Diduga jejak piring terbang (UFO) di dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komunitas Pengamat UFO Indonesia, UFONESIA meragukan klaim mahasiswa Yogyakarta sebagai pembuat jejak Unidentified Flying Objects (UFO) di Sleman, Jawa Tengah. "Kecuali ada bukti saat membuatnya," kata Ketua UFONESIA Muhammad Irfan, Selasa (25/1).
Menurutnya, sulit membuat ribuan batang padi dalam diameter 30 meter menunduk dalam waktu satu malam, hanya dengan enam orang. Terlebih mahasiswa itu membuatnya diam-diam dalam kegelapan. "Apalagi hasilnya rapi seperti itu," ujarnya.
Menurutnya, manusia bisa membuat pola tersebut. Namun dengan kerja serius di waktu terang. "Bukan iseng-iseng seperti ini," katanya.
Di YouTube, beredar cara membuat crop circle jadi-jadian dengan menekan rumput menggunakan papan dan tali. Hasinya, "memang bisa menunduk, tapi satu jam kemudian berdiri kembali," kata Irfan. Satu-satunya cara membuat tanaman tetap rebah adalah dengan mematahkan batangnya.
Sementara padi dalam pola lingkaran di Dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kabupaten Sleman, tetap merunduk sejak Ahad (23/1) pagi lalu. "Kalau mahasiswa itu menggunakan cara yang sama, harusnya sudah tegak lagi," kata Irfan. "Kecuali mereka pakai metode baru yang lebih canggih." Sayang, situs StudentMagz.com, yang menyiarkan klaim tersebut, tidak menjelaskan identitas dan metodenya.
Komunitas UFOnesia berdiri sejak dua tahun lalu. Anggotanya 2.500 orang yang tersebar dari Aceh sampai Maluku. "Kebanyakan anggota percaya itu bukan buatan manusia," katanya.
Sumber: tempointerakitf.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar