Serba serbi batu alam
Setelah dua bulan tidak menulis artikel karena kesibukan akhirnya jadi juga artikel ini. Pas ada klient yang minta di desain kan bangunan dengan aksen batu alam. Sekalian buat referensi kan.Penggunaan batu alam dalam bangunan memang trend nya selalu naik. Para penjual batu alam pun semakin banyak dan ada hampir di setiap kawasan. Penampilan gaya alamnya yang menarik dan kesan nya yang adem untuk daerah tropis menjadi daya tarik utama batu alam.
Harga batu alam memang lebih mahal dari cat pelapis dinding yang paling mahal. Tergantung jenisnya harga antara Rp. 60.000 - diatas 100.000/ m2 nya. Tapi jangan kuatir kita tidak harus melapisi semua dinding dengan batu alam kan. Jika dana memang pas-pasan pakai saja sebagai aksen untuk memberikan kesan alami pada rumah anda.
Batu alam biasanya di jual di penjual tanaman atau pembuat taman. Karena kebanyakan orang memakai batu alam sebagai jalan setapak atau pelapis dinding di taman ataupun kolam. Tapi penggunaannya juga tidak terbatas itu saja, bisa juga untuk pelapis dinding pagar, tembok rumah atau lantai dinding interior.
Jenisnya pun banyak sekali, sampai bingung mau memilih yang mana. Warna dan bentuknya pun bermacam-macam. Secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu batuan yaitu batu keras dan batu lunak. Saya akan membahasnya satu persatu.
Batu keras
Batu jenis ini usianya lebih tua sehingga mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi dan porositasnya rendah. Jenis batuan ini sangat kuat dan keras. Batu Andesit, batu sabak, marmer dan granit termasuk dalam kelompok ini.Batu andesit berbentuk lempengan yang ada di pasaran tersedia dalam berbagai ukuran. Umumnya antara 5 cm x 20 cm, sampai 20 cm x 40 cm dan mempunyai ketebalan umumnya 3-4 cm.Jenis dan warnanya ada beberapa pilihan yang biasanya dinamai sesuai nama daerah asalnya. Misalnya andesit cibereum, andesit cipanca, andesit gunung haur ataupun andesit cilimus. Masing masing mempunyai karakteristik dan keunikannya sendiri.
Selain itu motif alurnya pun sekarang lebih beragam. Dari alur lurus, alur cacing, belah ketupat, diagonal dan Napoli. Belum lagi type pemasangannya ada yang dengan pola seperti batu bata dinding, susun sirih, kotak-kotak bujur sangkar, pemasangan maju mundur, dan sebagainya.
Wah baru batu andesit aja pilihannya sudah sangat banyak. Bayangkan variasi yang bisa anda dapatkan dari batuan lainnya. Semua tergantung kreatifitas anda.
Batu sabak atau slate stone di pasaran lebih sering dikenal sebagai batu kali. Selain sangat kuat untuk pondasi, jenis batuan ini juga dapat dibelah menjadi lempengan tipis untuk pelapis dinding maupun lantai. Karena bentuknya yang tidak teratur membutuhkan tukang yang ahli dalam pemasangannya.
Jenis dan warnanya juga dinamai sesuai nama asalnya. Yang popular diantaranya sabak hitam tasik, pekalongan dan garut. Batu purwakarta dan batu banjar warnanya lebih coklat.
Batu marmer dan granit juga tersedia banyak dipasaran. Jenis dan warnanya biasanya dinamai sesuai daerah asalnya. Seperti marmer kuning tulungagung, marmer abu bandung, marmer putih ujung pandang atau marmer merah rosso malang.
Biasanya batuan marmer ini dijual lempengan dalam 4 bentuk yaitu marmo ( permukaan gelombang), bakaran (permukaan dibakar), keprik ( bermuka gerigi) dan Napoli( geriginya lebih besar.
Batu lunak
Jenis batu ini usianya lebih muda sehingga mempunyai tingkat kepadatan yang lebih rendah dengan porositas tinggi. Ini menyebabkan jenis batuan ini lebih lunak. Jenis sandstone, limestone dan batu candi termasukkkategori batu lunak.
Batu pasir atau sandstone berasal dari endapan butiran pasir yang mengalami perubahan selama bertahun tahun. Karakteristiknya lunak dan mudah dipahat. Di pasaran yang paling popular adalah batu alam palimaman yang berwarna cream, putih dan gold, baligreen dan batu breksi.
Batu gamping atau limestone berasal dari kapur yang mengeras. Contoh yang paling populer adalah batu paras.
Batu candi terbentuk dari pendinginan lava yang keluar saat gunung meletus. Memiliki pori-pori yang besar dan berwarna gelap. Di pasaran dijual dalam bentuk lempengan. Sifat batu ini sangat mudah menyerap air. . Ukuran yang tersedia: 10 cm x 20 cm, 15 cm x 30 cm, dan 20 cm x 20 cm. Tersedia pula ukuran lebih besar, berkisar antara 20 cm x 30 cm, 20 cm x 40 cm, dan 40 cm x 40 cm. Jenis yang poluler adalah Borobudur lava… nama ini mungkin terinspirasi candi-candi jaman dulu yang memang memakai batu jenis ini.
Batu alam lainnya yang sering dipakai untuk aplikasi interior dan eksterior adalah batu kerikil dan batu koral. Ada yang dijual dalam bentuk tile mozaik dan kemasan kiloan. Bentuknya unik cenderung bulat dan pipih. Jenis batuan ini sering dipakai untuk mempercantik lantai carport, teras, kolam dan tampilan taman. Bahkan ada juga yang dipakai untuk interior.
Warnamya ada beberapa macam. Kerikil alor dan Bengkulu berwarna hitam. Batu koral sukabumi berwarna abu abu. Kerikil timor dan ambon berwarna putih. Ada juga yang berwarna pink, hijau dan merah hati.
Apapun batu alam yang menjadi pilihan anda jangan remehkan proses pemasangan dan perawatannya. Jangan ragu untuk bertanya pada penjual karena karakteristik batu memungkinkan adanya perbedaan perlakuan..
Oke deh…. Selamat berkreasi…..
Sumber: www.rumahide.com