Jumat, 15 Oktober 2010

Lontong Kupang

33
Lontong kupang dikenal makanan khas Sidoarjo. Tak sulit menemukan tempat makanan ini. Sejak 1992, Pemkab Sidoarjo mengumpulkan 33 pedagang dari berbagai tempat di Sentra Kupang, Dusun Tebel, di jalan raya Gedangan. Di sini tinggal memilih warung dengan menu utama lontong kupang, sate kerang, dan minum es degan. Maknyus.
Pominah (53), pemilik warung Minah Kupang, mengungkapkan, lokasi ini mudah terjangkau. Tapi kini kondisi peminat makanan kupang ini mulai menurun dibanding dulu.
Penurunan, kata dia, dirasakan sejak 2006. ”Ramainya hanya di kisaran Sabtu dan Minggu, atau hari libur nasional. Di luar hari-hari itu sepi,” jelas Pominah.
Diakuinya, untuk hari-hari libur omsetnya mencapai Rp 1 juta lebih. Penikmat kupang di sini tidak hanya dari warga Sidoarjo, tapi mereka datang dari luar kota. Dalam musim liburan Desember dan Juli, banyak juga turis asing yang datang.

Para turis asing itu, cerita dia, berasal dari Filipina, Taiwan, dan Hong Kong.  Mereka memang penasaran dengan  makanan kupang, sate kerang dengan petis.  Kalau es degan mereka sudah paham karena di negaranya ada.
Minah menerangkan, pernah suatu kali ada seorang turis dari Filipina ke situ sekitar Desember 2009 lalu. Setelah mencicipi sepiring kupang ternyata tambah sampai tiga piring. Lidahnya ternyata cocok. ”Alasannya rasanya unik, paduan dari pedas, gurih dan manis,” ujar Minah menirukan warga Filipina itu dengan bahasa Inggris.
Menurut Minah, menurunnya pembeli bukan lantaran krisis tapi banyak berdiri warung-warung kupang di tempat lain sehingga banyak pilihan.

Pedagang di situ akhirnya menambah menu lain seperti soto ayam Lamongan, soto daging khas Jombang, lontong kikil agar pengunjung juga ada pilihan selain kupang.
”Lumayan jumlah pembeli  ada tambahan meski tidak banyak,” ujarnya.
Di tempat lain warung kupang milik Slamet di Suko masih populer. Meski sekarang bukan satu-satunya lagi  tapi paling banyak diminati. Tak jauh dari warung itu di jalan Cemengkalang dan Perumahan Puri Indah bermunculan warung kupang.
Ada beda kupang di sini dengan Gedangan. Pak Slamet memakai kupang kecil kalau di Gedangan pakai kupang besar.

Dijual dengan harga Rp 5.000 per porsi lengkap dengan lontong dan sesunduk sate. Penikmat bisa memilih selera rasa. Bagi yang tidak suka manis bisa minta dikurangi gulanya. Bagi yang suka pedas bisa ditambah lomboknya.
”Saya selalu mengikuti selera pembeli. Saya selalu tanya pedas atau asin? Sebelum menuangkan bumbu-bumbu ke piring,” ujar Pak Slamet yang mengaku sudah lebih 10 tahun berjualan kupang.
Di warungnya juga disediakan pilihan minuman mulai es teh, es buah, dan es degan. Menurutnya banyak penikmat kupang yang memilih es degan karena menurut anggapan air kelapa bisa menetralisir  asam dan kolesterol.
Sumber : www.surabayapost.co.id

Kepiting "Super" Cak Gundul




Tidak terlalu banyak tempat khusus untuk bisa menikmati sajian seafood special. Namun, bila ada kesempatan, sepertinya Anda perlu mencoba kenikmatan kepiting Cak Gundul yang banyak mendapat acungan jempol dari setiap orang yang mencicipinya.
Andalan kedai di kawasan Jalan Raya Kupang Indah itu memang berupa olahan kepiting. Hewan bercapit ini diolah menjadi berbagai masakan yang penggugah selera. Mulai dari kepiting asam manis, kepiting bumbu kare, atau kepiting masak mentega.

Pelanggannya setiap malam selalu berjubel. Racikan khasnya membuat orang ingin berkunjung lagi. Sebenarnya Kepiting Cak Gundul sudah ada di Pandaan, Pasuruan sejak tahun 1992. Di tanah kelahirannya itu, Cak Gundul memang sudah terkenal. Coba tanya saja pada setiap orang di Pandaan. Pasti semua akan memberi tahu letak Cak Gundul.
Di kedai milik Mahsun –nama asli Cak Gundul, Anda bisa memilih sendiri kepiting yang Anda inginkan, lalu ditimbang. Dari situ bisa diperkirakan berapa dalam pengunjung mesti merogoh kocek.
Untuk kepiting jumbo atau kepiting jantan Rp 100.000 per kg. Sementara, untuk kepiting kualitas super 1 Rp 90.000 per kg, dan super 2 Rp 80.000 per kg. Nah, untuk jenis full jumbo, yaitu kepiting telur, per kilonya Rp 110.000.
Lantaran menggunakan konsep dapur terbuka, pengunjung bisa melihat langsung saat kepiting dibersihkan, diolah, dan kemudian disajikan di meja. Meski mengusung konsep terbuka, Machsun tak ingin pengunjung kedainya terganggu. Anda tak terganggu asap atau kotoran dari masakan.
[SBY00067.jpg]

Cecepan Yang Merindukan
Untuk rasanya, kepiting olahan Machsun memang istimewa. Saat mencecap kepiting asam manis, rasa manis nan nikmat sangat mendominasi. Jika tak begitu menyukai rasa manis, Anda bisa berpesan kepada pramusajinya. Jika menyukai pedas, Anda juga bisa memesan kepiting asam manis yang pedas.
Kepiting bumbu kare juga demikian. Harum bumbu kare langsung menyeruak. Ingat, jangan buruburu menyeruput kuah kare itu, bisa-bisa lidah Anda terbakar. Tunggu sebentar, lalu seruput pelan- pelan, maka rasa hangat akan langsung menghuni perut Anda.
Saat mencecap kepiting, tak perlu bekerja keras. Soalnya, cangkang kepiting sudah dibuat sedemikian rupa sehingga Anda tidak perlu repot-repot memukul atau menjepit capit tersebut hingga pecah. Juru masak sudah memecah capit agar Anda tinggal membuka, dan nyam…, daging kepiting yang gemuk-gemuk bisa langsung Anda nikmati. Jika Anda tidak menyukai kepiting, pilih saja hidangan laut lain. Misalnya, cumi dan udang yang dimasak asam manis atau mentega. Juga ada ikan dorang goreng atau bakar asap. Untuk sayurnya ada cah kangkung.

Untuk memenuhi stok bahan baku, dia sudah punya pemasok khusus yang mendatangkan kepiting tangkapan dari Jawa Timur dan Kalimantan.
Ada satu lagi keistimewaan dari Kepiting Cak Gundul. Air masaknya diambil langsung dari Gunung Salak. Tapi, itu hanya untuk kedai di Jakarta dan Surabaya. Sedangkan untuk di Pandaan, Machsun mengambil langsung dari mata air di Pandaan.
Agar tamu mengetahui hal tersebut, Macshun menuliskannya di setiap kedainya. “Mereka akan jadi tahu airnya dari mana,” ujar Machsun.

Kepiting Cak Gundul 1992
Pandaan: Jalan Raya Surabaya- Malang km. 48, Pandaan, Pasuruan. Telp: (0343) 639989
Surabaya: Jalan Raya KupangIndah, Surabaya. Telp: (031) 7327554


Tips Sehat Konsumsi Kepiting
• Sebaiknya Anda tidak mengolah kepiting dengan cara digoreng
• Meski mengandung berbagai nutrisi yang menyehatkan, kepiting juga mengandung kolesterol yang cukup tinggi yaitu 76 mg/100gr. Konsumsi kolesterol per hari yang dianjurkan maksimal sekitar 300 mg. Sajian kepiting berukuran sedang setiap hari sudah cukup untuk mendapatkan semua manfaatnya.
• Kepiting mengandung basa purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Pengidap penyakit asam urat atau gout lebih baik menghindari atau sangat membatasi konsumsi kepiting.
Sumber : www.surabayaview.com

Bandeng Asap, Oleh-Oleh Khas Sidoarjo

 

Bandeng asap merupakan salah satu oleh-oleh khas Sidoarjo. Disebut bandeng asap karena makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dimatangkan dengan cara diasap. Kota Sidoarjo terletak di Jawa Timur. Dalam lima bulan terakhir, kota ini lebih dikenal dengan semburan lumpur panasnya.
Kota ini memiliki ciri khas tersendiri. Diantaranya dalam hal makanan, yakni bandeng asap. Bila berkunjung ke Sidoarjo, yang ditempuh sekitar satu jam dari Surabaya, dapat mampir ke rumah Jalil, di Desa Bulu Sidokare, Sidoarjo Kota. Di tempat ini dilakukan proses pengasapan bandeng secara tradisional.

Awalnya, sisik ikan bandeng basah dibersihkan hingga halus. Kemudian isi perut dan insangnya dikeluarkan agar tidak menimbulkan bau. Bagian dalam bandeng juga dibersihkan sehingga tidak ada darah yang tersisa.
Selanjutnya ikan bandeng yang sudah bersih direndam dalam air garam selama 2 jam, hingga meresap ke seluruh daging. Setelah itu, bandeng dibilas agar tidak terlalu asin. Kemudian bandeng ditiris untuk mengeluarkan air garam. Lalu bagian perutnya disanggah dengan lidi agar asap dapat masuk ke bagian dalam perut.

Setelah itu bandeng diasapkan selama 3 jam. Api terlebih dahulu dipastikan hanya menyisakan bara. Kemudian disiram serbuk kayu sehingga menimbulkan asap. Untuk menghasilkan bandeng asap warna kuning, maka serbuk kayu yang digunakan harus berwarna kuning. Setelah asap mengepul, bandeng dimasukkan dan tungku ditutup. Setiap jam serbuk kayu disiramkan agar tungku terus berasap.
Bandeng sudah matang, dan siap untuk disantap. Menurut Jalil, pemilik usaha pembuatan bandeng asap, Rasa Bandeng Asap Sidoarjo ini lain dengan bandeng presto. Bandeng asap ini menggunakan saos yang dibuat dari campuran kecap dan petis.

Bandeng asap ini dijual seharga 38 ribu rupiah per kilogram. Sedangkan saosnya dijual seribu rupiah per botol. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan bandeng asap yang dikemas secara modern, yang harganya mencapai 60 ribu per kilogram.
Namun Jalil yang telah 14 tahun menekuni usaha yang diwarisi dari bibinya ini, mengaku masih menghadapi kesulitan dalam hal pemasaran. Pemasaran bandeng asap terbatas karena promosinya dilakukan dari mulut ke mulut. Sehingga hanya wisatawan yang berkunjung ke kota Sidoarjo saja yang tahu bandeng asap khas Sidoarjo ini, dan menjadikannya oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Bebek Goreng di Surabaya yang Melimpah

surabaya duck hunt, quack!

gara2 kegigihan arek2 suroboyo pas jaman perjuangan kemerdekaan dulu, surabaya dikenal sbg kota pahlawan. gitu yg pernah kita baca di buku sejarah. lha sekarang, setelah merdeka, surabaya punya reputasi lain, surabaya = kota bebek goreng!

berburu bebek di surabaya bisa jadi tantangan seru. karena di setiap sudut kota ada rupa2 warung bebek goreng, dg segala keunikannya. di sebelah utara sana, ada warung bebek "sayang anak" punya cak yudi, pake sambel pencit. di sebelah selatan, ada warung bebek goreng palupi, pake antre lama. kalo ke timur, ada bebek goreng HT yg bikin penasaran karena lokasinya tersembunyi. di sebelah barat ada bebeknya pak komar. di sekitaran tengah kota ada bebek kayu tangan di bratang gede, ada lagi bebek donal di kedungdoro, ada bebek papin di pecindilan, dan masih banyak lagi... eh bahkan ada bebek canggih juga lho!

nah sbg referensi, disini aku mau share beberapa pengetahuan perbebek'an yg pernah aku incipi. mohon maap kalo warung bebek favoritmu nggak katut kecatet disini. mungkin karena aku belom sempat hunting foto kesana hehe...



nasi bebek "sayang anak", cak yudi

nasi bebek sayang anak, cak yudi

lokasinya di jl. tanjung torawitan 39, perak. lumayan jauh dari pusat kota.

cak yudi memang hebat, berani dan berhasil mengubah pakem bahwa makan malam = setelah maghrib. tapi kalo mau mbebek di warungnya cak yudi mesti rajin dateng sore2, sebelum matahari terbenam. karena warung cak yudi buka mulai jam 3 sore, dan bisa dipastikan lewat maghrib udah ludes.

nggak pake nunggu lama, bebek gorengnya hadir simple: tergoreng kering, coklat berkilauan, dan bukan gorengan bebek paling empuk yg pernah aku alami. bonus: ada potongan leher bebek ikut tersaji. nggak beda dg sajian bebek goreng lain, nasinya disiram sedikit minyak. menu minumannya pun nggak kalah standard, es teh manis.

lha terus apanya yg spesial? kenapa sampek kejadian umat berbondong-bondong memenuhi warung cak yudi? itu pasti karena sambelnya yg luarrr biasa! sambel pencit. dan punya cita rasa yg cenderung asin, tapi dg sensasi kecut2 juga. tingkat kepedesannya? dahsyat bikin berkeringat! mungkin karena pesona sambel pencit itu juga yg bikin pak bondan winarno jatuh cinta sama bebek gorengnya cak yudi. akur pisan dg manda si jagomakan.

bulan mei kemaren cak yudi ikut beraksi di festival jajanan bango 2008, dan sukses menggalang massa, bikin antrian panjang di tendanya.

soal harga, nggak mahal: satu porsi nasi bebek cuman direken 8000 rupiah saja, tambah nasi 1000, tehnya juga 1000.

sayang, nggak ada lalapan.



bebek goreng poniman, tugu pahlawan

bebek goreng poniman, tugu pahlawan

biasa disebut bebek goreng tugu pahlawan karena memang lokasinya persis di depan konstruksi lingga/yoni paling besar *whoa!* di surabaya. tepatnya di pelataran parkir BCA, jalan temba'an.

kalo telat, nggak kebagian bebek gorengnya cak yudi, boleh balas dendam di tugu pahlawan. mulai buka sekitar jam 5 sore, sampek abis, sekitar jam 9 malem.

gorengan bebeknya dihargai antara 6000 sampek 10000 rupiah, tergantung jenis dan ukuran: mau dada ato paha? mau yg biasa ato yg super? daging bebeknya terasa cukup empuk dan gurih.

tapi soal rasa, madura punya gaya. bebek goreng yg satu ini tersaji dg 'krawu', taburan serundeng kelapa berwarna kuning. garnish cantik ini bikin menu utama jadi lebih gurih, sayang nggak banyak hehe. dan masih bergaya madura, sambelnya tersaji dalam dua selera. mau yg manis? ato mau yg pedes? dua2nya sama2 pake terasi dan garam.

tips: ati2 dg sambel yg pedes, membakar lidah... argh!

ok, produknya sudah sip, enak. tapi kalo soal servis, kayaknya sektor ini masih bisa dipoles lagi supaya lebih sempurna. pelayan bisa ditraining lagi supaya bersikap lebih ramah, karena tamu adalah radja. selain itu iluminasi cahaya yg minim bikin mata bekerja sedikit lebih keras. remang2 disini bukan berarti romantis lho. satu lagi, kenapa nggak bikin kerjasama dg warung sebelah yg jualan minuman? kan repot kalo bayar bebek disitu, trus minumnya bayar sendiri disana.



warung cak sandy

warung cak sandy

sebenernya bebek cak sandy ini bukan yg terbaik di kelasnya, tapi ga tau kenapa banyak yg tergila2. makanya aku ikutkan sekalian disini.

lokasinya di pinggir kali, deket pintu masuk parkiran motor galaxy mall. surabaya timur. buka siang, mungkin ngikuti jadwal buka galaxy mall sekitar jam 10an gitu.

nah karena lokasinya yg deket gamato, warung bebek cak sandy bisa jadi solusi ekonomis kalo mau bergaya jalan2 di mall, tapi dompet sedang tiris. kan nggak perlu njajan di foodcourt ;) apalagi andok ndek warunge cak sandy menawarkan sensasi tersendiri: kalo pas angin lewat dari arah sungai, ada aroma khas ikut berhembus ke interior warung wekekekekekkk.

kecepatan saji cak sandy kalah jauh dari cak yudi, tapi soal rasa boleh diadu dah. satu potong bebek goreng dihidangkan diatas gundukan nasi dg volume yg lumayan generous, mengenyangkan. bebeknya digoreng lumayan garing, kecoklatan, dengan tekstur daging lumayan empuk dan dikasih bonus potongan leher pisan. oke lah, sedep.

beda dg dua bebek sebelumnya, yg ini pake sambel mirip sambelnya tempe penyet ato pecel lele gitu. tapi perhatikan: sekali saja pernah menganggap remeh sambelnya, niscaya anda akan girap girap kepedesan!

satu porsi nasi bebek di warung cak sandy cukup ditebus dg 6500 rupiah saja. kalo minumnya teh manis 1000 rupiah. ya seperti pepatah mbritish lah, ono rego ono rupo, hehe.



warung dingtaktong


warung dingtaktong

pemain baru di pasar bebek goreng surabaya. ngambil lokasi nggak jauh dari kampus ubaya. tepatnya di jl. tenggilis mejoyo, blok AN nomer 22.

membedakan diri dari style bebek goreng yg gitu2 aja, warung dingtaktong menyajikan bebek goreng dg gaya tradisional. piring beling diganti daun pisang. menu minuman es teh pun diganti es sinom / beras kencur. eksotis.

daging bebeknya yg sudah diungkep semalem itu digoreng garing, disajikan dg gorengan bumbu item yg gurih. finger licking good. plus, dilengkapi lagi dg kondimen sambel pencit yg bisa juga dibilang pencit sambel karena rasio "sambel:pencit"-nya beda dari sambel pencitnya cak yudi. tapi level kepedesan sambel disini nggak senista sambel di warung bebek lain. lebih lembut membelai lidah... *halah!*

harganya nggak mahal, satu porsi bebek goreng dingtaktong dihargai 7500 rupiah saja. sedangkan untuk menyesap es sinomnya, cukup keluar 2500 rupiah.

warung dingtaktong resmi buka antara jam 12 siang sampek jam 9 malem. hari minggu tetep buka, tapi molai jam 4 sore sampek jam 9 malem. yg mungkin boleh diperhatikan juga adalah jadwal kuliah di ubaya, sapa tau banyak mahasiswi berseliweran di sekitar warung hihihi :D



bebek goreng HT

bebek goreng HT

nah naaahhh... ini dia salah satu warung bebek yg reputasinya paling kesohor seantero nusantara. berlokasi di jl. karang empat besar, nomer 42. mungkin agak nyelempit dan sulit diakses, tapi semoga kamu semua nggak ada masalah dg navigasi dan pengetahuan geografi hihihi :D

buka jam 4 sore, sampek abis, sekitar jam 8 - 8.30 malem.

bebek gorengnya hadir dg mengejutkan! ukurannya gigantis, menjajah seluruh permukaan piring *halah, hiperbolis*. tapi memang potongan bebeknya gede. berbanding terbalik dg volume nasinya yg incip2 saja. justru penyajian seperti ini yg bener. kan orang dateng kesitu niatnya untuk menikmati bebek goreng, bukan sekedar mengganjal perut dg nasi.

kalo soal rasa, bebek HT ini terbilang huenak. dagingnya gurih, dengan tekstur yg lembut. nggak ada alot2nya. apalagi lapisan lemak di bawah permukaan kulitnya itu, tersaji hangat, cocok dinikmati pas gerimis. hahahaaa lupakan dulu lah urusan kolesterol dan sebagainya itu.

trus lagi, di warung bebek HT ini aku lebih berani mengapresiasi sambel. karena intensitas kepedesannya nggak seberapa dahsyat. justru sambel ini bisa memperkaya cita rasa daging bebeknya.

satu porsi nasi + bebek goreng = 13000 rupiah. kalo mau tambah rempelo ati = 3000 rupiah. es teh manisnya 2000 rupiah.



bebek canggih

bebek canggih

namanya memang bebek canggih. tapi bukan berarti bermesin 4 tak, pun bukan berarti memiliki teknologi katup pneumatik atau komputasi sistem injeksi bahan bakar.

'bebek canggih' adalah nama warung di bahu jalan nias. tapi nias yg sebelah selatannya kertajaya/sulawesi, bukan yg utaranya. di jalan niasnya sendiri warung bebek canggih ini ada di sisi timur jalan, mepet rel sepur. posisinya persis sebelum nias belok ke timur ke arah juwingan. pokoknya kalo udah belok dan nyebrang rel kereta = kelewatan!

buka sejak jam 6 pagi, dan menyajikan olahan bebek dg ciri tersendiri. kalo warung lain mufakat masak bebek dg cara digoreng, warung bebek canggih mengolah bebeknya dalam bumbu gelap sedap bernuansa rendang/kare. penampilannya memang buruk rupa, tapi tahan dulu komentarmu sebelum si gelap menyapu permukaan lidah. rasanya fantastis.

bumbunya nyemek, manis gurih, masuk merasuk sampek ke dalem daging. membuatnya nikmat hingga titik penghabisan. patoet dipoedjiken lah. eh tapi karena sepotong daging bebek canggih ini nggak seberapa gede, dan dengan pesona rasa seperti itu pula, sepertinya nggak cukup kalo cuman makan satu potong. hasrat untuk pesan porsi kedua pun terpicu. tapi langsung tertahan lagi, gara2 inget volume nasinya yg sudah penuh menjejali lambung. ya, di warung sini rasio volume "nasi:bebek"-nya berbanding terbalik dg rasio di bebek goreng HT. jadi kamu yg kapasitas lambungmu cukup santun boleh mempertimbangkan untuk order dg nasi 1/2 porsi aja.

sedangkan sambelnya terbikin simple, kasar, minimalis. tapi tingkat kepedesannya = maut. jadi berhati2lah.

harga 10000 ripis aku pikir cukup fair lah untuk kombinasi nasi + bebek yg unik kayak gini. lumayan buat merefresh sensor2 dari kejenuhan olahan gorengan.

tips: hindari andok siang2, karena konstruksi bangunan warungnya banyak menggunakan seng. pasti panas.



bebek kayu tangan

bebek kayu tangan

jangan mengemudi terlalu kencang di jalan bratang gede. karena kalo kelewatan, susah muternya. lha nggak kelewatan pun masih tetep aja sulit nyari space buat parkir je... posisi depot bebek kayu tangan ini di jl. bratang gede no. 68. buka antara jam 10.30 sampek jam 21.30.

bebek goreng kayu tangan punya aksesori unik: kremesan. kremesan itu nambah gurihnya bebek goreng. di bawah kremesan itu, ada lapisan kulit bebek yg berlemak, enak. dan lanjut lagi bagian yg paling dalem, tentu saja dagingnya. empuk, dg tekstur yg cukup lembut.

secara subyektif aku bilang ini the best bebek in town. ini opini pribadi, dan kamu boleh nggak sependapat. tapi, emang gue egp? hehe :D sayang pas festival jajanan bango kemaren nggak ikut. mestinya jadi lebih seru kalo ada bebek kayu tangan di festival seperti gitu.

ukuran sepotong bebek goreng kayu tangan cukup gede, volume nasinya pun nggak bisa dibilang sedikit. mengenyangkan. dan dengan rasa yg 'enak sekali', maka pantaslah kiranya satu porsi bebek goreng kayu tangan dihargai 10000 rupiah. jeroannya 2500 rupiah. kalo nambah nasi putih kena 3000 rupiah. sedangkan range harga minuman antara 2000 sampek 3500 rupiah. aku pikir ini best value untuk harga yg segitu.

sambelnya cukup pedes, tapi nggak pada level yg mematikan. tips: tambahkan kecap dan peresan jeruk pada sambelnya, percayalah kamu akan mengalami satu rasa yg luar biasa. beda dari yg pernah ada.



warung bebek mon-mon


warung bebek mon-mon

perhatikan: kalo cari warung bebek goreng dg pertimbangan makan sampek kenyang, bukan warung sini tempatnya. celaka tiga belas, dan dijamin kuciwa. bahkan sebenernya warung bebek mon-mon ini bukan warung, ini restoran. dengan ruangan yg sejuk karena dilengkapi piranti pengkondisi udara.

lokasinya di jl. mayjen sungkono 139. ancer2nya, di pinggir jalan ada papan gede dg tulisan "pelan-pelan! bebek keren 9,7 meter lagi".

nilai plus langsung tertangkap dari warung bebek mon-mon bahkan sebelum masuk ke ruang makan = free and spacious parking lot.

di dalam, sang bebek tampil cantik. luar biasa cantik. nggak cuman memanjakan lidah, tapi mata pun ikut terpesona karna penampilan sajian. walopun nggak banyak, nasinya dibikin tumpeng. bahkan tata letak masing2 item lalapan pun diperhatikan secara detail. elok nian.

potongan bebeknya nggak gede, tapi cantik, sekali lagi cantik. dagingnya empuk, tapi tetep ada kekenyalan yg terasa di setiap gigitan. mak prul, langsung lolos dari tulang ketika dicomot. dan pastinya terasa gurih di lidah.

gimana dg sambelnya? terus terang bagian ini yg sulit dituliskan, ada sensasi surgawi yg bisa bikin ngawang sodara sodaraaa... hahaha pedes sih enggak, tapi sambelnya tampil dg 3 pesona: yg pertama sambel merah, yg mangkuk sambelnya dibanjiri minyak. agak pedes, tapi nggak pedes2 amat lah. lalu ada lagi sambel ijo, terbikin dari komposit belasan rupa2 rempah yg entah apa saja. jreng! rasanya luar biasa, memperkosa setiap sudut lidah, ah! dan yg terakhir, sambel bulu. yg ini aku nggak cerita deh... die die must try! kamu mesti alami sendiri supaya faham betul apa itu sambel bulu, hehehe.

lalu, berapa harga yg mesti terbayar untuk pengalaman seperti itu? nasi putihnya 3000 rupiah, bebeknya 12000, menu minumannya antara 5000 sampek 8000 rupiah. mahal? ya kalo diliat dari volume makanannya memang mahal. tapi karena yg disajikan bukan cuman urusan perut, boleh terbilang impas lah harga segitu.

oh, ada satu lagi yg menarik = warung bebek mon-mon buka molai jam 11 siang sampek jam 3 pagi. yep, nggak salah ketik. sekali lagi, sampek jam 3 pagi.



bebek padin


bebek padin

lokasinya di jalan kranggan, sisi sebelah utara, nggak jauh dari BG junction. catetan: jalan kranggan ini padat. boleh nitip parkir kendaraan di BG junction aja, relatif lebih aman.

warung yg selalu rame tiap malem ini punya aturan main yg beda. pertama, pesan dulu makanan & minuman di kasir, bayar tunai disana, lalu silakan tunggu makanan disajikan di meja. bebek goreng di warung padin ini sangat ekonomis! satu potong bebek goreng cuman 5000 rupiah saja. kalo nasinya 2000, jeroan 4000, dan es teh 1500 rupiah.

tapi tentu saja harga yg murah berpengaruh dg ukuran bebeknya, compact, hehe. tapi biar pun kecil, rasanya oke juga. tambah lagi ada sesendok kondimen bumbu kuning di atas gundukan nasi, bikin rasa lebih kaya. sambelnya pedas, pas buat gerimis2.

warung padin bisa selalu rame tiap malem, meja2 panjang dipenuhi pelanggan dari macem2 kalangan. karena warung padin bukan cuman tempat nongkrongnya para fanatik bebek goreng. warung padin menawarkan menu lain yg boleh diincipi: ayam goreng, burung dara, lele goreng, dorang goreng, gurami goreng, bandeng goreng, dan mujaer goreng.


Sumber: mimimama.blogspot.com

Bebek Goreng HT Karang Empat

Bebek Goreng HT

Bagi warga Surabaya, nama bebek HT ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Nama lain bebek HT ini biasanya orang menyebut dengan bebek Karang Empat. Karang Empat adalah nama sebuah lokasi di Surabaya Timur, yaitu di daerah Kenjeran. Disana asal mula bebek HT ini, dan sampai sekarang juga masih buka.

Selain di Karang Empat, kita juga bisa menikmati bebek HT ini di beberapa cabangnya yang saat ini sudah tersebar di setiap kawasan Surabaya. Kabar yang saya dengar, bebek HT ini membuka sistem franchise.
Keistimewaan bebek ini ada di sambelnya. Konon pelanggan sampe bela-belain beli sambel saja. Memang sambelnya top abis…saya saat menulis ini saja sampe mupeng…hahahaha… (ngiler mode ON).

Lokasi terdekat dari tempat saya ada di Jl Tenggilis barat no. 2C. Telp 031-8474061. Di cabang ini depot ini buka mulai siang sekitar pukul 11.00 WIB hingga 21.00 WIB. Sedangkan di pusatnya jalan Karang Empat, buka sore mulai pukul 17.00, dan sudah mulai habis hanya dalam waktu 2 jam semenjak buka…hebat!

Rujak Cingur "Master Piece" Kulinernya Surabaya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW9uPg4rs801ybT9WbhyWs21_nqQl2fVZ6NQQhwRzDQBp0n1fWrWr-xl7bt_HGsnXN1ucira_jBGSJB6Je1E2tzJ3an5Eb50NULxRGfzo2uKZ0RNTtIw_B_oMMzyjLCg-DxMIGL2Or6KUN/s320/RUJAK+CINGUR.jpg
Jika kita berjalan – jalan ke Surabaya, tidak lengkap jika belum mencicipi kuliner yang satu ini, namanya Rujak Cingur. Tidak seperti rujak pada umumnya, yang terdiri dari buah – buahan segar dengan bumbu sambal kacang dan temen –temennya. Pertama kali tinggal di Surabaya, dibuatnya aku bingung dengan hal ini. Hal yang perlu diketahui di Surabaya dikenal 2 macam rujak, yaitu Rujak Manis (seperti layaknya rujak ditempat lain) dan Rujak Cingur (yang akan kita bedah selanjutnya).
Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa Rujak Cingur adalah master piece kuliner khas yang nomor wahid di Surabaya. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya bahan dan aneka bumbu untuk membuatnya serta cara penyajiannya yang khas.

Mari kita bedah apa dibalik rahasia Rujak Cingur. Rujak Cingur dibuat dari sayur – sayuran yang direbus dan buah – buahan serta menggunakan bumbu petis khas Surabaya. Sayuran yang telah direbus, dicampur dengan buah – buahan seperti nanas, kedondong, mangga dan lain – lain ditambah dengan tahu dan tempe goreng. Bahan – bahan tadi kemudian disiram dengan bumbu yang telah dihaluskan. Bumbu tersebut terdiri dari petis (yang satu ini tidak boleh ketinggalan), pisang batu / klutuk, kacang dan terasi serta cabai sesuai dengan pesanan atau selera. Ada beberapa orang yang suka ditambah dengan lontong, namun juga ada beberapa orang yang tidak menyukainya. Ada satu hal lagi yang tidak boleh ketinggalan, adalah cingur.





Ada beberapa karakteristik dari Rujak Cingur yang menjadi tantangan bagi penikmatnya. Pertama yang menjadi khas pada Rujak Cingur adalah bumbunya. Inti dari bumbu Rujak Cingur adalah petis, ditambah dengan kacang, bawang putih, terasi dan cabai. Khusus untuk petis, beberapa penjaja Rujak Cingur yang terkenal selalu menggunakan petis nomor wahid.
Sebagaimana salah satu penjaja Rujak Cingur di Ahmad Jaiz, menggunakan tehnik khusus khusus untuk campuran petisnya. Petis yang digunakan adalah petis nomor 1 yang dicampur dengan petis kualitas nomor 2, kenapa mesti begitu ..? Masih menurut penjaja tersebut, jika menggunakan petis  nomor 1, maka akan terasa sekali amisnya sedangkan jika menggunakan petis nomor 2, rasa udangnya kurang keluar. Jadi jangan memiliki persepsi negative atau apriori dulu dengan warna hitam bak Lumpur dulu sebelum mencicipinya.

Khas yang kedua dari Rujak Cingur adalah rasanya yang campur aduk, pedas, asam dan manis pasti akan bikin mata kita melek merem dan  berdesis – desis … ehm. Hal ini bisa dimaklumi dari bahan yang digunakan, kedondong dan mangga muda akan menyumbang rasa asam dan manis.

Khas lainnya yang amat menonjol adalah Cingur. Ini salah satu ciri utama dari Rujak Cingur yagn kenyal dan empuk yang membikin rasa tersendiri. Cingur adalah bibir sapi alias moncong sapi. Awas, hati – hati ..! banyak penjaja Rujak Cingur yang tidak menggunakan cingur asli alias menggunakan kulit sapi. Jangan tergiur harga murah, jika rasa menjadi taruhan.

Kita telah membedah Rujak Cingur dari segi bahan dan rasa, terus dimana kita mesti beli ..? Ada beberapa tempat yang cukup terkenal yang menjajakan Rujak Cingur dengan kualitas mantap, antara lain Rujak Cingur Achmad Jaiz, Rujak Cingur Delta Plasa dan Rujak Cingur Genteng Durasim.
Ayo lestarikan kuliner tradisional Indonesia ..!
Sumber: ww.widyani.org

Tahu Campur Kalasan



Kalau kita sedang berada di Surabaya pasti akan puas untuk berwisata kuliner, karena kota satu ini memang merupakan salah satu kota dengan sajian kuliner yang beraneka ragam dan bercita rasa tinggi. Sebut saja beberapa panganan, Tahu Campur Lamongan, Rujak Cingur, Lontong Balap, Semanggi Suroboyo dan lain-lain.

Kekhasan kuliner dari kota-kota di Jawa Timur ini adalah suatu adonan yang berbahan dasar udang, yaitu petis dan terasi. Adonan inilah yang membuat panganan-panganan tersebut berubah menjadi lezat dan gurih. Dalam makanan-makanan yang telah disebut tadi petis menjadi bahan utama.
Kita sebut saja salah satunya yaitu Tahu campur yang berasal dari kota Lamongan. Kota yang berada sekitar 100 kilometeran dari kota Surabaya. Namun panganan ini telah menjadi bagian dari kuliner khas Surabaya.
Tahu Campur terdiri dari sayur selada, tahu goreng, tauge, perkedel singkong, mie kuning, petis, daging urat, kuah kaldu daging, dan pelengkapnya krupuk udang. Bagi penggemar kuliner campuran ini sangat mengundang selera.

http://www.epochtimes.co.id/fotolain/119.jpg

Tahu Campur yang Terkenal di Jalan Kalasan
Salah satu penjual Tahu Campur Lamongan yang paling terkenal di Surabaya adalah Tahu Campur Kalasan. Kaki lima ini memang terletak di jalan kalasan 22. Pemiliknya adalah Pak Mahfud. Beliau memulai usahanya tahun 1979 dengan berjualan keliling memakai pikulan yang khas untuk berjualan tahu campur.
Cara itu dilakoninya selama 2 tahun, lalu menggunakan gerobak dorong selama 15 tahun, kemudian ia memutuskan untuk mangkal di pinggir jalan daerah kalasan setelah 11 tahun mulai berpikir bahwa pelanggannya mulai tidak tertampung maka ia menggunakan teras rumah.

Saat ditemui pak Mahfud mengatakan bagaimana tahu campurnya menjadi sangat digemari dan memiliki pelanggan yang setia. Ayah dari 5 orang anak ini mengakui jika tahu campur buatannya ini memakai bahan-bahan yang berkualitas baik dan mengurangi penggunaan bumbu penyedap masakan.
“Karena ada beberapa pelanggan saya adalah dokter mereka menyarankan agar tidak menggunakan bumbu penyedap masakan secara berlebihan. Maka saya menggunakan bumbu-bumbu yang baik kualitasnya. Agar tidak mengurangi rasa, misalnya bawang merah dan bawang purih yang baik jangan sampai ada yang busuk, udang sebagai penyedap masakan yang masih segar, sayur dan daging urat yang segar, petis yang kualitasnya baik dan menjaga kebersihan. Itu saja tidak ada resep khusus” katanya.
Tahu Campur kalasan ini banyak memiliki pelanggan yang setia, mulai saat Pak Mahfud berjualan keliling hingga saat ini mangkal di jalan kalasan, jika mereka ingin menikmati tahu campur akan segera meluncur ke jalan kalasan.

Bahkan saat itu salah satu pelanggan, Ibu Like yang mempunyai rumah cukup jauh dari jalan kalasan selalu akan datang secara teratur setiap minggu untuk menikmati tahu campur kalasan. Baik sendirian maupun bersama-sama teman-teman dan keluarga.

“Saya hampir seminggu sekali datang ke sini untuk makan tahu campur. Sudah pernah coba tempat lain tapi saya balik lagi ke sini. Sudah lama sekali saya jadi langganan. Karena tempat bersih dan rasanya memang beda dengan tempat lain. Jadi meski jauh dari rumah saya tetap ke sini” Kata ibu Like.
Bahkan ada beberapa pelanggan Pak Mahfud sudah tinggal di luar negeri, setiap pulang ke Surabaya selalu menyempatkan diri mampir ke tempatnya.

Pak Mahfud saat ini memiliki 15 pegawai dan dua counter lain yang dikelola oleh putra-putranya.
“Saat ini kami telah membuka cabang di Citos dan Royal Plaza tapi kata beberapa pelanggan, mereka lebih menikmati yang di kalasan. Karena kalau di mall ber-AC tahu campur yang berkuah kaldu daging lebih cepat dingin jadi kurang nikmat.” Jelas pak Mahfud.

Tanpa mau menyebutkan sejumlah angka, dengan rendah hati Pak Mahfud mengatakan hasil yang ia dapatkan sekarang sudah lebih dari cukup meski saat ini telah banyak muncul pesaing. Buktinya banyak pelanggan yang kembali ke tahu campur olahannya meski telah menyoba tempat lain.

Jika sedang melancong ke Surabaya tidak ada salahnya menu ini masuk dalam daftar jalan-jalan Anda. Tanpa merogoh kantong dalam-dalam, telah dapat menikmati petualangan rasa yang menakjubkan. Kunjungi jalan kalasan 22 pada sore hari jam 17.00 hingga malam. Coba buktikan sendiri.

Sumber : www.epochtimes.co.id

Nasi Udang Bu Rudy

http://2.bp.blogspot.com/_oNUftliUsOE/TITcBws66sI/AAAAAAAAAwE/ljPFHlHhkP4/s1600/udang+goreng+n+sambel+bu+rudy+(2).JPG

Mungkin gak ada yang gak tau nasi udang khas Bu Rudy. Bukan hanya warga Surabaya saja bahkan mereka yang tinggal di luar Surabaya sudah tidak asing dengan Nasi Udang Bu Rudy. Artikel kali ini tidak akan membahas tentang Nasi Udang soalnya udah pada ngrasain kan? Tapi kali ini SuFocrew penasaran dengan profil Bu Rudy sekalian SuFocrew coba gali kiat kesuksesan Bu Rudy.

Bu Rudy dilahirkan di sebuah desa kecil di wilayah Kabupaten Madiun. Ternyata kepiawaian Bu Rudy mengolah makanan didapat dari pengalaman terjun di dunia kuliner sejak umur 9 tahun. Caranya juga cukup unik, yaitu dengan membantu tetangga yang sedang punya hajatan. Pada awalnya hanya motong-motong bahan, tetapi Bu Rudy kecil memperhatikan cara memasak, jenis-jenis bahan dan macam-macam masakan sehingga lama kelamaan menguasai berbagai resep masakan, terutama masakan Jawa.

Pada awalnya bisnis Bu Rudy bukan di bidang kuliner melainkan bisnis sepatu. Tetapi karena Bu Rudy sosok pribadi pekerja keras yang tidak bisa diam maka sejak tahun 1990 Ibu Rudy memutuskan mencoba bisnis kuliner, dimulai dengan berjualan nasi pecel dan nasi campur di mobil depot (mobil yang diubah fungsinya untuk jualan makanan).

Mengenai Sambal dan Nasi Udang khas Bu Rudy sendiri adalah hasil kreasi yang dimulai sejak tahun 2001. Ide nasi udang muncul karena sering dibawakan oleh-oleh udang segar yang dibawa oleh suaminya yang hobi memancing.Jika ditanya apa kiat kesuksesannya, Ibu Rudy dengan senang hati membagi kiat suksesnya
Pertama adalah jaringan teman. Teman-temanlah yang pertama kali mencoba dan teman-teman yang memperkenalkan hasil kreasi Bu Rudy sehingga dikenal banyak orang.


Kedua yaitu bekerja dengan hati. Karena bekerja dengan hati maka pekerjaanpun menjadi menyenangkan. Hal ini dibuktikan dengan masih  langsung melayani pembeli hingga sekarang. Karena Bu Rudy percaya melayani adalah hal yang utama.
Ternyata tidak salah jika Bu Rudy telah menjadi salah satu ikon kuliner di kota Surabaya karena kesuksesan yang diperoleh lewat kerja keras dan komitmen dari hati.
Sumber : www.surabayafood.com

Gado-Gado Arjuno




















Depot di Jalan Arjuna ini sangat terkenal di kalangan muda-mudi Surabaya, mulai buka sejak 1970. Menu andalan tempat ini adalah Gado-Gado, yang membuat Gado-Gado ini diminati pengunjung adalah rasa bumbu kacang yang khas dan tidak ada di tempat lain.

Mengenai harga & rasanya sepadan, paling enak dinikmati pada waktu siang hari. Harga perporsi Rp10.000. Menu lain yang dapat dicoba di antaranya Rujak Cingur, Nasi Campur, dan Batagor. Dengan tempat parkir yang cukup luas, tetapi hati-hati saat keluar dari mobil, karena Anda parkir di pinggir jalan raya. Lokasinya berseberangan dengan Bebek Goreng HT. Buka dari jam 08.00-18.00 wib.

Sate Klopo Ondomohen dengan Omzet Rp 100 Juta/Bulan

sate-kelapa-bu-asih

Keunikan lain dari kota Surabaya yang paling khas adalah Sate Klopo. Beda dengan sate kambing, Sate Klopo ini terbuat dari daging sapi dan dilumuri bumbu kelapa sejenis serundeng. Dilengkapi dengan bumbu sate yang khas pula dan poya kacang menjadikan makanan ini gurih dan lezat di lidah.
Di antara warung sate klopo yang ada di Surabaya, warung sate klopo Bu Asih terbilang paling laris dan terkenal. Warung ini berada tepat di ujung gang Ondomohen Magersari II Jl. Walikota Mustajab Surabaya. Atau kurang lebih 200 meter ke arah barat dari kantor Walikota Surabaya. Uniknya lagi warung bu Asih ini tidak berada di bangunan permanen yang bagus dan mapan namun berada di atas trotoar terbuka
dalam bentuk “eber-eber”.

satenasi2

Usaha Warung Sate Klopo ini mulai dibuka oleh orang tua Bu Asih 40 tahun lalu dan diteruskan oleh Bu Asih yang saat ini berusia 52 tahun sejak 1987. Saat ini, dalam menjalankan usahanya Bu Asih dibantu oleh tiga orang wanita kerabat dekatnya yang juga berasal dari Madura.
sate-klopo-ondomohen_0665


Setiap hari Bu Asih menghabiskan tidak kurang dari 25 kg daging sapi atau sekitar 2.500 (dua ribu lima ratus) tusuk sate. Dengan volume penjualan sebesar itu bisa ditaksir omset penjualan Sate Klopo Bu Asih bisa mencapai Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) per hari atau sekitar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dalam satu bulan.

sate-klopo-suasana_0675

Anda yang berkunjung di kota Surabaya, belum lengkap bila belum mampir ke Warung Sate Klopo Bu Asih Jl. Walikota Mustajab Surabaya.

sate-klopo-suasana_0693

(Mulai tanggal 18 Mei 2010 , sate klopo ondomohen Bu Asih tempat jualnya pindah ke depan/seberang nya. Tepatnya di Jalan Walikota Mustajab 36 Surabaya.  Buka mulai pukul 06.00 pagi s.d 22.00 setiap hari.)
Sumber: bestsurabayaproperty.com

Sate Klopo (=Kelapa) Ondomohen yang Melegenda


 satenasi2

Kota Surabaya memang terkenal dengan Gudang makanan yang tidak pernah bosan untuk di cicipi.
Ada rujak cingur, Bebek goreng, Nasi pecel, Tahu Tek, Tahu Campur, Rawon dan berbagai makanan yang menggoda lidah kita. Di Jalan Walikota Mustajab, Surabaya ada satu lagi kuliner yang sangat terkenal yaitu Sate Kelapa Ondomohen.

Bukan kelapa yang di sate di sini, sama seperti sate lainnya yang diberi bumbu kacang. Yang membuat khas adalah sate ini terdiri potongan daging lulur dalam yang sudah dipisahkan dari otot-ototnya, sehingga ketika disantap tidak begitu liat alias susah dikunyah. Setelah itu barulah sate ini ditaburi parutan kelapa diatasnya sebelum dibakar. Aroma bumbu dan kelapa inilah yang membuat aroma sate ini harum dan rasanya gurih.
Penjual sate ini berasal dari Madura dan mungkin saja sate ini juga berasal dari sana. Dan bila ingin mencoba sate kelapa ini kita haruslah datang pagi sekali karena buka dari jam 6 pagi sampai jam 1 siang saja tiap harinya.

sate-klopo-ondomohen_0665

Dan juga kita harus rela antri untuk menikmatinya. Karena tempat duduk yang sedikit maka ada juga yang menikmati sate ini sambil berdiri. Tapi jangan khawatir karena rimbunnya pohon di sepanjang jalan ini maka tidak akan terasa gerah dan panas bila harus antre di sini.
Sate ini bisa dimakan dengan nasi atau lontong.

Rasa satenya sendiri gurih, karena ada sepotong gajih yang menyelinap di antara 3 potong daging disertai serundeng, ditimpali sedikit rasa manis dari bumbu kacang yang halus dan kecap. Hati2, terselip dua buah cabe rawit di dalam bumbu kacangnya.
Silahkan mencoba.

(Mulai tanggal 18 Mei 2010 , sate klopo ondomohen Bu Asih tempat jualnya pindah ke depan/seberang nya. Tepatnya di Jalan Walikota Mustajab 36 Surabaya.  Buka mulai pukul 06.00 pagi s.d 22.00 setiap hari).

Sate Kelopo Bu Asih
Jl. Walikota Mustajab (di trotoar jalan, Sebelah Mie Kocok)

Pempek Palembang

3



Pempek merupakan makanan khas dari Palembang. Tetapi jika ingin menikmati kuliner asli Indonesia ini, warga Surabaya tak perlu jauh-jauh ke Palembang. Dibeberapa titik kota Surabaya, telah banyak gerai-gerai yang menjajakan makanan ini. Salah satunya adalah Pempek Kedungdoro.

Gerai yang telah dibuka lebih dari 11 tahun ini memiliki ciri khas unik untuk penyajian dan kualitas rasanya. Jika kebanyakan pempek yang disajikan hanya terdiri dari kapal selam, lenjeran dan lenggang, namun pada gerai ini menawarkan pempek dengan tambahan mie putih atau mie kuning. Jadi porsi yang disajikan tampak lebih banyak dan mengenyangkan.
Menurut Ridwan, anak dari pemilik gerai Pempek Kedungdoro ini, cara penyajian pempek tak jauh berbeda dengan pempek pada umumnya. Pempek digoreng hingga berwarna kecoklatan, kemudian dipotong-potong dan disiram dengan saos cuko serta diberi mentimun yang diiris kecil-kecil. Yang membedakan dengan pempek asli Palembang hanya pada sausnya. Jika saus di Palembang lebih kental, karena menggunakan gula aren, sedangkan saus di Surabaya lebih encer karena sangat sulit untuk mendapatkan gula aren.

Gerai pempek Kedungdoro ini, dibuka mulai pukul 17.00 hingga tengah malam ini. Harga satu porsinya pun, hanya dipatok sebesar Rp.9.000. Sedangkan untuk varian macamnya terdiri dari 3 macam. Yaitu kapal selam, lenjeran, dan lenggang. Meskipun menjajakan makanan khas Palembang, tetapi gerai pempek Kedungdoro telah memodifikasi sesuai dengan lidah orang Surabaya. Jika di palembang lebih dominan rasa pedasnya, maka di Surabaya gerai ini lebih memberikan rasa yang manis dan tidak terlalu pedas.

Kebanyakan masyarakat Surabaya menyukai makan pempek Kedungdoro karena porsi yang disajikan sangat banyak dan sesuai dengan lidah kota Buaya. Beberapa penikmat pempek justru membeli yang masih belum digoreng. Biasanya untuk dimasak sendiri dirumah dan sebagian sisanya disimpan dilemari pendingin untuk dimasak dilain hari.

Sumber : surabayamuda.com

Otak-Otak Bandeng, Oleh-Oleh Khas dari Gresik



Gresik adalah salah satu pemasok ikan bandeng yang terkenal di wilayah Jawa Timur. Dan dari ikan bandeng tersebut, bisa diolah menjdai makanan khas yang bernama Otak-Otak Bandneg. Otak-otak bandeng adalah salah satu makanan khas dari Gresik, selain nasi krawu dan pudak.

Sementara itu, salah satu otak-otak bandeng paling terkenal di Gresik adalah otak-otak bandeng Ibu Muzanah, warga Kelurahan Kroman Kecamatan Kota Gresik, yang saat ini usahanya telah diwariskan kepada puteranya, Rasyid.
Rasyid telah mempekerjakan 10 orang karyawan. Khusus hari lebaran, Rasyid mampu memproduksi ikan bandeng otak-otak lebih dari 400 ekor meningkat dari hari-hari sebelumnya yang hanya 200 ekor bandeng setiap harinya. Satu ekor ikan bandeng otak-otak, dijual seharga 37 ribu Rupiah. Sementara, harga ikan bandeng mentah saat ini, mencapai 15 ribu Rupiah perkilonya, dengan isi 2 ekor ikan bandeng.

Rasyid menjelaskan, untuk cara pembuatan otak-otak bandeng tidaklah sulit. Awalnya, bandeng mentah harus dikeluarkan terlebih dahulu daging, tulang, dan durinya. Lalu dicampur bumbu, mirip dengan bumbu lodeh yang pedas. Kemudian daging dimasukkan ke dalam tubuh bandeng yang kosong tadi dengan dibentuk kembali seperti bandeng mentah semula. Selanjutnya, bandeng isi ini dicepit dua bilah bambu, kemudian dibungkus dalam daun pisang, lalu dibakar.
Setelah tahapan itu selesai, dilanjutkan dengan membakar bandeng otak-otak. “Nah, tahapan ini membutuhkan keterampilan tersendiri. Masalahnya, jika terlalu matang atau masih mentah, akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa otak-otak bandeng yang sebenarnya,” tandas Rasyid.

Nasi Goreng "Jancuk" yang Pedas

 

Nasi Goreng Jancuk merupakan salah satu menu restoran di Surabaya. Menu Nasi Goreng ini memiliki rasa yang super pedas, sehingga ketika orang memakannya pasti akan mengucapkan umpatan khas Kota Pahlawan. Porsinya, disajikan dalam sebuah piring jumbo dan dapat dinikmati untuk 4-5 orang. Sajian nasi goreng ini sama dengan nasi goreng umumnya. Yang membedakan hanya rasanya yang pedas dan sedikit gurih. Irisan cabai yang digunakan dalam satu porsi nasi goreng itu sebanyak 25 cabai rawit dan ditambah pula saos cabai. Sensasi inilah yang membuat penikmat nasi goreng akan mengumpat.

Selain porsi dan rasa pedasnya, keistimewaan nasi goreng jancuk ini terletak pada campuran bahan lainnya seperti adanya irisan telur, ayam, udang, kepiting, dan tiram. Setelah menikmati nasi goreng yang cukup membakar lidah ini jangan langsung menenggak minuman dingin. Sebaiknya minumlah minuman yang agak hangat. “Kalau langsung minum yang dingin justru akan terasa pedasnya. Bagi anda yang ingin mencicipi Nasi Goreng Jancuk ini, silakan datang ke Cafe Taman, sebuah resto di kawasan Surabaya Plaza Hotel.
Sumber : www.griyawisata.com

Soto Kriyik, Makanan Khas Purbalingga

Soto Kriyik yang Ciamik

Jika mampir ke kota Purbalingga, jangan lupa untuk mencicipi soto kriyik. Seperti apa sih soto kriyik? Konon soto ini paling enak disantap bersama pindang telur dan kepala ayam saat panas kemepul. Hmm... yang pasti sih rasanya ciamik pol!

Berniat hanya sembari lewat kota Purbalingga saat mudik lalu, ternyata membangkitkan kenangan masa kecil saya. Dulu sekali, ayah saya sering mengajak saya mampir makan Soto Kriyik di Pasar Purbalingga. Maka, ketika mudik ini saya lewat kota Purbalingga, langsung lari ke Pasar Purbalingga, tepatnya di Kios Kidul Pasar no. 27 Purbalingga. Tujuannya cuma satu, menikmati nostalgia masa kecil melalui Soto Kriyik Bu Karsini.

Sambil menunggu pesanan datang, mulailah mata saya beredar. Menyaksikan etalase, ada kepala dan bagian-bagian badan ayam yang digoreng garing. Ada kerupuk yang ditempatkan di tempat yang unik. Ada seplastik besar bahan kriyikan. Telur pindangnya ditata berlarik, kuahnya yang panas kebul-kebul...

Rasanya mirip dengan Soto (sroto) Sokaraja. Bedanya tentu di kriyiknya itu. 'Kriyik' ini adalah tepung beras yang digoreng sangat garing sehingga sangat renyah. Tidak hanya kriyikan ini yang digoreng renyah.

Ada 2 jenis yang ditawarkan, yaitu biasa atau komplet. Yang membedakan keduanya adalah telor pindangnya. Saya memesan komplet, dimana seporsi harganya Rp 9.000,00. Pembeli juga bisa minta topping tambahan berupa kepala ayam. Kepala ayam ini pun digoreng sangat garing sehingga rasanya seperti makan kerupuk yang krispi. Saya lihat orang di sebelah saya sampai meminta 2 kepala ayam yang langsung diremukkan di atas kuah soto yang kemepul.

Ketika saya menyendokkan soto kriyik ke mulut, ya Allah... nikmatnya rasanya sungguh luar biasa! Rasanya saya tidak keberatan untuk ngelengke wektu (meluangkan waktu secara khusus) makan Soto Kriyik Bu Karsini yang sudah buka cabang di Jl. MT Haryono (Karang Sentul) Purbalingga dan Jl. Prof Dr. Suharso Purwokerto ini. Tidak percaya? Coba saja!

Untuk ragam minuman tentu tidak banyak. Jeruk hangat atau es, teh hangat atau es, dan soft drink. Tetapi cobalah pesan teh panas untuk menemani makan Soto Kriyik Anda. Pasti akan menjadi duet maut yang akan mengisi perut Anda. Dijamin keringat akan menetes deras keenakan. Apalagi jika makan Soto Kriyiknya disertai dengan sambal kacang. Keringat keluar, perut kenyang, tentu akan menyegarkan kembali kepenatan tubuh Anda selepas berkendara. Betul-betul ciamik pol!

Soto Kriyik Bu Karsini
Pasar Purbalingga
Kios Kidul Pasar No.27 - Purbalingga


Sumber: detikFood.com

Soto Dok, Makanan Khas Jombang (?)

Ada sebuah cerita menarik, mengapa nama soto ini menjadi soto dok. Satu hal yang menjadi ciri khas soto dok, adalah saat penjual akan menyajikannya, harus diberi kecap asin dulu. Kecap tersebut berada pada sebuah botol yang besar. Oleh penjualnya setelah memberi kecap asin ke setiap 1 mangkuk soto, botol yang besar yang berisi kecap tersebut, ditaruh dengan menghentakannya, sehingga menimbulkan suara yang sangat keras... doookkkk. Jadi seperti itu alasnnya mengapa soto tersebut diberi nama soto dok.
Untuk isinya, soto dok relatif sama dengan soto daging pada umumnya, hanya untuk soto dok diberi tambahan berupa kecambah (tauge).

Kota mana yang berhak menjadikan soto dok sebagai makanan khasnya, masih banyak belum begitu yakin. Tetapi satu hal, sebenarnya sebagian besar orang Jawa Timur akan mengatakan bahwa soto dok, adalah makan khas dari Jombang.

soto-dog-khas-jombang1

Jombang Kota Beriman, memiliki sebuah ikon kota yang bernama “Ringin Contong”. Di dekat ringin contong inilah ada tempat makan yang terkenal bagi orang asli Jombang baik yang masih tinggal di sana maupun yang sudah merantau ke kota lain. Tempat makan tersebut hanya menjual soto dok. Tempat makan yang mengutamakan kesederhanaan, membuat banyak orang yang memiliki kenangan akan tempat ini merasa nyaman.

Tempatnya tidak luas, karena dibuka di teras di depan sebuah rumah. Tersedia dua meja yang di atasnya terdapat beberapa piring yang berisi lauk pauk (perkedel, hati sapi, paru sapi, dll), dan kita dibebaskan untuk memilih sendiri lauknya begitu pula jumlahnya. Salah satu mejanya langsung berhadapan dengan penjual, sedangkan meja yang lain di atasnya diletakkan berbagai macam minuman, diantaranya sinom, minuman bersoda, dll. Untuk tempat duduknya tidak disediakan tempat duduk individu, namun 4 tempat duduk panjang yang masing-masing bisa muat untuk 3 hingga 4 orang.

Makanan yang ditawarkan menurutku tidak cukup untuk memuaskan rasa laparku, namun bagi seorang perempuan menu itu sudah cukup untuk mengisi perut yang sedang keroncongan. Isinya standard menu soto dok, nasi putih berkuah soto yang berisi daging sapi, ditaburi sedikit tauge pendek, dan terkahir diberi bumbu yang ditaruh di sebuah botol. Biasanya botol tersebut akan digedhok di meja, namun di sini tidak dilakukan, mungkin sang penjual yang telah berusia tak muda lagi sehingga kemampuan menggedhok botol tak seperti dulu ketika masih muda.

Jam buka tempat makan ini dimulai pada pukul 17.00 WIB. Dan ditutup ketika dagangannya telah habis, biasanya habis pada pukul 20.00 WIB namun ketika hujan turun maka baru habis pukul 21.00 WIB. Tidak ada tempat parkir resmi, namun mampu menampung beberapa mobil dan sepeda motor.
Banyak langganan yang datang, bahkan ada keluarga dari Surabaya yang merasa tidak lengkap jika tidak mampir ke sana ketika bepergian ke kota Jombang. Karena selain makanannya yang enak juga harganya yang dari dulu hingga sekarang yang tidak menguras isi dompet dari pembeli..
Memang Soto Dok Sotonya Kota Santri Jombang.

Coto Makasar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-C0JJy6OARLZrXlv7ThgQBktL_ChxYd08wMcBLR4XVFubTo9pRCtEmS3br6z4mxzagZVvSBntaQcTHjyQKLAdL2e9UV4cW6jQa18MY6PbHxX7ZmEGqNn1YGB8WfX-b7Ww8zps5-TKwiQ/s1600/coto_makasar1.jpg



Sesuai namanya, makanan sejenis soto ini berasal dari Makasar. Coto Makasar warnanya agak coklat pekat dan kuahnya keruh, tidak seprti soto jawa pada umumnya yang bening dan berwarna kuning.
Coto ini berisi daging sapi, jerohan yang berupa hati, ampela, hati otak, dll. Kuah Coto dalam menhidangkannya diberi campuran bawang goreng dan daun bawang biar lebih sedap. Untuk menetralisir rasa kuahnya yang sangat pekat, bisa kita beri tetesan jeruk nipis.
Coto disajikan dalam semangkuk kecil, ditambah dengan ketupat sebagai pendampingnya. Ini yang membedakan  dengan soto, dalam cara menyantapnya dibarengi dengan nasi.




Kalau di Surabaya, dapat anda mampir di Depot Ala Maya di Jl. Dr. Soetomo 73, Surabaya,  depannya Konjen Amerika Serikat.

Soto Madura Wawan, yang Terkenal di Surabaya


Di Surabaya ada begitu banyak orang Madura menjalankan bisnis makanan ataupun jajanan khas Madura. Namun, tak banyak dari mereka bisa menjamah pertokoan besar untuk mendirikan banyak cabang di dalamnya.

Wawan bukanlah orang Madura tulen. Dia juga tak pernah menempuh pendidikan formal yang terlalu tinggi, cukup bersekolah hingga tamat SMA. Bapak tiga anak ini juga tak punya modal materi besar saat pertama kali menjalankan usahanya. Dia hanya bermodal tekad untuk memerbaiki taraf hidup dan membahagiakan orangtua serta keluarga yang sudah dibangunnya.

Meski begitu, dia punya sumbangan yang luar biasa bagi pulau Madura. Dia ikut memberikan kontribusi dan warna kuliner nusantara dengan terus memajukan usahanya. Warung Soto Madura milik pria dengan nama lengkap Wawan Sugianto itu kini telah masuk ke beberapa pertokoan besar dan mall-mall modern di ibukota Jawa Timur ini.

"Dulu setelah lulus sekolah di Bojonegoro sekitar tahun 1988 saya pergi ke Surabaya. Saya bekerja di sebuah hotel di sini," ucap Wawan.

"Di hotel itu saya bertemu dengan salah seorang teman. Dia adalah anak salah seorang penjual soto Madura yang cukup terkenal di Surabaya," imbuhnya.

Pertemanan dua pemuda itu kemudian berlanjut. Mereka selalu berkomunikasi tentang pekerjaan mereka di hotel hingga merencanakan untuk membangun usaha mandiri dan keluar dari pekerjaan yang saat itu dilakoninya. "Ibaratnya, kita berdua saat itu ibarat kakak beradik. Kami berdua saling membantu dalam banyak hal, hingga akhirnya kami keluar dari pekerjaan di hotel," ungkapnya.

Wawan kemudian memutuskan untuk bergabung dengan temannya dan mulai berjualan soto Madura. Saat itu, soto terkenal dari Madura berlabel Soto Madura Kali Asin.

Putra Purnawirawan ABRI itu mulai berjualan soto sendiri sejak 20 tahun silam. Sejak pertama kali berjualan, dia mengaku tak pernah menjajakan soto Madura berkeliling kampung layaknya penjual pemula. Dia bekerjasama dengan salah seorang pemilik rumah di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya. "Saya yang jual makanan, pemilik rumah yang menjual minuman," tandasnya.

Tak lama berselang, dia pun berinisiatif mendirikan usahanya secara mandiri. Sebab, warung sotonya begitu ramai dikunjungi penggemar makanan khas Madura tersebut. Maka, dia mulai rajin menabung untuk menyewa sebuah rumah untuk membesarkan usahanya. Dari situ, dia mulai mematangkan niatnya untuk terus memajukan usaha warung soto Madura yang sudah diberi nama panggilannya tersebut, Soto Madura Wawan. Nama itu dipakainya supaya orang mudah mengingatnya.

Di Surabaya ini banyak juga orang berjualan soto. Jadi supaya gampang diingat saya pakai nama saya sendiri saja. Orang yang sudah pernah makan di sini saya harapkan bisa terus ingat," paparnya.

Uang tabungan Wawan akhirnya terkumpul. Dia segera mencari lokasi yang strategis untuk membuka warung yang seluruhnya akan dikelola dan dibiayainya sendiri. Maka dipilihlah salah satu rumah yang juga berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya. "Di sini (Mayjen Sungkono 86, Red.) saya mulai mendirikan usaha saya sendiri. Jadi, tempat ini sangat bersejarah bagi saya," ujarnya saat ditemui di warung sotonya tersebut.

Tempat yang dipilihnya untuk berjualan sangat menguntungkan. Lokasinya yang strategis membuat penggemar soto berdatangan dan menjadi pelanggan tetap. "Paling tidak, di tahun-tahun pertama saya sudah merasakan bahwa usaha saya ini (Soto Madura, Red.) bisa berkembang dengan baik di Surabaya," katanya bersemangat.

http://images.goal2go.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/R2Bj4QoKCn8AADxgE2c1/Soto%20Madura%201.JPG?et=vcKD%2CnuFO8I5Ko73%2CfYE7Q&nmid=


Langkah selanjutnya, Wawan membeli rumah yang awalnya dia sewa untuk warungnya tersebut. Karena lokasinya yang cukup strategis, tak heran jika Wawan harus mengeluarkan banyak tabungannya. "Tapi tak apalah, yang penting usaha saya bisa berkembang," tandasnya.

Keberhasilannya terus meningkat. Dia berpikir, agar usahanya berjalan dengan baik dan kesehatan keuangan terus terjaga, maka harus ada pengelolaan secara professional dari tangan-tangan berpengalaman. Lalu, dia mulai merekrut beberapa tenaga kerja untuk dijadikan pelayan di warung dan sebagian untuk kantor pengelola keuangan.

"Kalau untuk kantor, saya merekrut akuntan yang sudah berpengalaman. Begitu juga untuk tenaga-tenaga operasional. Baik di kantor maupun di warung," ujarnya.

Sebab, lanjut pria penghobi burung berkicau ini, dia mulai kebingungan mengatur sendiri operasional usaha maupun keungannya jika ditanganinya sendiri. Dia akhirnya bisa bernafas lega setelah semua pekerjanya bisa menjalankan tugasnya secara professional dan bertanggung jawab. "Karyawan saya bukan hanya orang Madura, tapi lintas nusantara. Yang penting mereka bisa bekerja dengan baik," ucapnya. (nra/ed)

Sumber: Jawa Pos

Nasi Megono, Makanan Khas Pekalongan

megono cecek.jpg

Nasi Megono. Baru dengar..??? Ya ini adalah makanan khas dari pekalongan Megono terbuat dari nangka muda yang di campur dengan parutan kelapa dan di oseng (seperti serundeng) disajikan komplit dengan menu pelengkap Nasi putih + Megono + Telur Balado + Sambal Tauco + Oreg Tempe + Lodeh.

Nasi megono adalah nasi dengan megono sebagai toping utamanya. Megono sendiri dibuat dari cacahan nangka muda yang dibumbui dengan kelapa parut, garam, terasi, cabe, jahe, daun salam, dan bumbu2 lainnya. Kemudian dikukus hingga tanak dan diurap. Enak dimakan dengan nasi hangat dan beberapa toping pilihan, tambah enak kalo pakai sambal tomat.


Seperti ini nih bentuknya….

"nasi megono"

Entah darimana makanan ini berasal, tapi yang pasti di Pekalongan dan Comal, nasi yang satu ini sangat populer. Makan nasi megono nggak cukup hanya satu “pincuk” tapi bisa 2-3, tergantung kekuatan perut.  Dan dilarang makan pakai sendok, karena memang disanalah nikmatnya nasi megono bila makannya dengan tangan saja (bhs jawa = muluk).....

Nasi Liwet Khas Kota Solo


Nasi Liwet mungkin adalah makanan khas Kota Solo yang paling terkenal, bahkan nasi liwet sudah masuk menjadi menu di hotel-hotel berbintang di kota-kota besar di Indonesia.
Di Solo sendiri Nasi Liwet sudah sangat membumi, hingga setiap saat dan hampir dimanapun, anda akan dapat menemukan Nasi Liwet dengan mudah. Mulai dari Nasi Liwet yang paling terkenal di Solo, Nasi Liwet Wongso Lemu yang berlokasi di Keprabon (Jalan Teuku Umar) dan Nasi Liwet Yu Sani yang berlokasi di kawasan Solo Baru yang berjualan di malam hari hingga para mBakyu yang berjualan di pagi hari dengan berkeliling diperumahan.




Pada dasarnya Nasi liwet adalah beras yang dimasak dengan santan dan kaldu ayam sehingga hasil akhirnya membuat nasi terasa gurih, beraroma dan lezat. Kemudian, nasi tersebut dicampur dengan sayuran jipang (labu siam) yang dimasak pedas, telur pindang rebus, daging ayam yang disuwir, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan). Sering juga ditambah dengan usus ayam, hati/ampela yang direbus, bacem tahu tempe atau rambak kulit sapi sebagai pelengkap. Penyajiannya pun tidak menggunakan piring, tetapi dengan daun pisang yang dipincuk.
asi gurih komplet isi ini jadi salah satu ikon kota batik, Solo. Disajikan dalam pincuk, rasanya jadi makin sedep! Ayam, telur, atau ati rempela sebagai tambahannya? Hmm..pilih saja sesuai selera! Yang suka pedas, coba saja tambahkan cabai rawit saat menyantapnya!

Berjalan-jalan di kota Solo memang tak pernah ada bosannya. Selalu saja ada yang membuat saya rindu akan kota ini dan membuat saya selalu ingin kembali lagi. Seperti malam kemarin, saya mencoba menyusuri Solo Baru. Banyak yang bilang, belum ke Solo kalau belum jalan-jalan ke Solo Baru.

Solo Baru merupakan salah satu bagian kota mandiri di Utara Solo yang berupa kompleks hunian dan pertokoan. Uniknya kota mandiri ini tak jauh dari pusat kota sekitar 15 menit dari daerah kraton. Di malam hari sepanjang jalan utama ini, di kiri kanan jalan berderet-deret warung tenda dengan segala jenis makanan yang ditawarkan.

Banyak jajanan khas kota Solo dijajakan di sini. Seperti nasi liwet, timlo, soto gading, sate, susu murni, seafood, jagung bakar, dan masih banyak yang lain. Kali ini saya ingin mencicipi nasi liwet yang cukup terkenal di wilayah ini. Konon nasi liwet yang satu ini rasanya lebih 'nendang' dari yang legendaris Wongso Lemu.

Nasi liwet Yu Sani awalnya berjualan dalam tenda mungil dengan penerangan lampu seadaanya. Salah seorang teman saya membicarakan warung ini dengan bersemangat hingga membuat saya penasaran dengan rasanya. Cuaca kota Solo yang gerimis sejak sore membuat perut saya semakin lapar dan ingin segera menikmati sepiring nasi liwet yang hangat dan gurih.

Warung Yu Sani ada di deretan agak ujung. Ternyata jejeran mobil sudah memadati bagian depan warung tenda Yu Sani. Belum juga memasuki tendanya, saya harus menelan kecewa karena ternyata nasi liwetnya sudah habis. Walah.. kok cepat sekali! Padahal jam di tangan belum beranjak dari angka 8 tapi nasi liwet sudah habis tak bersisa.

Beruntung, salah satu pelayan memberi tahu saya kalau warung Yu Sani membuka cabang tak jauh dari warung tersebut. Jadilah saya melarikan mobil ini menuju lokasi yang dimaksud bersama dengan beberapa pengunjung lain yang bernasib sama.

Benar saja, warung ini memang sama dengan milik Yu Sani. Suasananya tidak terlalu ramai. Hanya saya dan beberapa orang yang tadi kehabisan di warung Yu Sani sebelumnya. Mungkin karena banyak orang yang belum tahu pikir saya. Hmm..karena perut sudah menjerit lapar, saya langsung memesan seporsi nasi liwet dengan telur.

Tak perlu menunggu lama, nasi liwet pun bisa langsung saya nikmati. Nasi dan sayurnya masih mengepul panas. Aromanya harum gurih menggelitik hidung saya. Cara penyajiannya cukup unik, menggunakan pincuk (piring daun pisang) sebagai alasnya. Karena terkena uap nasi dan sayurnya yang hangat  membuat aroma dan rasanya semakin suedep!

Nasinya merupakan nasi yang diliwet dengan santan encer sehingga pulen dan wangi. Dari segi rasa nasi liwet ini jauh lebih gurih dan nasinya sedikit berkilat karena memakai santan. Sayurnya menggunakan sayur labu atau disebut juga sambal goreng jipang. Suwiran ayam yang diopor kering, dan telur ayam yang dipindang menjadi teman nasi liwet yang lezat! Yang menjadi ciri khasnya adalah pemberian areh dan juga cabe rawit rebus sebagai pelengkapnya. Ada berbagai pilihan lauk lain seperti sayap ayam, ceker atau kepala ayam yang semuanya dibumbu opor.

Makan seporsi nasi liwet selalu dirasa kurang. Hmm..mungkin karena porsinya yang tidak terlalu besar dan perut saya yang terlalu lapar. Tapi kalau menggunakan tambahan lauk sepotong ayam mungkin lain lagi ceritanya. Untuk seporsi nasi liwet telur saya tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, cukup dengan Rp 7.000,00 saya sudah bisa menikmatinya. Kalau mau yang komplit cukup menambahkaan Rp 2.000,00 saja. Cukup murah bukan?

Nasi Liwet Yu Sani
Jl. Raya Solo Baru (depan pertokoan)
Telp: 08122975311, 081578485657
Buka : 17.30-23.00