MASIH ingat lagu “Peterson” dan “Gadis Tersesat”? Ya, dua lagu itu milik Grass Rock, band pengusung progressive rock asal Surabaya, yang sempat menjulang namanya di era 1990-an. Dulu, grup ini digawangi Edie Kemput (gitar), Rere Reza (drum), Mandao (kibor), Yudie (bas), serta dua vokalis: Zoel dan Almarhum Dayan Zmach, yang merupakan adik kandung Rere.
Selain dua lagu di atas, yang terdapat dalam album Anak Rembulan dan Bulan Sabit, tentu saja masih banyak lagu-lagu bagus milik Grassk Rock. Sebut saja “Khayal”, “Selamat Pagi Tragedi” (album Anak Rembulan), “Bersamamu”, “Lagu Harapan” (Bulan Sabit), “Datang Padaku”, “Santet” (Grass Rock/Santet), ”Adakah Hasratmu”, “Janji”, atau “Gadis Titisan Dewi” (Menembus Zaman).
Kekuatan lirik dalam lagu-lagu mereka menjadi salah satu pesona yang membuat saya hingga kini selalu merindukan mereka. Ya, Grass Rock, band yang selalu bermasalah dengan beberapa produser lantaran idealis mereka dalam bermusik, tentu juga dalam hal membuat lirik.
Pengamat musik dan wartawan senior, Remy Sutansyah, pernah menulis betapa sulitnya Grass Rock berkompromi dengan produser (baca pasar) saat penggarapan album pertama, Anak Rembulan. Tapi, itulah Grass Rock. Mereka adalah grup yang punya karakter, prinsip dan tekad kuat meski harus menantang komersialisme dalam industri musik.
Grass Rock jelas bukanlah band kacangan. Gelar juara Festival Rock se-Indonesia di tahun 1986 yang digelar Log Zhelebour , menjadi bukti betapa mumpuni kemampuan bermusik para personel Grass Rock.
Rere, hingga kini, bahkan masih dikenal sebagai salah satu drummer terbaik di negeri ini. Keterlibatannya bersama Kantata Taqwa, Nicky Astria, merupakan pengakuan terhadap kepiawaiannya menggebug “beduk Inggris”. Rere juga sempat lama memperkuat ADA Band sebelum bergabung dengan Blackout.
Begitu juga dengan Edie, yang kerap terlibat sebagai additional musician beberapa penyanyi terkenal, baik di rekaman ataupun panggung live. Dengan gitar hijaunya di satu saat, Edie bisa bermain sangat halus seperti di lagu “Selamat Pagi Tragedi”. Namun, di saat lain, dengan gitarnya, dia bisa berubah menjadi begitu garang seperti di lagu “Blues untuk Sodomi” di album Bulan Sabit.
Sementara Yudie dan Mandao melengkapi indahnya komposisi-komposisi yang mereka buat mengiringi syair-syair karangan Dayan yang begitu menyentuh. Almarhum Dayan, yang pengagum penyair Kalil Gibran ini memang sangat mahir memainkan kata-kata indah lewat vokalnya yang parau. Coba saja simak sepenggal lirik lagu “Bersamamu”.
hanya letih kautinggalkan
menanti matahari pagi
ingin kuterbang tinggi lagi
meraih pelangi di angkasa
letakkan jiwaku
Tak hanya cinta, Grass Rock juga kerap mengangkat tema-tema sosial, utamanya masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja lagu “Gadis Tersesat” yang menceritakan seorang gadis lugu yang salah pergaualn. Atau, lagu “Maaf” yang berkisah tentang penyesalan seorang anak telah durhaka kepada ayahnya.
Grass Rock sendiri berkesempatan merekam album pertama pada tahun 1991 produksi Atlantic Records. Di album ini, selain “Peterson”, lagu “Selamat Pagi Tragedi” juga sempat jadi hits di radio-radio.
Setelah itu menyusul album Bulan Sabit dan Grass Rock/Santet di tahun 1992 dan 1994. Setelah sempat lama vakum, di tahun 1998, Grass Rock melepas album Menembus Zaman, yang melesatkan tembang “Adakah Hasratmu”. Sayang, usai itu, grup ini sempat vakum lama lantaran meninggalnya Dayan, lantaran sakit.
Sempat tersiar kabar di media, bahwa Dayan meninggal lantaran over dosis. Namun, dalam wawancara dengan Harian Republika, Edie, membantah hal itu. “Dia meninggal karena gagal ginjal. Sebelum meninggal, almarhum sudah lama menderita penyakit itu,” ujar Edie, yang juga kerap membantu Iwan Fals itu.
Mereka sempat berniat bangkit dengan menggamit vokalis asal Palembang bernama Hendrie. Namun, proyek tersebut gagal. Hendrie sendiri kemudian bergabung dengan Fungky Kopral.
Belakangan, saya mendengar kabar, mereka bersiap bangkit dengan vokalis baru bernama Hans Sinjay. Posisi bass gitar pun diisi Ersta Satrya Nugraha yang menggantikan Yudie telah lama sakit. Semoga proyek reuni ini bisa sukses dan kita kembali bisa menikmati musik rock khas Indonesia yang berkualitas.
Salam Grass
Diskografi Grass Rock
1991 : Peterson (Atlantic Record)
1992 : Bulan Sabit (Ski Rrecord)
1994 : Santet (Metrotama)
1998 : Menembus Zaman (Logiss Record)
Adakah Hasratmu, Grass Rock
Krisna Lazuardi
Sumber: http://hiburan.kompasiana.com