Di Gunung Merapi, guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi setelah pertumbuhan kubah lava. Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif, yaitu pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas.
Dalam volume yang besar, material yang gugur itu berubah menjadi rock avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel. Dinamakan wedhus gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai bulu wedhus atau tepatnya bulu domba.
Awan yang sangat panas ini merupakan campuran material berukuran butiran debu hingga blok yang bersuhu sangat panas yang bisa mencapai kurang lebih 500 - 800 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 kilometer per jam.
Foto dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar