Minggu, 13 Februari 2011

Enaknya Jadi Koruptor di Indonesia



Enaknya jadi koruptor di Indonesia, sudah kaya-raya terhormat pula. Lihatlah Gayus, resmi menjadi terpidana 20 Januari lalu. Sudah puluhan kali keluar masuk rutan dan membuat kepala rutan dicopot dari jabatan, sempat jalan-jalan pula ke Bali, China, Singapura, dan Malaysia (dan entah ke mana lagi, yang belum terungkap).

Untuk bisa beranjangsana ke mancanegara, dia telah membuat paspor asli tapi palsu yang kini membuat sejumlah pihak terkait di negara ini seperti kebakaran jenggot. Dalam salah satu sidang di pengadilan, Gayus bahkan sempat menawarkan diri menjadi penasihat ahli di institusi pemberantasan korupsi negara ini. Tak lama setelah vonis hakim dibacakan, dia menyempatkan diri "bernyanyi" di depan pers seraya menyebut sejumlah pihak yang menurutnya ikut bersalah.

Masih kayakah pria muda bernama palsu Soni Laksono itu? Mungkin, karena kita memang tak tahu seberapa besar harta yang masih dimiliki dan yang sudah disita atau dibekukan negara. Yang jelas, untuk semua kesalahan yang sudah diperbuat, dia hanya divonis tujuh tahun. Ringan betul. Terlalu jauh beda dibandingkan dengan 20 tahun yang dituntut jaksa. Padahal selain korupsi, Gayus sudah berkali-kali melukai rasa keadilan masyarakat. Tak pelak, pengacara senior Todung Mulya Lubis pun langsung berkomentar, bahwa ini potret suram penegakan hukum di Indonesia. Dia prihatin, karena vonis ringan membuat banyak orang tak akan takut dan akan korupsi berulang-ulang.

Namun, kenikmatan menjadi koruptor seperti Gayus sebenarnya sudah didahului oleh kasus-kasus serupa. Inilah aneh bin ajaib negara hukum ini. Sebutlah contoh Jefferson Soleiman Montesqiue Rumajar, berstatus terdakwa korupsi dan ditahan di LP Cipinang, toh masih dilantik sebagai Wali Kota Tomohon di Kantor Menteri Dalam Negeri, 7 Januari lalu. Dari hotel prodeo itu, dia dengan wibawa melantik sejumlah staf ahli di instansi pemerintah daerah yang dipimpin. Sungguh kacau dan paradoks. Melantik abdi negara di tempat di mana negara justru menjebloskan orang-orang yang bersalah ke dalamnya.

Saat ini Kementerian Dalam Negeri mencatat, terdapat 17 dari 33 pimpinan daerah tingkat I atau gubernur berstatus tersangka korupsi. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengatakan, sejumlah kasus yang melibatkan kepala daerah masih terus bergulir hingga kini. Kasus terakhir yang baru diselesaikan adalah rencana penonaktifan Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamuddin, diduga terlibat korupsi dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Rp23 miliar. "Dua malam lalu saya sudah tandatangani surat (penonaktifan). Mudah-mudahan dua tiga hari ke depan dari Presiden bisa segera keluar surat untuk dinonaktifkan," katanya dalam rapat kerja dengan DPD RI, (17/1). "Sekarang 155 kepala daerah merupakan tersangka," kata Gamawan. "Tapi saya kira masih ada lagi. Saya setiap minggu menerima tersangka baru. Baru tiga bulan menjabat jadi kepala daerah, jadi tersangka. Itu prosesnya. Pengawasan di daerah kini juga berlapis-lapis. Bagaimana kita melihat itu hingga dengan begitu bisa menyiasati semua selamat dan pemerintahan ini bersih."

Mungkin itulah ekses dari ketidaktegasan negara terhadap para koruptor selama ini. Hingga banyak pemimpin di pemerintahan cacat hukum dan cacat moral. Apa jadinya negeri ini ke depan jika roda pemerintahan digerakkan mereka yang tak dapat dipercaya? Atau mungkin semua ini terjadi karena sikap yang tak tepat sekaligus tak arif terhadap koruptor. Bayangkan, misal, di Medan pernah terjadi kepulangan mantan Wali Kota Medan Abdillah di Bandara Polonia, 2 Juni 2010, disambut secara meriah oleh ratusan orang yang sengaja menjemput. Selain rakyat biasa, pejabat dan wakil rakyat setempat pun terlihat dalam arak-arakan penyambutan (mantan) koruptor yang baru bebas dan keluar dari LP Sukamiskin, Bandung, sehari sebelum itu. Orang-orang terhormat itu, antara lain, adalah sejumlah camat dan lurah di lingkungan Pemkot Medan, serta anggota DPRD setempat.

Di bandara, Abdillah saat itu langsung dielu-elukan warga. Beberapa dari mereka bahkan sempat mengupah-ngupah (memberikan semangat) kepada Abdillah. Antusiasme mereka dalam "upacara" itu bahkan sempat mengganggu para penumpang di terminal kedatangan bandara. Dari sana rombongan Abdillah yang mendapat pengawalan dari sejumlah organisasi kepemudaan menuju Masjid Raya Medan bertemu sejumlah alim ulama dan tokoh masyarakat Medan. Setelah itu, baru dia menuju rumah pribadi di Jalan Perak, Medan.
Abdillah bebas bersyarat setelah menjalani dua pertiga dari masa hukuman. Dia berada di LP Sukamiskin Bandung sejak 28 Agustus 2009, setelah sempat ditahan di LP Cipinang. Abdillah divonis empat tahun penjara terkait kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan APBD Kota Medan.

Negara ini terlalu bermurah hati kepada koruptor. Bayangkan, setiap menyambut hari raya keagamaan dan hari ulang tahun proklamasi, negara selalu memberikan remisi kepada mereka. Kalau "hadiah" potong masa tahanan itu begitu mudah diberikan, lantas apa artinya korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crime)?

Ironisnya tak cuma "hadiah", bahkan "anugerah" pun pernah diberikan kepada seorang koruptor. Adalah Syaukani Hasan Rais, mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang sudah menikmati tahun 2010. Dia diberi grasi walau masa tahanan yang harus dijalani masih tiga tahun lagi. Alasannya, karena gurubesar ilmu ekonomi Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) itu menderita sakit parah. Setelah bebas, Syaukani langsung diterbangkan ke vila pribadi di sebuah perbukitan di Kalimantan Timur. Seterusnya dia akan beristirahat di sana, di rumah asri seluas 30 hektare dilengkapi istal kuda, area berkuda, landasan helikopter, dan kebun sawit.

Ternyata Syaukani masih kaya-raya, meski pengadilan sudah dua kali menuntut membayar ganti rugi. Dari mana harta sebesar itu diperoleh? Hasil kerja-keras selama bertahun-tahun sebagai dosen hingga menjadi gurubesar? Tak mungkin. Dari kelihaian mendayagunakan jabatan selama menjadi bupati (2005-2008)? Kalau ini mungkin.

Inilah yang membuat kita miris dan bertanya: kalau begitu mampukah korupsi diperangi sampai ke akar-akarnya? Ketua Eksekutif Economic and Financial Crimes Commission (EFCC) Nigeria, Mallam Nuhu Ribadu, pernah berkata: "Kita punya masalah sama: kita cenderung memberi hormat pada kepada orang yang justru tidak layak dihormati. Kamu melecehkan dirimu, kamu melecehkan kebijakanmu. Kamu punya kesempatan baik, tapi kamu membuat para pencuri itu tetap jadi pencuri karena kecenderungan itu. Ini masalah tentang manusia, jadi jangan ada toleransi bagi para koruptor itu. Bawa mereka ke depan hukum. Di Nigeria, kami menangkap para koruptor kakap dan ini membuat trickle down effect" (Tempo, 16/9/2007).

Sementara Pascal Couchepin, Konsuler Federal sekaligus Menteri Dalam Negeri Swiss, memberi resep jangan memberi respek kepada koruptor. Swiss selama ini selalu dikategorikan Transparency International sebagai negara yang "bersih dari korupsi".

Oleh: Victor Silaen 
Penulis: Dosen FISIP Universitas Pelita Harapan 
 
www.harian-global.com

Para Pemimpin, Belajarlah kepada Dahlan Iskan !

Siapa Dahlan Iskan ? Pasti Anda semua sudah tahu. Ya, biliau adalah Dirut PLN. Dari pembacaan saya di Jawa Pos maupun di dahlaniskan.wordpress.com maka saya mengagumi sosok yang satu ini. Saya merindukan andai kata semua pemimpin kita baik di level nasional maupun daerah dan baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif bisa seperti beliau mungkin negara kita akan selangkah lagi menjadi negara yang maju nan sejahtera.

Dahlan Iskan adalah seorang santri bahkan ‘calon’ kiyai di pesantrennya. Namun karena sikap tawadlu’-nya (karena merasa dari jalur Ibu) maka beliau memilih ‘mbalelo’ yaitu hijrah profesi menjadi wartawan. Seorang wartawan yang jujur. Bahkan rela berjalan kaki karena kekurangan ongkos bis kota. Beliau tidak pernah mau menerima ‘amplop’ atau sangu dari narasumber.

Di tangan Dahlan Iskan, Jawa Pos yang dahulunya ‘hidup segan mati tak mau’ akhirnya menjadi raksasasurat kabar setanding bahkan melebihi para pesaing-pesaingnya yang lebih dahulu eksis.

Kini beliau dipercaya memimpin perusahaan plat merah, PLN. Banyak gebrakan yang sudah dilakukannya. Namun bukan dengan ‘ngeyel’ atawa ‘ngotot’ dalam mendapatkan sesuatu yang semestinya menjadi hak PLN. Beliau mampu membawa PLN keluar dari krisis dengan caranya sendiri. Ketika PLN tidak atau kekurangan pasokan gas (yang justru gas banyak diekspor) beliau tak kuarang akal. Beliau akan mengimpor gas dari luar negeri. Nah, baru pihak yang berkaitan mau memasok gas dari dalam negeri.

Begitu juga demi penghematan luar biasa ( lebih tepat sebenarnya menghentikan pemborosan) dalam kinerja PLN beliau mempunyai banyak terobosan. Ketika pembangkit di semarang yang sangat besar mmerlukan gas yang bisa dibeli agak murah dari Petronas yang beroperasi di lautan utara Semarang, ada problem yang diluar kuasa PLN. Beliau tidak berteriak-terak. beliau ambil jalan keluar dengan cara menghentikan mesin tersebut dan memasok listrik di semarang dari jalur lain yang lebih murah. Untuk di luar Jawa yang banyak sungainya digebrak penghemnatan dengan pembuatan pembangkit listrik dari aliran sungai. Pembangkit diesel diberhentikan. Dari hal ini kabarnya sudah trilyunan rupiah bisa dihemat.

Demikian sekelumit tentang Dahlan Iskan. Banyak inovasi yang dia lakukan. Banyak ide tanpa gembar-gembor. Seluruh anak buahnya di daerah diberi kebebasan menerapkan ide terobosan kelistrikan tanpa meminta harus meminta persetujuan darinya. Di tangannya lima tahun lagi mungkin PLN akan berwajah baru, menjadi perusahaan yang beretos kerja tinggi namun berorientasi pelayanan publik.

Tiknan Tasmaun

Sumber: kompasiana.com

Maaf, Saya Tidak Merayakan Hari Valentine!

129757124176013004


Benih kasih sayang ada dalam setiap jiwa kita, alangkah indahnya bisa dirayakan setiap saatnya!



Hari Valentine sepertinya sudah menjadi tradisi di hampir setiap sudut bumi. Walaupun kaum muda yang lebih dominan merayakan, terutama pasangan yang sedang berpacaran. Akan tetapi kaum dewasapun tak ketinggalan berpartisipasi.

Hari Valentine yang dirayakan setiap 14 Februari, katanya adalah hari kasih sayang. Yang namanya kasih sayang tentunya bersifat universal. Tetapi kenyataannya kemudian Hari Valentine lebih menjadi hari berkasih-kasihan antar pasangan yang dimabuk asmara.

Bahkan kemudian hari yang seharusnya menjadi indah karena saling mengasihi menjurus kepada pemahaman yang salah. Saya hanya mendengar selentingan, pada Hari Valentine dimanfaatkan saling menunjukkan kasih sayang dengan berpesta seks.

Sejujurnya saya buta tentang sejarah adanya perayaan Hari Valentine. Hanya sekadar tahu dari beberapa kali membaca. Herannya tidak ada yang saya ingat dengan jelas sampai saat ini.

Saya hanya tahu, bahwa Hari Valentine itu adalah hari kasih sayang.

Sejarah yang saya ingat_mungkin ingatannya juga salah_ tentang muasal Hari Valentine hanyalah berhubungan dengan penjara, surat, dan seseorang yang bernama Valentine.

Selain itu, gelap, alias tidak tahu. Entah mengapa saya tidak tertarik lebih mendalami. 

Saya juga tidak tahu kemudian Hari Valentine dikaitkan dengan agama tertentu dan dilarang untuk dirayakan oleh agama tertentu. Lalu diharamkan untuk dirayakan. Untuk soal ini saya memang terlalu lugu dan memang tidak mau banyak tahu.

Terus terang, dari jaman masih muda sampai sudah menjelang tua ini, saya belum pernah merayakan yang namanya Hari Valentine. Hanya tahu keramaian pada hari itu dan tidak pernah larut didalamnya. Maklum bukan anak gaul!

Apalagi saya melewati hidup ini hanya dua kali pacaran. Pernah coba-coba membeli coklat sebagai hadiah untuk istri, malah kelupaan diberikan. Akhirnya dimakan sendiri, karena sudah mencair di dalam tas.

Apakah itu berarti saya anti dengan Hari Valentine dan dengan demikian saya anti kasih sayang?

Saya termasuk tidak suka anti-antian, kecuali anti menjelekkan agama. Tidak ada masalah bagi saya berkenaan dengan Hari Valentine. Semua kembali kepada pribadi masing-masing saja.

Segala sesuatu tidak perlu disikapi secara berlebihan.

Yang jelas dalam setiap hal pasti ada sisi positifnya yang bisa kita petik. 

Bagi saya kasih sayang bukan hanya sekadar untuk dirayakan setahun sekali saja. Kasih sayang adalah termasuk kebutuhan dasar setiap manusia yang perlu dipenuhi setiap harinya.

Sepemahaman saya, bahwa kasih sayang adalah inti dari semua ajaran agama yang wajib untuk diwujudkan dalam kehidupan nyawa. Bahkan lebih luas lagi, bukan hanya sebatas sesama manusia. Tetapi kepada semua makhluk dan tumbuhan.

Bagi saya, orang yang telah memahami inti agamanya, maka perayaan kasih sayang ada setiap saat. Bukan hanya dalam waktu tertentu saja dan saya lebih ingin memahami kasih sayang dalam bentuk yang satu ini.
Boleh, kan???!

Bukankah kita harus memiliki cita-cita setinggi langit?

Ya, bila perlu kasih sayang ini bukan hanya dipermukaan bumi saja, tetapi menjulang sampai ke langit ketujuh. 

Katedra Rajawen

Sumber: kompasiana.com

Candi Ijo, Candi Tertinggi di Jogjakarta

12975003141474507066
Candi Ijo


Jogjakarta sangat kaya dengan peninggalan purbakala, hanya saja kurang promosi sehingga sangat sedikit peminatnya. Candi peninggalan kerajaan Hindu-Budha bertebaran di daerah ini(Terutama di wilayah Jogja bagian timur). Karena kurang di promosikan kebanyakan orang tahu bahwa di Jogja hanya ada Candi Prambanan, atau sebagian juga ada yang berpikiran selain Candi Prambanan di Jogja ada Candi Borobudur. Kalau Candi Borobudur berada di wilayah Jogja, itu salah besar, karena candi Borobudur berada di Kabupaten Magelang provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur lebih dekat ke Jogja ketimbang Semarang(ibukota Provinsi Jawa tengah), Wisatawan ke Jogjakarta dulu baru ke Borobudur, makanya ada yang menganggap Borobudur objek wisata di Jogjakarta.

Objek wisata Candi gak Cuma candi Borobudur(Jateng) dan Candi Prambanan(Jogjakarta) saja, masih banyak Candi-candi lain yang gak kalah menarik untuk di kunjungi. Walaupun gak sebesar kedua candi tersebut tapi tetap saja menarik karena memiliki ciri khas tersendiri.

Baru-baru ini saya mengunjungi Candi Ijo. Rasa penasaran saya terhadap Candi-candi yang berada di Jogjakarta, membawa saya sampai ke Candi ini. Candi berlokasi di atas Bukit yang bernama Gumuk Ijo (Gumuk=Bukit) di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman. Rute dari Jogja, Jalan Jogja-Solo, sampai pertigaan sebelum Candi Prambanan belok kanan (Jalan Prambanan-Wonosari), ikuti jalan tersebut akan ketemu Plang menunjukan arah Candi Ijo, beberapa meter dari Plang ada jalan kecil di timur jalan raya jalan inilah yang harus di lalu untuk sampai ke candi Ijo. Jalan menuju Candi Ijo kecil dan menanjak (namanya juga berada di lereng bukit) jadi harus berhati-hati. Sepanjang perjalanan akan disuguhi pemandangan alam yang menyegarkan mata, dapat melihat daerah yang tempatnya lebih rendah. Jalan gak terlalu sepi karena ada rumah-rumah penduduk dan juga ada aktivitas penambangan batu kapur. Tidak sulit menemukan Candi Ijo, Candi kelihatan dari Jalan.


12975008761535806402
Denah Lokasi Candi Ijo

Sebelum masuk ke areal candi, pengunjung harus lapor terlebih dahulu sama penjaga keamanan Candi. Gak perlu beli tiket masuk, hanya diminta memberi donasi (seiklasnya saja,hehe). Candi sangat sepi pengunjung, karena tidak terkenal seperti candi Prambanan atau Borobudur. Jangan kaget bila kesana Kalau candi gak ada pengunjung selain kita. 

Candi Ijo merupakan komplek percandian yang bercorak hindu. Di beri nama Candi ijo karena letak candi berada dilereng bukit yang bernama Bukit Ijo(Gumuk Ijo). Candi Ijo pertama kali di temukan tanpa sengaja oleh seorang administrator pabrik gula sorogedug yang bernama H.E Doorepasi pada tahun 1886. Waktu ia mencari lahan untuk bertanan tebu. Candi Ijo merupakan candi yang paling tinggi letaknya di banding candi-candi lain yang ada di daerah Jogjakarta, Candi ini berada diketinggian 375 dpl. Sehingga candi ini di kenal juga dengan sebutan “Candi Tertinggi di Jogjakarta”. Candi Tertinggi bukan karena tingginya bangunan candi melainkan karena letaknya yang tinggi.

Candi ini terdiri dari 11 teras yang semakin meninggi kebelakang, Bagian paling belakang berfungsi sebagai pusat candi. Pola seperti ini sangat berbeda dengan pola percandian dikawasan Prambanan, yang kebanyakan candi pola memusat ke tengah. Pola yang seperti ini satu keunikan candi Ijo, Pola candi lebih menyerupai pola candi-candi yang berada di daerah jawa timur.

Pada teras ke 11 yang merupakan pusat candi dijumpai 1 candi utama dan 3 buah candi perwara/candi pendamping yan berada di depan candi Utama(sebelah barat). Dalam candi utama dapat kita jumpai patung lingga-yoni. Lingga berbentuk selinder berada di atas penampang yang disebut Yoni. Ukuran cukup besar, Lingga-Yoni di candi Ijo merupakan salah satu Lingga-Yoni yang terbesar di Indonesia. Lingga-Yoni merepresentasikan Dewa Siwa dan Dewi Parwati yang merujuk pada sifat laki-laki dan perempuan, sehingga bermakna kesuburan dan awal mula kehidupan. Di Candi Perwara bagian tengah ada arca lembu yang bernama Nandini dan arca Padmasana. Dalam mitologi hindu Nandini dianggap sebagai kendaraan dewa Siwa. Pada candi Perwara di sisi selatan ada sebuah Yoni bentuknya hampir sama  dengan Yoni pada candi Induk hanya ukuran saja lebih kecil. Bangunan candi pada teras yang lebih rendah,(teras 1 sampai teras 10) bangunanya sudah rubuh, yang tinggal hanya bebatuan candi, mungkin sudah banyak yang hilang sehingga tidak dapat di satukan lagi.

12975003501032518918
Candi Utama


129750052453720854
Candi Perwara


1297499494690314726
Lingga-Yoni


1297499834604721592
Arca Lembu Nadini


1297501411596124854
Sisa-sisa bangunan candi pada teras yang lebih rendah


Pada umumnya candi berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Dalam kitab-kitab india kuno menyebutkan bahwa pemilihan lokasi untuk mendirikan suatu bangunan kuil dewa, lebih utama dibanding kuil itu sendiri. Lokasi kuil biasanya suatu lahan yang memiliki tanah yang subur dan dekat dengan sumber mata air. Candi Ijo berada di bukit kapur yang tidak subur dan merupakan candi yang palingtinggi dari diatas permukaan laut di banding candi-candi lain. Memperlihatkan bahwa Candi Ijo menempati lahan yang bukan di peruntukan bagi dewa, karena tanah yang tidak subur dan jauh dari mata air, Bertolak belakang dengan anjuran pemilihan lahan kuil dalam kitab india kuno. Oleh karenanya, Belum ada kepastian interpretasi hal ini (Apa candi perfungi untuk pemujaan dewa atau tidak).


12975001062045162570
Candi Perwara yang berada di sisi selatan


12974996231828298490
Candi Perwara di tengah


1297499687241994216
Candi perwara di sisi utara


Ada guyonan sebagian orang tentang candi Ijo, bernama candi Ijo karena tempat tinggalnya Kolor Ijo ma Buto Ijo,hehehe. Cuma guyonan, buktinya waktu kesana saya gak ketemu ma kedua mahluk itu, jadi nggak usah takut kalau mau berkunjung kesana. Berada diketinggian 375 dpl, jadi nuansa pegunungan sangat terasa disini. Dari areal candi dapat melihat sebagian daerah Jogjakarta(pemukiman penduduk yang tampak kecil), dan juga menyaksikan pesawat terbang yang landing dan take off di landasan pacu bandara Adi Sucipto. Melayangkan pandangan kearah utara terlihat gunung merapi yang berdiri kokoh, Material vulkanik sisa letusan beberapa waktu yang lalu juga dapat kita lihat di lereng gunung itu.

Berada di atas bukit dan jauh dari keramaian bukan berarti candi ini kotor dan gak terawatt. Candi Ijo sangat bersih tidak ada satupun sampah yang tercecer di lingukungan candi. Saat saya mengunjungi candi, ada beberapa orang yang bekerja membersihkan candi. Sangat di sayangkan candi Ini masih sangat jarang di kunjungi. Padahal Candi Ijo ini tidak kalah menarik dari objek-objek wisata yang lain, Objek wisata candi Ijo perpaduan antara objek wisata purbakala dan pemandangan alam.

Rahma Yuli

Sumber: kompasiana.com

Setan pun Tertawa


            Sepanjang perjalanan mengantar Kyai Badrun, Jarun hanya diam. Tidak seperti biasanya, mulutnya mengatup tanpa banyak bicara. Padahal, sudah sangat lumrah bila dia berbicara panjang lebar tentang hari-harinya yang mungkin tidak penting untuk dibicarakan. Mungkin Jarun sudah berubah. Ah, itu hanya kemungkinan. Rasanya sulit.

            ”Kyai...” Akhirnya kaku juga lidahnya terus mematung.
            ”Hmm?” Kyai sepertinya sedang ingin istirahat. 

Tapi, begitu mendengar suara Jarun, matanya langsung terbelalak. Kesempatan yang sejak tadi ditunggu-tunggu sang Kyai.

            ”Bagaimana kalau ada setan muncul di depan Kyai?”
            ”Setan? Setan apa?”
            ”Setan! Ya, setan. Syaithon-ir-rojim!”
            “Haha…”

            Sang Kyai tertawa. Mendadak Jarun bertanya hal yang paling aneh dari segala keanehan yang pernah dia munculkan selama ini. Ini baru kemajuan. Bertanya tentang kehadiran musuh secara nyata di hadapan. Padahal, sudah lama kita memutuskan untuk berperang, meski seringkali sering terbujuk untuk berkomplot demi melakukan makar dan kemaksiatan lepada Tuhan. 

            “Setan itu licik, Kyai.”
            “Mana lebih licik dengan koruptor?”
            “Sama!”
            “Ah, yang benar?”
            Jarun diam. Berpikir sejenak.
            “Kalau begitu, setan yang lebih licik.”
            Lho, kok berubah?”
            Lha, Kyai toh yang suruh saya berubah.”
            ”Ah, ndak. Kamu yang sontoloyo. Masak sih koruptor tidak lebih licik?”
            ”Ya, ndak.”
            ”Kenapa toh?”
            ”Karena koruptor cuma anak-anak setan.”
            ”Anak?”
            ”Ya, anak.”
            ”Anak sama bapak kan sama saja. Cuma umurnya saja yang beda.”

            Walah... Jarun makin bingung. Bapak dan anak memang sama saja. Yang beda hanya soal usia. Berbicara tentang spesies juga tidak akan bisa menyelesaikan permasalahan antara bapak dan anak karena memang sejatinya kedua hal itu setara. Setara dalam pemikiran dan gerakan karena anak mendapat warisan genetik dari sang bapak. Anak tidak akan pernah berlari jauh dari pohon orangtuanya. 

            ”Lalu kamu anggap kita anak-anak setan?”
            ”Ah, ndak. Kyai kok bisa nyimpulkan begitu?”
            Haha... Kyai tertawa lagi. Semakin keras. Satu detik, dua detik, tiga detik. Mengatup! 

            Menjadi setan kadang telah menjadi cita-cita manusia. Mungkin bosan dengan karekteristik insani yang sering salah dan berbuat baik sehingga sering dibilang munafik. Manusia kemudian berpikir untuk terus saja berbuat salah. Sudah terpercik air laut, lebih baik tenggelam sekalian. 

            Yang sebagian sibuk menggelamkan diri, yang lain sibuk menggelamkan orang lain. Mempersetankan orang untuk kepentingan pribadinya. Mungkin itu saja tidak cukup. Setan harus selalu bertambah tiap hari, bahkan tiap detik. Maka setiap kali kesalahan hadir, manusia pun berubah wujud menjadi setan. Lengkap dengan tanduk, taring dan mata yang menyala. Sekali salah, salah terus. Berubah rupa seolah telah menjadi  keputusan irreversible yang tidak akan mungkin bisa berubah bentuk ke rupa semula.

            Mempersetankan manusia benar-benar senjata yang paling ampuh untuk membunuh karakter manusia. Karakter yang seharusnya murni; jauh dan kembali, justru dipinggirkan untuk selalu menjadi hal yang layak dipinggirkan dan dijauhkan sejauh-jauhnya. Hinggá suatu saat tak akan pernah bisa kembali. Bahkan, ketika Tuhan sudah menyediakan jalan untuk kembali, manusia seolah menjadi penguasa jalan untuk menutupnya sendiri. 

            Sedangkan sebagian yang lain terus-terusan berbuat salah. Hingga setiap kali ditanya tentang perbuatannya, hanya sanggup menjawab, ”Walah, ini gara-gara setan.” 

            Setan telah menjadi primadona masyarakat yang katanya sudah modern. Tidak cukup bergentayangan lewat layar kaca, setan telah merasuk ke jiwa dan raga tanpa ada obat semujarab apapun yang bisa mengobatinya. Setan telah berdiferensiasi menjadi lautan manusia yang mempersetankan diri dan orang untuk menjadi setan seutuhnya. Tidak kurang suatu apapun. Setan telah menjadi idola baru untuk dijadikan cita-cita. Bukan lagi dokter atau insinyur, anak-anak sudah dilatih untuk menggantung harapan dirinya menjadi setan.

            Mungkin juga karena setan semula ingin menjadi khalifah di muka bumi sehingga manusia yang merasa dirinya tidak sehebat setan ingin mengubah diri menjadi setan. Padahal, bukankah setan hanya diciptakan dari api dan manusia diciptakan dari tanah? 

            Sekarang setan-setan sudah berkeliaran di sepanjang jalan. Setiap manusia yang berbuat salah, jidatnya penuh stempel bertuliskan nama setan. Setan alas, setan atap. Setiap kali kesal, manusia serta merta berteriak, ”Setan!” Mungkin memang setan telah melampaui kehadiran Tuhan di jiwa-jiwa yang kalut. 

            Dan setan pun tertawa. 

            Manusia telah menyibukkan diri dengan setan-setan dari mulutnya. Mempersetankan diri sendiri dan orang lain. Lalu mempersetankan kesalahan atas nama setan yang justru mebuat setan-setan tertawa terbahak-bahak ala setan. Karena manusia telah menjadi duplikat yang mutakhir untuk menjalankan tugas mereka yang ”mulia”.

            Haha... Sayang, setan bukan manusia.
            ”Jadi, Kyai pukul?”
            Ndak.”
            ”Kyai tendang?”
            Ndak.”
            ”Kyai usir?”
            Ndak.”
            ”Kyai bunuh?”
            Ndak.”
            ”Terus Kyai apakan?”
            ”Saya pinjam topengnya.”
            Lho, buat apa?”
             
Manusia kan lebih percaya dan takut sama setan. Ndak peduli lagi sama Kyai. Haha... Dunia ini sudah menjadi dunia setan. Setan!

            Wallahua’lam bishshowab.

Sumber: farranasir.multiply.com 



Sekilas Pariwisata Kota Batu




Saat memasuki Kota Batu hawa pegunungan yang sejuk dan segar sangat terasa. Kota Batu merupakan salah satu daerah yang dikelilingi oleh Pengunungan yang ada di wilayah Jawa Timur, yang secara geografis merupakan daerah tropis.

Kota Batu memiliki beberapa daerah wisata penggunungan atau wisata alam semisal air panas, air terjun, bumi perkemahan dan lain-lain. Selain itu Kota Batu juga banyak terdapat Wisata Buatan yang hawa pengunungannya tetap terasa.

Kota Batu merupakan tujuan utama wisatawan baik manca maupun domestik. Beraneka ragam obyek wisata yang ada di Batu semuanya itu bernuansa pegunungan, selain itu juga fasilitas yang ada di Kota Batu semisal Hotel dan penginapan lainya juga bernuasa pegunungan. Selain itu Kota Batu mempunyai julukan "Batu Kota Sejuta Pesona".

Kota batu sudah terkenal sejak abad ke-9 akhir masehi, sebagai kota wisata karena keindahan pemandangan alamnya, Kota yang terletak sekitar 19 km sebelah barat Kota Malang dan memakan waktu kurang lebih 2 jam dari kota Surabaya ini memiliki ketinggian antara 680m - 1700m diatas permukaan air laut serta suhu udara berkisar 15 - 19 derajat Celcius. Udara segar nan sejuk dan dukelilingi bukit-bukit indah menjadi daya tarik tersendiri jika di banding kota-kota lain di Indonesia.

Selain Kota Batu mempunyai julukan " Sejuta Pesona Keindahan" Kota Batu juga perbah dujuluki " De Kleine Switzerland" atau Swiss kecil di pulau Jawa mempunyai banyak potensi wisata menawan, antar lain seperti lembah songgoriti, Pasar Malam, Wisata Wana, Selecta, Wisata Desa Bunga, Jawa Timur Park, Wisata Bangunan Kuno, Wisata Agro dan masih Banyak Lagi.


WISATA AGRO

Wisata Petik Apel langsung ari pohon sebagai salah satu andalan wisata agro di Kota Batu bisa ditemui di wilayah Desa Punten, Desa Bumiaji dan Kawasan Kusuma Agro. Dari potensi Apel ini apat dibuat minuman kesehatan sari apel, cuka apel, jenang apel an kripik apel. Selain itu juga i Kota Batu dikenal sebagai penghasil sayur mayur seperti : wortel, ketang, sawi dan lain-lain. Dari hasil pertanian kentang telah diproses menjadi makanan ringan khas oleh-oleh kota Batu yaitu keripi kentang.


WISATA SEJARAH

SELECTA Didirikan oleh seorang warga negara Belanda pada sekitar tahun 1930. Setelah mengalami kerusakan pada jaman Revolusi, pada tahun 1950 dibangun kembali oleh 47 tokoh -tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pendiri selecta

Badan usaha yang lazimnya hanya diseut SELECTA ini sudah terkenal sejak dahulu, baik oleh Wisatawan Nusantara naupun manca negara karena keindahan alamnya dengan hawa sejuk segar sehingga tidak ustahil dapat membuahkan inspirasi baru bagi setiap pengunjungnya. Terbukti suatu pernyataan yang tiak ternilai harganya ari Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama pada saat berkunjung ke Selecta berupa kenang-kenangan.


Sekilas Kesenian dan Kebudayaan Kota Batu

Selain Kota Batu sebagai kota wisata, Batu juga banyak mempunyai aneka ragam seni budaya baik seni atau budaya tradisional seperti kuda lumping, campursari dan lain-lain. Dan juga budaya religius semisal sedekah bumi atau tasyakuran desa, dan banyak lagi seni budaya yang lain yang ada di kota Batu.




De Kleine Switzerland




Saat orang menyebut buah apel, udara sejuk, dan pesona alam nan indah pasti ingatannya akan tertuju pada Kota Wisata Batu. Ikon itu pula yang membedakan Kota Wisata Batu dengan kota lain di Indonesia. Secara geografis, kota di Provinsi Jawa Timur ini berada pada ketinggian antara 680-1700 meter di atas permukaan air laut dengan suhu udara berkisar antara 15-19 derajat celcius. Tepatnya di sebelah barat Kota Malang dengan jarak kurang lebih 19 km. Jika bertolak dari Kota Surabaya, perjalanan ke Kota Wisata Batu butuh waktu kurang lebih 2 jam.

De Kleine Switzerland (Swiss Kecil di Pulau Jawa), begitu dulu orang Belanda menyebut kota nan elok itu. Mereka suka pergi ke Batu jika sedang kangen dengan kota terindah di dunia yakni Swiss. Menurut mereka, hanya satu yang tidak ada di Kota Batu dibandingkan dengan Swiss yakni salju!

Banyak hal yang bisa Anda jumpai di kota yang berdiri di atas bukit ini. Jika ingin mengajak putra-putri anda rekreasi sambil belajar Anda bisa berkunjung ke Jatim Park dan menikmati aneka wahana pendidikan yang disediakan. Jangan hanya puas menikmati hiburan yang disediakan Jatim Park karena Anda bisa membawa anggota keluarga mengunjungi Taman Wisata Selecta. Di sini juga menyediakan arena bermain, berenang, sepeda air dan ekowisata berupa hutan pinus.

Puas menikmati aneka wahana di dua obyek wisata ini, ada baiknya istirahat sejenak untuk sekedar melepas lelah. Tak usah bingung, karena di Batu tersedia sarana penginapan yang nyaman mulai villa hingga hotel berbintang empat dengan tarif yang sangat terjangkau. Jangan lupa, malam harinya anda bisa kongkow bersama keluarga sambil menikmati kopi hangat dan jagung bakar khas Kota Batu di kawasan Payung. Atau sebelum ke Payung Anda bisa membawa keluarga menjelajahi wahana unik di Batu Night Spectacular (BNS). Di obyek wisata ini selain bisa menikmati aneka wahana unik seperti taman lampion dan aneka wahana permainan menantang, Anda juga bisa menikmati pemandangan suasana malam dari dataran tinggi.

Setelah puas berkeliling kota, Anda bisa menikmati hawa dingin pegunungan di berbagai obyek wisata yang tersebar di daerah pinggiran Kota Wisata Batu. Antara lain Pemandian Air Panas Songgoriti, Pemandian Air Panas Cangar, Air Terjun Coban Rais dan Coban Talun. Ada pula obyek wisata sejarah seperti Candi Renggo, Patung Ganesha, dan Junggo. Bagi yang menginginkan kegiatan ekstrim, bisa menikmati wisata pendakian di Gunung Panderman, Gunung Banyak dan Gunung Arjuno.

Anda juga bisa melihat peninggalan Jepang dengan mengunjungi Gua Jepang di Cangar dan Tlekung. Masing-masing menawarkan keekstremannya melalui kegiatan mountain hiking serta caving. Bagi pecinta olah raga yang menguji adrenalin, Kota Wisata Batu juga menyediakan olah raga rafting dan paralayang. Dengan pilihan yang begitu banyak, tentu tidak susah bagi anda untuk merencanakan kegiatan selama berlibur di Kota Wisata Batu.

Tidaklah sulit untuk mencapai Kota Wisata Batu. Kota ini bisa dicapai melalui darat maupun udara, dengan menggunakan kereta api, pesawat maupun kendaraan bermotor. Jika menggunakan transportasi umum, jalur utama berakhir di Terminal Arjosari, jalur selatan di Terminal Gadangm, dan jalur barat di Terminal Landungsari. Bila anda turun di terminal atau stasiun dan ingin langsung menuju Kota Wisata Batu, anda bisa naik mikrolet atau taksi. Semua mikrolet atau angkutan dalam wilayah Kota Malang dan Batu menggunakan inisial tujuan sebagai penanda jurusan. Sebagai contoh, AD untuk jurusan Arjosari-Dinoyo, GL untuk Gadang-Landungsari, AL untuk Arjosari-Landungsari, dan AG untuk Arjosari-Gadang.

Memang kalau berpergian dengan angkutan umum, anda harus berganti angkutan beberapa kali. Tapi jangan khawatir, jalur darat di Malang-Batu kualitasnya bagus. Jalannya beraspal mulus. Namun, perhatikan lalu lintas cukup padat terutama di hari-hari libur. Hati-hati juga, jalur menuju Kota Wisata Batu banyak dipenuhi tikungan. Dari terminal Arjosari maupun Terminal Gadang Anda mencari angkutan umum jurusan terminal Landungsari. Dari Terminal Landungsari Anda tinggal melanjutkan perjalanan dengan mikrolet jurusan Batu.

Untuk pengguna kereta api, Anda akan turun di Stasiun Kota Malang yang berada di tengah Kota. Dari stasiun itu Anda tinggal mencari mikrolet yang menuju Terminal Landungsari. Atau jika tidak ingin ribet, anda bisa naik taxi atau mencarter angkutan umum dengan tarif yang pasti terjangkau. Begitu juga dengan anda yang naik pesawat. Dari Bandara Lanud Abdulrahman Saleh Anda tinggal naik taxi yang tersedia dan langsung menuju Kota Wisata Batu. Sampai di Batu tidak perlu bingung mencari obyek wisata yang akan dituju karena peta lokasi semua obyek wisata terpampang di beberapa sudut kota. Anda tinggal memilih obyek wisata mana yang pertama kali akan dituju.

Sensasi Air Terjun

Satu lagi obyek wisata yang menjadi andalan Kota Wisata Batu. Sensasi air terjun Coban Talun dan Coban Rais yang tak hanya indah dilihat dari kejauhan. Wisata alam yang terletak di dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, ini juga lebih eksotis jika dilihat beberapa jengkal dari lokasi jatuhnya air dengan ketinggian sekitar 75 meter itu. Gemuruh suara benturan air dengan batu-batu cadas dibawahnya menambah sensasi semburan air terjun yang terasa seakan mengguyur sekujur tubuh. Berada di lokasi yang agak berjauhan dengan lokasi jatuhnya air pun akan tetap bisa merasakan sensasi ini. Bedanya, suara gemuruh itu hanya terdengar agak lirih.

Memang, untuk menikmati sensasi semburan air terjun Coban Talun maupun Coban Rais Anda harus bersabar menunggu beberapa saat hingga ada hembusan angin. Angin itu akan membawa butiran-butiran air terjun ke sekeliling lokasi air terjun yang berdiameter kurang lebih 15 meter. Jika anda amati dengan seksama pemandangan di sekitar lokasi air terjun ini akan bertambah elok karena selain bisa menikmati gemuruh deburan air terjun, anda juga bisa menyaksikan banyak pelangi. Pemandangan pelangi aneka warna itu akan bisa disaksikan di setiap sudut.

Untuk mencapai kawasan ini memang tidak mudah. Selain dituntut kehati-hatian, juga diperlukan tenaga ekstra. Pengunjung harus melewati aliran sungai dan menembus perbukitan yang tajam dan berkelok. Jalan setapak menuju lokasi amat sempit, licin dan curam. Sementara di kiri kanan jalan setapak sepanjang 2 km itu dikelilingi jurang. Begitu melintasi kawasan ini sesekali anda harus berpegangan dahan dan rumput liar yang tumbuh.

Air Panas Cangar

Wisatawan benar-benar akan dibuat kerasan berlama-lama berada di wisata pemandian air panas Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo Cangar. Di obyek wisata yang terletak di Dusun Cangar, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, ini wisatawan bisa berendam hingga berjam-jam di kolam air hangat. Untuk masuk di kawasan wisata alam ini, anda cukup membayar Rp. 2.700 per orang.

Berbekal tiket ini, Anda bisa menikmati semua potensi wisata di kawasan ini. Tidak hanya kolam air hangat, anda pun bisa menikmati suasana alam sekitar yang masih perawan. Anda tidak perlu kaget menyaksikan aneka satwa hutan seperti monyet yang masih bisa hidup bebas. Satwa-satwa ini bebas bergelantungan di beberapa dahan pohon. Aksi para monyet ini tentu menjadi hiburan pelengkap berwisata pemandian air panas Cangar.

Selain bisa menikmati sensasi Air Terjun Coban Talun, Coban Rais lalu berendam di air panas Cangar, Anda juga bisa menelusuri rimbunnya Tahura Raden Soeryo. Kawasan ini sangat cocok untuk berkemah (camping). Disini anda juga bisa melihat dari dekat sumber mata air Arboretum yang menjadi penghidupan masyarakat di 14 Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Di Arboretum, Anda bisa melihat secara langsung koleksi aneka tanaman langka dan Padang Rumput Lalijiwo yang terhampar luas seakan tanpa batas.

Hash

Kota Wisata Batu juga memperkenalkan wisata jalan sehat hash dengan rute mengelilingi area perbukitan. Sebelum olahraga alam ini diperkenalkan secara resmi ke publik, banyak kelompok hash di Malang dan Jawa Timur yang memanfaatkan Kota Wisata Batu sebagai lokasi perjalanan hobi mereka. Di rute hash sepanjang kurang lebih 8 km itu para hasher bisa menikmati pemandangan alam yang indah sambil sesekali bertegur sapa dengan warga desa di sebagian jalur hash.


 

Selecta

Ini adalah obyek wisata paling legendaris di Kota Wisata Batu. Tempat wisata yang didirikan oleh seorang warga negara Belanda Ruyter de Wildt, pada tahun 1930 ini menyuguhkan suasana yang menawan. Hamparan bunga-bunga, yang tertata apik, layaknya bunga-bunga di Belanda. Hawa pegunungan nan sejuk membikin pengunjung tak mau segera meninggalkan Selecta yang dalam bahasa Belanda Selective berarti pilihan.

Terletak di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Selecta dikelilingi gunung-gunung. Ada gunung Arjuno, Welirang, dan Anjasmoro. Untuk menuju ke sana, dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dari Kota Malang dan 3 jam dari Kota Surabaya. Ketinggian Selecta dari permukaan laut 1.150 m dpl, dengan suhu udara berkisar antara 15 – 25 derajat celcius dan kedinginan air berkisar 18 derajat celcius.

Area wisata ini sempat mengalami pembumi hangusan dan mengalami kerusakan pada jaman revolusi. Selanjutnya, pada tahun 1950 dibangun kembali oleh 47 tokoh masyarakat yang dikenal sebagai pendiri Selecta. Mereka adalah warga pribumi yang bergotong-royong untuk membangun Selecta.

Pada awal masa kemerdekaan, Selecta menjadi tempat wisata dan peristirahatan pilihan bagi semua lapisan masyarakat negeri ini. Mulai dari rakyat biasa hingga elite politik termasuk Bung Karno dan Bung Hatta.

Dari masa kemerdekaan hingga masa sekarang, Selecta tetap mempertahankan tatanan sebagai tempat wisata eksotis yang indah dan sejuk, sehingga tetap menjadi tujuan wisata pilihan bagi semua lapisan masyarakat negeri ini dan wisatawan mancanegara. Bahkan Selecta telah mengembangkan diri menjadi taman rekreasi dengan fasilitas yang lengkap tanpa mengurangi nilai sejarah dan keasriannya.

Sekarang, Selecta tidak hanya mempunyai kolam renang dengan air pegunungan yang segar dan jernih, tetapi juga dilengkapi taman bunga yang luas dan indah serta taman bermain anak dengan segala fasilitas bermain untuk anak, termasuk becak mini dan mobil mini. 

Kolam perahu dengan fasilitas perahu kano dan sepeda air, arena jogging seluas 6 hektar dan arena untuk berkuda serta tempat outbound yang ideal.

 
Ketika memasuki areal taman rekreasi Selecta, pengunjung dapat dengan mudah mendapatkan tempat parkir, karena luas tempat parkir mencapai 3 hektar dan sebuah masjid yang representatif di areal tersebut. Begitu turun dari kendaraan, pengunjung disuguhi aquarium dalam ukuran yang sangat besar dipenuhi berbagai macam ikan air tawar dan sebuah gua unik yang bernama gua singa.

BNS (Batu Night Spectacular)

Menginap di Kota Wisata Batu saat ini dipastikan akan terasa beda. Malam hari anda bisa menikmati suguhan wisata paling spektakuler di Jawa Timur di Batu Night Spectacular (BNS). Obyek wisata yang berlokasi di Desa Oro-oro Ombo ini menyajikan aneka wahana yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga anda. 

Ada puluhan wahana yang tidak akan bisa Anda lupakan setelah menikmatinya seperti galeri hantu, slalom tes, sepeda udara tertinggi, lampion garden, dan trampoline. Di obyek wisata ini anda juga bisa menguji adrenalin dengan mencoba beberapa wahana seperti drag race, mouse coaster, dan beberapa permainan lain. Banyak juga wahana yang khusus disediakan untuk anak-anak seperti kids zone yang terdiri dari 25 macam.

Selain berbagai wahana menarik, keunikan BNS juga didukung letaknya yang sangat strategis di dataran tinggi. Dari obyek wisata mala mini anda bisa menikmati pemandangan alam Kota Malang dan sekitarnya dengan lebih sempurna. Gemerlap lampu di kawasan Malang Raya malam hari akan mengiringi suasana kongkow anda di beberapa kafe yang tersedia. BNS juga menyiapkan beberapa wahana yang unik yang rugi kalau dilewatkan seperti lampion garden, galeri hantu, cinema empat dimensi, sirkuit go kart terpanjang, layar sepanjang 50 meter di area food court, dan air mancur menari.

Usai menikmati beragam wahana yang disediakan di areal seluas 3 ribu meter persegi ini, silahkan anda menuju night market. Arealnya tak hanya sekedar menjajakan beragam kebutuhan dan oleh-oleh khas. Tetapi, juga berbagai kebutuhan lainnya.

Di ujung night market, ada ratusan kursi berjajar yang disediakan bagi pengunjung di areal food court. Ada banyak pilihan menu minuman maupun makanan di area ini. Tinggal pilih minuman dingin atau panas. Begitu halnya makanan. Banyak menu yang bisa dipilih sesuai selera.

Kenikmatan di food court bukan hanya pada menu makanan atau minumannya. Tetapi juga sajian yang diberikan saat pengunjung menikmati makanan maupun minuman. Ditengah-tengah menikmati hidangan, manajemen BNS akan menyajikan show time. Ada panggung musik yang menghadirkan musik-musik terbaru.

Yang tak kalah menarik, saat show time ini adalah sajian dancing fountain (air mancur menari). Konsentrasi pengunjung pada makanan maupun minuman dijamin buyar. Tarian air mancur diiringi permainan lampu warna-warni itu mampu memaksa mata pengunjung tertuju ke liukan air. Air mancur itu terlihat cukup lihai menari mengikuti lantunan lagu. Dari lagu instrumental, pop rock, hingga dangdut koplo.

Puas menyaksikan tarian air mancur, pengunjung masih disuguhi dengan pertunjukan outer journey (keliling angkasa luar) lewat laser show di layar raksasa. Pertunjukan outer journey ini memberi sensasi tersendiri bagi pengunjung. Dengan layar 50 meter di atas kita, pengunjung serasa diajak keliling angkasa. Kadang pula, kita dikagetkan dengan helikopter animasi yang seakan berjalan di atas kita. Seru!





Jatim Park




Wisata paling dikunjungi di Kota Wisata Batu saat ini adalah Jawa Timur Park (Jatim Park). Maklum obyek wisata yang berada di lereng Gunung Panderman ini adalah yang termodern dan terbaik di Kota Wisata Batu. Wahana permainannya banyak dan pemandangannya juga indah. Selain itu hawa yang sejuk menjadikan tempat wisata yang berada di ketinggian 850 dpl itu sangat cocok untuk orang-orang yang datang dari daerah panas.

Konsep wisata yang menempati lahan 11 hektar itu memadukan secara serasi konsep pendidikan (education) dan konsep pariwisata (tourism) dalam satu ruang dan waktu. Obyek wisata terbesar di Batu ini mampu menjadi sarana penyebaran informasi tentang khazanah ilmu dan teknologi (iptek) yang dipresentasikan melalui hadirnya wahana seperti galeri belajar (seperti biologi, kimia, matematika, dan fisika). Di sana juga tersedia stadium galeri belajar yang mampu menampung 300 siswa.

Galeri belajar ini dilengkapi lembar panduan belajar siswa dan kelengkapan alat peraga ilmu terapan baik indoor maupun outdoor yang didukung oleh PLN, Telkom, Rimba Raya dan sejumlah universitas terkemuka negeri maupun swasta di Jawa Timur.

Untuk memperkaya khasanah kebudayaan bangsa, Jatim Park juga menyediakan galeri etnik nusantara dan anjungan Jawa Timur. Konsep galeri nusantara dan galeri Jawa Timur tersebut mirip dengan konsep Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berskala kecil. Tidak hanya itu, di Jatim Park pula pengunjung bisa menyaksikan berbagai kekayaan flora dan fauna.

Dengan demikian, konsep wisata ini sangat cocok untuk wisata keluarga dan anak-anak sekolah. Mereka bisa belajar sepuasnya dengan sejumlah wahana pendidikan yang ada. Jatim Park juga sangat pas untuk anak-anak usia TK, karena di sana juga tersedia kolam renang yang luas dan jernih.
Bukan hanya itu, letaknya di ketinggian, panorama yang bisa disaksikan dari lokasi Jatim Park juga sangat menarik. Karena bisa memandang hamparan pemandangan indah Kota Wisata Batu dan Malang dari atas.

Pengunjung bisa sepuasnya menikmati segala permainan yang ada di dalamnya. Jika sudah lelah berjalan-jalan dan ingin menikmati makanan yang lezat pengunjung bisa makan sepuasnya di food court yang ada. Lokasinya yang luas dan bersih membikin pengunjung bisa nyaman beristirahat sambil makan-makan.

Tirta Nirwana

 











 
Bagi anda yang biasa menghabiskan waktu dengan berenang sangat disayangkan jika tidak sempat mampir ke Tirta Nirwana Songgoriti. Di sini anda akan mendapat kepuasan yang beda. Obyek wisata yang merupakan satu kesatuan dengan obyek wisata Songgoriti ini menyediakan aneka wahana yang menarik. Begitu masuk obyek wisata ini anda tinggal pilih mau langsung berenang atau mencoba permainan menarik seperti sepeda air. Tetapi kalau ingin bersantai dulu untuk sekedar melepas lelah karena telah berkeliling obyek wisata di Kota Batu, anda tinggal melangkah lurus dari pintu masuk menuju kebun santai yang berada di samping kolam renang. Kebun ini dilengkapi tempat kongkow. Dari kebun ini anda juga bisa melihat panorama pegunungan sekitar dan menghirup udara sejuk. Kesejukan kebun ini semakin lengkap dengan kehadiran patung beberapa satwa langka di sejumlah titik. Anda bisa memanfaatkan patung-patung itu untuk berfoto bersama orang-orang tercinta.


Jika anda pergi ke tempat ini dengan membawa anggota keluarga, anda bisa membagi waktu untuk menikmati semua wahana yang disediakan. Putra-putri anda bisa langsung berenang di kolam khusus bagi anak-anak. Tidak perlu khawatir, di kolam renang ini putra-putri anda akan aman. Anda cukup mengawasinya dari kejauhan. Kolam renang ini didesain sedemikian rupa sehingga sangat nyaman dan aman untuk anak-anak. Setelah puas bersantai ria anda bisa langsung menuju kolam renang dewasa yang letaknya bersebelahan langsung dengan kolam renang anak-anak. 
Jadi, anda juga bisa memantau langsung aktivitas putra-putri anda sambil berenang.

Setelah puas berenang dan menikmati wahana yang ada, anda tidak perlu cepat-cepat pulang. Di lokasi wisata ini tersedia berbagai macam aksesoris yang bisa anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Untuk mendapatkannya, anda tidak perlu berjalan jauh ke tempat lain. Di sana tersaji lengkap mulai hasil kerajinan sampai pasar bunga aneka jenis. Tentunya, anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Harganya lebih murah dari Kota Wisata yang lain. Selain bisa menikmati semua wahana menarik di lokasi ini, anda juga bisa berlama-lama di sini untuk sekedar menikmati panorama pegunungan dan menghirup udara sejuk. Anda bisa menyaksikan pemandangan ini dengan sempurna dari semua titik. Eksotisme wisata ini sangat sayang untuk dilewati.


Wisata Pendakian

Mendaki Gunung Panderman

Di Kota Wisata Batu tidak hanya menyediakan wisata rekreasi, tetapi ada juga jalur wisata mendaki Gunung Panderman. Gunung ini sudah amat dikenal hingga ke Negeri Belanda. Maklum nama Panderman diambilkan dari nama orang Belanda Van Der Man yang mengagumi gunung tersebut.
Untuk mendaki dengan berjalan cepat hingga ke puncak hanya butuh waktu sekitar dua jam. Bagi pemula mungkin antara tiga sampai empat jam. Meski banyak jalan menanjak tetapi jarak dari kaki gunung hingga ke puncak tidak terlalu jauh.

Jika sampai ke puncak gunung, pendaki bisa menikmati indahnya pemandangan Kota Wisata Batu dan Kota Malang secara lengkap. Jika sampai puncak malam hari, akan terlihat hamparan sinar lampu kerlap kerlip nan mempesona. Dijamin bagi yang sedang berada di puncak tak ingin segera turun.

Setiap malam minggu dan hari libur banyak sekali wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang camping di lereng-lereng gunung itu. Mereka membawa tenda-tenda kecil untuk pelindung saat tidur.
Untuk naik gunung ini dari Kota Malang bisa naik bus lalu minta diturunkan di pertigaan Desa Pesanggrahan. Lalu berjalan kira-kira dua kilometer ke arah barat, dari sana suasana pegunungan mulai terasa.

Kawasan pertama yang akan dilalui jika ingin mendaki adalah kawasan Latar Ombo. Di sini biasa digunakan untuk berkemah sejumlah pendaki. Di sini juga ada sumber air yang jernih yang bisa dipakai cuci muka, mandi kalau mau, dan area di sekitarnya, bisa digunakan untuk memasak bagi pendaki yang akan meneruskan perjalanan naik atau turun. Di pos ini suasananya semakin indah. Gemericik air gunung yang jernih mampu menenangkan hati yang gundah. Sementara, dari situ juga bisa melihat kerlap kerlip sebagian lampu di Kota Wisata Batu. Suara alamnya mampu menggeser bisikan-bisikan setan yang membuat hati gelisah.

Setelah Latar Ombo, ada pos kedua yang bisa dijadikan istirahat sejenak. Pos itu namanya Watu Gede. Di kawasan ini ada batu besar, dari sini pula bisa menikmati pemandangan di bawah dengan cukup lengkap. Meski belum sampai puncak, pos ini sangat menakjubkan.

Bagi pendaki yang ingin membawa oleh-oleh bunga Edelweis, bisa mencari di beberapa semak dan lereng. Meski saat ini semakin jarang, bagi yang beruntung masih mungkin mendapatkan bunga keabadian tersebut.

Outer Journey dari Gunung Banyak

Gunung Banyak tak hanya menjadi obyek wisata yang menarik karena keindahan alamnya. Letaknya di perbatasan wilayah Kota Wisata Batu dan Kabupaten Malang ini juga serasa bisa menjadi tempat untuk menikmati “outer journey”. Ratusan ribu titik lampu warna warni menjadi sajian utama Gunung Banyak di malam hari. Pijaran titik lampu yang berjajar membuat semacam garis tak beraturan seolah hanya tampak seperti cahaya lilin. Sebagian besar titik lampu seukuran terlur puyuh tampak seakan diam. Sebagian lagi bergerak.

Itulah pemandangan yang disajikan Gunung Banyak pada malam hari. Gunung ini terletak di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, dan berbatasan langsung dengan Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Tinggi gunung kurang lebih 1.300 meter diatas permukaan laut (dpl). Keindahan pemandangan di daratan itu tak selalu tampak. Untuk menikmatinya juga terkadang harus menunggu beberapa saat. Karena, tidak jarang di tengah menikmati keindahan, tiba-tiba kabut turun menyelimuti kawasan ini. Jika sudah begini, semuanya kembali menjadi putih.



Wisata Adrenalin

Paralayang

Kota Wisata Batu tak hanya menjanjikan keindahan pemandangan alam tetapi juga menjadi salah satu jujugan para paraglider atau pecinta olah raga paragliding (paralayang). Para pecinta olah raga yang cukup memompa adrenalin itu memulai kegiatannya dari atas Gunung Banyak. Kawasan Gunung Banyak sebenarnya sudah cukup lama dikenal sebagai kawasan yang indah untuk olahraga dirgantara ini. Namun, secara resmi penggunaan kawasan tersebut sebagai kawasan paralayang pada 20 juni 2000 lalu. Saat itulah kawasan Gunung Banyak ini diresmikan menjadi wanawisata dirgantara. Peresmiannya bertepatan dengan pelaksanaan PON VI Jatim ditandai dengan pembuatan prasasti yang ditandatangani Ketua Umum Federasi Aero Sport Indonesia Marsekal TNI Hanafi Asnan.

Kawasan ini sengaja dipilih karena cocok sebagai pusat olahraga Paralayang, para atlet bisa terbang berkeliling sambil mengintip pemandangan alam dari udara. Setelah berputar-putar di udara, mereka mendarat di kawasan Songgoriti, Kota Wisata Batu. Lokasi ini tidak hanya dimanfaatkan para pecinta paralayang di Malang Raya bahkan atlet nasional tetapi juga wisatawan dari berbagai penjuru dunia. Bahkan, di kawasan ini juga kerap dijadikan even paralayang mulai tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Biasanya, kawasan ini baru ramai dikunjungi para pecinta paralayang pada bulan Juni hingga Oktober.

Rencananya, di kawasan ini juga akan digelar atraksi penerbangan paralayang di malam hari. Tentunya, kegiatan ini akan menjadi kemasan wisata yang menarik dan unik. Bagi pengunjung yang ingin menyaksikan atraksi para atlet paralayang baik dari lokasi pendaratan di kawasan Songgoriti maupun dari lokasi pemberangkatan di atas Gunung Banyak tidak perlu khawatir. Di lokasi ini juga tersedia banyak fasilitas pendukung mulai gardu pandang, warung makanan, hingga tempat singgah yang layak.


Downhill

Selain Gunung Banyak, di Batu ada satu lagi gunung yang digunakan sebagai medan olahraga ekstrim. Gunung itu adalah Gunung Klemuk. Lokasinya di Dusun Songgoriti, Kelurahan Songgokerto, Kota Wisata Batu. Sejak 2004, gunung ini dijadikan lintasan olahraga bernyali yaitu sirkuit balap sepeda turun bukit (downhill). Lintasan yang memiliki panjang 1,2 kilometer di gunung ini memang cukup menantang bagi seorang pembalap.

Lintasan yang terus menurun menelusuri bukit memang cocok bagi pembalap yang ingin mengadu nyali. Karena itu, jika tak lihai menaiki sepeda Mountain Bike (MTB), jangan coba-coba melewati trek ini agar tidak celaka. Karena di lintasan yang cukup curam itu di sisi kanan-kirinya terdapat jurang yang cukup dalam dan membahayakan sang pembalap jika tidak benar-benar hati-hati. Namun jangan khawatir, para pembalap pemula yang ingin mencoba lintasan ini disediakan lintasan khusus tepatnya 500 meter sebelum finish. Melewati lintasan yang khusus disiapkan untuk pemula ini lebih aman karena lokasinya relatif agak jauh dari jurang.

Arung Jerang (Rafting)

Kota Wisata Batu tidak hanya menyajikan wisata ekstrim paralayang dan downhill. Ada tujuan wisata yang tak kalah menantang, yakni rafting atau arung jeram. Namanya Kaliwatu Rafting yang menyusuri aliran Sungai Brantas di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu.
Arung jeram di aliran sungai ini terhitung cukup menarik dan menantang. Selain aliran sungainya yang deras, juga banyak ditemui bebatuan dalam ukuran besar di sepanjang aliran sungai ini. Mengikuti rafting di aliran sungai Brantas ini memang bisa membuat jantung berdenyut keras. Bukan saja karena benturan dengan bebatuan sungai, tapi juga efek terjun mengikuti arus sungai yang deras. Sensasi yang ditimbulkan pun beragam. Kadang meliuk seperti ular, kadang pula bergoyang.

Untuk mencapai lokasi rafting ini tidaklah sulit. Kaliwatu rafting yang dikelola dengan konsep pemberdayaan masyarakat itu terletak di tengah perkotaan. Dari alun-alun Kota Wisata Batu hanya berjarak sekitar 2 kim. Dari jalan raya Desa Pandanrejo, hanya berjarak sekitar 500 meter. Untuk mencapai kawasan ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati pematang sawah.

Wisata Agro


Di Kota Wisata Batu anda juga bisa menikmati wisata agro. Mulai petik apel, petik strawberry, jeruk dan sayur-mayur. Wisatawan juga bisa memilih aneka bunga. Wisata petik apel langsung dari pohon dapat ditemui di wilayah Desa Punten, Desa Bumiaji, Sidomulyo dan sekitarnya. Atau, kalau ingin yang dekat dengan hotel bisa di kawasan wisata Kusuma Agro.

Memetik apel langsung dari pohonnya memiliki kenangan sendiri yang tak terlupakan, karena memetik apel tidak sembarangan memetik. Bukan hanya acara memetik, pengunjung juga akan diterangkan tentang ciri-ciri apel yang sudah tua dan masih muda. Karena bentuk besar bukan berarti tua. Dengan memetik apel itulah pengetahuan tentang apel akan bertambah. Dan ingat, wisata memetik apel di Indonesia hanya ada di Batu jadi sangat disayangkan jika datang ke Batu tanpa mencoba sensasi petik apelnya.

Puas memetik apel, anda bisa berpindah untuk berbelanja bunga. Di Kecamatan Bumiaji, mulai dari Desa Punten, dan Pandanrejo banyak ditemukan penjual bunga. Termasuk di Desa Gunungsari Kecamatan Batu, banyak lahan bunga yang dikelola petani.

Karena kawasan ini terkenal pusat budidaya bunga, sampai-sampai ada jalan yang khusus dinamakan Jl Bukit Berbunga. Begitu masuk jalan tersebut wisatawan akan langsung disambut oleh warna-warni bunga yang berjajar rapi di kanan-kiri jalan. Jika anda tergesa-gesa bisa turun di pinggir jalan sejenak dan memilih bunga, lalu pergi lagi. Tetapi jika ada waktu luang, lebih baik menelusuri kampung-kampung di sana yang dipenuhi dengan bunga-bunga nan mempesona.

Lalu, beristirahatlah di Pasar Bunga di Desa Sidomulyo. Di sana anda tidak hanya bisa memilih bunga sepuas-puasnya tetapi juga bisa menikmati pemandangan nan indah. Hamparan bunga dengan latar gunung-gunung.

Selain bisa melakukan petik apel dan bunga dari pohonnya langsung, ada satu lagi wisata yang dijamin akan membuat anda terkesan yakni perah susu. Dengan potensi sapi perah yang luar biasa, Kota Wisata Batu menjadi salah satu kota pemasok susu segar ke beberapa perusahaan susu instan di Indonesia seperti Nestle. Ada beberapa daerah di Kota Wisata Batu yang menjadi pusat peternakan sapi perah antara lain Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan, dan Desa Oro-oro Ombo.

Di pusat peternakan sapi perah ini anda tidak hanya bisa menyaksikan bagaimana para peternak memerah susu, anda pun bisa praktek langsung cara memerah susu dengan bimbingan para peternak setempat. Tentunya, hal ini akan menjadi pengalaman tersendiri yang akan terus berkesan dalam


Kuliner

Saat anda capek keliling Kota Wisata Batu menelusuri keelokan wisatanya, anda tidak perlu susah payah mencari pusat kuliner untuk mengisi perut yang kosong. Banyak lokasi kuliner yang siap menanti kedatangan anda. Bahkan, suasana di pusat-pusat kuliner di Kota Wisata Batu tidak hanya pas untuk mengisi perut yang kosong tetapi juga sangat cocok untuk melepas lelah. Salah satunya, di Warung Bambu yang berlokasi di Jl Raya Selecta, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji. Di warung lesehan ini rasa lelah anda akan benar-benar hilang. Selain menyediakan menu spesial, datang ke warung seakan menemukan kesejukan baru.

Sambil menyantap gurami bakar yang menjadi menu spesial, di sini anda akan dimanja dengan ikan-ikan koi yang siap memijat kaki anda. Maklum, di warung ini memang dikelilingi kolam ikan yang berisi ribuan koi besar dan kecil.

Untuk bermain dengan ikan-ikan itu anda tinggal membeli pakan ikan yang disediakan pemilik warung dalam bungkus plastik kecil seharga Rp. 1.000 per bungkus. Dengan menaburkan beberapa pakan ke kolam, ikan-ikan itu akan bergegas menghampiri anda. Saat ikan-ikan itu mulai berdatangan, segera julurkan kaki anda ke kolam. Begitu ikan menghampiri pakan yang anda sebarkan, anda akan merasakan kaki seakan dipijat refleksi oleh gerakan ikan yang berebut pakan.

Suasana ini memang sangat pas untuk melepas lelah dan mengisi perut kosong. Gemericik sumber mata air yang sangat jernih dan alami menambah kepuasan menikmati gurami bakar yang menjadi menu spesial lesehan ini. Menikmati gurami bakar di lesehan ini akan terasa beda dengan di tempat lain. Ini bukan semata-mata karena suasananya yang sangat mendukung tetapi karena ikan yang dimasak benar-benar masih segar.

Pusat kuliner lain yang juga sangat terkenal di Kota Wisata Batu adalah Payung. Kawasan ini menjadi tempat favorit para muda-mudi yang sekedar ingin melepas penat. Di sepanjang jalan di Payung terdapat ratusan kafe yang menyediakan makanan khas, jagung bakar, roti bakar dan mie. Meski banyak juga yang menyediakan nasi.

Lokasinya berada di pinggir jalan utama Batu-Pujon sekitar tiga kilometer sebelah barat Kota Wisata Batu. Kafe-kafe di kawasan ini dibikin lesehan yang dikotak-kotak sehingga tempat antara para pengunjung di sekatan kotak itu tidak saling mengetahui. Tempat itulah yang paling favorit dikunjungi pasangan muda-mudi.
Sambil beristirahat di kafe-kafe itu anda juga bisa menikmati pemandangan Kota Wisata Batu dari atas. Hawa dingin dan berkabut membuat suasana di Payung menjadikan kesan tersendiri bagi pengunjung. Sambil makan jagung bakar ditemani kopi atau susu hangat dijamin anda akan betah menghabiskan waktu di kafe-kafe di Payung tersebut.

Selain dua lokasi kuliner diatas, banyak restoran di Kota Wisata Batu yang siap menyambut wisatawan dengan aneka masakan khas seperti Warung Sate Kelinci di Jl Raya Beji Kota Wisata Batu. Di sepanjang Jl Raya Beji ini juga terdapat restoran lain yang juga menyajikan aneka masakan khas seperti Rest Ba-Be. Di beberapa sudut kota juga bertebaran warung dan restoran antara lain Rumah Makan Khas Jawa, Batu Suki, dan Grand Pallem. Puluhan pusat kuliner yang tersebar di beberapa sudut Kota Wisata Batu ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, khususnya pada hari-hari libur.

Aneka Kerajinan Khas Batu

Kota Wisata Batu juga terkenal sebagai kota sentra kerajinan di Jawa Timur. Di kota wisata ini berkembang aneka kerajinan khas seperti batik di Desa Sisir Kecamatan Batu. Di Batu terdapat tiga sanggar batik yakni Sanggar Butik Olive Batik, Raden Wijaya dan Semar. Batik asli Kota Wisata Batu sangat khas karena menonjolkan kreasi unik sesuai potensi yang ada seperti apel, sayur-sayuran, bunga dan mata uang.



Kota Wisata Batu juga mempunyai sentra kerajinan cobek yang terbuat dari batu di Dusun Rejoso, Desa Junrejo Kecamatan Junrejo. Tidak sulit bagi masyarakat luar Kota Wisata Batu untuk menemukan Dusun Rejoso, karena dusun ini sejak zaman kemerdekaan sudah menjadi salah satu pusat kerajinan cobek dari batu.

Ada juga kerajinan batu onyx di Jl Mertojoyo 130 Dadaprejo-Junrejo Batu. Kerajinan Onix ini juga sudah merambah ke Luar Negeri. Selain itu, hasil kerajinan ini juga sering diikutkan di berbagai ajang pameran di Indonesia. Anda dapat membeli berbagai bentuk kerajinan onix dengan berbagai kreasi seperti tempat buah, pajangan rumah, patung, dll.

Di Kota Wisata Batu juga terdapat berbagai sentra kerajinan gerabah, antara lain gerabah antik dan gerabah patung. Produk kerajinan ini paling banyak dipasarkan di Bali, Malaysia, dan Malang Raya. Di Bali hasil kerajinan ini banyak digunakan pada upacara adat.

Kota Wisata Batu juga memiliki pusat kerajinan gong ini di Desa Junrejo. Tepatnya di rumah salah seorang warga bernama Munaji. Meski umurnya sudah 81 tahun, Munaji masih mampu membikin alat musik khas Jawa itu. Karyanya tidak hanya dipakai untuk pelengkap musik tradisional Jawa di tanah air, tetapi juga sampai diekspor ke mancanegara.

Sejarahnya, kerajinan gong ini didirikan Munaji sejak 1945. Awalnya, dia mengaku hanya ikut pande (pembuat peralatan sawah). Lama-lama berkembang menjadi perajin gong hingga terkenal ke daratan Eropa. Gong yang diproduksi home industry ini berhasil menyelaraskan nada yang merupakan bagian paling sulit dalam proses pembuatan gong sehingga gong yang diproduksi home industry milik Munaji ini lebih unik dari gong yang ada di tempat lain. Selain memproduksi gong, home industri milik Munaji ini juga lihai membuat gendang kendang, sebagai perlengkapan gamelan.

Di kota nan sejuk ini ada seorang ahli membikin biola, namanya Moestafidz Chaeroni. Tak tanggung-tanggung kualitas biola bikinannya bisa disejajarkan dengan biola produk eropa. Moestafidz, sejak tahun 1982 lalu menekuni usaha membikin biola yang berkualitas. Lalu pada tahun 1982, dia diajak oleh teman berkebangsaan Italia, Alviano pergi ke Jakarta untuk menekuni musik. Sejak saat itu, dia berjuang keras mempelajari berbagai alat musik seperti piano, gitar, biola, dan alat gesek lain. Setelah sekian lama belajar membuat biola, Moestafidz akhirnya mampu memproduksi biola yang bisa menghasilkan bunyi lebih empuk. Pesananpun mengalir. Kini sudah ratusan biola dia hasilkan. Soal harga bervariasi, tergantung kualitasnya, mulai seharga Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.

 Sumber: batukota.go.id