Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Merdeka!!! Merdeka dari kemiskinan dan kebodohan.
Ada apa dengan moral bangsa ini? Pertanyaan bernada gugatan ini perlu kita lontarkan mengingat akhir-akhir ini kondisi moralitas bangsa kita seakan tercabik-cabik. Banyak anak-anak kita, bahkan di antara kita sendiri, terjerat narkoba, misalnya. Setiap hari di televisi-televisi, radio-radio, dan koran-koran kita menyaksikan, mendengar, dan membaca berita-berita tentang penggerebekan dan penangkapan bandar, pengedar, dan pemakai narkoba.
Setiap hari kita menyaksikan, mendengar, dan membaca berita-berita tentang banyaknya orang-orang berjudi, memasang togel, dan meminum minuman keras atau khamr (alkohol).
Setiap hari kita menyaksikan, mendengar, dan membaca berita-berita tentang banyaknya pejabat kita yang melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kejaksaan, Kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak pernah sepi dari kasus-kasus korupsi, baik yang melibatkan pejabat eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun rekanan pengusaha.
Setiap hari kita juga menyaksikan, mendengar, dan membaca berita-berita tentang pornografi. Bahkan hari-hari belakangan ini, masyarakat kita, baik yang tinggal di kota-kota, di desa-desa, maupun di kampung-kampung, dihebohkan oleh beredarnya video porno yang pemerannya mirip para artis.
Mengingat pemeran video porno tersebut diduga adalah para artis, maka peredaran video porno itu pun sungguh luar biasa dahsyat, terutama melalui internet yang kemudian diunduh atau di-down load ke dalam telepon genggam atau hand phone milik anak-anak kita, bahkan mungkin juga diri kita sendiri, termasuk anak-anak sekolah, sehingga sekolah-sekolah pun kemudian melakukan razia atau pemeriksaan terhadap hand phone milik siswa-siswinya. Betapa tercengangnya kita ketika mengetahui bahwa banyak di antara pelajar kita yang di dalam hand phone mereka tersimpan gambar-gambar porno, termasuk video porno yang pemerannya diduga para artis itu.
Mengapa semua itu bisa terjadi? Dalam konteks Islam, semua itu terjadi karena iman kita semakin hari semakin menipis, sehingga melalaikan dan tidak melaksanakan ajaran Islam yang terkandung dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Dalam konteks Indonesia, semua itu terjadi karena kita telah mengalami krisis moral, krisis identitas, krisis karakter, dan krisis akhlaq sehingga melalaikan dan tidak mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang merupakan moral bangsa.
Lantaran mengalami krisis moral, krisis identitas, krisis karakter, krisis akhlaq, dan krisis iman itulah maka banyak di antara kita, termasuk putra-putri kita yang masih duduk di bangku sekolah, kemudian berpaling dari tuntutan Allah dan ajaran Islam. Mereka bukan saja mendekati zina, melainkan juga melakukan zina itu sendiri. Mereka bukan saja menjadi penonton atau penikmat pornografi, melainkan juga memerankan langsung pornoaksi dan, mohon maaf, free sex atau seks bebas itu sendiri.
Survei membuktikan, banyak di antara pelajar dan mahasiswi kita yang, mohon maaf, sudah tidak perawan lagi. Sudah barang tentu, banyak di antara pelajar dan mahasiswa kita yang juga sudah tidak perjaka lagi. Banyak di antara mereka yang melakukan hubungan seks di luar nikah. Banyak pula di antara mereka yang hamil di luar nikah.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Isroo’ ayat (32) yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”
Mendekati zina saja diharamkan, apalagi melakukannya. Menonton pornografi dan menyimpan gambar porno adalah termasuk mendekati zina yang dilarang Allah. Dengan mendekati zina, maka untuk melakukan zina tinggal selangkah lagi. Melakukan seks di luar nikah adalah zina. Mengabadikan adegan seks dengan rekaman video, apalagi pemerannya adalah bukan suami-istri, adalah haram, meskipun konon katanya video porno itu sekadar untuk koleksi pribadi.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj usai menghadiri acara Hari Lahir Ke-64 Muslimat NU di Istora Senayan, Jakarta, Selasa 15 Juni 2010, menyatakan, siapa pun yang terlibat dalam video porno, baik pemeran, penyebar, maupun penonton adalah melakukan perbuatan haram. “Yang main itu haram, yang menyebarluaskan haram, yang melihat juga haram,” kata KH Said Aqil Siradj.
Mengapa zina dikategorikan sebagai perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk? Karena dengan zina, bisa jadi para perempuan hamil di luar nikah. Dengan zina, bisa jadi lahirlah anak-anak yang tidak jelas siapa bapaknya. Dengan zina, bisa jadi masa depan perempuan-perempuan itu menjadi suram dan kelam. Begitu pun masa depan anak-anak yang lahir tanpa bapak.
Akibat lanjutan dari hamil di luar nikah itu, banyak terjadi kasus pengguguran kandungan atau aborsi. Banyak terjadi kasus pembuangan bayi, bahkan pembunuhan bayi oleh ibu kandungnya sendiri, di mana selain haram, perbuatan-perbuatan tersebut juga termasuk tindak pidana. Betapa keji, sadis, dan mengerikannya akibat dari zina dan mendekati zina itu.
Demi menyadari bahwa akibat dari zina maupun mendekati zina itu adalah sangat mengerikan, serta demi mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, marilah kita jauhi zina, marilah kita bimbing dan lindungi anak-cucu kita supaya tidak mendekati zina, apalagi melakukannya. Caranya? Ialah dengan menanamkan pendidikan moral serta dengan menanamkan nilai-nilai Islam dan keimanan kepada anak cucu kita, dan terutama kepada diri kita sendiri.
Allah berfirman dalam Al Qur’an Surat At Tahriim ayat (6) yang artinya, “Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
Adalah menjadi kewajiban kita semua untuk memelihara diri kita sendiri dan keluarga kita masing-masing agar terhindar dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Ada apa dengan moral bangsa ini? Marilah kita selamatkan diri kita dan anak-cucu kita dari siksa api neraka dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai moral Pancasila, karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila banyak yang bersesuaian atau selaras dengan nilai-nilai Islam, bahkan Pancasila bisa menjadi wahana bagi implementasi atau penerapan syariat Islam. Dengan Pancasila, marilah kita selamatkan moralitas dan masa depan bangsa ini.
Marilah kita selamatkan diri kita dan anak-cucu kita dari siksa api neraka dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Islam dan keimanan; bahkan marilah kita menjadi muslim secara kaffah (menyeluruh), di mana setiap sisi kehidupan kita dipenuhi oleh nilai-nilai Islam serta berlandaskan syariat Islam. Marilah kita menjadi muslim yang paripurna, muslim yang bertaqwa, muslim yang melandaskan seluruh hidup dan kehidupannya pada Al Qur’an dan Al Hadits.
Merdeka dari kemiskinan dan kebodohan.
www.pendoposumaryoto.com
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل