis burung yang terancam punah yaitu Burung Cica Matahari (Crocias albonotatus) dan Burung Poksai Kuda (Garrulax rufifrons). Burung elang Jawa yang identik dengan lambang negara Indonesia (burung garuda), cukup banyak dijumpai di Taman Nasional Gunung Halimun.


 Elang Jawa


Elang Jawa

http://koran.republika.co.id/images/news/2008/11/20081125131749.jpg
Elang Jawa sedang terbang

Dengan iklim yang basah, taman nasional ini merupakan sumber mata air dari beberapa sungai yang alirannya tidak pernah kering sepanjang tahun, dan delapan buah air terjun yang indah serta potensial untuk kegiatan pariwisata alam/rekreasi.
Masyarakat di sekitar taman nasional merupakan masyarakat tradisional Kasepuhan. Masyarakat tersebut memiliki pola kehidupan sangat unik dan kearifan dalam mengelola kawasan hutan di sekelilingnya selama puluhan tahun.

Taman Nasional Gunung Halimun merupakan tempat rekreasi/pariwisata alam yang sangat menarik, karena beragamnya obyek dan daya tarik wisata alam yang dimilikinya. Keheningan hutan yang terkadang terdengar suara kicauan burung dan satwa lainnya, merupakan obyek pengamatan hidupan liar yang menarik.

Canopy Trail di Cikaniki

Taman nasional ini memiliki fasilitas canopy trail untuk berjalan dari pohon ke pohon, mengamati kehidupan burung dan satwa liar lainnya yang tinggal di tajuk pohon.
Keindahan alam dengan kehidupan liar, gemuruh air terjun dan gemericik aliran sungai kecil yang jernih; kesemuanya merupakan peristiwa alam yang dapat memberi pengalaman yang mungkin tidak akan terlupakan terutama bagi wisatawan dari kota-kota besar. 


Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
- Curug Cimantaja, Curug Piit, Curug Cipamulaan, Curug Cihanyawar, Curug Citangkolo. Menjelajahi hutan, pengamatan tumbuhan dan satwa.

- Sungai Citarik. Arung jeram.

- Cikaniki dan Citalahab. Berkemah, atraksi canopy trail dan pengamatan tumbuhan/satwa.

- Candi Cibedug. Candi tua berukuran kecil dari zaman megalitik dapat dilihat 8 km dari Desa Citorek.

- Gunung Halimun (± 1.929 m. dpl), Gunung Sanggabuana (± 1.919 m. dpl). Penjelajahan dan pendakian gunung.

Obyek wisata lainnya berada di pintu masuk utama Cipeuteuy berupa Perkebunan Teh Nirmala.
Atraksi budaya di sekitar taman nasional berupa upacara Seren Tahun pada bulan Juli. Upacara tersebut diselenggarakan di Kasepuhan Banten Kidul dengan pagelaran kesenian tradisional, mulai dari kesenian yang sudah langka seperti debus, musik angklung besar sampai kesenian khas Sunda lainnya.

Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d Agustus setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi: Bogor/Sukabumi-Parungkuda-Kabandungan, 50 km (± 1,5 jam), Bogor-Cisangku, 50 km (± 2,5 jam), Rangkasbitung-Bayah-Ciparay, 186 km (± 6 jam).


Dinyatakan ---
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 282/Kpts-II/92 dengan luas 40.000 hektar
Ditetapkan ---
Letak Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi
(Provinsi Jawa Barat) dan
Kabupaten Lebak (Provinsi Banten)
Temperatur udara Rata-rata 30° C
Curah hujan 4.000 - 6.000 mm/tahun
Ketinggian tempat 500 – 1.929 meter dpl
Letak geografis 6°37’ - 6°51’ LS, 106°21’ - 106°38’ BT

Kantor : Parungkuda PO Box 2, Kabandungan
Sukabumi 43157, Jawa Barat
Telp. (0266) 621256; Fax. (0266) 621257
E-mail: tngh@telkom.net



Wisata Taman Nasional Gunung Halimun

Anak sungai Taman Nasional Gunung Halimun
Anak sungai Taman Nasional Gunung Halimun

Curah hujan rata-rata 4.000 – 6.000 mm/tahun, musim hujan terjadi pada bulan Oktober sampai April, musim kemarau berlangsung bulan Mei sampai September. Dengan iklim yang basah, dari kawasan ini mengalir beberapa sungai yang tak pernah kering dan mensuplai air ke wilayah sekitarnya. Sungai-sungai tersebut antara lain Ciberang/Ciujung, Cidurian, Cisadane dan Cimadur.

Taman Nasional Gunung Halimun merupakan kawasan pegunungan yang telah cukup tua. Jenis tanahnya termasuk type andosol, regosol dan grumosol. Dengan jenis batuan vulkanik seperti breksi, basatik dan lava andesit.

Kantor Taman Nasional terletak sekitar 100 km ke arah Barat Daya dari Kota Jakarta. Bisa dicapai melalui Parung Kuda – Kabandungan (± 30 km; 1 jam). Dari arah Utara kawasan ini bisa dijangkau melalui Cigudeg – Cisaura (13 km; 1,5 jam). Dari arah Selatan bisa masuk melalui Sukawayana – Ciptarasa (15 km ; 2 jam).
Beberapa obyek wisata yang menarik selain satwa dan tumbuhan adalah : air terjun, bumi perkemahan, pemandangan alam dan budaya masyarakat sekitarnya. Di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun terdapat tidak kurang dari 8 air terjun yang potensial untuk dikembanngkan. Beberapa tempat cocok untuk dikunjungi sebagai bumi perkemahan. Pemandangan hutan alam yang indah dan Perkebunan The Nirmala yang terdapat di dalam kawasan taman nasional, merupakan potensi wisata yang tak kalah menarik untuk dinikmati.

Di samping itu setiap tahun pada saat-saat tertentu di Kasepuhan Banten Kidul diadakan upacara tradisional yang cukup menarik bagi wisatawan, misalnya upacara “Seren Tahun” yang dilaksanakan sekitar bulan Juli.
Pada saat ini Taman Nasional Gunung Halimun bekerjasama dengan anggota konsorsium sedang mengembangkan kegiatan ekoturisme di beberapa kampung sekitar taman nasional.

Informasi lebih lanjut tentang obyek-obyek wisata tersebut dapat diperoleh di kantor taman nasional di Kabandungan atau Cibodas.

Menurut sejarahnya di kawasan ini pernah hidup:
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Harimau Jawa (Panthera tigris).

 
Badak Jawa


Harimau Jawa


Pada saat ini dapat dijumpai antara lain:
- Owa (Hylobates moloch)
- Surilli (Presbytis comata)
- Kera (Macaca fascicularis)
- Lutung (Trachypithecus auratus)
- Anjing hutan (Cuon alpinus)
- Babi hutan (Sus scrofa) dan kijang (Muntiacus muntjak).

 http://gedepangrango.org/jp/wp-content/uploads/2008/11/saar-1_iar1.jpg
 Owa Jawa

Di kawasan ini terdapat ± 200 jenis burung.

Tipe ekosistem hutan di taman nasional ini terdiri dari Hutan Hujan Dataran Rendah (500 – 1.000 m dpl), Sub Montana (1.000 – 1.500 m dpl) dan Montana (1.500 – 1.929 m dpl). Hutan hujan dataran rendah banyak yang telah mengalami kerusakan dan menjadi hutan sekunder, sehingga banyak ditumbuhi tumbuhan bawah dan pohon pioner seperti kareumbi (Omalanthus populneus), cangcaratan (Nauclea lanceolata) dan manggong (Macaranga rhizoides). Hidup pula beberapa jenis komersil seperti suren (Toona sureni), rasamala (Altingia excelsa), riung anak (Captanopsis javanica) dan keruing (Dipterocarpus sp).


Amorphopallus.jpg





















Bunga Bangkai yang juga ada di TN Gunung Halimun

Hutan sub montana didominasi oleh jenis rasamala (Altingia excelsa), puspa (Schima walichii) dan pasang (Lithocarpus sp) dengan berbagai jenis epifit seperti anggrek dan tumbuhan memanjat. Sedangkan hutan montana didominasi oleh jamuju (Dacrycarpus imbricatus) dan kiputri (Podocarpus neriifolius).

Daftarkan diri anda di Kantor Rayon Taman Nasional Gunung Halimun (Kabandungan) pada hari :
Senin s/d Kamis jam 07.30 – 14.30 WIB
Jum’at jam 07.30 – 14.30 WIB
Sabtu jam 07.30 – 13.30 WIB

Khusus untuk kegiatan penelitian, pendaftaran dilakukan di Kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Cibodas.

Karena Gunung Halimun merupakan kawasan hutan yang cukup terpencil, maka setiap pengunjung harus menyerahkan foto copy KTP atau kartu tanda pengenal lainnya yang syah dan ijin orang tua untuk yang berumur di bawah 17 tahun, serta membayar karcis dan asuransi kecelakaan.

Setiap pengunjung diharuskan membawa surat ijin masuk, makanan dan minuman secukupnya, memeriksakan bawaan di pos penjagaan, berjalan atau beristirahat pada jalur atau tempat yang telah disediakan, membawa kembali sampah keluar kawasan dan melapor kepada petugas saat meninggalkan kawasan.
Setiap pengunjung dilarang membawa binatang peliharaan, membawa senjata tajam atau peralatan berburu, alat bunyi-bunyian, mengubah/mengambil/merusak/mengotori.

Benda-benda yang ada dalam kawasan serta membuat api unggun dengan kayu, ranting atau sejenisnya dari dalam hutan.

1 komentar: