Pasar yang terletak di jalan Pabringan no. 1, Selatan Malioboro Yogyakarta. Akses untuk ke Pasar Beringharjo dapat ditempuh dengan kendaran pribadi atau pun angkutan umum. Pasar yang letaknya strategis berdekatan dengan Malioboro dan Benteng Vredeburg ini menjadikan Pasar Beringaharjo Banyak didatangi dan menjadi tujuan wisatawan. Pasar yang dulu merupakan hutan beringin yang tak lama setelah berdirinya Kasultanan Ngayogyakrta Hadiningrat pada tahun 1758 SM tempat ini menjadi tempat transaksi ekonomi warga Yogyakarta dan sekitarnya. Setelah lebih dari 167 tahun pasar ini akhirnya mempunyai bangunan permanen pada tahun 1925. Nama Beringharjo diberikan oleh Sultan Hamengku Buwono VIII yang artinya,” Bering, yang dulu hutan beringin, dan Harjo memberikan kesejahteraan”
Pasar yang mempunyai bangunan terpisah, bagian barat dan bangunan timur. Bangunan timur terdiri dari dua lantai, dan bagian barat terdiri dari tiga lantai. Pintu masuk pasar Beringharjo menghadap ke barat, mengahadap ke jalan Malioboro yang pintu masuknya bertuliskan Pasar Beringharjo dengan tulisan aksara jawa dan aksara latin. Masuk kedalam pasar, lantai dasar anda akan melihat ratusan penjual batik dan ribuan produk batik, dalam bentuk bahan maupun sudah dalam bentuk siap pakai atau jadi. Batik yang berada di Pasar Beringharjo tidak hanya batik Yogyakarta dan Solo, batik Pekalongan pun banyak terdapat di pasar ini, dari bahan katun maupun sutra dari berbagai warna dan motif, dari puluhan ribu sampai ratusan ribu tergantung dari jenis, bahan, ukuran dan motif. Untuk batik dalam bentuk bahan terdapat dilantai dasar bagian barat sebelah utara, sedangkan untuk batik siap pakai terdapat dilantai dasar bagian barat. Dilantai dasar bagian Barat ini tidak hanya menjual batik siap pakai saja, blangkon, pakaian surjan, tas, sarung tenun maupun sarung batik tersedia di los Barat. Bagi anda yang pandai tawar- menawar jangan malu- malu untuk menawar di pasar ini, diperbolehkan menawar dipasar ini, dengan anda pandai menawar, anda akan mendapatkan harga produk dengan harga miring.
Naik kelantai dua, bau khas jejamuan. Dilantai ini merupakan sentra jamu, berbagai jenis bahan ramuan jamu, mulai dari kunyit, jahe, kunir dan rempah- rempah terdapat dilantai ini. Naik kelantai tiga bagian timur anda bisa menemukan barang antik, dari mesin ketik tua sampai helm buatan tahun 60-an terdapat dilantai ini. Barang- barang impor bekas dari mancanegara seperti tas dan sepatu bekas, dengan kualitas masih terjaga juga terdapat dilantai ini, pintar- pintar anda memilih, anda akan mendapatkan barang kualitas bagus dengan harga yang murah.
Kampung Pecinan yang berada disebelah Utara Pasar Beringharjo, bisa anda jadikan tempat selanjutnya untuk berburu barang tempo dulu. Uang lama tempo dulu dari berbagai negara untuk anda para kolektor uang, tempat ini bisa anda datangi, juga anda bisa mencari kaset- kaset lagu tempo dulu, bagi anda yang ingin bernostalgi tahun 50-an, tempat Pecinan ini masih menyediakan. Meski Pasar Beringharjo tutup pukul.17.00, namun kawasan pasar Beringharjo ini tidak pernah sepi dari orang- orang, lokasinya yang berhadapan dengan Malioboro, menjadikan tempat ini tak pernah sepi sampai larut malam. Bagi anda yang masih berada dikawasan pasar Beringharjo pada malam hari, jangan kwatir, karena dikawasan Pasar Beringharjo banyak penjual makanan, seperti martabak, kue terang bulan, angkringan, gudeg jogja dan masih banyak kuliner yang dijajakan.
Sumber: http://panduanwisata.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar