Pada dasarnya angkringan adalah Penjual makanan dan minuman sederhana yang memakai gerobak atau angkring. Dahulunya para pedagan angkringan ini berjalan keliling namun saat ini kembanyakan mempunyai tempat mangkal tersendiri. Begitu juga dengan Angkringan Lik Man ini. Angkringan ini mengkal atau menetap di Utara Stasiun tugu tepatnya di Jl. Wongsodirjan. Tidak sulit menemukan tempat ini karena setiap malam pasti sangat ramai dikunjungi. Dari arah Tugu Yogyakarta lurus keselatan nah sebelum masuk area stasiun tugu ada jalan satu arah dari barat disitulah angkringan Lik Man berada.
Disebut akringan Lik Man sendiri pada dasarnya masih belum jelas karena orang yang berjualan yang dipanggil Lik Man sendiri bernama Siswo Raharjo sedangkan yang merupakan pelopor atau pertama kali yang berjualan ditempat itu justru orang tua dari Bp. Siswo Raharjo yang bernama Bp. Pawiro yang berasal dari Cawas, Klaten. Awal jualan Bp. Pawiro sendiri dulunya tidak menetap ditempat itu juga, Dia berjualan berkeliling disekitar stasiun Kereta Api Tugu. Bp. Pawiro ini berjualan mulai tahun 1950 dan digantikan anaknya yakni Bp. Siswo Raharjo pada tahun 1969. Sekitar tahun tujuh puluhan Bp. Siswo Raharjo mulai berjualan menetap di utara stasiun tugu tersebut.
Yang menjadi cir
i khas jogja lainnya adalah harganya bisa dikatakan sangat murah, Nasi Kucing satu bungkus hanya seharga Rp. 1.000,-, Aneka macam gorengan rata-rata Rp. 500,-, Aneka macam sate pada kisaran Rp. 1.000,- hingga Rp. 2.000,- dan aneka minuman mulai dari Rp. 1.000 s/d Rp. 2.500,-. Sangat murah, menikmati hidangan rakyat dengan nuansa malam yang penuh kebersamaan, menyatu dengan berbagai macam latar belakang pengunjung yang berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar