Warung itu masih sama seperti dulu. Kalaupun berbeda hanya terlihat dari cat dinding saja yang berganti warna. Tulisan Soto Dahlok dari kain berwarna gelap yang terpampang menutupi sebagian warung tetap menunjukan kesederhanaan. Pun saat saya melangkahkan kaki masuk kedalam. Letak dapur, kursi dan meja tidak begitu banyak perubahan. Dahlok.. Siapa yang tidak mengenal jalan di tengah kota Jember..?! Kemashyuran namanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Begitu juga dengan warung yang ada dipinggir gang kecil itu. Seingat saya Soto Dahlok sudah sangat-sangat populer sejak jaman dulu. Tahun 80-an saat saya yang masih imut dan amit itu bertandang ke Jember selalu datang ke warung makan ini kalau soto menjadi agenda bersantap keluarga kami.
Dengan berjalanya waktu makin banyak pilihan kuliner hadir di Jember, begitu juga dengan warung soto yang berjamur dimana-mana. Dalam kurun waktu itu juga saya sempat mendengar kalau rasa soto dahlok sudah tidak seperti dulu lagi. Kabarnya banyak pelanggan setia makanan berkuah ini mulai berpaling ke lain hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar