Seperti diketahui bahwa Inteligen
Barat bekerjasama dengan Libya setelah mereka meninggalkan pengembangan
program senjata konvensional mulai tahun 2004, namun berdasarkan dokumen
yang ditinggalkan dan berhasil disita pemberontak ketika
Tripoli jatuh baru-baru ini, menunjukkan bahwa kerjasama ternyata lebih
luas baik dengan CIA maupun dengan MI-6 Inggris.
Beberapa dokumen menunjukkan bahwa
agen Inggris bahkan bersedia untuk menlacak nomor tilpon bagi warga
Libya, dan dokumen lain menunjukkan teks pidato yang ditulis oleh
Amerika untuk Moarmar Qadhafi tentang pengumuman tentang senjata
unkonvensional.
Dokumen yang ditemukan oleh para
wartawan dan Human Rights Watch pada hari Jumat lalu, sedikitnya ada 3
bundel dokumen yang ditulis dalam bahasa Inggris, satu ditandai CIA dan dua lainnya ditandai MI-6, yang bercampur dengan setumpuk besar dokumen dalam bahasa Arab.
Namun sangat sulit untuk memverifikasi keaslian dari dukumen ini, karena
doukumen ini tidak satupun ditulis di Kop surat, tapi beberapa dokumen
yang dibuat dengan referensi khusus untuk CIA dan rinciannya yang
konsisten dengan apa yang telah diketahui umum tentang transfer
tersangka teroris ke luar negeri untuk di-introgasi oleh lembaga ini,
rupanya bisa diindikasikan kebenarannya.
Juru bicara CIA Jennifer
Youngblood, telah membantah tentang kebenaran dokumen yang ditemukan
jumat lalu ini. Dia mengatakan ; “ Itu tidak mengejutkan bahwa CIA
bekerjasama dengan pemerintah luar negeri untuk proteksi negara kita dari terorisme dan segala bentuk ancaman yang mematikan.”
Kontor departemen luar negeri
Inggris mengatakan “ Sudah menjadi kebijaksanaan pemerintah untuk tidak
memberi komentar tentang masalah inteligen.”
Namun kehalayak umum menafsirkan
kerjasama yang ditunjukkan dalam dokumen ini oleh dua badan inteligen
ini memang kemungkinannya ada.
Menurut Peter
Bouckaert dari Human Rights Watch yang mempelajari dokumen yang didapat
di Markas Inteligen di pusat kota Tripoli ini mengatakan bahwa mereka
memberi informasi signifikan terkait dengan Al Qaeda, sehingga agen
Libya bisa menyiksa untuk mendapatkan informasi yang mereka inginkan.
Dokumen-dokumen meliputi kurun waktu 2002-2007, yang terbanyak pada
akhir tahun 2003 & 2004, ketika Moussa Koussa sebagai Kepala
Keamanan Eksternal ( terkahir sebagai Menlu Libya ).
Draft pidato yang diperuntukan
Qadhafi ditemukan ditumpukan folder CIA, menunjukan dikirim sebelum
Natal 2003. darft pidato satu halaman ini tampaknya dimaksudkan untuk
menggambarkan bahwa diktator Libya ini dalam cahaya yang positif. Yang
dapat menyimpulkan dengan menggunakan istilah revolusioner untuk
pemerintah Libya. “ Pada saat dunia merayakan Natal hari kelahiran
Yesus, dan ini menunjukkan bahwa kita juga berkontribusi
untuk dunia dengan penuh perdamaian, keamanan, stabilitas, dan
menyajikan kepada dunia Jamhariya agung untuk zona bebas senjata
pemusnah massal di Timur Tengah.”
Kegencaran komunikasi ini setelah
Libya mengumumkan tentang program pengembangan persenjataannya. Dalam
beberapa kasus dalam dokumen ini secara terang-terangan membicarakan
bahwa negara sahabat ini telah berhasil menangkap beberapa tersangka,
dan akan mengirim pesawat untuk mengirim tersangka tersebut ke Libya
untuk di-interogasi. Dalam salah satu dokumen ada daftar 89 pertanyaan
bagi agen Libya untuk mengintrogasi tersangka yang bersangkutan. Dan ada
dokumen yang meminta yang berwenang Libya untuk menghormati HAM dari
para tahanan, tapi yang menjadi pertanyaan kenapa CIA tetap menyerahkan
tersangka tersebut kepada agen Libya yang memang terkenal reputasinya
yang brutal.
Dalam salah satu dokumen CIA ada yang mengatakan “penyerahan
Shaykh Musa sebagai tahnanan anda, seperti apa yang telah kita lakukan
dengan L.I.F.G senior lainnya dimasa yang lalu.” Maksudnya adalah fraksi
“Libyan Islamic Fighting Group” atau kelompok Islam yang akan
menggulingkan rezim Qadhafi, yang di-indikasi ada hubungannya dengan Al
Qaeda.
Ketika itu meminta agar Abu
Abdullah al-Sadig dan anggota lainnya dari kelompok ini, kasus ini
dicatat oleh petugas pada 4 Maret 2004, yang juga di dicatat “ Kita
berkomitmen untuk mengembangkan hubungan ini untuk kepentingan kedua
belah pihak, dan berjanji untuk melakukan yang terbaik bagi semua
pihak.”
Kedua hari kemudian, petugas yang
bersangkutan mengirim fax yang mengatakan bahwa Shadig dan istrinya yang
sedang hamil telah direncanakan untuk diterbangkan ke Malaysia, dan
yang berwenang sudah setuju untuk menerbangkan mereka dengan British
airways dari London yang akan stop over di Bangkok. “ Kita telah atur
pasangan ini saat berada di Bangkok untuk dipindahkan ke pesawat kita
untuk diterbangkan ke negera Anda” tulis petugas tersebut lebih lanjut.
Mr. Bouckert dari
Human Rights Watch ini telah pelajari bahwa Shadig tidak lain adalah nom
de guerre untuk Abdel Hakim Belhaj, yang sekarang menjadi pemimpin
sayap militer pemberontak melawan rezim Qadhafi.
Dalam sebuah wawancara pada hari
Rabu lalu, Belhaj memberi penjelasan rinci tentang penahanannya dan
penjelasan ini cocok dengan apa yang tertulis dalam dokumen diatas.
Belhaj juga menjelaskan ketika dia di Bangkok telah disiksa oleh dua
orang CIA.
Pada kesempatan lain Libya juga
mencoba untuk mengirim pesawat sendiri untuk mengekstradisi anggota
kelompok Pejuang Islam Libya, Abu Munthir dan istrinya serta
anak-anaknya yang sedang ditahan di Hong Kong, karena adanya masalah
passport. Namun pesawat Libya ini terpaksa kembali karena ditolak
mendarat di Hong Kong.
Dalam sebuah dokumen berlabel
“Rahasia/Hanya untuk US kecuali Libya” . Libya disarankan untuk
menggunakanpesawat charter dari sebuah negara ketiga. Disebutkan “ Jika
biaya charter menjadi kendala, kami bersdedia membantu dalam finasial”.
Pada kesempatan lain ada juga
permintaan diluar masalah terorisme yang ada kaitannya dengan dunia
Barat, dimana agen rahasia Libya minta agen CIA dan MI-6 untuk melacak
nomor tilpon orang Libya. MI-6 memberi jawaban bahwa nomor yang diminta
kepunyaan Jaring Arab News di London. Tidak dijelaskan mengapa Libya
mencari nomor telepon tersebut.
Dalam dokumen bisa tergambarkan
bahwa terjadi persaingan untuk saling berbaikan antar badan inteligen
ini pada Libya. Pada bundel MI-6, ada dokumen yang membual telah
menyerahkan sseorang bernama Abu Abd Alla kepada Libya. “Ini dapat
menunjukkan niat baik hubungan kita selama ini” . Sebuah fax dengan
pertanda tahun 2004 mengatakan “Amusingly,
we got a request from the Americans to channel requests for information
from Abu Abd through the Americans. I have no intention of doing any
such thing.”
Beginilah
hubungan Agen Rahasia Libya dengan CIA & MI-6 Inggris seperti yang
terungkap dalam dokumen yang ditinggalkan di Markas Inteligen Libya di
pusat kota Tripoli, yang ditemukan para wartawan dan Human Rights Watch.
Sumber :
The New York Times updated 2 hours 31 minutes ago 2011-09-03T04:14:30
“ File Note Close CIA Ties to Asddafi Spy Unit”.
Sucahya Tjoa
www.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar