Aku mabuk Allah.
Semata-mata Allah.
Segala-galanya Allah.
Tak bisa lain lagi.
Aku mabuk Allah
lainnya tak berhak dimabuki.
Lainnya palsu
lainnya tiada.
Nyamuk tak nyamuk kalau tak mengabarkan Allah.
Langit tak langit kalau tak menandakan Allah.
Debu tak debu badai tak badai kalau tak membuktikan Allah.
Kembang tak mekar api tak membakar kalau tak Allah.
Mabuklah aku mabuk Allah.
Tak bisa lihat tak bisa dengar cuma Allah cuma Allah.
Kalau matahari memancar siapa sebenarnya yang menyinar. Kalau malam legam siapa hadir di kegelapan.
Kalau punggung ditikam siapa merasa kesakitan.
Mabuklah aku mabuk Allah.
Kalau jantung berdegup siapa yang hidup.
Kalau menetes puisi siapa yang abadi.
Allah semata.
Allah semata lainnya dusta
oleh: Emha Ainun Najib
menegakkan tauhid menurut bahasanya puisi :)
BalasHapusyup betul....
BalasHapusgoresan bahasa2 Emha yang cenderung nakal menggelitik dan kadang menyentil kita, memang sangat atraktif dan sangat terasa nyaman di hati...
kalo kita perhatikan dalam perjalanannnya, saat ini Emha sudah mendekati tangga kesufian...
salam