Kalau sebelumnya saya pernah singkat bercerita tentang Purwokerto dalam tulisan saya“Dieng – Negeri di atas awan”, maka kali ini saya akan lebih detil menceritakan wisata rasa atau kuliner dari kota yang membesarkan saya selama 3 tahun semasa di SMA ini.
.
- SOTO
Berbicara tentang kuliner dari Purwokerto, satu yang menjadi masakan khas dan tidak ada kemiripan lainnya di seantero negeri ini adalah SOTO. Apakah yang membedakansoto Purwokerto (atau Soto Sokaraja) dengan soto-soto lainnya? Ada paling tidak dua hal utama, yaitu SAMBAL dan KRUPUK.
Bagi Anda yang belum pernah merasakan Soto versi Purwokerto, barangkali tidak terbayangkan untuk makan soto dicampur sambal kacang. Ya, itulah keunikan nomor satu.
Keunikan kedua ada pada krupuk berwarna warni – merah kuning hijau, yang diremukkan dan ditaburkan ke dalam sotonya sehingga warnanya makin meriah.
Berbeda dengan soto versi Kudus, Solo, atau Jawa Timuran yang menawarkan kesegaran rasa dalam kuah bening yang gurih… maka Soto Purwokerto / Sokaraja ini menawarkan rasa campuran antara kaldu sapi atau ayam + sambal kacang + kecap manis yang menghasilkan soto yang kental dan mengenyangkan. Tidak heran untuk menghindari kekenyangan, porsi Soto di daerah ini hanyalah 2/3 mangkok saja. Bagi yang doyan (seperti saya) biasanya sekali pesan langsung 2 porsi biar mulutnya tidak sempat nganggur menunggu porsi kedua, he he he…
Nah, ada 2 aliran Soto yang terkenal di daerah ini: SOTO AYAM (biasanya di Purwokerto) dan SOTO SAPI (biasanya di Sokaraja – 5 km timur Purwokerto).
- Soto Ayam yang sering saya kunjungi di Purwokerto adalah di Soto Ayam Pak Sungeb dan Soto Ayam Jalan Bank – keduanya berlokasi di Jalan Bank, sekitar 300 meter sebelah barat Alun-alun Purwokerto. Salah satu dari kedua tempat tersebut masuk ke dalam kategori wajib untuk disambangi tiap kali saya pulang ke Purwokerto.
- Adapun untuk Soto Sokaraja, bisa dikatakan ini lebih terkenal (bukan berarti Soto Ayam-nya tidak terkenal ya…). Lokasinya sekitar 5 km dari Purwokerto menuju ke arah Purbalingga / Wonosobo / Yogyakarta. Daging sapi dalam soto Sokaraja memang lebih berlemak dibandingkan daging ayam sehingga membuat kuahnya lebih kental. Dan jangan heran, salah satu opsi untuk dicampurkan ke dalam Soto Sokaraja adalah LANTING – itu lho yang kayak cincin bentuknya dibuat dari singkong. Warung Soto Sokaraja langganan saya adalah Soto Pak Kecik, yang sudah kondang dari jaman saya kecil (berapa puluh tahun yang lalu ya…). Kalau dari arah Purwokerto adanya di sisi kanan jalan. Pokoknya, begitu masuk warung langsung pesan dua!!! Begitu datang, langsung masukkan 2 sendok sambal kacang, ditambah kecap manis, plus 1 bungkus lanting. Muak nyuuuussss….. atau bahasa Purwokerto-nya NYLEKAMIN alias MBLAKETAKET… Oh iya, kalau lagi di Sokaraja jangan lupa mencicipi getuk gorengnya yang terkenal dan maniisss…
.
- Sate Kambing
Berbicara tentang Sate, setidaknya ada 3 jenis sate yang cukup berbeda alirannya: (1) Madura – terkenal dengan sate ayamnya; (2) Solo – terkenal dengan Sate Kambingnya yang kaya lada; (3) Tegal & Banyumas – terkenal dengan Sate Kambingnya yang menonjolkan rasa daging tanpa banyak bumbu. Tentu saja di luar itu masih banyak sate-sate jenis lain yang unik seperti sate ambal khas Kebumen contohnya.
Berada di kawasan Banyumas, Purwokerto-pun mengikuti mainstream sate di kawasan tersebut yang hampir mirip dari mulai Tegal – Prupuk – hingga Purwokerto yaitu Sate Kambing yang dibakar (hampir) tanpa bumbu. Kenapa saya tulis “hampir”? Karena sepanjang penglihatan saya dagingnya memang tidak ada bumbunya waktu dipanggang, tapi ada beberapa pedagang yang sedikit mengolesinya dengan bumbu ketika sudah setengah matang.
Nah, untuk urusan sate kambing di Purwokerto maka favorit saya adalah Sate Kambing Tiga Saudara. Lokasinya sekitar 100 meter sebelah timur dari perempatan Kebondalem – Gatot Subroto. Kalau lagi musim liburan, jangan harap bisa mendapatkan sate di sini setelah jam 8 malam. Pernah suatu liburan, saya datang ke situ jam 7 malam sudah disambut dengan tulisan “SATE HABIS”… hu hu hu…
Apa yang special dari warung sate ini, ya itu tadi… Satenya dibakar tanpa bumbu barangkali ada bumbu rahasia yang sifatnya minor, hingga tidak kasat mata dan kasat lidah… ketika sate dihidangkan, warna dagingnya adalah PINK KECOKLATAN. Ya betul, jadi bukannya coklat atau hitam seperti sate kebanyakan… Sate Kambing Tiga Saudara ini ketika disajikan tidak ada unsur kecap sama sekali di daging satenya.
Bumbu untuk mencocolnya saya biasanya pilih kecap dan potongan cabai saja. Bahkan, karena saya sangat suka dengan keaslian rasa daging kambing maka seringkali saya makan sate tersebut tanpa bumbu sama sekali.
Wah, itu namanya kelembutan dagingnya – aroma daging yang menyeruak ke hidung manakala kita menelannya, benar-benar wah… saya menyebutnya rasa Sate Kambing ini berkelas. Aroma kelembutan daging tanpa bumbu-bumbu lain itu benar-benar, hmmmmmm….. Nyuuuussss….
.
- Bakmi Goreng – Godhog – Nyemek
Satu menu lain yang cukup nikmat untuk teman menikmati malam di Purwokerto adalah BAKMI.
Mungkin memang orang Purwokerto senang dengan makanan yang rasanya cenderung “berat”, maka bakmi-bakmi yang ditawarkan di Purwokerto memiliki cita rasa yang kental – berbeda dengan bakmi Jogja / Kulonprogo yang menawarkan rasa gurih ayam samar-samar dan tidak terlalu “nonjok”. Untuk mendukung kekentalan tersebut, lagi-lagi kecap bermain peran penting di sini.
Untuk menyesuaikan keinginan pelanggan, tersedia 3 jenis bakmi: Bakmi Goreng, Bakmi Godhog alias Rebus, dan Bakmi Nyemek alias “in between”.
.
.
Untuk yang doyan bakmi, banyak tempat yang menawarkan bakmi di Purwokerto dengan rasa yang paling tidak di atas passing grade.
Beberapa yang cukup terkenal antara lain:
- Bakmi Palma – di perempatan Palma Jalan Sudirman (300 meter timur Alun-alun)
- Bakmi Nyemek Berkoh.
- Bakmi Gongso (yang ini cita rasanya campur Semarang-an), di ujung timur Jalan Sudirman – sebelah timur Pasar Wage.
- Bakmi lesehan di sisi utara Kebondalem, depan Medico Labora menghadap ke Jalan Gatot Subroto.
Makan Bakmi enaknya malam hari, karena bakalan cocok dengan udara Purwokerto yang agak dingin kalau malam hari (walaupun terakhir saya ke sana sudah tidak dingin lagi, jadi sedih…).
.
- Serabi
Selain serabi Solo dan serabi (atau surabi) Bandung, Purwokerto juga punya serabi yang khas lho…
Kalau serabi Solo berwarna putih dan tanpa kuah, surabi Bandung berkuah coklat, maka Purwokerto memiliki serabi yang pinggirnya putih dan tengahnya coklat. Jadi ibarat memadukan rasa Solo dan Bandung dalam satu paket.
.
Agak berbeda dengan serabi Solo (Notosuman) yang gurih dan rasanya kalau saya bilang “rasa priyayi”, maka serabi Purwokerto ini rasanya “rasa merakyat” karena tidak menawarkan gurihnya santan tetapi lebih tawar pada bagian putihnya. Bonus atau bagian enaknya ya di bagian coklatnya yang ada di tengah karena disitulah yang ada gulanya.
Jadi kalau makan serabi Purwokerto ini saya jadi kayak anak kecil, dimakan pinggirnya dulu yang putih untuk kemudian menikmati “the best part”nya yang coklat di bagian terakhir. Norak ya? He he he…. Biarin aja ah.
Dulu banyak sekali mbok-mbok yang jualan serabi ini, di banyak tikungan atau perempatan. Sekarang ini sudah sangat sulit menemuinya. Satu yang dapat saya temui ada di pertigaan Jl. Dr. Angka dan Jl. Gereja. Dan jualannya hanya pagi hari.
Saya coba beli beberapa, yah masih enak juga dengan rasa “marginal”nya yang khas… he he he…
.
.
- Menu warung pantai Widarapayung
Di liburan akhir tahun 2009 kemarin ini saya sekeluarga sempat mampir ke pantai di sisi selatan Purwokerto – tepatnya 9 km sebelah selatan KROYA. Ini merupakan pantai bersejarah bagi saya, karena di pantai inilah untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya bisa berenang. He he he, kurang penting ya?
Pantai Widarapayung ini sama dengan pantai Parangtritis di Jogja, menghadap ke Samudera Hindia dan memiliki pantai pasir hitam yang lebar. Akibatnya, panasnya minta ampun…
Selain menu khas Banyumasan seperti kupat tahu, di pantai ini ada menu yang unik dan barangkali susah mencarinya di daerah lain yaitu YUTUK GORENG.
.
.
.
Saya tidak tahu apa bahasa Indonesianya Yutuk, tapi sepertinya ini sejenis Crustaceae (keluarga udang atau kepiting gitu deh…) yang hidup di dalam pasir. Digoreng begitu saja, yutuk ini menjadi berwarna merah dan bisa di”kremus” begitu saja. Rasanya sih nggak maknyus-maknyus amat, tapi uniknya itu lho yang bikin penasaran…
Dan berikut ini suasana pantainya, bagus lho…
.
.
.
Sumber: http://wisatajiwa.wordpress.com
wah mantab ulasannya.. sy sudh lama meninggalkan purwokerto (tinggal 1986-1995), tetapi selalu ingat makanan khas yg selalu dicari keluarga kami: soto sokaraja, sate kambing tiga saudara, en bakmi di pasar wage. terakhir mampir tahun 2008 hanya sempet makan sotonya aja. 2009 ga sempet sama sekali... huuuu
BalasHapusd jg nh Lepet, ketupat & lontong PWT yang terlupakan kecuali saat lebaran http://perajinindonesia.blogspot.com/2013/01/ketupat-lontong-dan-lepet-purwokerto.html
BalasHapusSeneng baca ulasannya. secara saya lagi jatuh cinta sama kota ini "puertorico" . Kupat tahu dan lontong sayur arah batu raden.Sroto dan surabi jalan bank-dllll........i really falling in love with this city.
BalasHapusNice blog
BalasHapusterimakasih infonya
salam kenal
mampir ke blog saya
ditunggu lho
:)
infonya sangat
BalasHapusmenarik makasih salam kenal
:)
Artikelnya sangat bermanfaat gan..
BalasHapustrimakasih.. sukses selalu...
Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
BalasHapussedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau
nice article, tips tahan lama
BalasHapus7 Permainan Dalam 1 User ID INDOKARTU
BalasHapusSelamat beraktivitas bagi anda semua pengemar game poker online. Disini kami Indokartu memberitahukan bahwa kami menyediakan 7 game yang berbeda yang bisa anda nikmati dalam 1 user ID saja yaitu :
- Poker
- Domino
- Came
- Came Keliling
- Capsa
- Super10
- Omaha
Jadi tunggu apa lagi segera bergabung bersama kami bosku. Kontak kami :
WA : 081333366766
BBM : indkartu
LINE : indokartu
atau langsung di Livechat Indokartu
AGEN JUDI POKER
S128Cash adalah Situs Bandar Judi Online Uang Asli Indonesia yang Terbesar dan Terpercaya.
BalasHapusBagi Anda Pecinta Judi Online dan ingin mencari situs Terbaik, Segera bergabung disini.
Disini menyediakan semua bank local Indonesia yang bisa transaksi 24 jam NONSTOP. Itu artinya, disini tidak ada jam OFFLINE !! Jadi kapanpun anda ingin melakukan deposit atau withdraw, tetap bisa di proses.
Dan S128Cash menyediakan semua permainan populer kalangan Indonesia, seperti Sportbooks, Live Casino, Sabung Ayam Online, IDN PokerSlot Games Online, Tembak Ikan Online dan Klik4D.
Disini juga menyediakan PROMO BONUS yang bisa meningkatkan gairah Anda bermain.
Jadiii, apa lagi yang Anda tunggu? Segera daftarkan diri Anda bersama kami.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.org
Judi Bola
Judi Bola Indonesia