Signature Tower (Foto: Archdaily)
Jakarta - Bakal salah satu gedung tertinggi di dunia, Signature Tower nantinya tidak hanya menjadi pusat bisnis di kawasan SCBD, Jakarta. Namun puncak menara setinggi 600 meter itu akan disiapkan untuk tempat wisata untuk masyarakat umum.
"Diatasnya akan ada observatory untuk turis maupun student, kayak dulu aja orang mau ke Monas, sama saja gedung-gedung tinggi 100 lantai lainnya di dunia, karena view-nya pasti bagus," kata Wakil Presiden Direktur PT Jakarta International Hotels & Development Tbk Santoso Gunara kepada detikFinance di kawasan gedung BEI, Selasa (10/1/2012).
Nantinya akan ada ruang khusus bagi para pengunjung yang akan melihat wilayah Jakarta dari ketinggian. Selain itu, akan ada juga restoran yang akan melengkapi fasilitas gedung setinggi 600 meter tersebut.
Sesuai dengan peruntukannya, bagian bangunan teratas mendekati puncak menara akan disiapkan hotel berbintang mewah yang tentuny bertarif wah. "Yang paling bawah adalah ritel (mal) ada sambungan ke Pacific Place, atasnya perkantoran, baru top lantainya hotel," katanya.
Menurutnya menara yang memiliki 111 lantai ini akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Walaupun ia mengakui ada saja masyarakat yang tak puas dengan tingginya yang hanya akan mencapai 600 meter. Bagaimana pun ketinggian sudah diperhitungkan secara masak dari sisi kelayakan bisnis maupun aspek teknis dan lainnya, termasuk sisi kebanggaan nasional.
"Karena maunya bukan yang tertinggi, karena ini hari bilang tertinggi besok ada yang tertinggi lagi," katanya.
Santoso juga menambahkan ada juga pertimbangan lainnya seperti luasnya ruangan menara ini yang diperkirakan akan seluas 500.000 meter persegi. Secara pemasaran,akan menjadi tantangan tersendiri untuk menggaet tenant-tenant atau penyewa. Salah satunya dengan memasukan unsur-unsur Feng Shui dalam pembangunan.
"Unsur fengshui ada tapi nggak menjadi faktor dominan karena ada keterbatasan tanah. Pasti (fengshui), kalau kita mengharapkan perusahaan Hong kong, China yangf masuk, mereka percaya (fengshui)," katanya.
Seperti diketahui, Signature Tower bakal menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia. Menara yang dibangun oleh pengusaha Tomy Winata Cs itu nantinya akan menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) yang menjadi lokasi Signature Tower dikembangkan oleh PT Danayasa Arthatama Tbk. Kepemilikan saham Tomy Winata PT Danayasa Arthatama Tbk hanya 0,001%, kemudian publik 17,58% dan pemegang mayoritas adalah PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tbk sebesar 82,4%.
Sementara itu, kepemilikan saham Tomy Winata berdasarkan laporan keuangan Maret 2011 di PT Jakarta International Hotels & Development (JIHD) Tb sebesar 15,87%, Sugianto Kusuma 9,76%, Santoso Gunara 0,40%, pemegang saham Indonesia, masing-masing dibawah 5% dengan total kepemilikan saham 53,32% dan pemegang saham asing dengan masing-masing persentase kurang dari 5% dengan total 20,65%.
Sumber: http://finance.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar