Kabar gembira buat penggemar cokelat. Makan cokelat secara teratur bisa mengurangi resiko penyakit jantung hingga 37% dan serangan stroke hingga 29%. Si hitam manis ini juga punya sejumlah khasiat hebat lainnya.
Para peneliti dan ahli gizi menganjurkan untuk makan cokelat (jenis dark chocolate dengan kadar cokelat sekitar 60%) dalam jumlah secukupnya bisa mendatangkan manfaat buat kesehatan. Berbagai penelitian mengungkap dark chocolate memiliki antioksidan yang mencegah berbagai penyakit. Selain itu ada 5 manfaat cokelat yang dahsyat:
Cokelat membantu kinerja otak
Flavonol merupakan senyawa antioksidan yang diperkirakan bisa meningkatkan sirkulasi, termasuk aliran darah ke otak. Sebuah studi di tahun 2009, peserta yang minum cokelat dengan flavonol menghitung mundur tiga angka dari 800-900 lebih cepat ketimbang mereka yang tak mengasup cokelat.
Cokelat mengenyangkan
Para ibu selalu mengingatkan agar jangan makan cokelat sebelum makan malam. Ternyata, peneliti Denmark menemukan, orang yang makan dark chocolate sebelum makan mengasup kalori 15 % lebih sedikit dan tidak tergoda makanan berlemak dibandingkan mereka yang tidak makan cokelat.
Cokelat memperbaiki suasana hati
Cokelat mengandung phenethylamine, yang memicu pelepasan endorfin. Reaksi ini seperti sedang jatuh cinta. Dokter di Inggris menunjukkan bahwa pasangan yang makan cokelat mengalami kegembiraan dua kali lipat saat berciuman ketimbang mereka yang tidak makan cokelat. Ini karena cokelat mengandung gula dan kafein tinggi yang menghasilkan kalori tahan lama.
Cokelat bikin relaks
Gemar makan cokelat saat stres? Ada alasan biologis untuk kebiasaan ini. Penelitian menunjukkan cokelat mengandung senyawa anandamide, yang mengaktifkan reseptor otak yang sama seperti efek ganja. Tidak heran, menggigit sebatang cokelat mampu meningkatkan kebahagiaan.
Cokelat membuat awet muda
Sebuah studi di British Medical Journal menyebutkan, konsumsi cokelat dan permen bisa memperpanjang umur orang hampir satu tahun. Mereka yang makan permen 1-3 kali dalam sebulan memiliki tingkat kematian terendah.
Hal ini disebabkan adanya antioksidan dalam cokelat. Sebuah studi pada 2009 menemukan, pasien yang terkena serangan jantung yang makan cokelat berisiko lebih kecil untuk meninggal ketimbang mereka yang tidak makan cokelat.
www.detikfood.com