Jumat, 20 Januari 2012

Sekilas tentang Sembilan Wali (Walisongo)

Masuknya Islam di tanah Jawa tidak bisa lepas dari rangkaian sejarah. Dan sejarah tentang Walisongo (sekitar 600 tahun yang lalu) adalah sebuah rangkaian sejarah yang menyertai masuknya Islam di tanah Jawa yang pada masa itu masih didominasi oleh Hindu-Budha, dan sebagian lagi masih menganut kepercayaan masa Megaliticum. Ada yang perlu kita ketahui tentang sejarah ini dengan pandangan bijak agar tidak terjebak dalam segala pandangan yang bersifat “Neo” akan sebuah sejarah…..

 








Walisongo itu adalah suatu da’wah atau dewan mubaligh, apabila seorang dari anggota dewan itu meninggal mala akan di gantikan oleh wali lainnya. Seperti tersebut dalam kitab Kanzul Ulul Ibnul Bathuthah yg penulisnya dilanjutkan oleh Syekh Maulana Al Magrobi, walisongo melakukan sidang 3 kali yaitu:

1404 — 9 wali
1436 — masuk 3 wali pengganti
1463 — masuk 4 wali pengganti


Walisongo periode 1 
waktu Sultan Muhammad 1 dari Turki, mengirimkan utusan untuk menyebarkan islam di tanah jawa karena mendengar kabar ada 2 kerajaan Hindu : Majapahit dan Pajajaran. pada tahun 808H/1404M para ulama berangkat ke pulau jawa
1. Maulana Malik Ibrahim-Turki-ahli mengatur negara-dakwah di jawa timur-wafat di gresik 1419M
2. Maulana Ishak – Samarqand(Rusia)– ahli pengobatan–setelah Jawa pindah ke pasai- wafat dsana
3. Maulana Ahmad Jumadil Kubra–Mesir–dakwah keliling–Trowulan Mojokerto
4. Maulana Ahmad Al Mahrobi–Maroko–dakwah keliling–1465M di Jatinom
5. Maulana Malik Isroil–Turki–ahli mengatur negara–1435M–Di Gunung Santri
6. Maualana Muhammad Ali Akbar–Persia–ahli pengobatan –1435M- Di gunung Santri
7. Maulana Hasanuddin–Palestina–dakwah keliling–1462–Samping mesjid Banten Lama
8. Maulana Alayudin–Palestina–dakwah keliling–1462–samping Mesjid Banten Lama
9. Syekh Subakir–Persia–ahli menumbali tanah angker–kembali ke persia 1462M


Periode 2 
Masuk 3 wali baru sidang diadakan di Ampel Surabaya
1. Raden Ahmad Ali Rahimatullah–Cempa– menggantikan Malik Ibrahim
2. Sayyid Ja’far Sodiq–palestina–menggantikan Malik Isroil
3. Syarif Hidayatullah–palestina–mengantikan Maulana Ali Akbar


Periode 3 (1463M) 
Masuk masuk 4 wali baru sidang berlangsung di Ampel Surabaya
1. Raden Paku(Syekh Maulana Ainul Yaqin) —Sunan Giri–menggantikan Syekh Maulana Ishak
2. Raden Said (Sunan Kalijaga)–menggantikan Syekh Subakir
3. Raden Makdum Ibrahim(Sunan Bonang)–menggantikan Maulana Hasanuddin


Periode 4 
Masuk 2 wali menggantikan Maulana Ahmad Jumadil Kubro dan Maulana Muhammad Magrhobi

1. Raden Hasan (Raden Patah)
2. Fathullah Khan


Periode 5

Sunan Muria–Raden Umar Said

“Walisongo” berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid. Maulana Malik Ibrahim yang tertua. Sunan Ampel anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. 

Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal. Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. 

Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan. Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. 

Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat “sembilan wali” ini lebih banyak disebut dibanding yang lain. Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai “tabib” bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai “paus dari Timur” hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha .


Maulana Malik Ibrahim (Wafat 1419)

Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarkandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarkandy, berubah menjadi Asmarakandi. 

Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syekh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal. Ia bersaudara dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku). Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama Persia, bernama Maulana Jumadil Kubro, yang menetap di Samarkand. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Syayidina Husein, cucu Nabi Muhammad saw. Maulana Malik Ibrahim pernah bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. 

Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya. Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik. 

Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis. Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya. Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. 

Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.


Sunan Ampel

Ia putera tertua Maulana Malik Ibrahim. Menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, di masa kecilnya ia dikenal dengan nama Raden Rahmat. Ia lahir di Campa pada 1401 Masehi. Encyclopedia Van Nederlandesh Indie mengatakan bahwa Champa adalah satu negeri kecil yang terletak di Kamboja. Pendapat lain, Raffles menyatakan bahwa Champa terletak di Aceh yang kini bernama Jeumpa. 

Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama bermukim. Di daerah Ampel atau Ampel Denta, wilayah yang kini menjadi bagian dari Surabaya (kota Wonokromo sekarang).Beberapa versi menyatakan bahwa Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah dulu di Palembang. Setelah tiga tahun di Palembang, kemudian ia melabuh ke daerah Gresik. 

Dilanjutkan pergi ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari Campa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu Sri Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan putri seorang adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu ia dikaruniai beberapa putera dan puteri. Diantaranya yang menjadi penerusnya adalah Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Ketika Kesultanan Demak (25 kilometer arah selatan kota Kudus) hendak didirikan, Sunan Ampel turut membidani lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu. Ia pula yang menunjuk muridnya Raden Patah, putra dari Prabu Brawijaya V raja Majapahit, untuk menjadi Sultan Demak tahun 1475 M. 

Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja Majapahit, ia membangun mengembangkan pondok pesantren. Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya. Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Sunan Ampel menganut fikih mahzab Hanafi. 

Namun, pada para santrinya, ia hanya memberikan pengajaran sederhana yang menekankan pada penanaman akidah dan ibadah. Dia-lah yang mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi, tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan narkotik, dan tidak berzina.” Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Surabaya.


Sunan Bonang 

Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan 1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri seorang adipati di Tuban. Sunan Bonang belajar agama dari pesantren ayahnya di Ampel Denta. Setelah cukup dewasa, ia berkelana untuk berdakwah di berbagai pelosok Pulau Jawa. Mula-mula ia berdakwah di Kediri, yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu. 

Di sana ia mendirikan Masjid Sangkal Daha. Ia kemudian menetap di Bonang -desa kecil di Lasem, Jawa Tengah -sekitar 15 kilometer timur kota Rembang. Di desa itu ia membangun tempat pesujudan/zawiyah sekaligus pesantren yang kini dikenal dengan nama Watu Layar. Ia kemudian dikenal pula sebagai imam resmi pertama Kesultanan Demak, dan bahkan sempat menjadi panglima tertinggi. Meskipun demikian, Sunan Bonang tak pernah menghentikan kebiasaannya untuk berkelana ke daerah-daerah yang sangat sulit.  

Ia acap berkunjung ke daerah-daerah terpencil di Tuban, Pati, Madura maupun Pulau Bawean. Di Pulau inilah, pada 1525 M ia meninggal. Jenazahnya dimakamkan di Tuban, di sebelah barat Masjid Agung, setelah sempat diperebutkan oleh masyarakat Bawean dan Tuban. Tak seperti Sunan Giri yang lugas dalam fikih, ajaran Sunan Bonang memadukan ajaran ahlussunnah bergaya tasawuf dan garis salaf ortodoks. Ia menguasai ilmu fikih, usuludin, tasawuf, seni, sastra dan arsitektur. Masyarakat juga mengenal Sunan Bonang sebagai seorang yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat gersang.Ajaran Sunan Bonang berintikan pada filsafat ‘cinta’(‘isyq). Sangat mirip dengan kecenderungan Jalalludin Rumi. Menurut Bonang, cinta sama dengan iman, pengetahuan intuitif (makrifat) dan kepatuhan kepada Allah SWT atau haq al yaqqin. Ajaran tersebut disampaikannya secara populer melalui media kesenian yang disukai masyarakat. 

Dalam hal ini, Sunan Bonang bahu-membahu dengan murid utamanya, Sunan Kalijaga. Sunan Bonang banyak melahirkan karya sastra berupa suluk, atau tembang tamsil. Salah satunya adalah “Suluk Wijil” yang tampak dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa’id Al Khayr (wafat pada 899). Suluknya banyak menggunakan tamsil cermin, bangau atau burung laut. Sebuah pendekatan yang juga digunakan oleh Ibnu Arabi, Fariduddin Attar, Rumi serta Hamzah Fansuri. Sunan Bonang juga menggubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan estetika Hindu, dengan memberi nuansa baru. 

Dialah yang menjadi kreator gamelan Jawa seperti sekarang, dengan menambahkan instrumen bonang. Gubahannya ketika itu memiliki nuansa dzikir yang mendorong kecintaan pada kehidupan transedental (alam malakut). Tembang “Tombo Ati” adalah salah satu karya Sunan Bonang. Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah dalang yang piawai membius penontonnya. Kegemarannya adalah menggubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam. Kisah perseteruan Pandawa-Kurawa ditafsirkan Sunan Bonang sebagai peperangan antara nafi (peniadaan) dan ‘isbah (peneguhan). 


Sunan Kalijaga

Dialah “wali” yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban -keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya,Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya.Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam (‘kungkum’) di sungai (kali) atau “jaga kali”. 

Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab “qadli dzaqa” yang menunjuk statusnya sebagai “penghulu suci” kesultanan. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. 

Paham keagamaannya cenderung “sufistik berbasis salaf” -bukan sufi panteistik (pemujaan semata). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. 

Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede – Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu -selatan Demak.


Sunan Gunung Jati

Banyak kisah tak masuk akal yang dikaitkan dengan Sunan Gunung Jati. Diantaranya adalah bahwa ia pernah mengalami perjalanan spiritual seperti Isra’ Mi’raj, lalu bertemu Rasulullah SAW, bertemu Nabi Khidir, dan menerima wasiat Nabi Sulaeman. (Babad Cirebon Naskah Klayan hal.xxii). Semua itu hanya mengisyaratkan kekaguman masyarakat masa itu pada Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina. 

Syarif Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. 

Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya “wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan. Dalam berdakwah, ia menganut kecenderungan Timur Tengah yang lugas. Namun ia juga mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah. Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan sukarela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten. 

 Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.


Sunan Kudus

Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun diangkat menjadi Panglima Perang. Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul. 

Cara berdakwahnya pun meniru pendekatan Sunan Kalijaga: sangat toleran pada budaya setempat. Cara penyampaiannya bahkan lebih halus. Itu sebabnya para wali –yang kesulitan mencari pendakwah ke Kudus yang mayoritas masyarakatnya pemeluk teguh-menunjuknya. Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha. Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus. Suatu waktu, ia memancing masyarakat untuk pergi ke masjid mendengarkan tabligh-nya. Untuk itu, ia sengaja menambatkan sapinya yang diberi nama Kebo Gumarang di halaman masjid. 

Orang-orang Hindu yang mengagungkan sapi, menjadi simpati. Apalagi setelah mereka mendengar penjelasan Sunan Kudus tentang surat Al Baqarah yang berarti “sapi betina”. Sampai sekarang, sebagian masyarakat tradisional Kudus, masih menolak untuk menyembelih sapi.Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah. Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya. 

Bukan hanya berdakwah seperti itu yang dilakukan Sunan Kudus. Sebagaimana ayahnya, ia juga pernah menjadi Panglima Perang Kesultanan Demak. Ia ikut bertempur saat Demak, di bawah kepemimpinan Sultan Prawata, bertempur melawan Adipati Jipang, Arya Penangsang.


Sunan Muria
Ia putra Dewi Saroh –adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus.Gaya berdakwahnya banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. 

Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530), Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan Kinanti .


Sekilas tentang Kesultanan Demak (1500 M)

Kesultanan Demak berdiri pada tahun 1500 M di Bintoro (Demak) oleh Pangeran Jimbun, putra Prabu Brawijaya V dari Majapahit dengan putri Champa. Setelah jadi sultan bergelar Raden Patah, dan memerintah selama 18 tahun. Dalam pemerintahannya dibantu oleh Walisongo. Setelah meninggal diganti putranya Pati Unus, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor, karena ia pernah memimpin armada laut Demak melawan Portugis di Selat Malaka pada tahun 1511 M. Pati Unus hanya memerintah selama 3 tahun dan digantikan adiknya Pangeran Trenggono. 

Tahun 1527 atas jasa panglima perangnya Fatahillah berhasil mencegah pasukan Portugis yang hendak mendarat di Sundakelapa (kini Jakarta). Selama pemerintahannya banyak melakukan pembebasan ke daerah-daerah sekitarnya. Sultan Trenggono mati syahid dalam pembebasan Pasuruan. Sepeninggalnya terjadilah intrik dalam keluarga kesultanan Demak. 

Penggantinya Sunan Prawoto dibunuh oleh suruhan Aryo Penangsang, adipati Jipangpanolan yang membalas dendam atas kematian ayahnya. Namun akhirnya Aryo Penangsang tewas di tangan Sutowijoyo, putra angkat Joko Tingkir, menantu Sultan Trenggono yang diangkat jadi adipati di Pajang. Joko Tingkir memboyong pusaka keraton Demak ke Pajang dan sejak itu berakhirlah riwayat Demak sebagai kesultanan, dan berganti menjadi kadipaten

Sumber tulisan : Dzikrullah.com, Kaskus.com

Mengenal karakter Batu Permata (Batu Mulia)



Ada beberapa hal sebetulnya perlu para pembaca ketahui bila kita ingin lebih jauh mengenal tentang Batu Mulia /Batu Permata. Tidak jarang pengetahuan ini hanya menjadi konsumsi pebisnis, kolektor, atau para peneliti mineral. Tulisan yang dikumpulkan dari beberapa sumber ini semoga dapat mengobati keingintahuan lebih jauh mengenai karakteristik mengenai Batu Mulia atau Batu Permata….


Kristal
 

Sering kita dengar dikeseharian. Tapi dalam hal bebatuan, kristal adalah suatu benda yang homogin, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium. Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (symetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan. Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Bentuk kristal dibagi dalam 6 bentuk, yaitu :
1) REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : Batu Intan, garam batu)
2) TETRAGONAL (berbintang empat) contoh chalkopirit, rutil, zircon.
3) HEKSAGONAL (berbintang enam) contoh apalit, beryl, korundum.
4) ORTOROMBIS (irisan wajik) contoh berit, belerang, topaz.
5) MONOKLIN (miring sebelah) contoh gips, muskovit, augit.
6) TRIKLIN (miring, ketiga arah) contoh albit, anortit, distin.


Mineral 

Tentang definisi mineral suatu bahan alam, banyak sekali ulasan dan teori dari para ahli. Tapi singkatnya adalah Suatu zat yang terkandung dan terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna, tergantung melihat dari sudut dan produk apa. Tapi yang jelas, mineral adalah kandungan dari suatu zat.
Dan Batu Mulia atau Batu Permata merupakan campuran dari unsur-unsur mineral, sehingga menampilkan bentuk atau rupa yang menawan dari sisi keindahannya. Setiap mineral memiliki karakter yang tersusun menjadi struktur kristal. Dan makin lama mineral berlangsung dalam waktu yang lama didalam bumi, makin indah kristal yang terbentuk.


Skala Kekerasan (menggunakan skala MOHS)
Adalah sebuah sifat fisik dari bebatuan, yang dipengaruhi oleh tata letak intern dari atom. Untuk mengukur kekerasan mineral dipakai Skala Kekerasan MOHS, berikut ini contoh gambaran dari skala kekerasan :
Skala 1 Mohs : Talk, mudah digores dengan kuku ibu jari
Skala 2 Mohs: GIPS, mudah digores dengan kuku ibu jari
Skala 3 Mohs: Kalsit, mudah digores dengan pisau
Skala 4 Mohs: Fluorit, mudah digores dengan pisau
Skala 5 Mohs: Apatit, dapat dipotong dengan pisau (agak sukar)
Skala 6 Mohs:Ortoklas, dapat dicuwil tipis-tipis dengan pisau dibagian pinggir
Skala 7 Mohs:Kwarsa, Zamrud,Hematite dapat menggores kaca
Skala 8 Mohs:Topaz, dapat menggores kaca
Skala 9 Mohs: Ruby, Safir, Korundum, dapat mengores topaz (batu permata delima, corak biru batu nilam/safir)
Skala 10 Mohs: Intan, dapat menggores korundum Bentuk Kristal Intan ialah benda padat besisi delapan (OKTAHEDRON)



Dari sisi kekerasan, Intan memiliki kekerasan yang paling tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai mata bor di perminyakan, sehingga dapat menembus batu padas, dan lapisan batu didalam pengeboran minyak.
Peneliti mineral terkenal, Mr.K.E. Kinge (1860) menyampaikan pengelompokan Batu Mulia/Batu Permata yang dijadikan perhiasan dalam lima kelas sebagai berikut :
1. Batu permata Kelas I (Diamond, Ruby, Safir, Topaz, Chrysoberyl Cubic Zirconia) Nilai Kerasan antara 8 s/d 10 Skala Mohs
2. Batu Permata kelas II (Beryl, Zircon, Zamrud, Aquamarine, Amethyst, Garnet, Spinel,Quartz) Nilai Keras antara 7 s/d 8 Skala Mohs
3. Batu permata Kelas III (Lapiz Lazuli, Citrin,Tourqis) Batu permata kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7 Skala Mohs, sebagian besar terdiri dari asam kersik (kiezelzuur).
4. Batu- Batu mulia Tanggung yaitu batu kelas IV (Phenakite Beryl Quartz Peridot moonstone Opal), nilai kekerasan antara 4 – 7 5 Skala Mohs.
5. Batu kelas V Batu kelas V nilai kerasnya dan kadar berat jenisnya sangat berbeda-beda. Warnanya gelap (kusam) dan kebanyakan agak keruh, tidak tembus cahaya, batunya sedikit mengkilap, dan harganyapun amat murah bila dibandingkan dengan harga batu mulia. Dalam kelas ini termasuk batu marmer dan batu kelas V tidak tergolong batu mulia. Contohnya adalah Batu Akik. 


Warna 
Ada apa dengan yang disebut Warna? Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat teridiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet. Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan mempengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic.

Disini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya. Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah. Aneka warna batu permata ini sangat indah dan mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu ini. Sekali lagi, bahwa keindahan ini jangan sampai menjebak bahwa ini sebagai temuan manusia, tapi pandanglah dan ingatlah bahwa semua ini anugerah Illahi……

Sumebr: http://satrio74.wordpress.com

Batu Pirus, Keindahan Berbalut Tembaga



Batu Pirus. Sering kita dengar orang yang umumnya berusia menyebut batu biru bergurat dengan sebutan Pirus. Memang batu Pirus banyak dipakai di segmen usia 40 tahun keatas. Pirus bernama lain Turquoise atau fairus, merupakan campuran fosfat tembaga dan alumunium ada juga yang menyebut sebagai campuran tanah, kapur, dan batu. Tak heran ada batu Pirus yang terlihat gurat-gurat putih. Batu Pirus atau Turquoise memiliki corak bermacam-macam, yang paling umum dijumpai adalah bermotif sarang laba-laba dilatari warna biru atau hijau. Warna dasar Turquoise adalah biru seperti langit, biru muda kehijauan hingga ke hijau muda. Warna biru berasal dari tembaga ,ferum (besi), dan aluminium. Batu Pirus atau Turquoise berasal dari Semanjung Persia (Iran, Israel, Afghanistan, Sinai), Nevada, Carlifornia, New Mexico, dan Arizona.




Ditinjau dari skala kekerasan yang dimiliki, Batu Pirus atau Turquoise memiliki kekerasan antara 5-6 pada skala Mohs. Hal inilah yang mengakibatkan sebagian ahli menyebut sebagai batu setengah permata, dan tergolong permata kelas III. Tapi dari sisi keindahannya, Batu Pirus tetap memiliki tempat dihati para pecinta anugerah Illahi yang berupa batu Pirus ini. Di Pasar Indonesia, harga Batu Pirus atau Turquoise tidaklah terlampau tinggi. Untuk per gram batu mentah dibandrol Rp 4.000/gram. Tapi kalo sudah dipotong dan dipoles, pembeli dapat merogoh saku sekitar Rp 20.000 – Rp 500.000,- tergantung kualitas dan usuran Batu Pirus yang ada. 


Di pasaran dunia, Batu Pirus mempunyai harga yang baik di pasaran. Batu Pirus dari Persia hádala Pirus yang berharga di pasaran karena memiliki warna biru atau hijau tanpa sebaran jalur. Seperti yang terjadi dipasarm bahwa Batu Pirus pun tak lupus dari praktik pembuatan sintetik baik legal maupun ilegal. Ironisnya, sulit sekali membedakan antara batu Pirus asli atau imitasi. Apalagi sudah dibuat menjadi perhiasan, atau gelang yang dibuat indah berbalus emas atau perak. 

Umumnya, turquoise dipergunakan dalam bentuk cincin, kalung, dan giwang dan seringkali dijual secara serangkai. Selain itu, gelang, gelang kaki, dan liontin juga turut mempresentasikan bebatuan yang eksotik ini. Bahkan, bebatuan yang sering disebut dengan nama pirus ini juga hadir dalam bentuk kepala sabuk, bros, bahkan hiasan di atas selop wanita.

 


Pirus dan Mitos khasiat yang menyertainya

Dari beberapa info, pertama kali Batu Pirus digunakan sekitar 7000 tahun yang lalu, berarti dibanding Lapis lazuli, batu Pirus 500 tahun lebih awal dikenal sebagai permata. Hal ini terbukti dengan ditemukannya Pirus sebagai alat solekan di Mesir Purba dan menjadikannya celak mata. Para ahli menemukan bahwa di suku Inca kuno dan Mesir menggunakan Batu Pirus sebagai perhiasan bagi menghias mayat golongan bangsawan sebelum dimakamkan. Tak heran bila banyak makam bangsawan Inca kuno dibongkar kuburnya untuk mendapatkan harta berupa batu ini sebelum kuburan dimusnahkan.


Orang Barat menganggap Batu Pirus sebagai batu yang mempunyai berbagai keistimewaan dari segi penyembuhan penyakit. Sedangkan di suku Puak Red Indian dahulu meletakkan Batu Pirus pada busur panah sebagai kepercayaan mereka bahwa batu Pirus dapat membantu mereka memanah pada sasaran yang tepat. 

Tidak hanya berkutat seputar sejarah, untuk masa kini Batu Pirus diyakini dapat membantu profesi akuntan dalam bekerja karena diyakini dapat membawa pada relaksasi mental dan pikiran karena perasaan was-was atau bingung. Tak hanya itu, Illahi memberikan anugerah berupa manfaat untuk mengatasi penyakit paru-paru, syaraf, mata, penyakit di kerongkongan. Pirus pun mampu menguatkan jantung, memperbaiki peredaran darah, keracunan dalam darah, dan memulihkan tenaga. 


Memahami Batu Pirus Asli dan Imitasi 

Banyak dikenal Batu Pirus adalah warna biru, bebatuan ini sebetulnya mempunyai banyak variasi warna. Semakin tinggi kandungan tembaganya, maka semakin biru warna bebatuan ini. Sebaliknya, jika kandungan besinya yang lebih tinggi, maka warna turquoise cenderung ke arah hijau. Ini, tentu saja, bila merupakan turquoise asli.

Sedang turquoise imitasi, tentu tidak mengenal ‘hukum’ semacam itu. benda ini biasanya merupakan hasil olahan laboratorium. Dengan begitu, warna yang dihasilkan juga cenderung seragam, mendekati biru. Turquoise imitasi yang berwarna pucat dibuat dengan menutupkan wax atau minyak untuk membuyarkan warnanya. Hanya saja, biasanya warna ini tidak akan permanen sifatnya. Bagaimana membedakan turquoise asli dan palsu? Turquoise asli, akan tetap berwarna biru sampai ke dalam kendati patah. Sebaliknya, yang palsu atau Aspal apabila dipotong maka warna birunya tidak sampai dalam.

Sekarang tinggal anda yang bisa menjawab, bagaimana dengan anda? Tertarik untuk memiliki Batu Pirus?


Sumber: http://satrio74.wordpress.com

Batu Lapis Lazuli, Permata 6500 Tahun Lalu


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6rk7YogmkrxZSLuUg67TDEmX9bDpzB3GZ9nDOUaMhpF_LJz9iVTl7bI1kdhw7XsU6yAJagBaeZ76Yvs76yq2iJYqBj0l8-7MZOifWir7OHeuAQGlTXYA4aPkNnb99G-7MerlSGiYptTbP/s400/Batu+Lapis+Lazuli+(Batu+Nila).jpg

Batu Lapis Lazuli sering hanya disebut sebagai Batu Lapis. Jadi bila kita bicara tentang batu lapis, pikiran orang sudah terbayang pada batu yang berwarna biru benhur itu. Batu ini termasuk batu Semi Mulia dengan keunikan pada warna birunya.


Lapis Lazuli ditemukan di daerah Afghanistan dan diperkirakan sudah bebatuan ini telah ditambang selama 6.500 tahun (th 4000 SM), hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai macam perhiasan kuno pada jaman Pra-Dinasty di Mesir.


Komponen utama dari Lapis adalah disebut Lazurite (antara 25% sampai 40%), komposisinya terdiri dari sodium, aluminium, silicon, oxygen, sulfur, and chloride. 


Pada masa keemasannya (4000 th lalu), Lapis lazuli banyak di gunakan dalam barang-barang perhiasan, ukiran, kotak, mosaik, hiasan dan jambangan, sedangkan pada sisi arsitektur sudah dipakai untuk lapisan tembok tembok dan gumpalan istana dan gereja. Sebelum bahan kimia untuk campuran cat masuk, Lapis biasa diolah dan digunakan untuk campuran cat yang berwarna biru.


Walaupun tergolong semi Batu Mulia, Lapis lazuli ini mempunyai kualitas sebanding dng jet, pirus, dan opal. Lapis lazuli ialah permata yang pernah diceritakan dalam “Hikayat Seribu Satu Malam” (Arabian Night) yang digambarkan sebagai batu permata dengan warna biru pekat dengan kilauan keemasan seperti bintang. Kilauan ini disebabkan oleh inclusion dari mineral pyrite (ferum sulfit).


Menurut penelitian, Lapis lazuli merupakan salah satu batu permata paling awal yang dipakai oleh manusia. Ahli arkeologi pernah menemui perhiasan seperti rantai, loket dan gelang serta kerajinan tangan yang diperbuat dari batu ini. Hal ini jaman dulu banyak dipakai di Mesopotamia, Mesir, Persia, dan Roma sebagai tanda bahwa batu ini sebagai batu permata yang cukup istimewa. Lapis lazuli yang terbaik didapati di Afghanistan, selain itu ada juga di Chile, Siberia, Burma, Pakistan, Angola, dan Kanada.


Terkait dengan khasiat batu Lapis Lazuli itu sendiri, bahwa diyakini Batu ini Lapis Lazuli dapat memacu perkembangan spiritual, meningkatkan kesadaran dan kejujuran diri, menambah daya tarik pada pemakai, memberikan aura optimisme, bagus untuk meditasi (letakkan pada mata ketiga atau di atas chakra mahkota ), mengatasi gangguan pada leher, pita suara dan tenggorokan, serta menurunkan tekanan darah. Kisaran harga yang dijual di Indonesia tidak begitu mahal, sekitar puluhan sampai ratusan ribu saja tergantung pada kualitas warna yang dihasilkan. Para pembaca tak perlu repot mencari, cukup kinjungi outlet-outlet di Pasar Rawa Bening Jakarta Timur, atau PGC Jatinegara Jakarta Timur.

Sumber: http://satrio74.wordpress.com

Batu Wulung, Si Hitam yang Bertuah



Mungkin pembaca pernah mendengar tentang Batu berwarna hitam yang biasa disebut Batu Wulung atau Badar Wulung. Istilah Wulung (Hitam) banyak dipakai di dunia per-pusakaan, seperti bamboo wulung, dan kecubung wulung. Tapi berbeda dengan Batu Wulung. Batu ini bila dilihat secara fisik memang tidak memiliki keindahan, dibanding kalo kita berbicara tentang Batu Mulia/Batu Permata, karena hanya berbentuk batu berwarna hitam gitu aja….





Tapi disisi lain, Batu Wulung diyakini sebagian masyarakat memiliki kelebihan secara mistis seperti pusaka/mustika lainnya. Batu Wulung atau Badar Wulung banyak berasal dari jawa barat, struktur mineralnya tidak ada yang istimewa dan tidak banyak diulas, karena masyarakat tidak begitu mempermasalahkan tentang struktur batuan seperti yang dimiliki batu Mulia. Ciri dari batu ini adalah berbahan dari wulung atau orang jawa barat (Indonesia) bilang cangkaleng yang tidak jadi berbuah. berwarna hitam pekat namun tidak mengkilat. Bentuk cenderung Bulat dan keras seperti batu kali biasa. Adapun datangnya Batu Wulung tersebut umumnya dari warisan, pemberian dari rekan, atau melalui prosesi sehingga batu tersebut keluar dari dalam tanah (”di sedot” atau ”ditarik”).


Kecenderungan pembicaraan masyarakat tentang batu ini hanya seputar misteri mistis yang diyakini sebagian masyarakat memiliki khasiat: Memikat hati wanita atau pria supaya cinta pada yang dituju, menangkis atau menolak atau santet, menambah kewibawaan pada pemilik, membuat pimpinan supaya lebih saying, memudahkan segala urusan, dan bisa juga sebagai anti cukur bahkan anti tembak. Tapi informasi ini pun juga masih perlu proses untuk benar tidaknya.

 

Harga Batu Wulung yang diyakini ampuh khasiatnya pun tidak sebanding dengan bentuknya. Karena ada Batu Wulung dengan harga diatas 100 Juta, yang tentu saja menggiurkan dan tidak selaras dengan bentuk serta keindahan batu tersebut. Untuk memastikan khasiat Batu Wulung yang juga diyakini untuk kekebalan tahan bacok itu tentu saja memerlukan sederatan proses pengetesan yang sifatnya sangat subyektif. Maksudnya pada saat dilakukan pengetesan disatu tempat dengan tempat yang lain belum tentu hasilnya sama. 

 

Karena ini berkaitan dengan khodam si penunggu batu tersebut. Khodam adalah penunggu dari batu tersebut yang membuat batu tersebut memiliki khasiat sehingga bisa disebut sebagai pusaka, dan tentu hal ini sudah bukan hal yang asing bagi kolektor pusaka atau benda-benda bertuah lain. Kembali kepada anda sebagai pembaca, apakah yakin benar dengan fakta tentang batu ini atau hanya sebagai pengetahuan saja. Yang hakiki adalah yakin bahwa Allah SWT adalah Maha Pencipta, dan hanya kepada Nya lah kita memohon…

Sumber: http://satrio74.wordpress.com

Batu Badar Besi Dalam Aura Mistis

 

Tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai Batu Badar Besi atau biasa orang juga menyebut Pati Ayam, atau istilah peneliti menyebut batu ini sebagai Magnetsteen, atau Hematite. Masyarakat mensejajarkan Batu Badar Besi dalam golongan pusaka/mustika yang diyakini memberikan khasiat atau kelebihan-kelebihan terkait dengan hal mistis…


 
Sebelum membahas hal yang jauh dari logika otak empiris manusia, coba kita telusuri dulu sebenarnya apa Batu Badar Besi yang sering diyakini orang dapat membuat badan menjadi kebal sejata tajam/senjata api ini…


Batu Badar Besi adalah jenis sebutan yang umum di Indonesia, seperti sering kita dengan Badar Bumi, Badar Lumut, atau Badar Laut. Tapi sebenarnya Batu ini adalah Hematite/Magnetsteen yang merupakan satu kumpulan mineral, memiliki unsur Besi (Fe) yang dominan, struktur mineral yang Trigonal disertai dengan kandungan Oksigen yang tinggi sehingga memiliki warna abu kehitam-hitaman serta hanya memiliki kekerasan 5 – 6 skala Mohs. 

 

Batu mengeluarkan efek mengkilat seperti besi biasa bila digosok/diasah.Kenapa peneliti memberi nama magnetsteen? Hal ini dikarenakan karakteristik batu ini dapat menempel pada kutub besi yang berlainan seperti magnet. Batu ini memili struktur kristal yang sama dengan corundum (penyusun batu ruby dan safir). Batu ini sebenarnya banyak ditemukan didaerah Brazil, Eropa, Mexico,Australia dan Amerika, dimana terdapat pada tambang didekat pegunungan yang konon sering terjadi banjir lahar ratusan tahun yang lalu (Volcanic activity).



Selain terdapat di Bumi, yang namanya Batu Badar Besi juga ada juga di Planet Mars. Tapi jangan kaget dulu…maksudnya adalah di Planet Mars juga terdapat bebatuan yang memili unsur Hematite dengan kandungan Fe yang cukup dominan. Bahkan di Planet Mars, yang namanya bebatuan hematite ini berbentuk gunung dan bukan terpendam dibawah lapisan tanah seperti di Planet Bumi. Informasi ini didapat dari the Mars Exploration Rover Microscopic. 


Mitos seputar Badar Besi

 

Banyak cerita yang diulas mengenai khasiat dari Badar Besi yang mungkin banyak juga yang mengkategorikan sebagai salah satu pusaka disamping Rantai Babi/Rantai Bumi, Merah Delima/Mustika Delima, Batara Karang/Jenglot, Kantong macan, Pring Pethuk, atau berpuluh-puluh barang-barang yang diyakini memiliki daya mistis dan memiliki harga tidak masuk akal bila dikonfersikan dalam rupiah. Mungkin karena itu juga orang menyebut dengan sebutan Badar yang bisa berarti sebagai Mustika. Bagi yang suka ilmu kanuragan anti senjata tajamKetenaran Badar Besi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara tetangga kita (Malaysia), yang namanya Badar Besi tak kalah kondang. Khasiat mistisnya membuat para pemburu benda-benda pusaka berkejaran dengan berbekal ratusan juta bahkan milyaran untuk mendapatkan benda yang diyakini dapat membuat manusia kebal senjata tajam bahkan kebal peluru ini. 


Batu Badar Besi, diyakini orang memiliki khasiat sebagai sarana sikep atau pagar diri. mampu melindungi pemiliknya dari mara bahaya teluh dan tenung, dapat menghindarkan aura jahat/ negatif bagi pemiliknya, anti cukur, anti senjata tajam/sejata api dan tahan panas. Tapi ini tidak serta merta khasiat ini bisa terjadi tanpa adanya satu pengetesan pada saat membeli yang tentu saja harganya sangat fantastis dan tidak masuk akal (bisa sampai ratusan juta rupiah). 

 

Pengetesan benda-benda tersebut sudah tidak asing lagi bagi mereka yang terjun dalam bisnis perburuan benda antik/pusaka/mustika. Bisnis ini sudah berjalan lama dan sampai sekarang pun banyak yang tertarik menggeluti bidang ini. Namun, ternyata banyak yang menjadi korban, karena ketidakberhasilannya melakukan transaksi dari bisnis jimat anti cukur.Bisnis barang anti cukur pada awalnya memang menarik karena harganya yang sangat tinggi. Banyak orang berharap akan berhasil, karena sekali berhasil puluhan juta rupiah akan didapat. Sangat sedikit yang berhasil.Ketidakberhasilan bisnis ini menurut beberapa pemilik dan mediator disebabkan barang hilang saat transaksi akibat khodam yang tidak cocok dengan pembeli atau karena mediator tidak jujur. Juga karena khodam diadu khodam lain sehingga barang menjadi lemah.Kemudian barang hilang di perjalanan, barang/jimat palsu serta pembeli yang tidak serius. Unik memang ceritanya…tapi memang itulah yang terjadi….


Sumber: http://satrio74.wordpress.com

Batu Mata Kucing (Cat Eye), Misteri Dalam Kelam


Ada yang unik kenapa Batu Mulia yang satu ini disebut Cat eye (Mata Kucing)… Kita tahu bahwa kucing yang konon disebut binatang kesayangan Cleopatra ini punya satu keistimewaan yang merupakan ciri khas hewan-hewan yang aktif di waktu malam (hewan nocturnal). Matanya akan seperti bersinar jika ia berada di lingkungan yang pencahayaannya sangat minim. Mengapa mata kucing terlihat bersinar? Bagaimana bisa demikian? Karena bagian mata yang disebut tapetum lucidum-lah yang memiliki peran besar menjadikan mata kucing bersinar dalam gelap.

 

Begitu juga dengan Batu Mulia yang kita sebut Cat eye (Mata Kucing)…bila didalam kegelapan dan ada seberkas sinar, maka muncullah segaris sinar mirip dengan mata hewan yang bernama kucing…disinilah keunikan batu ini hingga orang tergila-gila mencari batu yang bernama cat eye. Para pengamat percaya bahwa inclusion dari batu ini memberikan kesan tersendiri dari cat eye atawa mata kucing. Hal Ini membawa hasil apabila cahaya yang terpancar pada batu itu dipantulkan oleh inclusion yang lebih cerah dan kelihatan seperti mata kucing yang terkena cahaya. Dan bila batu ini dicondongkan, dan juga seolah-olah bergerak merentasi bahagian atas batu. Alhasil, pasaran cat eye menjadi tinggi seiring kualitas yang menyertainya…

 

Batu mata kucing atau Cat eye banyak berasal dari banyak negara, beberapa diantaranya adalah Srilangka, India, Afrika, Brazil, dan Indonesia Batu Mata Kucing berdasarkan materialnya merujuk kepada batu permata dari keluarga chrysoberyl. Ini karena fakta karakteristik cat eye didapati dan terjadi pada batuan jenis chrysoberyl dan dikenali sebagai chrsoberyl cat eye. Tapi selain itu terdapat juga batu permata lain yang menampilkan ciri cat eye seperti quartz cat eye, ruby cat eye, peridot cat eye, sapphire cat eye, emerald cat eye, dan moonstone cat eye.

 

Chrysoberyl cat eye mempunyai kekerasan 8 pada skala Mohs dengan warna varieti dari warna kuning lemon, kuning madu, dan kuning kehijauan sehingga ke warna hijau dan hijau coklat. Chrysoberyl cat eye merupakan batu permata yang menampilkan keindahan dan keajaiban alam semulajadi yang cukup sempurna. 

Menengok khasiat dari Batu Mata Kucing atau Cat eye ini adalah diyakini dapat menambah keberanian serta anti rasa takut.


Selain batu mulia yang lain, Cat eye adalah paduan kemewahan dan akan membawa aura kemewahan bagi pemakainya. Karena saat ini harga pasaran cat eye cukuplah menguras kantok kita kalo lagi cekak. Bayangkan saja untuk cat eye bening warna madu, kita musti rela mengeluarkan uang sebesar Rp 200.000 hingga Rp 1 juta. Itu yang kualitas menengah. Bagimana dengan yang kualitas nomor wahid?
Sumber: http://satrio74.wordpress.com

Pesona Batu Kalimaya

 

Batu kalimaya atau sering orang menyebut opal,untuk di wilayah Indonesia hanya dapat ditemukan daerah Lebak – Rangkasbitung – Propinsi Banten. Ada 2 (dua) jenisBatu Kalimaya atau Opal yang beredar di pasaran yaitu dari Indonesia dan dari Australis. Dari sisi kualitas, Batu Kalimaya yang berasal dari Indonesia memang tidak sebagus opal dari Australia, namun dari jenis warna dan keunikan motifnya sangatlah mirip. Bedanya opal dari Australia memiliki jenis kadar karat yang jauh lebih bagus dan untuk opal Indonesia disebut masih muda, sehingga belum saatnya untuk di olah sebagai batu permata.Infonya masih perlu terpendam ratusan tahun lagi untuk mencapai kadar karat sehingga dapat diolah sebagai Batu Permata. Memang ada tapi sangat jarang Batu Kalimaya atau Opal yang berasal dari Indonesia memiliki kadar karat yang tinggi. Tapi sangat sulit didapatkan dan kalaupun ada harganya cukup tinggi.



Kisaran harga dipasaran untuk Batu Kalimaya sangat tergantung pada kualitas, dan sekaligus ukuran batu. Untuk ukuran batu kecil (1-2 cm) penampang muka, bisa didapatkan dengan harga Rp 50.000 – Rp 200.000. Tapi ada juga yang sampai ratusan ribu rupiah untuk Batu Kalimaya yang memiliki kualitas bagus dan pancaran cahaya yang dihasilkan sangat indah. Batu Kalimaya memiliki keunikan pada warna yang menjadi ciri khas, yaitu terdiri dari beberapa warna dalam satu batu (tapi ini berbeda dengan akik Panca warna). Kecenderungan batu kalimaya ada putih atau bening, dikombinasi warna-warna transparan yang unik, dan akan memantulkan sinergi sinar ketika disorot oleh lampu atau sinar matahari, sehingga menampilkan kesan mewah. Apalagi diikat dengan untaian berlian…wow harganya sangat mahal.


Bagi calon kolektor jangan salah dengan batu yang namanya Dublet atau Dablet, karena Dablet ini adalah batu sintetis, yang mirip dengan batu kalimaya. Bedanya kalo Dublet cenderung warna dasarnya adalah gelap (biasanya coklat) dan warna-warninya sangat mencolok. Ini dikarenakan adanya efek pewarnaan buatan. Sejalan dengan kelasnya, tidak sulit mencari batu Kalimaya ini. Tapi bila mencari yang benar-benar berkualitas dari sisi karat dng kebeningannya, konsumen harus rela berburu di pusat perdagangan batu akik Rawa Bening (jatinegara-red) dengan sabar. Salah-salah malah kepleset beli Batu Dublet tadi.

 

Terkait dengan khasiat dan mitosnya Opal digunakan untuk melihat posibilitas, membantu seseorang memiliki kapasitas untuk berbagi rasa cinta dan meningkatkan kestabilan psikis. Orang Arab percaya bahwa opal jatuh dari surga saat banyak petir, dari situ Opal mendapat warnanya yang berapi. Zaman dulu Opal dianggap sebagai lambang kejujuran dan percaya diri. Opal sangat kuat pengaruhnya dalam ritual sihir. Karena Opal berkwalitas mengandung semua warna dari batu kelahiran lain, dapat dipergunakan atau diisi dengan energi serta kekuatan dari kombinasi semua batu kelahiran, juga digunakan untuk menggantikan batu kelahiran lain didalam menyebut mantra, ritual atau keperluan lain dari kekuatan sihir. Sering dihubungkan dengan alam maya dan penonjolan astral, juga digunakan untuk memanggil kembali kehidupan yang lalu (tiap warna mewakili sebuah kehidupan dari masa lalu). 

 

Opal memiliki kemampuan untuk penyembuhan, terutama meningkatkan kapasitas mental seperti imajinasi yang kreatif, kekuatan pikiran lain yang belum digunakan selama ini. Dari segi kesehatan Opal dipercaya dapat membantu proses asimilasi protein. Fire Opal sering digunakan didalam kegiatan pengumpulan dana bagi yang membutuhkan, biasa dikenakan sebagai liontin dengan kalung emas yang dikelilingi 10-12 Diamond, dipercaya mempunyai kekuatan untuk mengumpulkan uang yang hebat. 


Opal Hitam adalah alat pilihan tukang sihir/sulap, digunakan untuk meningkatkan penerimaan terhadap sulap/sihir mereka dan juga menonjolkan kekuatan mereka. Opal Hitam yang dikenakan dekat jantung sebagai kalung dan terbuat dari emas dikatakan dapat mengusir setan, melindungi orang dari mata setan, melindungi pengembara dalam perjalanan menuju tempat yang jauh. Opal juga telah digunakan sebagai ramuan ajaib untuk menyembuhkan tubuh, mengusir mimpi buruk dan sebagai alat untuk meningkatkan energi. Opal Putih kalau digunakan pada ritual disaat malam bulan purnama, dikatakan membawa kekuatan dari Dewi Bulan bagi tercapainya harapan bagi orang yang melaksanakannya. 


Opal sangat dihargai pada abad pertengahan, disebut sebagai “ophthalmios” atau “Batu Mata,” dikarenakan kepercayaan yang luas bahwa Opal bermanfaat bagi indra pengelihatan dan menyembuhkan penyakit mata. Wanita berrambut pirang memakai kalung Opal untuk melindungi dari hilangnya warna rambut mereka. Sedangkan Opal Hitam dihargai sebagai batu yang sangat membawa keberuntungan dalam melakukan aktivitas kehidupan…so..let’s take a choice…

Sumber: http://satrio74.wordpress.com

Batu Zamrud dan Aura Keberuntungan

Siapa yang tidak pernah mendengar tentang Zamrud. Hampir seluruh masyarakat di Indonesia maupun Internasional tak asing lagi dengan yang namanya Zamrud. Zamrud merupakan batu permata atau batu mulia kelas II yang berwarna hijau sampai hijau tua. Zamrud termasuk mineral silikat beril (mengandung beryllium) dan warna hijaunya disebabkan oleh kelumit kromium. Adanya vanadium dan besi yang menyertai kelumit kromium akan menyebabkan ragam zona pada warna hijau tersebut. Kekerasan zamrud termasuk rapuh (7,5 dalam skala Mohs). Walaupun tergolong rapuh, Zamrud masuk sebagai golongan batu Mulia papan atas karena banyak dicari orang dan harga bisa sangat mahal ketika potongan Zamrud menjadi octogonal atau heart.

 

Ada beberapa negera penghasil zamrud kualitas tinggi diantaranya : Kolombia, Siberia, Afrika Selatan, Zimbabwe, Australia dan Brasil
Para pemakai batu ini mempunyai keyakinan batu yang dikenakannya akan membawa keberuntungan. Dan tak jarang kita lihat para pebisnis banyak yang memakai Zamrud sebagai batu kesayangan mereka. Batu zamrud sangat berbeda dengan batu mulia lainnya, selain tahan panas juga tidak mudah berubah warna, namun tergolong batu yang mudah pecah (rapuh) dengan skala kekerasan 7,5 Mohs (skala 10).


Batu ini tergolong rapuh dan tidak sekeras Safir atau Ruby yang memiliki tingkat kekerasan hampir 9 Mohs (skala 10). Sehingga harga batu Zamrud dengan bentuk cuting lebih mahal dibanding Zamrud yang diproses dalam bentuk biasa. Warna keindahan Zamrud ini secara sekilas memiliki kemiripan dengan Giok, dan Batu Bacan (berasal dari pulau Bacan-Indonesia Timur) yang memiliki warna dasar hijau. Tapi bila ditelisik lebih jauh akan serat dan pancaran warnanya, Zamrud sangat memiliki keindahan dibanding dengan giok ataupun Batu Bacan (kritokola Bacan).
 
 


Membedakan zamrud asli atau sintetis

Berdasarkan pengalaman, tidak mudah untuk memberikan pendapat tentang asli tidaknya zamrud tersebut. Walaupun demikian, anda bisa memeriksanya dengan 2 metode umum yang paling tidak bisa membantu pembeli/kolektor untuk memeriksanya, yaitu : senter khusus untuk memeriksa batumulia, lensa pembesar minimal 10x. Lensa pembesar bisa dibeli dengan harga sekitar Rp 75.000 sd Rp 150.000. 

Sebelum membeli Zamrud idaman, Cahaya senter diarahkan dari bawah dan juga diperiksa dari atas dengan lensa pembesar. Bila terlihatlihat ada gelembung udara yang bentuknya bundar-bundar seperti bola-bola kecil, maka zamrud Anda jelas tidak asli alias sintetis.. Hanya Anda perlu pengetahuan tentang fluid inclusions yang bentuknya bundar juga (membentuk three-phase inclusions yang sangat umum terdapat di zamrud Columbia ) .

 

Walaupun pemeriksaan di atas sangat dasar , kalau Anda sudah berpengalaman, maka kesimpulan bisa didapat . Hanya, untuk memastikan, beberapa pemeriksaanlain perlu dilakukan seperti kilap, berat jenis, indek refraksi, warna di bawah filter Chelsea, retakan didalamnya, rataan distribusi warna, kadar mineral, dsb. Mengingat harga zamrud tersebut cukup mahal, ada baiknya kalau anda cermat tidak berspekulasi saat membeli, kalau memungkinkan membawa teman yang berpengalaman saat membeli.


Sumber: http://satrio74.wordpress.com

Batu Ruby




Bila berbicara tentang batu mulia yang bernama Ruby, imajinasi kita serasa terbang ke negeri 1001 malam. Terbayang sesosok gagah didampangi permaisuri yang cantik, anggun, tinggi semampai, lengkap dengan mahkota dan jubah bertatahkan batu Ruby berwarna merah. Tidak hanya berhenti sampai disana, rupanya batu Ruby memiliki kelebihan lain disamping keindahan kasat mata semata…

 

Pada masa lalu Batu Ruby diyakini sebagai alternatif sebagai penawar racun, menghindarkan orang dari wabah penyakit, untuk terhindar dari duka, dan beberapa manfaat lain. Bahkan sebagian orang yakin bahwa Batu Ruby dapat dipakai sebagai perantara akan cita-cita yang diinginkan, meramal atau mendapatkan keberuntungan dalam spekulasi bisnis atau mendapatkan cinta seseorang.


Dari komposisi kimianya, Baru Ruby merupakan suatu variasi merah tua aluminium oksida yang jernih dan bersih, dihargai sebagai batu mulia: juga disebut merah delima murni.Yang sangat berharga untuk aluminium oksida yang alami adalah ruby ( dari bahasa Latin yang berarti Rubrum atau, ‘ merah’). warna suatu ruby sangat bervariasi dari yang merah jambu sampai ke suatu merah yang sangat lembayung RUBY mempunyai warna merah terang anggur bebas dari warna coklat atau warna warna ungu atau warna yang kuat atau terang yang mengingatkan kepada warna darah ataubuah kersen atau buah tomat atau merah delima. Warna merah ini terdiri atas alumunium yang tercampur dengan chrominium (Cr); akan tetapi kalau tercampur dengan sedikit Titanium (Ti) warnanya berubah menjadi biru dan namanya safir, jika tercampur dengan zat besi warnanya berubah menjadi kuning yaitu safir kuning. 


Batu Ruby yang paling terkenal didunia adalah dari Birma, yang mana sekarang disebut Myanmar. Dimana ruby dari tambang Myanmar adalah lebih tua dari sejarah yaitu jaman batu. Selain Ruby Birma, dikenal pula Ruby madagaskar, dan Ruby Afrika. Akan tetapi kualitas dan keindahan Ruby yang berasal dari Madagaskar dan Afrika masih dibawah Ruby yang berasal dari Birma. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa harga pasaran untuk Ruby Birma lebih mahal, apalagi Ruby Birma yang memiliki star (ster).


Bagi para pecinta batu, harga batu Ruby untuk pasaran di Jakarta dan martapura sebagai parameter harga, berkisar antara Rp 100.000 sampai puluhan Juta rupiah. Keindahan dan kemewahan batu Ruby tak bisa dipungkiri lagi telah membius banyak kolektor untuk berburu batu ini.


Pemakai batu ruby mempunyai keyakinan batu yang dikenakannya akan memberikan kebahagiaan dan menambah wibawa pada dirinya. “Batu ini tergolong batu yang sangat digemari karena warna merahnya dapat bersinar di tempat gelap dan dapat berpijar jika diterangi sinar ultraviolet.

Sumber: http://satrio74.wordpress.com
Related Posts with Thumbnails