Tulisan
ini bukan untuk kembali mengajak kita bertengkar. Namun tulisan ini
adalah untuk mengajak belajar mencari kebenaran kepada semua orang, dan
harap ingat bahwa sebenarnya 1 Syawal dan 1 Ramadhan akan terus terjadi
pada tahun mendatang, bukan hanya kemarin. Saya menamainya dengan
“penghitungan mundur”
Menghitung Mundur?
Ya benar. Mungkin anda baru dengar?
Saya sendiri juga
menemukan cara ini, karena saya pernah lama tinggal di pedalaman
Klaten, Jawa Tengah. Di sana berkumpul orang-orang sepuh yang ahli
menghitung secara tradisional, serta ahli membaca Primbon kuno.
Saya akan mengesampingkan cara-cara yang ditempuh oleh Muhammadiyah maupun Pemerintah dalam menentukan
tanggal 1 Syawal maupun saat menentukan 1 Ramadhan. Cara yang mereka
tempuh, memang terlihat sangat rumit bagi orang awam. Ada cara yang
sangat mudah. Cara ini lebih tepat saya sebut sebagai Cara Kampung
Menentukan 1 Syawal maupun menentukan 1 Ramadhan. Meskipun tanpa Hadits
dan Ayat Qur’an, namun cara ini cukup akurat dan dapat anda buktikan
sendiri tanpa serumit yang dilakukan Muhammadiyah maupun Pemerintah.
Namun sebelum saya lanjutkan, anda harus membaca tulisan berikut ini.
A. Makna Bulan Purnama (Full Moon)
The
full moon is born within 14 to 15 days after a new moon is conceived.
Like its name implies the full name looks like a fully rounded disc. The
moon’s brightest side faces our planet. Sunlight shines from the sun
and is reflected upon the full moon optimally. (Bulan Purnama)
itu terjadi 14 s.d 15 hari setelah terjadinya bulan baru. Seperti
namanya, bentuknya bulat penuh. Sisi bulan yang paling terang, menghadap
ke planet kita (bumi). Sinar yang berasal dari matahari, dipantulkan secara sempurna dan merata oleh bulan. (sumber: http://fullmooncalendar.net/).
Bulan purnama adalah salah satu fase bulan di mana bulan terletak di belakang bumi ditinjau dari matahari Karena satu siklus bulan lamanya 29.5 hari, maka bulan purnama biasanya terjadi di antara hari ke-14 dan 15 dalam kalender lunar. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bulan_purnama).
Oleh
karena dalam Kalender Hijriyah menggunakan siklus bulan, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak mungkin jumlah hari dalam Kalender Hijriyah
melebihi 30 hari. Dengan kata lain, Bulan Purnama (Full Moon) TIDAK AKAN TERJADI lebih dari 15 hari setelah tanggal 1.
Mau lihat gambar Bulan Purnama? Klik saja di sini: http://farm3.static.flickr.com/2094/1761814870_03bae27b04.jpg
B. Tentang Permulaan hari
Pada
Kalender Hijriyah, sebuah hari dimulai ketika terbitnya bulan (petang
hari). Sebaliknya pada Kalender Masehi, sebuah hari dimulai ketika
matahari terbit (pagi hari). Dengan demikian, sebenarnya maka permulaan 1
Syawal 1432H tentu sudah dimulai pada sore hari, bukan pada pagi
harinya.
Itulah
sebabnya mengapa kita diperintahkan untuk mengawali setiap hari dalam
bulan Ramadhan dengan shalat Tarawih pada malam harinya. Sedangkan untuk
mengawali bulan Syawal, kita diperintahkan untuk melantunkan takbir
pada malam hari hingga shalat Idul Fitri dilaksanakan pada pagi harinya.
Dengan adanya lantunan takbir tersebut, maka berakhir pula Bulan
Ramadhan pada tahun tersebut dan tidak ada lagi pelaksanan shalat
tarawih karena sudah masuk tanggal 1 Syawal.
C. Mengapa (hampir) semua orang menganggap tanggal 1 Syawal itu adalah pada pagi hari?
Karena kita terbiasa dengan memulai hari berdasarkan Kalender Masehi. Padahal, tanggal 1 Syawal sebenarnya sudah dimulai sore hari sebelumnya.
D. Menggunakan Patokan Bulan Purnama (Full Moon)?
Benar.
Karena, kita akan mudah memanfaatkan Bulan Purnama untuk menghitung
secara akurat bagaimana tanggal 1 Syawal maupun 1 Ramadhan itu terjadi.
Bulan Purnama (Full Moon), bahkan sudah DIPASTIKAN KAPAN
tanggal dan jam, menit, serta detiknya oleh ahli astronomi seluruh dunia
berdasarkan perhitungan mereka. Selama 6 tahun, saya mencoba
mencocokkan perhitungan mereka, dan tidak pernah sekalipun meleset. Maka
dari itu, saya mencoba memakainya untuk membantu menemukan solusi guna
menentukan 1 Syawal dan 1 Ramadhan berdasarkan perhitungan mundur dari
saat Bulan Purnama tiba.
E. Bagaimana Caranya?
Pertama, lihat
dahulu jadwal Bulan Purnama (Full Moon) pada kalender yang bisa anda
temukan melalui berbagai website dunia yang memang berkepentingan dalam
hal astronomi. Misalnya saya ambil contoh di website: http://www.kwathabeng.co.za/travel/moon/full-moon-calendar.html?country=Indonesia.
Di situ, anda bisa mencari kapan terjadinya Bulan Purnama, hingga kapan
pun. Anda tinggal mengetik nama Negara/Kota dan juga tahun yang anda
inginkan. Untuk itu, anda tentu harus juga mengisi “Full Moon” di dalam
kotak search engine (kotak pencari) yang disediakan. Lalu, isi “create”.
Semua akan keluar. Lengkap. Hasilnya adalah seperti ini:
Jika gambar tersebut tidak kelihatan di layar anda, atau kurang jelas, silahkan diklik saja link di sini https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-WcpsEG3d8J420QgWusdD-Q5g5yAVuHDT8p3FAw0HyXDJqkpFyW6IQcF37dUEKVyDU2Iyvl60wRbpHbErYLDC7fIs7PUHlL7vwBwXWKAv_YTNtQ4MdqKg81A3ciN-QxFesEG9qx8ZBB4S/s1600/Indonesian+Moon+Calendar+copy.jpg
Di situ sangat jelas tertulis bahwa Full Moon terjadi pada tanggal 12 September pukul 16.28 WIB. Itu sudah pasti WIB karena dalam kotak search engine,
saya tulis JAKARTA. Akan tetapi, saya ingatkan, bahwa anda tidak akan
melihat Bulan Purnama dengan mata telanjang pada pukul 16.28 WIB.
Mengapa?
Karena sesuai Kalender tersebut, pada saat yang
sama matahari juga masih dalam posisi bersinar terang, dan baru akan
tenggelam (terbenam) pada pukul 17.24 WIB. Setelah itu, anda bisa
menikmati Bulan Purnama hingga menjelang Subuh. Sesuai kalender itu
lagi, maka matahari kembali terbit pada pukul 05.18 WIB.
(Jika anda tidak puas, coba bandingkan dengan website-website lainnya. Misalnya http://moonphases.info/full_moon_calendar_dates.html. Di
sana malah dijelaskan panjang lebar dan ditulis lengkap, jadwal Full
Moon hingga puluhan tahun dan bisa ratusan tahun ke depan.) .
Sebagai perbandingan, klik ini: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnF_sjMa0VuNOMx2qKuFBO1SzD78WoHvBhGkQww_20TYtADLDdYP_THDxLSEPoURJRRpIJepcyiK8ZJmvYfdgf0pdKKezg1rTmOBWuGmNbcMzAeTDUk7IG71W2b0rjnrXYwUWObGMlGFkX/s1600/Kalender+dengan+DINAMIS+copy.jpg atau di sini: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxuLNoNKgDpK34ojBQrqskdOj75Th2lveRiPHxgd4rbztqcrVO6dlO9EPP8n_msy8aYZBw3DbpBd50YuL_wobUun7b0fhN6xJ6ud9arHsRDybjIhegx5Fy7bnWQ-eG3OYkRmcA75pRtD7X/s1600/Seluruh+dunia+sama+copy.jpg
Kembali lagi, saya sudah menekankan bahwa Bulan
Purnama (Full Moon) tercatat pada tanggal 12 September 2011. Dari
penemuan Bulan Purnama ini, maka saya ajak anda menghitung mundur dengan
cara kampung.
Begini.
Kita sudah tahu bahwa dalam satu bulan Kalender
Hijriyah, tidak mungkin melebihi 30 hari. Dan, hari dalam Bulan kalender
Hijriyah, dimulai pada petang hari, dan berakhir pada petang hari pada
hari berikutnya. Itu sudah rumus. Kalender Hijriyah juga tidak mengenal
bulan yang kurang dari 29 hari. Maka dari itu, apabila kita ingin secara
mudah menghitung, anggap saja pada bulan Ramadhan kemarin, kita puasa
30 hari. Maka akan dapat kita hitung sebagai berikut.
Pertama, tunjuk tanggal 12 September 2011, lalu hitung mundur (count down)
hingga 15 digit angka mundur, dan sesuaikan urutan angka tersebut
dengan penanggalan Masehi yang diawali dari tanggal 12 September 2011.
Kini mulailah:
12-11-10-9-8-7-6-5-4-3-2-1-31-30-29.
Dengan begitu, anda bisa menebak dengan mudah.
Bahwa, jika berpatokan pada Bulan Purnama sesuai Kalender itu, maka
tanggal 1 Syawal, dipastikan TEPAT pada tanggal 29 Agustus 2011.
Pertanyaannya adalah:
Mengapa seolah-olah 1 Syawal 1432H itu tanggal 30 Agustus 2011 dan bukan tanggal 29 Agustus 2011?
Jawabannya adalah:
Karena kita TERBIASA dengan Kalender Masehi dan Shalat Idul Fitri pelaksanaannya harus pada pagi hari.
Yang perlu kita ketahui adalah, tanggal 29 Agustus 2011 itu sudah
merupakan PERMULAAN TANGGAL 1 Syawal 1432H. Sedangkan Tanggal 30 Agustus
2011 itu adalah permulaan 1 Syawal 1432H di hari Kalender Masehi. Oleh
karena itu, meskipun tanggal 29 Agustus 2011 sore sudah memasuki tanggal
1 Syawal 1432H, namun kesan yang kita dapatkan tetap saja bahwa tanggal
30 Agustus 2011 itulah tanggal 1 Syawal 1432H-nya.
Oleh karenanya, sekali lagi dengan perhitungan
tersebut, sekarang saya dapat memastikan bahwa tanggal 1 Syawal 1432H
yang benar, MEMANG yang tanggal 30 Agustus 2011.
Bagaimana dengan pihak yang menentukan 1 Syawal 1432H itu jatuhnya pada tanggal 31 Agustus 2011?
Jawabannya adalah:
Dengan hitungan mundur tadi di atas, terlihat
sangat jelas bahwa tanggal 30 Agustus 2011 sore sudah merupakan tanggal 2
Syawal 1432H. Jadi saya menyimpulkan bahwa penentuan 1 Syawal 1432H
tanggal 31 Agustus 2011 adalah SALAH BESAR.
(Jika anda kesulitan membuka, silahkan klik di sini:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW9DOBs59f80DwTbXtf_NSbgQIFyxtyNwuHD3qMOLKVndmm7rHF92c7hmC-gKxaY9aU4OWeoflrg2eFRPbi55RuIOXghDB4q-FW9oQhk2A_3raypinG5S5ZgZrnfpTBaZ4H3H3ozzmT_iX/s1600/SIMULASI+AKHIR1.jpg
Lihat gambar BULAN PURNAMA pada Simulasi saya.
Lihat garis warna hijau sebelah kanan yang menunjuk ke arah “12 FULL”.
Itu dimaksudkan bahwa, antara pihak yang menentapkan 1 Syawal adalah 30
Agustus 2011 dan pihak yang menetapkan 1 Syawal adalah 31 Agustus 2011,
sama-sama memiliki Jadwal Bulan Purnama yang sama. Dengan Bulan Purnama
yang sama, tidak mungkin mereka memulai dengan waktu berbeda.
Karena sudah jelas, perhitungan terhadap peredaran
matahari, bumi, bulan, sudah dihitung dengan cermat oleh para ahli untuk
patokan kalender di seluruh dunia. Bukan hanya di negara Timur Tengah
maupun Negara Indonesia.
Dengan simulasi itu, kita bisa menghitung bahwa:
Setelah dihitung mundur dari Bulan Purnama yang
terjadi pada jam dan detik yang sama pada kedua belah pihak, maka ada
kesimpulan begini:
Bagi yang menetapkan 1 Syawal adalah 31 Agustus
2011, maka sebetulnya itu sudah memasuki hari kedua Bulan Syawal. Maka
dari itu, jika kita hitung maju mulai tanggal 31 Agustus, maka
sebenarnya itu akan aneh hasilnya: yakni Bulan Purnama dipaksa
berlangsung pada hari ke 16 Syawal…,hitung saja:
31-1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11-12-13-14-15
Maka sudah pasti itu telah melewati Bulan Purnama.
Padahal, apapun yang terjadi, maka 15 hari setelah tanggal 1 Syawal, seharusmya BULAN PURNAMA..tak boleh lebih!
Kapan RAMADHAN 2012?
Jangan kaget, jika dengan cara itu pula, maka
saya pun sekarang bisa menebak kapan Ramadhan tahun 2012 dimulai dan
kapan 1 Syawalnya. Catat ini. Ramadhan Tahun 2012 akan dimulai Puasanya
pada tanggal 20 Juli 2012 sedangkan menurut Kalender Hijriyah tanggal 1
Ramadhan 1433H itu sudah mulai masuk pada tanggal 19 Juli 2012.
Jika di layar anda tidak terlihat, silahkan klik di sini:
Dengan begitu, maka Idul Fitri 2012 akan berlangsung pada 18 Agustus 2012. Catat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar