Kalau trip report yang sebelum-sebelumnya menggunakan pesawat terbang,
untuk perjalanan saya ke Surabaya kali ini sedikit berbeda. Kali ini
saya ke Surabaya menggunakan kereta api karena harganya tentu jauh lebih
murah daripada naik pesawat meskipun dengan waktu tempuh yang jauh
lebih lama. Selain itu karena saya selama sekitar 5 tahun lebih tinggal
di Pulau Jawa, baru sekali saja naik kereta api sekitar bulan Mei tahun
2008 dari Surabaya ke Yogyakarta. Padahal kereta api ini mungkin menjadi
favorit penduduk di Pulau Jawa sebagai sarana transportasi mereka.
Sehingga keinginan untuk naik kereta api muncul kembali.
Untuk perjalanan ke Surabaya kali ini saya menggunakan jasa KA Sancaka
yang khusus menyediakan rute Yogyakarta-Surabaya dan juga sebaliknya
sebanyak 2 kali setiap harinya. Untuk KA Sancaka ini hanya menyediakan
kelas bisnis dan eksekutif dengan harga yang menurut saya nggak mahal.
Untuk tarif normal kelas bisnis saat ini kalau tidak salah harganya
sebesar Rp 45.000,- dan untuk kelas eksekutif Rp 80.000,-. Tarif ini
bisa naik hingga Rp 80.000 untuk bisnis dan Rp 120.000 untuk eksekutif
jika pada saat-saat ramai ataupun saat liburan.
Dari Yogyakarta ke Surabaya KA Sancaka menyediakan 2 kali perjalanan,
pagi hari dan sore hari. Saya memutuskan untuk memilih yang pagi hari
karena nggak ada rencana menginap di Surabaya, mungkin di Surabaya hanya
sekitar 2 jam saja untuk sebuah urusan lalu kembali ke Yogyakarta lagi.
Jadwal KA Sancaka pagi adalah jam 07.15 jadi saya jam 06.00 sudah berangkat ke Stasiun Tugu..
Stasiun Tugu pada pagi hari
Setelah membeli tiket seharga Rp 80.000 langsung aja
deh masuk ke ruang tunggu, ini adalah tangga menuju
ruang tunggu
eksekutif.
Kesan pertama saya, Stasiun Tugu ini terlihat bersih, rapi, dan
sangat terawat. Hal ini juga akan membuat penumpang kereta api merasa
nyaman saat berada di stasiun untuk menunggu kereta ;)
Saya tertarik untuk berkeliling stasiun terlebih dahulu, maklum wong ndeso jarang ke stasiun.
Ini terlihat KA Sancaka yang akan membawa saya ke Surabaya sudah siap menunggu..
Ini nggak tau kereta apa, tapi nggak berhenti di Stasiun Tugu. Sepertinya kereta dari Bandung tujuan Surabaya.
Karena sudah bosan berkeliling stasiun, saya putuskan untuk masuk ke kereta. Dapet gerbong nomer 3 dan seat nomer 5B..
Tepat pukul 07.15 kereta berangkat menuju Surabaya
Melewati Stasiun Lempuyangan, stasiun ini hanyalah stasiun yang hanya digunakan untuk kereta-kereta kelas ekonomi saja
Bangku masih banyak yang kosong dari Jogja, mungkin nanti diisi oleh
penumpang dari Solo (Stasiun Balapan), dan dari stasiun lainnya.
Sedikit info, nantinya kereta ini hanya akan berhenti beberapa menit
saja di beberapa stasiun untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,
diantaranya di Stasiun Klaten, Solobalapan, Sragen, Madiun, Kertosono,
dan Jombang.
Karena sudah laper jadi sarapan dulu pake Nasi Goreng, harganya Rp
13.000,- tapi rasanya nggak karuan. Nggak enaklah pokoknya, kalo
misalnya mau makan mending beli makanan yang lain aja deh. Nasi goreng
ini nggak recomended lah menurut saya.
Tapi kalo kepepet ya silahkan dicoba :
Setelah sejam perjalanan udah nyampe di Stasiun Solobapan
Nggak ada yang menarik lagi, pemandangan diluar juga nggak bisa leluasa
saya lihat karena saya duduknya bukan di samping jendela jadi mendingan
tidur aja.
Tiba-tiba kereta berhenti dan waktu menunjukkan pukul 10.00, nggak
taunya udah nyampe Madiun yang terkenal dengan pecelnya itu "Pecel
Madiun".
Selama berhenti di Madiun ini banyak juga pedagang yang menjajakan
makanan khas Madiun tadi yaitu Pecel Madiun, para penumpang juga banyak
yang membeli. Karena di kereta eksekutif jadi pedagang tidak boleh masuk
kereta, sehingga penumpang yang ingin membeli harus rela untuk berjalan
kearah pintu kereta. Laris manis deh pokoknya.
Di depan ada hiburan juga, para penumpang diberi tontonan film. Lumayan
juga daripada nggak ada meskipun filmnya sering nyendat-nyendat :
Lanjut tidur lagi, nggak terasa udah nyampe juga di Stasiun Surabaya Gubeng dengan tepat waktu..
Langsung aja keluar dari kereta dan buru-buru keluar dari Stasiun
Di Surabaya hanya beberapa jam saja, setelah urusan selesai langsung ke
Jogja lagi dengan kereta yang sama yaitu KA Sancaka (KA 89) dengan harga
tiket yang sama pula dengan waktu pemberangkatan jam 15.00 dari Stasiun
Gubeng.
Beberapa foto suasana Stasiun Gubeng
Kereta dateng on time
Untuk perjalanan pulang lebih banyak tidur karena capek. Nyampe di Jogja lagi udah jam 20.30
KA Sancaka ini merupakan alternatif lain untuk transportasi dari
Yogyakarta ke Surabaya atau sebaliknya selain menggunakan bus atau
pesawat. Dari segi harga dibandingkan dengan bus patas bedanya nggak
banyak, terakhir saya naik bus patas EKA bulan Mei 2008 tarifnya Rp
55.000,- (nggak tau sekarang berapa). Tentunya KA Sancaka memberi
kenyamanan yang lebih baik, dan yang pasti nggak bakal deg-degan kayak
naik bus patas yang sering ugal-ugalan dan nggak jarang juga terkena
macet jika perjalanannya pada siang hari.
Sumber: http://www.wijanarko.net
perjalanan yang sangat menyenangkan...
BalasHapus