Selasa, 21 September 2010
Fakta Bahwa Adzan Tidak Pernah Berhenti Berkumandang Mengawal Bumi Selama 24 Jam
Untuk lebih menyegarkan lagi akan keyakinan kita tentang kebesaran Allah SWT dan menambah Iman Kita kepada-NYA saya sampaikan lagi tentang fenomena Adzan yang tiada henti bersahutan dan berkumandang di dunia ini.
Sungguh menakjubkan seperti suaranya, dan nyata bagi umat muslim di seluruh dunia. Jika melihat pada peta dunia, kita akan menemukan bahwa Indonesia terletak di bagian Timur dari bumi. Pulau-pulau besar di Indonesia adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan atau Borneo, dan Sulawesi atau Selebes.
Segera setelah waktu fajar tiba, pada bagian Timur dari Sulawesi, sekitar jam 05.30 waktu setempat, adzan Subuh berkumandang, ribuan muadzin mengumandangkan adzan. Proses ini berlanjut sampai ke bagian barat Indonesia.
Satu setengah jam kemudian setelah adzan di Sulawesi selesai, adzan mulai di Jakarta, kemudian Sumatera dan sebelum proses suara menyenangkan itu berakhir di Indonesia, adzan mulai berkumandang di Malaysia. Kemudian di Burma sekitar 1 jam setelah Jakarta mulai adzan, kemudian berlanjut ke Dakka, ibukota Bangladesh.
Setelah Bangladesh, berlanjut ke bagian barat India, dari Calcuta sampai ke Bombay dan seluruh India bergema oleh suara ‘proklamasi’ ini.
Srinagar dan Sialkot, sebuah kota di bagian utara Pakistan memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Quetta dan Karachi adalah 40 menit dan dalam periode waktu tersebut adzan Subuh terdengar di seluruh Pakistan.
Sebelum selesai di Pakistan, adzan mulai di Afganistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah 1 jam. Adzan berkumandang di Hijaaz al Muqaddas yang terdapat dua kota suci Mekkah dan Madinah, kemudian Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Irak. Perbedaan waktu antara Bagdad dan Alexandria di Mesir adalah 1 jam.
Kemudian adzan berlanjut ke Syiria, Mesir, Somalia, dan Sudan. Perbedaan waktu antara barat dan timur Turki adalah satu setengah jam.
Alexandria dan Tripoli, ibukota Libia memiliki perbedaan waktu 1 jam. Proses panggilan adzan berlanjut ke seluruh Afrika. Sehingga suara proklamasi dari Tauhid dan Risalah Nabi yang telah dimulai dari Indonesia hingga akhirnya mencapai Pantai Timur dari Samudera Atlantik memakan waktu 9 setengah jam.
Sebelum adzan Subuh mencapai Samudera Atlantik, adzan Zuhur telah dimulai di bagian timur Indonesia, dan sebelum sampai di Dacca Bangladesh, adzan Ashar telah dimulai.
Setelah mencapai Jakarta dalam waktu satu setengah jam kemudian waktu maghrib sampai di Sulawesi. Saat muadzin di Indonesia mengumandangkan adzan Subuh, muadzin di Afrika mengumandangkan adzan Isya.
Jika kita mempertimbangkan fenomena ini secara keseluruhan, kita dapat menyimpulkan suatu fakta yang menakjubkan, yaitu tidak ada sedetikpun waktu terlewat di dunia ini tanpa suara adzan dari muadzin di muka Bumi ini. Bahkan saat Anda membaca posting ini sekarang, yakinlah bahwa sedikitnya ada ribuan orang yang sedang mengumandangkan dan mendengarkan adzan.
Adzan itu terus berkumandang di muka Bumi dan langit ini selama-lamanya dan tiada henti-hentinya sedikitpun bersahut-sahutan selama 24 jam dalam sehari selama seminggu penuh, selama sebulan, sepanjang tahun, sampai hari akhir nanti Insya Allah.
Subhanallah ….
sumber: berita19.wordpress.com
Taman Bergantung Babylonia
Babylon, ibukota dari babylonia, imperium kuno Mesopotamia merupakan sebuah kota yang terletak di dekat sungai Euphrates yang sekarang dikenal sebagai Irak selatan.
Berdasarkan sejarah, dinasti pertama dari Babylon didirikan oleh Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyrian. Babylon menjadi salah satu kota terpenting pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi (1792-1750 BC) menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia.
Literature bangsa babylonia dibangun dengan sangat bagus dan rekaman cuneiform yang berhasil ditemukan menunjukkan agama, sejarah dan ilmu pengetahuan sangat berkembang.
Obat-obatan, kimia, alchemy, botany, matematika dan astronomi juga dipraktekkan. Agama dan tulisan kuno yang berbentuk cuneiform ini berasal dari kebudayaan Sumer yang lebih tua. Mereka juga mengembangkan bentuk abstrak dari tulisan berdasarkan symbol cuneiform (berbentuk baji). Tulisan ini ditulis di tanah lempung yang basah dan dibakar dibawah terik matahari.
“Dongeng tentang penciptaan” bangsa babylonia ditulis dalam tujuh lembaran tanah liat dan ditampilkan serta dibacakan pada festival tahun baru di Babylon. Lembaran-lembaran ini mengisahkan tentang kesuksesan Tuhan Kota Babylon, Marduk dan bagaimana Marduk bisa menjadi tuhan tertinggi, raja semua tuhan yang ada di surga dan bumi.Bangsa Babylonia mempunyai system angka yang lebih maju dari yang kita miliki sekarang, dengan system posisi dengan dasarnya 60. Mereka juga membuat tabel untuk membantu dalam proses perhitungan. Mereka membagi hari sama seperti yang sekarang kita lakukan, 24 jam dengan 60 menit untuk setiap jam dan setiap menit 60 detik.
Adat kebiasaan bangsa Babylonia ini ikut mempengaruhi bangsa Assyria dan turut memberikan kontribusi terhadap sejarah Timur Tengah dan Eropa Barat dikemudian hari.
Babylonia mengalami kemerosotan dan jatuh kedalam anarki sekitar 1180 BC, tetapi kemudian tumbuh berkembang kembali sebagai Negara bagian dari imperium Assyria setelah abad ke 9 BC.
Babylon akhirnya dihancurkan pada 689 BC oleh bangsa Assyria dibawah kepemimpinan SennaCherib, tetapi kembali dibangun lagi. Nabopolassar mendirikan apa yang sekarang dikenal sebagai Chaldean atau Imperium baru Babylonia pada 625 BC, dan akhirnya mencapai masa keemasannya dibawah pemerintahan anaknya Nebuchadnezzar (604-562 BC).
Kejayaan serta kemegahan Babylon menjadi terkenal dan melegenda sejak naik tahtanya Nebuchadnezzar, yang dipercayai sebagai pendiri Taman Bergantung Babylonia.
Disebutkan bahwa taman itu dibangun oleh Nebuchadnezzar untuk menghibur istrinya atau selirnya yang sangat gemar berada didaerah yang dikelilingi oleh pegunungan. Semenjak itulah taman bergantung, satu dari tujuh keajaiban dunia diperkirakan ada.
Dalam literature Babylonia, tidak ditemukan adanya rekaman sejarah tentang taman bergantung, dan laporan yang sangat deskriptif berasal dari ahli sejarah bangsa Yunani. Dalam lembaran tanah liat yang berasal dari periode Nebuchadnezzar, deskripsi tentang istananya, kota Babylon dan dindingnya ditemukan, tetapi tidak ada satupun referensi yang ditemukan tentang taman bergantung.
Sebagian ahli sejarah percaya bahwa legenda taman bergantung hanyalah cerita campuran tentang taman dan pohon palm di Mesopotamia, istana Nebuchadnezzar, the tower of Babel, dan ziggurats yang diceritakan oleh tentara Alexander ketika mereka kembali ke kampung halamannya.
Tower of Babel
Ziggurats
Pada abad ini, beberapa struktur yang diperkirakan adalah bagian dari taman bergantung ditemukan. Archeologists sedang mengumpulkan bukti untuk mencapai kesimpulan tentang lokasi taman, system irrigasinya, dan wujud aslinya.
Sumber dari bangsa Yunani menyebutkan bahwa taman bergantung berbentuk quadrangular, setiap sisi panjangnya 4 plethora, terdiri dari arched vaults di pondasinya. Taman ini mempunyai tumbuhan yang ditanam diatas permukaan tanah, dan akar dari tanaman ini melekat di teras bagian atas, bukan didalam bumi. Seluruh massanya didukung oleh colom batuan. Air dipompa ke atas dan dibiarkan mengalir menuruni lereng, mengairi tumbuh-tumbuhan.
Penggalian archeology terbaru berhasil menemukan pondasi dari istana Nebuchadnezzar. Penemuan lainnya yang mendukung adanya taman bergantung termasuk kolong bangunan dengan dinding yang tebal dan irrigasi yang dekat dengan istana selatan.
Sekelompok archeologist melakukan survey di istana selatan dan merekonstruksi kolong bangunan sebagai taman bergantung. Ahli sejarah Yunani, Strabo, mengatakan bahwa taman bergantung terletak di sungai Euphrates.
Yang lainnya berpendapat bahwa lokasinya sangat jauh dari sungai Euphrates berdasarkan penemuan dari kolong bangunan yang terletak beberapa ratus yard dari sungai.
Tempat beradanya istana telah direkonstruksi dan diperkirakan taman bergantung terletak didaerah yang merentang dari sungai ke istana. Dinding yang massif, tebal 25 kaki baru-baru ini ditemukan di pinggir sungai, yang kemungkinan merupakan langkah untuk membentuk teras yang dideskripsikan dalam referensi yunani.
Sampai saat ini, legenda Taman Bergantung masih belum bisa dipastikan kebenarannya dan masih belum bisa dikatakan juga itu hanya dongeng belaka. Archeologist masih sedang berusaha mencari bukti peninggalan zaman Nebuchadnezzar.
Pada tahun 538 BC, pemimpin terakhir Babylonia menyerah kepada Cyrus Agung dari Persia. Dan ini adalah pertanda berakhirnya dinasti Chaldean dan Babylonia.
Hammurabi
Hammurabbi adalah raja Babylonia yang memerintah sejak 1792-1750 BCE. Permulaan lahirnya Babylonia dianggap dimulai sejak pemerintahan Hammurabi, walaupun sebenarnya dia adalah raja ke 6 dari dinastinya.
Hammurabi dikenal dengan kitab undang-undangnya yang kemungkinan bukan hasil ciptaan dia, tetapi kelanjutan dari system resmi yang telah ada sebelumnya.
Walaupun Hammurabi berhasil memenangkan banyak peperangan semasa periode akhir pemerintahannya, dia tetap bukan seorang state builder yang hebat. Dia tidak mendirikan fungsional birokrasi dan memilih untuk mengikuti pendekatan total dalam pemerintahannya.
Hammurabi sangat aktif dalam membangun dan memperbaiki tempat ibadah, dinding kota dan gedung publik, membangun kanal untuk irigasi dan juga berperang. Hal utama yang menjadi perhatian Hammurabi semasa pemerintahannya adalah untuk menjamin penguasaan penuh bangsa Babylonia atas sungai Euphrates, sumber kehidupan negaranya.
Selama 25 tahun pemerintahannya, bangsa Babylonia merupakan korban dari desakan dan gangguan dari kota dan Negara tetangganya. Saingan utamanya adalah Larsa, Mari, Ashur dan Eshnunna, Negara yang pada saat suatu saat nanti akan menjadi temannya.
Mungkin Hammurrabi adalah penguasa yang paling terkenal di masa awal munculnya peradaban Mesopotamia, tetapi salah jika menganggap dia adalah yang paling berperan dan yang paling penting.
Nebuchadnezzar
Merupakan raja Babylonia yang memerintah sejak 605 BC – 561 BCE dan merupakan raja kedua dari Dynasti Chaldean. Nebuchadnezzar adalah salah satu dari raja terhebat yang pernah memerintah di Timur Tengah, tetapi di dunia barat hanya dikenal sebagai penakluk jerussalem dan memulangkan kembali raja Judah, Jehoiakim dan pengikutnya ke Babylonia.
Keberhasilan utamanya adalah berhasil membangun kembali Babylonia setelah kehancurannya, membangun taman Bergantung (yang kemungkinan tidak pernah ada dan merupakan dongeng belaka), membangun kembali temple Marduk dan Ziggurat .Untuk mendukung pertahanan kota Babylon, Nebuchadnezzar juga berhasil membangun Dinding Median. Dinding ini dibuat untuk mencegah aksi penyerangan dari bangsa Medes di Utara, bangsa yang tumbuh menjadi sangat kuat semasa pemerintahannya.
Ayahnya adalah Nabopolassar, yang merupakan pendiri dari dinasti Chaldean. Nebuchadnezzar mengklain bahwa dirinya adalah keturunan dari raja Akkadian, Naram-sin. Dia juga memploklamirkan bahwa ia telah dijamin kekuasaannya oleh Dewa Marduk,
Sumber :
fatarana.wordpress.com
Kubie, Nora Benjamin, Road to Nineveh, Doubleday & Company, Inc.,
Smith, George, Assyrian Discoveries,
Sampson Low, Marston, Low and Waterfield, Gordon, Layard of Nineveh, Frederick A. Praeger, New York, New York, 1968
World Militery Strength Ranking (Indonesia Ranking 14th)
GlobalFirepower.com: Strength in Numbers
History and Warfare
If history has shown the observer one thing, it is that war follows man like a shadow. According to one source, documented history has recorded an estimated 300 years of known peace on our planet - leaving thousands of years open to conflicts of varying degrees. Interestingly enough, this mostly unknown fact forces us to recognize that there has been some source of conflict - be it religious, ethnic, territorial or otherwise - between two or more groups on our planet on a consistent basis for thousands of years.
GlobalFirepower.com (GFP)
GFP provides a unique analytical display of information covering nations from around the world with statistics based on various public sources. Countries covered include the major global players prominent in today's international landscape along with other smaller nations making the news - this spectrum helping to produce a broad comparison of military strengths from across the globe. This is a personal and experimental site meant for entertainment and to stir up dialogue.
Things You Should Know
The user should note that nuclear capability is not taken into account. This listing is purely a "numbers game" meant to spark debate and including such game-changers as nuclear weapons would clearly defeat the purpose of such an experiment. In any case, most any nation going to war would more than likely refrain from using such destructive warfare being that since the atomic bombs dropped in 1945, no nation has utilized this form of warfare for at least 60+ years despite there being a good amount of conflicts since then and more nuclear powers at play in the world. If there is a World War 3, it will most likely still be of the conventional sort.
The comparisons here are for consideration in a "straight-up" war based solely on a nation's capabilities from land, sea and through the air with other statistics covering the logistical and financial aspects of waging such a campaign. Statistic sources and years are stated whenever possible. Some statistics may be estimated if concrete numbers are not available.
Final Thoughts
It goes without saying that lists such can be completely subjective, though the GFP intention is to be wholly unbiased. No list could ever offer a proper display of accurate military firepower unless one had a full-time staff researching these numbers daily with many connections to these world governments. This listing is updating approximately once every 12 months based on new (if any) information garnered from various print and online sources.
The GFP final ranking is based on an in-house formula used to generate an average of all applicable statistics found on this website when compared against each country with applicable modifiers (bonuses and penalties) added to each nations score to present a more accurate list. The last major statistics review was in February of 2009. The GFP ranking list was updated in May of 2009. Changes to the list now include factors for current/recent military experiences, training levels and equipment quality. Denmark, South Africa and Georgia are new-adds bringing the country total to 42 nations.
Enjoy the numbers! It is hardly a super-accurate scientific measurement of military strengths but still entertaining to consider at the very least.
1. United States of America
2. China
3. Russia
4. India
5. United Kingdom
6. France
7. Germany
8. Brazil
9. Japan
10. Turkey
11. Israel
12. South Korea
13. Italy
14. Indonesia
15. Pakistan
16. Taiwan
17. Egypt
18. Iran
19. Mexico
20. North Korea
21. Sweden
22. Greece
23. Canada
24. Saudi Arabia
25. Ukraine
26. Australia
27. Spain
28. Thailand
29. Denmark
30. Poland
Rank 1-10 Observations: The United States (GFP formula value of 0.184) remains the undisputed leader of our list thanks to their staying "active" in global hotspots, showcasing the world's largest navy and continuing to poor in gobs of money into defense. Our formula sees China edge out Russia but only by the slimmest of margins (0.238 versus 0.241 respectively) with an edge in available manpower and financial capital. France (0.636) and Germany (0.672) are relative equals for the most part but the GFP formula gives a slight edge to France thanks to an aircraft carrier and capable navy as well as a bump in defense spending. Brazil (0.756) is the most powerful South American country on the list thanks to available manpower and a capable navy. Japan (0.920) is a "sleeper" power that sneaks into the top ten with a good navy, strong logistical infrastructure and capital.
Rank 11-20 Observations: Our formula provides for a good disparity between North and South Korea, placing South well-ahead of the North thanks to better infrastructure and capital. Mexico's placement this high on the list is interesting to note - it scored a good balance across the board in all major categories. Israel finally gets a proper placement on this year's list - just out of the top ten - sporting a strong land army with equally strong training, modern equipment and recent combat experience.
Rank 21-30 Observations: No surprises here. A basic collection of modern armies of generally equal strengths.
31. Philippines
32. South Africa
33. Argentina
34. Syria
35. Norway
36. Georgia
37. Iraq
38. Venezuela
39. Libya
40. Afghanistan
41. Nepal
42. Lebanon
Rank 31-42 Observations: The bottom of the list features two rebuilding nations (Iraq and Afghanistan) as well as two "recovering" nations (Georgia and Lebanon) along with powers that generally stay relatively quiet.
Old Rank Order (from #1 - #39): USA, Russia, China, India, Germany, France, Japan, Turkey, Brazil, UK, Italy, South Korea, Indonesia, Mexico, Canada, Iran, Egypt, North Korea, Spain, Pakistan, Australia, Saudi Arabia, Thailand, Argentina, Sweden, Israel, Greece, Taiwan, Syria, Philippines, Poland, Ukraine, Norway, Iraq, Libya, Venezuela, Lebanon, Nepal and Afghanistan.