Dadan Kuswaraharja - detikOto
Jakarta - "Yang pertama pakai Esemka itu harusnya SBY," begitu kira-kira beberapa komentar pembaca detikOto atau Otolovers yang muncul ketika Walikota Surakarta Joko Widodo dan wakilnya memilih mobil dinas mobil lokal garapan siswa-siswi SMK yakni Kiat Esemka.
Bukannya tak tahu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya sudah mengetahui mobil lokal ini. Bahkan SBY sempat meminta pembuatan mobil yang masih prototipe waktu itu dilanjutkan.
Ketika menghadiri perayaan Hari Pendidikan Nasional di Bandung, 26 Mei 2009 lalu, SBY menyempatkan untuk datang, dan terkesima ketika melihat mobil buatan anak-anak SMK tersebut dipajang. SBY pun sempat membubuhkan sekalimat harapan dan tanda tangan di kap mesin mobil Esemka Digdaya 1.5i. Apa yang ditulis SBY?
"Karya yang sangat membanggakan, saya harap dilanjutkan," tulis SBY meniru jargonnya selama kampanye presiden 2009 lalu.
Meski sudah cinta dengan Esemka, karena masalah keamanan sebagai presiden, SBY pastinya harus lebih memilih mobil-mobil dengan fasilitas keamanan yang mumpuni yang bisa dipenuhi mobil-mobil Eropa. Mulai dari antipeluru dan sebagainya. Sesuatu yang belum bisa dipenuhi Esemka.
Tapi, di tahun baru ini setelah hampir 3 tahun Esemka dikembangkan, angin segar datang dari Jokowi, panggilan akrab Joko Widodo, mau mengganti mobil Toyota Camry miliknya menjadi Esemka.
Jokowi pun tercatat sebagai pejabat pemerintah pertama yang menggunakan Esemka. Dia berjanji akan menggunakan mobil dinas barunya itu untuk dinas ke luar kota.
"Intinya kita harus mulai menghargai produk dalam negeri. Itu hal yang terpenting. Jangan ngomong soal kualitas yang belum teruji atau apapun. Tapi setelah saya coba tadi, ternyata suspensinya juga empuk kok," tutur Joko.
Joko pun memuji-muji mobil dinas yang diserahkan SMKN2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta itu. "Catnya alus mulus, interiornya cantik, mesin suaranya halus, ac nya dingin, bensin irit krn 1500 cc, desain mobil bagus...apalagi ya?" tulis Jokowi di akun twitternya.
Ya minimal, meski Presiden SBY belum menggunakan, pejabat lain di daerah mau menerimanya ya.
http://oto.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar