Selasa, 05 Oktober 2010

Tentara Nasional Indonesia (TNI)

Tentara Nasional Indonesia insignia.svg
Tentara Nasional Indonesia
Kekuatan perorangan
Usia minimum untuk masuk militer 18 tahun
Penduduk yang memenuhi syarat umur militer laki-laki berumur 18-49: 60.543.028 (perkiraan tahun 2005)
Penduduk yang memenuhi keseluruhan syarat masuk militer laki-laki berumur 18-49: 48.687.234 (perkiraan tahun 2005)
Penduduk yang mencapai usia militer tiap tahun laki-laki: 2.201.047 (perkiraan tahun 2005)
Metode perekrutan sukarela
Pengeluaran militer tahunan
Dalam dolar AS $1,3 milyar (2004)
Persentase dari PDB 3% (2004)
Tentara Nasional Indonesia terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara. TNI dipimpin oleh seorang Panglima TNI, sedangkan masing-masing angkatan memiliki Kepala Staf Angkatan. Panglima TNI saat ini adalah Laksamana TNI Agus Suhartono.
Dalam sejarahnya, TNI pernah digabungkan dengan POLRI. Gabungan ini disebut ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) yang menggunakan slogan "Catur Dharma Eka Karma" disingkat "CADEK". Sesuai Ketetapan MPR nomor VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan POLRI serta Ketetapan MPR nomor VII/MPR/2000 tentang Peran TNI dan peran POLRI maka pada tanggal 30 September 2004 telah disahkan RUU TNI oleh DPR RI yang selanjutnya ditanda tangani oleh Presiden Megawati pada tanggal 19 Oktober 2004.
Seiring berjalannya era reformasi di Indonesia, TNI mengalami proses reformasi internal yang signifikan. Di antaranya adalah perubahan doktrin "Catur" menjadi "Tri" setelah terpisahnya POLRI dari ABRI. Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI nomor Kep/21/I/2007, pada tanggal 12 Januari 2007, doktrin TNI ditetapkan menjadi "Tri Dharma Eka Karma", disingkat "TRIDEK". [1]
Tahun 2009, jumlah personil TNI adalah sebanyak 432.129 personil.

 

Sejarah TNI

Negara Indonesia pada awal berdirinya sama sekali tidak mempunyai kesatuan tentara. Badan Keamanan Rakyat yang dibentuk dalam sidang PPKI tanggal 22 Agustus 1945 dan diumumkan oleh Presiden pada tanggal 23 Agustus 1945 bukanlah tentara sebagai suatu organisasi kemiliteran yang resmi.
BKR baik di pusat maupun di daerah berada di bawah wewenang KNIP dan KNI Daerah dan tidak berada di bawah perintah presiden sebagai panglima tertinggi angkatan perang. BKR juga tidak berada di bawah koordinasi Menteri Pertahanan. BKR hanya disiapkan untuk memelihara keamanan setempat agar tidak menimbulkan kesan bahwa Indonesia menyiapkan diri untuk memulai peperangan menghadapi Sekutu.
Akhirnya, melalui Dekrit Presiden tanggal 5 Oktober 1945 (hingga saat ini diperingati sebagai hari kelahiran TNI), BKR diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pada tanggal 7 Januari 1946, Tentara Keamanan Rakyat berganti nama menjadi Tentara Keselamatan Rakyat. Kemudian pada 24 Januari 1946, dirubah lagi menjadi Tentara Republik Indonesia.
Karena saat itu di Indonesia terdapat barisan-barisan bersenjata lainnya di samping Tentara Republik Indonesia, maka pada tanggal 5 Mei 1947, Presiden Soekarno mengeluarkan keputusan untuk mempersatukan Tentara Republik Indonesia dengan barisan-barisan bersenjata tersebut menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Penyatuan itu terjadi dan diresmikan pada tanggal 3 Juni 1947.

Jati diri TNI

Tentara Nasional Indonesia

Sesuai UU TNI pasal 2, jati diri Tentara Nasional Indonesia adalah:
  1. Tentara Rakyat, yaitu tentara yang anggotanya berasal dari warga negara Indonesia
  2. Tentara Pejuang, yaitu tentara yang berjuang menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mengenal menyerah dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya
  3. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yang bertugas demi kepentingan negara di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama
  4. Tentara Profesional, yaitu tentara yang terlatih, terdidik, diperlengkapi secara baik, tidak berpolitik praktis, tidak berbisnis, dan dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yang menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak asasi manusia, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang telah diratifikasi

Tugas TNI

Tentara Nasional Indonesia
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg

Kecabangan militer
Angkatan Darat TNI Angkatan Darat
Angkatan Laut TNI Angkatan Laut
Angkatan Udara TNI Angkatan Udara
Lainnya
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg Sejarah TNI
Tentara Nasional Indonesia insignia.svg Panglima TNI
Kepangkatan di TNI
Angkatan Darat Pangkat di TNI-AD
Angkatan Laut Pangkat di TNI-AL
Angkatan Udara Pangkat di TNI-AU
Sesuai UU TNI Pasal 7 ayat (1), Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. (2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:
  1. operasi militer untuk perang
  2. operasi militer selain perang, yaitu untuk:
    1. mengatasi gerakan separatis bersenjata
    2. mengatasi pemberontakan bersenjata
    3. mengatasi aksi terorisme
    4. mengamankan wilayah perbatasan
    5. mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis
    6. melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri
    7. mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya
    8. memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta
    9. membantu tugas pemerintahan di daerah
    10. membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang
    11. membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang sedang berada di Indonesia
    12. membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan
    13. membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue)
    14. membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan, perompakan, dan penyelundupan.
Kemudian ayat (3) berbunyi Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara.

Kekuatan Bersenjata Indonesia

Berikut adalah data mengenai kekuatan angkatan bersenjata Indonesia tahun 2009:
Jumlah prajurit:432.129 personil
TNI Angkatan Darat TNI Angkatan Laut TNI Angkatan Udara
Jumlah prajurit: 328.517 Jumlah prajurit: 74.963 Jumlah prajurit: 34.930
Kekuatan Terpusat


Kekuatan Kewilayahan
  • Komando Daerah Militer: 11
  • Komando Resor Militer: 39
  • Komando Distrik Militer: 267
  • Batalion: 96


Kekuatan Badan Pelaksana Pusat
  • Resimen Zeni Konstruksi: 1
  • Skuadron Penerbang TNI AD: 2
  • Lima batalion lain
Sistem Senjata Armada Terpadu


Kekuatan Kewilayahan
  • Armada Barat
  • Armada Timur
  • Pangkalan Utama Angkatan Laut:
    • Kelas A: 7
    • Kelas B: 24
    • Kelas C: 19
    • Kelas khusus: 3
Skuadron Udara
  • Skuadron tempur: 7
  • Skuadron angkut: 5
  • Skuadron intai: 1
  • Skuadron helikopter: 3
  • Skuadron latih: 2


Pangkalan Udara
  • Pangkalan udara: 41
  • Detasemen: 8
  • Pos angkatan udara: 80


Pasukan Khas
  • 3 wing


Satuan Radar
  • 17 satuan radar pertahanan udara
(Sumber: Harian Koran Tempo tanggal 14 Februari 2006)
Sumber: wikipedia

Kekuatan Militer TNI - AL

Semua kapal perang TNI Angkatan Laut didahului dengan inisial KRI yang berarti Kapal Perang Republik Indonesia. TNI AL memiliki kurang lebih 148 kapal perang berbagai kelas dan jenis, belum termasuk 2 kapal layar tiang tinggi yang ada di TNI AL.jumlah kapal perang dibawah ini belum termasuk kapal patroli yang panjangnya kurang dari 36 meter yang biasa disebut KAL atau kapal angkatan laut yang berjumlah 317 unit. Di bawah ini adalah daftar kapal perang TNI Angkatan Laut sampai dengan 13 April 2009:


Kapal Latih

Kapal latih layar

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Dewaruci
masih bertugas
2 KRI Arung Samudera
masih bertugas

 

Fregat

Fregat kelas Ahmad Yani

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Ahmad Yani 351 masih bertugas Bekas HNLMS Van Speijk (F802), dibeli dari Belanda tahun 1986
2 KRI Slamet Riyadi 352 masih bertugas Bekas HNLMS Tjerk Hiddes (F804), dibeli dari Belanda tahun 1986
3 KRI Yos Sudarso 353 masih bertugas Bekas HNLMS Van Galen (F803), dibeli dari Belanda tahun 1987
4 KRI Oswald Siahaan 354 masih bertugas Bekas HNLMS Van Nes (F805), dibeli dari Belanda tahun 1986
5 KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355 masih bertugas Bekas HNLMS Evertsen (F815), dibeli dari Belanda tahun 1989
6 KRI Karel Satsuit Tubun 356 masih bertugas Bekas HNLMS Isaac Sweers (F814), dibeli dari Belanda

 

Fregat kelas Ki Hajar Dewantara

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Ki Hajar Dewantara 364 masih bertugas Fregat latih dibangun pada tahun 1981 di Uljanic SY, Split, Yugoslavia.

 

Fregat kelas Fatahillah

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Fatahillah 361 masih bertugas Dibangun di Belanda pada tahun 1979.
2 KRI Malahayati 362 masih bertugas Dibangun di Belanda pada tahun 1980.
3 KRI Nala 363 masih bertugas Dibangun di Belanda pada tahun 1980.


Korvet

Korvet kelas Sigma

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Diponegoro 365 masih bertugas Dibangun di Belanda dan bertugas sejak 2 Juli 2007.
2 KRI Hasanuddin 366 masih bertugas Dibangun di Belanda dan bertugas sejak Januari 2008.
3 KRI Sultan Iskandar Muda 367 masih bertugas Dibangun di Belanda, dan akan bertugas pada September 2008.
4 KRI Frans Kaisiepo 368 selesai dibangun Dibangun di Belanda, dan diresmikan Juni 2009.

 

Korvet kelas Parchim

Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.
# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Kapitan Patimura 371 masih bertugas Bekas Prenzlau (231), dibeli dari Jerman Timur.
2 KRI Cut Nyak Dien 375 masih bertugas Bekas Lübz (221), dibeli dari Jerman Timur.
3 KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376 masih bertugas Bekas Bad Doberan (222), dibeli dari Jerman Timur.
4 KRI Memet Sastrawiria 380 tenggelam di perairan Bengkulu Bekas Bützow (244), dibeli dari Jerman Timur.
5 KRI Imam Bonjol 383 masih bertugas Bekas Teterow (234), dibeli dari Jerman Timur.
6 KRI Pati Unus 384 masih bertugas Bekas Ludwiglust (232), dibeli dari Jerman Timur.
7 KRI Teuku Umar 385 masih bertugas Bekas Grevesmühlen (212), dibeli dari Jerman Timur.
8 KRI Silas Papare 386 masih bertugas Bekas Gadebusch (211), dibeli dari Jerman Timur.
9 KRI Hasan Basri 382 masih bertugas Bekas Güstrow (223), dibeli dari Jerman Timur.
10 KRI Untung Suropati 872 masih bertugas Bekas Ribnitz-Damgarten (233), dibeli dari Jerman Timur.
11 KRI Nuku 873 masih bertugas Bekas Waren (224), dibeli dari Jerman Timur.
12 KRI Lambung Mangkurat 874 masih bertugas Bekas Angermünde (214), dibeli dari Jerman Timur.
13 KRI Sutanto 877 masih bertugas Bekas Wismar (241), dibeli dari Jerman Timur tahun 1992.
14 KRI Sutedi Senoputra 878 masih bertugas Bekas Parchim (242), dibeli dari Jerman Timur dan aktif sejak 1994.
15 KRI Wiratno 879 masih bertugas Bekas Perleberg (243), dibeli dari Jerman Timur.
16 KRI Tjiptadi 881 masih bertugas Bekas Bergen (213), dibeli dari Jerman Timur.

 

Kapal selam

Kapal selam kelas Cakra

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Cakra 401 masih bertugas
2 KRI Nanggala 402 masih bertugas

 

Kapal patroli

 Kapal cepat rudal kelas Mandau

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Mandau 621 masih bertugas
2 KRI Rencong 622 masih bertugas
3 KRI Badik 623 masih bertugas
4 KRI Keris 624 masih bertugas


Kapal patroli kelas Kakap FPB-57 Nav I

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Kakap 811 masih bertugas
2 KRI Kerapu 812 masih bertugas
3 KRI Tongkol 813 masih bertugas
4 KRI Barakuda 814 masih bertugas ex-KRI Bervang


Kapal patroli kelas Andau FPB-57 Nav II

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Andau 650 masih bertugas
2 KRI Singa 651 masih bertugas
3 KRI Tongkak 652 masih bertugas
4 KRI Ajak 653 masih bertugas


Kapal patroli kelas Pandrong FPB-57 Nav IV

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pandrong 801 masih bertugas
2 KRI Sura 802 masih bertugas


Kapal patroli kelas Todak FPB-57 Nav V[1]

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Todak 803 masih bertugas
2 KRI Hiu 804 masih bertugas
3 KRI Layang 805 masih bertugas
4 KRI Lemadang 806 masih bertugas Diluncurkan pada 19 April 2002


Kapal cepat kelas Boa

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Boa 807 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003
2 KRI Welang 808 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2003
3 KRI Suluh Pari 809 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004
4 KRI Katon 810 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2004
5 KRI Sanca 815 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Manokwari
6 KRI Warakas 816 masih bertugas
7 KRI Panana 817 masih bertugas
8 KRI Kalakay 818 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Manokwari Papua Barat 2004, memiliki semboyan "lincah cepat mematikan" beroperasi di perairan utara papua jenis patroli cepat Fiber 36 Meter, dengan Komandan 1,Kapten Laut (P) Tunggul, 2, Kapten Laut (P)Binsar Sitorus, 3, Kapten Laut (P)Irwan Shobirin, 4. Kapten Laut (P) Raden Moh Candra Wirabraja, 5.Kapten Laut (P) Sunarya 2010. jumlah pes 23 Orang, dilengkapi meriam 20 mm dan 12,7 mm kecepatan max 30 knot
9 KRI Tedong Naga 819 masih bertugas


Kapal patroli cepat kelas Kobra

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Kobra 867 masih bertugas
2 KRI Anakonda 868 masih bertugas
3 KRI Patola 869 masih bertugas
4 KRI Taliwangsa 870 kandas di selat makassar
5 KRI Kalagian
masih bertugas

 

 Kapal patroli kelas PC-37 Kelas Viper

# Nama kapal Lambung Status Buatan Tahun Bertugas sejak
1 KRI Viper 820 masih bertugas Fasharkan TNI AL Jakarta
19 Oktober 2006.[2]
2 KRI Piton 821 masih bertugas Fasharkan TNI AL Mentigi 2005 19 Oktober 2006.[2]
3 KRI Weling 822 masih bertugas Fasharkan TNI AL Mentigi 2005 19 Oktober 2006.[2]
4 KRI Matacora 823 masih bertugas Fasharkan TNI AL Mentigi 2006 14 Maret 2008.[3]
5 KRI Tedung Selar 824 masih bertugas Fasharkan TNI AL Jakarta
14 Maret 2008.[3]
6 KRI Boiga 825 masih bertugas Fasharkan TNI AL Manokwari
1 Agustus 2007.[4]

 

Kapal patroli kelas PC40

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Krait 827 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi 2008, dalam proses sea trial.[5]
2 KRI Tarihu 829 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Jakarta, masuk dinas sekitar tahun 2009.[5]
3 KRI Alkura 830 masih bertugas Buatan Fasharkan TNI AL Mentigi, masuk dinas sekitar tahun 2009.[5]
4 KRI Birang 831 masih bertugas
5 KRI Mulga 832 masih bertugas

 

Kapal patroli kelas Sibarau

# Nama kapal Lambung Status Dibeli dari Tanggal Nama sebelumnya
1 KRI Sibarau 847 masih bertugas Australia 16 November 1973 HMAS Bandolier (P 95)
2 KRI Siliman 848 masih bertugas Australia 21 Mei 1974 HMAS Archer (P 86)
3 KRI Sigalu 857 masih bertugas Australia 22 April 1983 HMAS Barricade (P 98)
4 KRI Silea 858 masih bertugas Australia 6 Mei 1983 HMAS Acute (P 81)
5 KRI Siribua 859 masih bertugas Australia 12 September 1983 HMAS Bombard (P 99)
6 KRI Waigeo 861 masih bertugas



7 KRI Siada 862 masih bertugas Australia 22 Februari 1985 HMAS Barbette (P 97)
8 KRI Sikuda 863 masih bertugas Australia 21 Februari 1985 HMAS Attack (P 90)
9 KRI Sigurot 864 masih bertugas Australia 18 Oktober 1985 HMAS Assail (P 89)

Kapal patroli

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Cucut 866 masih bertugas ex-RSS Jupiter

 

Kapal penyapu ranjau

T-43 (Project 244) class (MSO)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pulau Rani 701 masih bertugas
2 KRI Pulau Ratewo 702 tenggelam Tenggelam pada 19 Mei 2000, di perairan Gresik.[6][7]

 

Pulau Rengat (Tripartite) class (MHSC)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pulau Rengat 711 masih bertugas
2 KRI Pulau Rupat 712 masih bertugas

 

Penyapu ranjau kelas Kondor

Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto. Keunikan dari nama-nama kapal pada kelas ini terletak pada seluruh nama kapal yang menggunakan singkatan PR (Penyapu Ranjau), kecuali KRI Kelabang yang sebelumnya bernama KRI Pulau Rondo dan KRI Kala Hitam sebelumnya bernama KRI Pulau Raibu.
# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Pulau Rote 721 masih bertugas ex-Jerman Timur Wolgast (811). Juga digunakan untuk survey hidro.
2 KRI Pulau Raas 722 masih bertugas ex-Jerman Timur Hettstedt (353)
3 KRI Pulau Romang 723 masih bertugas ex-Jerman Timur Pritzwalk (325). Juga digunakan untuk Survei Hidro Oseanografi.
4 KRI Pulau Rimau 724 masih bertugas ex-Jerman Timur Bitterfeld (332)
5 KRI Kelabang 826 masih bertugas ex-Jerman Timur Zerbst (335) sebelumnya juga bernama KRI Pulau Rondo
6 KRI Pulau Rusa 726 masih bertugas ex-Jerman Timur Oranienburg (341) (gambar)
7 KRI Pulau Rangsang 727 masih bertugas ex-Jerman Timur Jüterbog (342)
8 KRI Kala Hitam 828 masih bertugas ex-Jerman Timur Sömmerda (311)
9 KRI Pulau Rempang 729 masih bertugas ex-Jerman Timur Grimma (336). Juga digunakan untuk Survei Hidro Oseanografi.

 

Kekuatan amfibi

Kapal angkut tank kelas Teluk Langsa

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Teluk Langsa 501 masih bertugas ex-USS Solano County (LST-1128)
2 KRI Teluk Bayur 502 pensiun[8] ex-USS LST-616 (Gambar)
3 KRI Teluk Amboina 503 masih bertugas
4 KRI Teluk Kau 504 masih bertugas ex-USS LST-652
5 KRI Teluk Tomini 508 masih bertugas ex-USS Bledsoe County (LST-356)
6 KRI Teluk Ratai 509 masih bertugas ex-USS LST-678, ex-USS Presque Isle (APB-44)
7 KRI Teluk Saleh 510 masih bertugas ex-USS Clarke County (LST-601)
8 KRI Teluk Bone 511 masih bertugas ex-USS Iredell County (LST-839)

 

Tacoma type (LSTH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Teluk Semangka 512 masih bertugas
2 KRI Teluk Penyu 513 masih bertugas
3 KRI Teluk Mandar 514 masih bertugas
4 KRI Teluk Sampit 515 masih bertugas
5 KRI Teluk Banten 516 masih bertugas
6 KRI Teluk Ende 517 masih bertugas

 

Kapal angkut tank kelas Frosch

Kelas Frosch I, Tipe 108 (LSM)

Merupakan bagian dari pembelian 39 kapal ex-Jerman Timur oleh B.J. Habibie pada tahun 1990-an pada masa pemerintahan Presiden Suharto.

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Teluk Gilimanuk 531 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Hoyerswerda (611)
2 KRI Teluk Celukan Bawang 532 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Hagenow (632)
3 KRI Teluk Cendrawasih 533 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Frankfurt/Oder (613)
4 KRI Teluk Berau 534 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Eberswalde-Finow (634)
5 KRI Teluk Peleng 535 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Lübben (631)
6 KRI Teluk Sibolga 536 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Schwerin (612)
7 KRI Teluk Manado 537 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Neubrandenburg (633)
8 KRI Teluk Hading 538 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Cottbus (614)
9 KRI Teluk Parigi 539 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Anklam (635)
10 KRI Teluk Lampung 540 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Schwedt (636)
11 KRI Teluk Jakarta 541 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Eisenhüttenstadt (615)
12 KRI Teluk Sangkulirang 542 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Grimmen (616)


Kelas Frosch II, Tipe 109 (AKL-ARL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
13 KRI Teluk Cirebon 543 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Nordperd (E171)
14 KRI Teluk Sabang 542 masih bertugas Bekas kapal Jerman Timur Südperd (E172)

 

Kapal multi-tugas (LPD/APCR)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI DR Soeharso 990 masih bertugas ex-KRI Tanjung Dalpele (972). Kapal bantu rumah sakit
2 KRI Makassar 590 masih bertugas
3 KRI Surabaya 591 masih bertugas

4 KRI Banjarmasin 592 masih bertugas

5 KRI Banda Aceh 592 proses pembuatan direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2010

 

Kapal pendukung

Kapal komando (AGFH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Multatuli 561 masih bertugas Sebelumnya kapal survei yang kemudian menjadi kapal komando.[9]

 

Kapal tanker pantai kelas Khobi (AOTL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Balikpapan 901 masih bertugas
2 KRI Sambu 902 masih bertugas


Tanker kelas Rover (AORLH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Arun 903 masih bertugas ex-RFA Green Rover (A268)


Tanker kecil

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Sungai Gerong 906 masih bertugas

 

Replenishment tanker (AOTL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Sorong 911 masih bertugas

 

Kapal tunda

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Rakata 922 masih bertugas ex-USS Menominee (ATF-73)
2 KRI Soputan 923 masih bertugas Ocean Cruiser class

 

Kapal survey kelas Hecla (AGSH)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Dewa Kembar 932 masih bertugas ex-HMS Hydra (A144), sebelumnya kapal survei milik Angkatan Laut Inggris

 

Kapal pendukung (AKL)

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Nusa Telu 952 masih bertugas
2 KRI Teluk Mentawai 959 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class
3 KRI Karimata 960 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class (Gambar)
4 KRI Wagio 961 masih bertugas ex-Telaud/Tisza class

 

Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal penumpang

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Tanjung Kambani 971 masih bertugas ex-Dong Yang No. 6
2 KRI Tanjung Oisina 972 masih bertugas ex-MV Princess Irene
3 KRI Tanjung Nusanive 973 masih bertugas ex-KM Kambuna
4 KRI Tanjung Fatagar 974 masih bertugas ex-KM Rinjani

 

Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal feri cepat

# Nama kapal Lambung Status Keterangan
1 KRI Karang Pilang 981 masih bertugas ex-KFC Ambulu dari PT.ASDP Indonesia Ferri (Persero), 15 September 2005
2 KRI Karang Tekok 982 masih bertugas ex-KFC Mahakam; 7 April 2006
3 KRI Karang Banteng 983 masih bertugas ex-KFC Serayu; 7 April 2006
4 KRI Karang Galang 984 ditenggelamkan dalam latihan ex-KFC Cisadane; 7 April 2006. Sejak 27 Mei 2008 sudah berakhir masa tugasnya dan dijadikan sebagai sasaran pada latihan gabungan TNI.[10][11]
5 KRI Karang Unarang 985 masih bertugas ex-KFC Barito; 7 April 2006

 

Lain-lain

  1. KRI Nusa Utara (584)
  2. KRI Leuser (924)


Glosarium

Arti dari singkatan-singkatan yang dipakai oleh TNI-AL untuk fungsi KRI:
  • ASG - Kapal Angkut Serba Guna
  • AT - Kapal Angkut Tank
  • BA - Kapal Bengkel Apung / Repair
  • BAP - Kapal Bantu Angkut Personel
  • BCM - Bantu Cair Minyak / Kapal Tanker
  • BHO - Kapal Bantu Hidro Oseanografi
  • BR - Kapal Buru Ranjau
  • BTD - Kapal Bantu Tunda
  • BU - Kapal Bantu Umum
  • KCR - Kapal Cepat Rudal
  • KCT - Kapal Cepat Torpedo
  • LAT - Kapal Latih
  • MA - Kapal Markas
  • PC - Kapal Patroli Cepat
  • PK - Kapal Perusak Kawal
  • PKR - Kapal Perusak Kawal Rudal
  • PR - Kapal Penyapu Ranjau
  • KS - Kapal Selam

 Sumber: wikipedia

Related Posts with Thumbnails