Fans setia Arema, Aremania saat duel melawan Persija - Koran SI (Arie Yudhistira)
Ketika hampir semua supporter di Indonesia menyuarakan perubahan di tubuh PSSI dengan menghadang pencalonan kembali Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, belum ada suara lantang dari salah satu komunitas supporter terbesar, yakni Aremania.
Sejauh ini suara supporter Arema itu hilang entah ke mana. Padahal, biasanya untuk urusan sepakbola di tanah air, supporter berwarna biru itu getol melakukan dukungan. Termasuk setiap kali tim nasional (timnas) Indonesia bertanding.
Diam Aremania tersebut mendapat sindiran dari Ketua Umum Persema Malang Peni Suparto. Walikota Malang yang memimpin Persema berbelok ke Liga Primer Indonesia (LPI) ini mempertanyakan suara Aremania yang sama sekali belum terdengar.
“Ke mana Aremania, kok tidak terdengar suaranya,” tanya Peni. Pria ini heran dengan ketenangan Aremania dalam menyuarakan revolusi di tubuh PSSI. Bahkan ketika semua supporter bergerak ke Jakarta untuk melakukan aksi di Senayan, Aremania tetap tenang.
Dia sekaligus menyesalkan sepinya aksi dari salah satu komunitas supporter terbesar di Indonesia itu. Peni tak habis pikir dengan sikap diam Aremania, padahal dulunya Arema FC juga sering mendapat perlakuan tak adil dari PSSI sekaligus mengaku sebagai supporter pelopor revolusi sepakbola Indonesia.
Aremania sudah merasa mapan dengan kondisi yang ada? Peni enggan memberikan tudingan. Ia hanya berharap Aremania ikut peduli dengan kondisi persepakbolaan yang membutuhkan perubahan dan bisa diawali dengan penghapusan rezim Nurdin Halid.
Soal Nurdin sendiri, Peni menilai tak ada prestasi layak yang bisa mengamankan kursinya. Selama kepemimpinan Nurdin, sepakbola Indonesia banyak mengalami kemerosotan. Paling jelas adalah kualitas liga yang berimbas pada prestasi timnas.
Namun Peni tetap bersikap fair. Artinya, Nurdin Halid boleh tetap menduduki posisinya sekarang jika dibuktikan dengan prestasi. Sayang selama kepemimpinan dua periode, tidak ada prestasi yang pantas dibanggakan. “jadi memang saatnya ada perubahan,” cetusnya.
Supporter Persema sendiri turut ke Jakarta untuk melakukan aksi revolusi sepakbola Indonesia. Rombongan yang terdiri dari puluhan supporter dikawal langsung media officer Persema Asmuri dan bergabung dengan supporter lain yang lebih dulu ada di Jakarta.
Dari Bojonegoro, ratusan supporter Persibo Bojonegoro Boromania melakukan aksi demi di Bojonegoro. Mereka menuntut Nurdin Halid tidak mencalonkan lagi sebagai Ketua Umum PSSI sekaligus perbaikan dalam sistem persepakbolaan Indonesia.
“Tuntutan kami adalah revolusi PSSI dan Nurdin Halid mundur dari Ketua Umum. Itu sudah harga mati,” tutur Ketua Harian Boromania Jasmo Priyanto. Ia yakin perbaikan sepakbola Indonesia hanya bisa dilakukan dengan perubahan kepengurusan di tubuh PSSI.
Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi di Jakarta. Setelah melakukan aksi di Senayan dan kembali ke Bojonegoro, mereka kembali melakukan aksi di Mess Persibo sekaligus di jalan-jalan protokol Bojonegoro.
Koran SI
Sumber: www.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar