Jumat, 10 Desember 2010

Ariel, Aa’ Gym dan Diskriminasi Moral

 
 
Kasus merebaknya video porno Ariel-Luna Maya-Cut Tari, menjadi pokok bahasan yang amat menarik di masyarakat dua pekan terakhir. Sebuah fenomena diskriminasi moral.

Fenomena video porno semakin marak dibicarakan manakala video dan beritanya tidak hanya tersebar di dalam negeri, namun hingga ke mancanegara melalui situs jejaring sosial yang sangat mudah untuk diakses. Sejumlah media asing juga memberitakannya. Salah satunya, New York Times, dengan judul: "Sex Tape Scandal Fixates Indonesia".

Sebenarnya ini bukanlah hal baru dan tidak hanya dilakukan publik figur, masyarakat biasa pun banyak yang melakukannya. Namun, kali ini mencuat ke permukaan dan menjadi polemik karena pelakunya seorang publik figur yang diidolakan masyarakat. Dengan demikian, media massa yang gemar mencari sisi lain dari kehidupan seorang publik figur, mempublikasikannya besar-besaran.

Maraknya fenomena video porno ini melahirkan begitu banyak pro dan kontra di masyarakat. Pihak kepolisian pun akhirnya memanggil mereka, namun bukan sebagai tersangka, melainkan sebagai saksi korban karena video itu disebarluarkan secara tidak bertanggung jawab.

Asri Aldila Putri, analis Uvolution Indonesia, sebuah lembaga yang mengkhususkan diri dalam studi komunikasi publik mengungkapkan, penyebar video yang tidak bertanggung jawab itu harus segera dijadikan tersangka. Polisi dipastikan sudah mengetahui IP address dan di mana video itu disebar untuk pertama kali.
“Kalau berlarut-larut begini masyarakat bisa salah persepsi, jangan-jangan ada kepentingan tertentu di balik penyebaran video ini untuk mengalihkan isu politik yang sebelumnya berkembang di masyarakat,” ujar Asri Aldila di Jakarta, Selasa (15/6).

Asri menegaskan, selain harus bertindak cepat dan tegas terhadap penyebar video, pihak kepolisian hendaknya menindak si pembuat dan pelaku dalam video tersebut, karena telah melakukan hal yang tidak pantas, meresahkan masyarakat dan melanggar hukum.

“Aa’ Gym saja yang melakukan poligami, yang menurut hukum negara maupun hukum Islam dibolehkan, mendapatkan sanksi moral yang jauh lebih besar. Ia ditinggal banyak pendukungnya, sampai bisnisnya ikut surut. Nah seharusnya mereka mendapat sanksi lebih besar, sehingga menimbulkan efek jera. Mereka sudah menjadi contoh buruk masyarakat,” tegas Asri.

Kisah tentang da'i kondang KH Abdullah Gymnastiar yang memutuskan menikah lagi mencuat ke permukaan pada 2006. Pernikahan kedua Aa' Gym ternyata memunculkan polemik panjang di masyarakat. Sejumlah mahasiswa anti poligami di Yogyakarta bahkan sampai melakukan demo menentang langkah yang diambil oleh tokoh panutan penyejuk hati tersebut.

Tak hanya itu, banyak penggemar Aa’ Gym yang sebagian besar adalah ibu-ibu pengajian menyayangkan sikap Aa’ Gym. Terakhir, Aa’ Gym mengakui bisnisnya mengalami penurunan sebagai imbas dari pemberitaan media yang kala itu banyak menyudutkannya.

Lalu bagaimana dengan Luna Maya, Ariel dan Cut Tari? “Dari sisi bisnis, mereka memang mengalami banyak kerugian. Luna Maya yang tengah berada di puncak kariernya, harus menerima kenyataan dirinya didepak dari sebuah acara musik ternama dan ikon sebuah sabun kecantikan,” ujar Asri.

Nasib Ariel dan Cut Tari pun setali tiga uang. Jadwal manggung Ariel juga banyak di-cancel. Cut Tari yang selalu berkomentar sinis di sebuah acara infotainment, kini harus membungkam mulutnya setelah kontraknya diputus. “Cut Tari yang di tayangan infotainment sehari-hari sibuk menggosipkan rekannya sesama artis, kini giliran dia yang menjadi bulan-bulanan gunjingan publik,” cetus Asri.

Namun apakah itu saja sudah cukup? Asri menyayangkan Luna Maya yang tampil dan dielu-elukan penggemarnya dalam sebuah acara olahraga beberapa waktu lalu. Padahal saat ini, artis cantik itu bukan pada kondisi yang seharusnya dipuja masyarakat.

“Hal ini kan ironi, di mana moral bangsa kita? Orang yang bermasalah kok justru dipuja-puja? Jelas-jelas dia merupakan contoh buruk masyarakat. Mengapa sampai bisa terjadi diskriminasi moral seperti ini?” ujarnya.
Kalaupun benar rekaman video itu untuk konsumsi pribadi, namun jika sudah beredar di masyarakat, maka sudah bertentangan dengan aturan. Ditambah lagi, mereka bukanlah pasangan suami-istri. Karenanya, Asri menghimbau agar masyarakat hendaknya bersikap kritis terhadap permasalahan degradasi moral yang kini tengah terjadi.

Sumber: inilah.com

Survei: Korupsi di Indonesia Makin Parah

Survei Transparency Indonesia

Survei: Korupsi di Indonesia Makin Parah
 

Klaim pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap keberhasilan pemberantasan korupsi bisa jadi semu. Responden yang diwawancarai Transparency International (TI) dalam rangka Hari Antikorupsi se-Dunia 2010 mengatakan praktek korupsi di Indonesia tetap meningkat.

Dalam survei yang dipublikasi Kamis (9/12), TI mengajukan tiga pertanyaan umum terkait korupsi. Pertanyaan pertama adalah: dalam tiga tahun terakhir, apakah tingkat korupsi di Indonesia naik, turun, stagnan.

Tercatat sebanyak 43 persen responden asal Indonesia mengaku selama tiga tahun terakhir praktek korupsi justru makin menjadi-jadi. Sementara hanya 27 persen responden yang mengaku praktek korupsi Indonesia menurun. Dan sisa 30 persen responden mengatakan tidak ada perubahan praktek korupsi di Indonesia dalam tiga tahun belakangan.

Pertanyaan kedua, lembaga mana yang paling korup di Indonesia. Responden survei menjawab parlemen alias DPR lah sebagai lembaga terkorup. Di posisi kedua adalah partai politik dan polisi. Lembaga peradilan ada di posisi ke tiga.

Di peringkat keempat lembaga terkorup adalah pejabat publik. Disusul berturut-turut lembaga pendidikan, militer dan media, LSM, dan lembaga keagamaan.

Pertanyaan terakhir adalah bagaimana masyarakat menilai program pemerintah dalam memberantas korupsi. Ternyata sebanyak 35 persen responden menilai kebijakan Presiden SBY memberantas korupsi tidak efektif. Sebanyak 33 persen menjawab efektif, dan 32 persen menjawab biasa saja.

Sumber: republika.co.id 

Yesus Diklaim Akan Datang 21 Mei 2011

Yesus Diklaim Akan Datang 21 Mei 2011
Papan reklame Yesus akan datang

Sebuah papan reklame mendadak bikin heboh. Bagaimana tidak, papan reklame tersebut mengiklankan bahwa pada 21 Mei 2011 mendatang Yesus dikabarkan akan datang.

Berdasarkan WeCanKnow.com, Allison Warden di Raleigh, N. C mengatakan bahwa, website Kristen tersebut berencana untuk memasang sebanyak 50 papan reklame yang berisi pengumuman bahwa Yesus akan datang. Hal itu juga berdasarkan analisis di kitab suci dan silsilah Alkitab.

"Alkitab mengajarkan bahwa Yesus akan kembali pada 21 Mei dan kami ingin mendorong masyarakat untuk kembali kepada kitab suci dan melakukan investigasi sendiri," kata Warden. "Semua informasi dalam Alkitab menunjukkan pada tanggal itu. Allah akan menyelamatkan orang yang tepat sampai saat terakhir," tuturnya.

Papan reklame tersebut dikabarkan sudah terpampang di beberapa tempat, seperti Nashville, Detroit dan Omah, Nebraska. Dalam papan reklame tersebut digambarkan tiga orang menunggangi unta di lautan padang pasir di tengah gelap malam, di sisi langit Bethlehem terlihat satu bintang berkilau, yang diyakini membawa pesan. "Dia akan datang lagi," ujarnya.

Sebanyak 79 persen umat Kristen di Amerika Serikat mengaku mempercayai bahwa Yesus bakal kembali suatu saat nanti. Hal itu merujuk pada survey 2006 lalu yang dilakukan Forum Pusat Kajian Kursi Gereja Agama dan Kehidupan Pulik dan Pusat Kajian Kursi Gereja untuk Masyarakat dan Media. Ditambahkan pula, sebanyak 20 persen Kristen di AS juga mempercayai bahwa hal itu akan terjadi dalam kehidupan mereka.

Pastor Senior di 12Stone Church di Lawrenceville, Kevin Myers mengatakan di dalam Alkitab mengatakan bahwa Yesus akan kembali, tetapi tidak dikatakan kapan. "Saya tidak berpikir itu membantu untuk mendefinisikan tanggal dan menaruhnya di luar sana (dalam papan reklame). Hal ini bertentangan dengan Kitab Suci yang mendorong orang untuk membaca," tuturnya.

Sumber: republika.co.id

Peringkat Korupsi Indonesia

Ini Dia Peringkat Korupsi Indonesia...


Berdasarkan data Transparency International Ranking 2010 yang disampaikan Asian Forum for Human Rights and Development, Indonesia berada di peringkat 110 indeks persepsi korupsi, dari 200 negara di seluruh dunia.

"Indonesia merupakan satu dari 21 negara di Asia yang berada di peringkat ratusan dalam data yang kami miliki itu," kata Executive Director Asian Forum for Human Rights and Development Yap Swee Seng saat jumpa pers pertemuan pararel NGO di Denpasar, Jumat.

Posisi paling terburuk dalam indeks persepsi korupsi di antara negara-negara Asia adalah Nyanmar dan dari 200 negara yang cukup bersih dalam permasalahan korupsi ternyata Singapura.

Yap menjelaskan, indeks persepsi korupsi itu adalah salah satu bentuk tantangan dalam kehidupan demokrasi di negara-negara yang berada di wilayah Asia yang menjadi sorotan pihaknya.

Tindakan korupsi biasanya dilakukan oleh pihak eksekutif, bentuknya tidak hanya berupa pengerukan uang untuk kepentingan pribadi, tapi juga bisa berbentuk penyalahgunaan wewenang.

"Selain itu, kami nilai pihak eksekutif di negara-negara Asia masih banyak yang melakukan pelanggaran hak azasi manusia dan kebal terhadap hukum," ujar Yap.

Hal yang sering dilakukan oleh pihak pemerintah adalah sering melakukan penekanan terhadap kebebasan masyarakat untuk melakukan sesuatu.

Selain eksekutif, berbicara soal demokrasi tentunya dibahas pula tentang kondisi legislatif dan yudikatif di negara kawasan tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan pihaknya, masalah yang dominan terjadi di lembaga penegakan hukum  adalah  badan tersebut kurang indepensi karena sering dipengaruhi oleh pihak eksekutif ataupun kekuatan politik.

Menurut Yap, masalah dalam lembaga legislatif adalah masih banyaknya pemilu yang belum jujur dan adil. Selain itu, proses penyusunan anggaran yang dibuat lembaga tersebut masih tidak transparan karena tidak ada keterlibatan masyarakat sipil dalam penyusunannya.

Sumber: republika.co.id

Memalukan, Indonesia Negara Terkorup



Ditengah gegap gempita pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun 2009 silam, ternyata Indonesia merupakan  negara paling korup dari 16 negara Asia Pasifik yang menjadi tujuan investasi para pelaku bisnis.  Itulah hasil survei pelaku bisnis yang dirilis Senin, 8 Maret 2010 oleh perusahaan konsultan “Political & Economic Risk Consultancy” (PERC) yang berbasis di Hong Kong.  Penilaian didasarkan atas pandangan ekskutif bisnis yang menjalankan usaha di 16 negara terpilih. Total responden adalah 2,174 dari berbagai kalangan eksekutif kelas menengah dan atas di Asia, Australia, dan Amerika Serikat.

“Saya akan berada paling depan dalam memberantas korupsi” - Pres. SBY
Berikut ini adalah daftar 16 Negara Terkorup di Asia Pasifik*  oleh PERC 2010
  1. Indonesia (terkorup)
  2. Kamboja (korup)
  3. Vietnam (korup)
  4. Filipina (korup)
  5. Thailand
  6. India
  7. China
  8. Taiwan
  9. Korea
  10. Macau
  11. Malaysia
  12. Jepang
  13. Amerika Serikat (bersih)
  14. Hong Kong (bersih)
  15. Australia (bersih)
  16. Singapura (terbersih)
Catatan * :  Negara Asia-Pasifik yang disurvei adalah negara yang memiliki kemajuan ekonomi cukup pesat di kawasannya dalam  beberapa tahun terakhir.


2008
Hasil survei PERC ini menyebutkan Indonesia mencetak nilai 9,07 dari angka 10 sebagai negara paling korup 2010. Ini berarti selama 2 tahun terakhir pemerintah SBY, Indonesia mendapat citra semakin memprihatinkan dalam hal tindakan hal korupsi. Pada tahun 2008, Indonesia menduduki posisi ke-3 dengan  nilai tingkat korupsi 7.98 setelah Filipina (tingkat korupsi 9.0) dan Thailand (tingkat korupsi 8.0). 


2009
Angka tingkat korupsi Indonesia semakin meningkat ditahun 2009 dibanding tahun 2008. Pada tahun 2009, Indonesia ‘berhasil’ menyabet prestasi sebagai negara terkorup dari 16 negara surveilances dari PERC 2009. Indonesia mendapat nilai korupsi 8.32 disusul Thailand (7.63),  Kamboja (7,25), India (7,21) and Vietnam  (7,11), Filipina (7,0).  Sementara Singapura (1,07) , Hongkong (1,89), dan Australia (2,4) menempati tiga besar negara terbersih, meskipun ada dugaan kecurangan sektor privat. Sementara Amerika Serikat menempati urutan keempat dengan skor 2,89. 

Jadi, dari data PERC 2010, maka dalam kurun 2008-2010, peringkat korupsi Indonesia meningkat dari 7.98 (2008.), 8.32 (2009) dan naik menjadi 9.07 (2010) dibanding dengan 16 negara Asia Pasifik lainnya. “Prestasi” dashyat ini bukanlah hal yang mengejutkan. Apabila Pak SBY selama ini suka mengklaim keberhasilan tindakan pemberantasan korupsi KPK seolah-olah kinerja pemerintahannya, maka kasus kriminalisasi pimpinan KPK (Bibit dan Chandra) setidaknya telah menurunkan kepercayaan pengusaha atas hasrat pemerintah bersama jajarannya dalam memberantas korupsi.

Ini juga memberi bukti bahwa tidaklah elok pemerintah SBY mengklaim keberhasilan KPK sebagai keberhasilan pemerintah SBY. Karena sumber terbesar permasalahan korupsi masih berada dalam kekuasaan Presiden SBY yakni lembaga Kepolisian dan Kejaksaan.  Belum lagi tindakan koruptif yang dilakukan oleh sejumlah pejabat pemerintah di berbagai instansi baik di pusat maupun daerah serta korupsi berjam’ah anggota legislatif dan kehakiman.


Sedikit Berubah, Tapi Kalah Jauh Secara Regional
 

Bila dalam berbagai kesempatan Presiden SBY dan tim periangnya seperti Ruhut Sitompul cs selalu ‘mencuri’ hati rakyat dengan kata-kata puji-pujian sosok SBY dalam memberantas korupsi, maka fakta sesungguhnya tidaklah secerah dan sebening serta semanis kata-kata  yang sering mereka lontarkan. Selain KPK, selama ini pemberantasan korupsi berjalan ditempat, bahkan semakin mengganas di daerah-daerah. Hanya beberapa instansi pemerintah yang menerapkan kebijakan non-koruptif yang tegas, sementara mayoritas instansi lain masih mengasah ‘kemahiran’ dalam merekayasa anggaran.


Tabel Peningkatan Indeks Persepsi Korupsi (IPK/CPI) Indonesia 2001-2009 (selengkapnya)

Tahun Survei Nilai IPK Indonesia Sumber TI
2001 1.9 CPI 2001
2002 1.9 CPI 2002
2003 1.9 CPI 2003
2004 2.0 CPI 2004
2005 2.2 CPI 2005
2006 2.4 CPI 2006
2007 2.3 CPI 2007
2008 2.6 CPI 2008
2009 2.8 CPI 2009

Meskipun data yang disampaikan Transfarency Internasional menunjukkan adanya sedikit peningkatan persepsi pemberantasan korupsi di Indonesia, namun sesungguhnya hal ini lebih ditriger oleh lembaga KPK. Hal dapat kita lihat bahwa lembaga-lembaga terkorup justru berasal dari lembaga Kepolisian, Kejaksaan dan DPR (5 Lembaga Publik Terkorup 2008).

Merujuk hal ini, maka dapat dijelasin bahwa meskipun terjadi peningkatan persepsi pemberantasan korupsi di Indonesia, namun secara regional pemberantasan korupsi Indonesia berjalan mandeg dibanding negara-negara tetangga. Salah satu permasalahan utama adalah reformasi birokrasi yang berjalan mandeg. Reformasi birokrasi di pemerintahan dan lembaga penegak hukum sekilas hanya lips service semata. Tidak ada perubahan mendasar, kecuali perubahan dikulitnya.
“Hampir Semua Pejabat Itu Korupsi ” – Mahfud MD
Derap langkah penegakkan hukum di Indonesia seakan terhenti. Hal itu salah satunya dikarenakan masih banyaknya prilaku koruptif yang ditonjolkan pejabat Indonesia. Ketua Mahkamah Konstitusi M Mahfud MD dalam diskusi ‘Akar-akar Mafia Peradilan di Indonesia (18 Feb 2010) mengatakan bahwa , “Hampir semua pejabat itu korupsi,”.

Hal ini dikarenakan birokrasi penegakkan hukum di Indonesia yang masih buruk. Sehingga memberi peluang para pejabat untuk melakukan korupsi. Dan ironisnya, belum ada satu pun Presiden yang mampu memperbaikinya, termasuk Pres. SBY. Inilah kenapa korupsi banyak terjadi bahkan menjamur di berbagai level. 


Catatan akhir :
Dalam berbagai event, kita sangat mengharapkan dapat meraih peringkat nomor satu. Namun prestasi yang satu ini sangat memalukan, karena Indonesia berdiri nomor 1 sebagai negara terkorup dari 16 negara dengan ekonomi sentral kawasan. Sudah saatnya, segenap bangsa mulai bercermin diri. Mulai memperbaiki diri, memperbaiki birokrasi, memperbaiki mental. Karena sesungguhnya, bukanlah tindakan korupsi itu berbahaya, namun yang lebih berbahaya adalah mental korup itu sendiri. Korup mulai dari materi, waktu, hingga integritas.
Sudah saatnya kita kembali mempelajari pemikiran yang luar biasa para tokoh bangsa yang pernah ada di Indonesia. Salah satunya adalah Wapres I Indonesia sekaligus Proklamator bangsa Indonesia Bung Hatta. Dia mungkin satu-satunya Wapres yang tidak pernah korup secuilpun baik materi maupun mental.  Selama hidupnya Bung Hatta lebih memilih hidup sederhana demi menjaga nama baik bangsa Indonesia. Bung Hatta telah mengorbankan dirinya bagi negeri ini. Dan yang membuat saya begitu respect sama Bung Hatta adalah kisahnya sebagai seorang Wakil Presiden RI yang juga bapak proklamator harus menabung untuk membeli sepatu “bally”, tapi…. hingga akhirnya hayatnya ia harus memendam cita-citanya!

Sumber: nusantaranews.wordpres.com

Bahaya, Korupsi Terkonsolidasi

Hari Antikorupsi

Massa yang terdiri dari berbagai elemen menggelar aksi damai di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (9/12/2010). Aksi damai ini digelar untuk memperingati Hari Antikorupsi.

Tradisi korupsi di Indonesia tidak menunjukkan penurunan. Skor indeks persepsi korupsi Indonesia yang dirilis Transparansi Internasional tahun ini adalah 2,8, tidak berubah dari tahun 2009.


Sekretaris Jenderal Transparansi Internasional Indonesia (TII) Teten Masduki berpendapat, angka indeks korupsi Indonesia yang buruk terjadi karena perilaku korupsi sudah berubah dari semula terfragmentasi menjadi terkonsolidasi.

"Akhir-akhir ini ada pergeseran dari korupsi fragmentasi menjadi korupsi konsolidasi seiring dengan terkondolidasinya kekuatan lama, yaitu elite-elite bisnis dan politik sehingga bentuk korupsi sudah mendekati bentuk predatory, yaitu korupsi yang besar, merusak, lebih rakus karena yang dibagi menjadi lebih besar," ucap Teten, Kamis (9/12/2010), dalam jumpa pers Hari Antikorupsi Sedunia, di Gedung KPK, Jakarta.


Ia melihat upaya pemberantasan korupsi di Indonesia masih belum ada perbaikan. Kemandekan terutama terjadi pada program pelarian aset-aset ke luar negeri. "Sampai hari ini belum menunjukkan hasil. Banyak aset yang dilarikan pejabat ke luar negeri, tapi sampai sekarang belum ada hasil. Padahal, sudah dilakukan pelatihan untuk mengejar aset tersebut," ucapnya.

Tim pemburu koruptor yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun, menurut Teten, juga tidak membuahkan hasil. Kemandekan ini lagi-lagi terjadi karena adanya konsolidasi kekuatan politik lebih besar.
Ia meyakini bentuk korupsi yang terkonsolidasi ini lebih merusak karena yang dihancurkan adalah pengambil kebijakan. "Contoh kasus yang merupakan bentuk dari konsolidasi politik ini terjadi pada kasus Lapindo, Krakatau Steel, dan Century," ungkap Teten.

Dengan adanya konsolidasi yang begitu kuat ini, para elite lebih berani mengambil alih, mengganggu, dan mengancam institusi-institusi antikorupsi. "Hari ini beruntung KPK masih selamat, tapi KY (Komisi Yudisial) sudah dipangkas kewenangannya sampai botak seperti kepala saya. Pengadilan Tipikor yang sudah bagus dihancurkan. Saya kira institusi lainnya juga akan dikooptasi seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum). Ini ancaman untuk demokrasi yang sudah kita bangun sejak reformasi," tandas Teten.

Sumber: kompas.com
Related Posts with Thumbnails