Di Indonesia kalau kita mengikuti grand design atas kasus besar & berskala nasional, seperti 19 Anggota DPR Ditangkap, 17 Gubernur Tersangka & 1 Presiden Mengeluh, maka selanjutnya muncul berita penangkapan aktivis (selalu yang muslim) dijadikan media pengalihan isu atas bobroknya pemerintahan dan arogansi partai pendukungnya.
Ulama, aktivis muslim sepatutnya segera ambil keputusan untuk menolak pengkambinghitaman dan character assasination tersebut, isu basi ini sudah selayaknya dihentikan.
Tim pembela muslim (TPM) Mahendradatta menuding Polri sengaja menggunakan isu terorisme untuk mengalihkan isu yang lebih besar terkait sorotan tajam publik terhadap institusi Polri. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo membantah penangkapan teroris di Klaten dan Sukoharjo, Jawa Tengah, oleh Densus 88 Antiteror pada Rabu, 27 Januari lalu, merupakan strategi untuk mengalihkan kasus mafia pajak Gayus Tambunan dan sebelumnya dalam kasus Bank Century.
Kami menduga kasus-kasus terorisme selalu dijadikan upaya untuk mengalihkan isu dari opini masyarakat yang menyorot kepada perbaikan negeri ini, ujar MahendradattaSeperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri yang mencatat sebanyak 17 dari 33 pimpinan daerah tingkat I atau gubernur berstatus tersangka. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, sejumlah kasus yang melibatkan kepala daerah masih terus bergulir. Tercatat 155 kepala daerah tersangka. Tapi saya kira masih ada lagi.
Belum selesai masalah 17 Gubernur, kini 19 orang anggota DPR ditangkap, ironisnya DPR tak mendukung KPK dalam menahan 19 politisi terkait kasus dugaan korupsi. Tidak sepantasnya para politisi Senayan malah seperti kebakaran jenggot dan menyerang balik KPK yang tidak ingin kepentingan mereka diganggu gugat manakala 19 politisi ditahan KPK pada Jumat (28/1) terkait kasus pemilihan Deputy Gubernur Sentral (GBS) Bank Indonesia, Miranda Goeltom. Mereka ditahan di sejumlah lokasi antara lain Rutan Cipinang, Rutan Salemba, dan Polda Metro Jaya. Politisi yang ditahan itu antara lain Paskah Suzetta dan Panda Nababan.
19 Anggota DPR Ditangkap, 17 Gubernur Tersangka & 1 Presiden Mengeluhkan Gajinya
Episode memilukan di negeri ini ketika wakil rakyat ditangkapi, dan kini curahan hati (curhat) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengeluhkan tak pernah naik gaji selama tujuh tahun agaknya berdampak positif.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengumumkan kalau mulai tahun ini, gaji Presiden dan Wakil Presiden akan naik. Adapun dana operasional sebesar Rp 2 miliar yang diberikan kepada Presiden, diserahkan ke Sekretariat Negara untuk menunjang aktivitas Presiden dan keluarga. Karenanya, Kementerian Keuangan dalam tiga tahun terakhir menggodok rencana penyesuaian gaji 8.000 pejabat negara di pusat maupun daerah.
Dari dulu DPR memang mau naik gaji, dan sekarang ini mengambil aksi ambil untung, seperti dalam dunia pasar saham, aksi profit taking.Penyesuaian besar-besaran ini mengikutsertakan posisi Presiden dan Wakil Presiden. Gaji pejabat lembaga negara seperti Ketua MPR, Ketua DPR, Ketua BPK, dan Ketua MA juga ikut disesuaikan. Saldi melihat, langkah DPR yang mempersoalkan gaji presiden, kemudian mereka mendapatkan gaji seperti sikap pemain saham di bursa.
Setiap episode memang selalu mempunyai alurnya, lalu rakyat kembali diberikan tontonan yang tidak lucu...
Sumber: voa-islam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar