Banjir lahar dingin di Kali Putih Magelang menyeret dua batu ajaib, menurut kepercayaan masyarakat lokal, batu tersebut memiliki kekuatan ajaib. Batu itu bisa dilihat di Jalan Raya Magelang-Yogya tepatnya di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam yang menyebabkan masyarakat menjadi geger.
Satu batu berada di pinggir Jalan Raya Magelang-Yogya tepatnya di depan Dusun Gempol yang tenggelam oleh terjangan lahar dingin. Batu yang kedua berada di sebelah timurnya tepatnya 100 meter dari menara BTS yang berada di tengah-tengah Pasar Jumoyo.
Batu pertama berukuran sekitar tinggi 5 meter dan lebar 7 meter. Batu gunung hitam yang memancarkan sinar keputih-putihan itu sempat akan dibawa ke Kota Semarang dengan menggunakan truk.
Waktu orang Semarang datang ke membawa batu ini, garda truknya patah saat mundur.
Batu itu sempat ditarik dengan menggunakan tiga alat berat. Namun, alat tetap tidak mampu mengangkat batu aneh itu. Malah selang solar pengeruk putus dan bocor.
Dipecah Penambang, Batu Menangis
Selain batu besar aneh itu ada sebuah batu lagi yang diyakini warga sebagai batu yang bisa menangis sehingga warga sekitar menyebutnya sebagai “batu menangis”.
Batu ini berukuran hampir sama dengan batu pertama yang berada tepat di pinggir Jalan Raya Magelang-Yogya Km 23. Namun, kalau batu yang pertama hitam keputih-putihan batu yang kedua ini hitam kemerah-merahan.
Bagian bawah batu ini tampak basah selalu dan mengeluarkan air yang tidak henti-hentinya. Bahkan airnya sampai menetes dan menggenangi pinggir Jalan Raya Magelang-Yogya.
Batu ini mengeluarkan air terus sampai menunjukkan warna kemerah-merahan.
Batu menangis ketika seorang penambang pasir dan batu yang merupakan warga sekitar ingin memecah dan menjual batu itu. Namun, saat warga memukul batu malah batu mengeluarkan air tak henti-hentinya.
Sampai saat ini keberadaan kedua batu itu tetap dibiarkan oleh warga sekitar. Pasalnya batu ajaib itu akan pergi sendiri terseret banjir lahar dingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar