Jarang yang tahu, kalau ada  buah
 “Durian Candy” di Magelang yang merupakan jenis unggulan. Bayangkan, 
besarnya untuk per-bijinya hampir satu dada orang dewasa, ketika durian 
itu diangkat. Rasanya, sangat sesuai dengan lidah para penggemar buah 
durian, manis, agak-agak pahit. Pohon durian yang buahnya besar ini, 
tersebar di beberapa desa, di antaranya dusun Ngreno,  Desa Sonorejo, Surojoyo dan Giyanti, kesemuanya masuk Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Luasnya mencapai puluhan hektar.Tohirin salah satu petani buah durian di Candi Mulyo, ketika diwawancara wartawan Obyektif Cyber Magazine,
 Totok Magdiana, di lokasi kebunnya, baru-baru ini mengatakan, dia 
melakoni bertani buah durian sudah 15 tahun lamanya. Dibantu istrinya, 
Narti dan anak gadisnya, Priyati, serta seorang anak lelakinya, setiap 
hari bisa menjual sampai 400 buah durian masak. Harganya bervariasi, 
antara Rp 30 ribu sampai Rp.50 ribu. Buahnya kuning dan sangat lezat.
Pembelinya,
 rata-rata orang dari luar daerah, termasuk para turis manca negara, 
juga gemar akan buah durian ini. Disamping itu banyak juga para 
tengkulak buah durian yang datang ke lokasi. Kalau hari libur, biasanya 
hari minggu, dan tanggal merah lainnya, Candi Mulyo banyak didatangi 
para penggemar durian. Bisa beli di dasaran, tetapi bisa juga beli 
ketika masih di pohon. Mungkin sambil berekreasi, karena desa ini memang
 sejuk dan indah pemandangannnya, karena berada di lereng Gunung 
Merbabu.
Data yang dihimpun wartawan Obyektif Cyber Magazine
 menyebutkan, Kecamatan Candimulyo luas wilayahnya 4.695 Hektar pada 
ketinggian sekitar 437 dpl, dibagi menjadi 19 desa. Dari Kantor 
Kabupaten Magelang berjarak sekitar 17 KM. Sebagian besar penduduk hidup
 dari bertani. Walau sebagian area persawahan, tetapi hanyalah sawah 
tadah hujan. Meski begitu hasil pertanian Candimulyo termasuk lumayan.
Sebetulnya,
 Candimulyo pernah menjadi penghasil ketela terbesar di wilayah 
Kabupaten Magelang. Wajar jika Candimulyo terkenal dengan home industri pothel dan criping telo di Desa Tempak, karena di wilayah ini sangat mudah mendapatkan bahan baku utama pothel dan criping telo.
 Selain digunakan di wilayah sendiri, ketela-ketela ini juga menjadi 
suplay utama untuk industri-industri jajanan khas Magelang, gethuk.
Selain
 ketela, Candimulyo terkenal karena durian. Saat-saat tertentu 
Candimulyo ramai dikunjungi orang dari wilayah lain untuk mencicipi 
durian segar, dari pohon-pohon durian yang tersebar di Candimulyo. Desa 
yang terkenal duriannya di Candimulyo adalah desa Sonorejo, Surojoyo, 
dan Giyanti walaupun di desa-desa lain secara umum kualitas duriannya 
hampir sama. 
Durian
 dari Candimulyo menjadi spesial karena buahnya yang besar, daging 
tebal, rasa manis khas durian unggulan, manis-manis pahit, serta pongge
 (bijih durian) kecil. Pohon durian selama berbuah, tidak disuntik 
dengan bahan-bahan kimia, hanya dilakukan perawatan-perawatan alami.
Sementara
 itu, Ferly Hermana dari Badan Tenaga Nuklir (Batan), mengemukakan, 
durian Magelang yang unggul ini juga akan dicoba dengan rekayasa 
genetika, melalui teknik mutasi, menggunakan energi radiasi. Sekarang 
yang paling populer dan nyata pengaruhnya dalam teknik mutasi tanaman, 
adalah penggunaan energi sinar yang bersumber pada radiasi gamma (cobalt/cesium)..
Oleh
 karena itu, untuk memanfaatkan teknologi dan peluang bisnis buah durian
 unggulan Magelang, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Pertanian 
setempat, melakukan uji penggunaan radiasi pada tanaman durian. Khusus 
pengembangan usaha durian varietas unggul baru yang spesifik di lokasi 
Magelang, kalau dikembangkan dengan teknologi rekayasa genetika, 
hasilnya akan lebih menjanjikan.
Di
 super-super market, durian terkenal yang dijual adalah Durian Monthong 
(Thailand), Otong (Jawa Barat), Petruk (Jepara) dan lain-lain. Durian 
Kabupaten Magelang, Candy, belum populer. Memang buahnya cukup besar dan
 beberapa di antaranya  unggul di rasanya dan ukuran buah. Rasanya enak,
 manis-manis pahit, daging cukup tebal, tetapi bijinya masih tergolong 
besar bila dibanding dengan Monthong-nya Thailand.
Sehingga
 durian Monthong dari Negeri Gaja Putih, dinilai masih tetap unggul. 
Bisanya unggul karena dulu durian Monthong juga hasil rekayasa genetik, 
hingga hasilnya sebagus sekarang. Peneliti Batan sudah mulai mengkaji 
kemungkinan penggunaan teknologi radiasi, untuk tanaman durian di 
Magelang, sejak tahun 2007 lalu. 
Sasarannya
 untuk memperbaiki jenis durian yang asli dari Dusun Ngreno, Candi Mulyo
 itu, agar mutunya lebih mendekati keinginan dan selera  konsumen, namun
 harga lebih kompetitif di banding durian import yang ada. Namun, 
berhasil atau tidak, semua sangat tergantung pada semua pihak yang 
 mempunyai akses terhadap kemajuan itu sendiri. Kita tunggu saja 
hasilnya.
http://obyektif.com 
 
 
 

sebagai orang asli candimulyo saya harus bangga...^^
BalasHapussampai bosan kalau tiap hari makan durian^^
sekarang udah musim durian mas
Hapuskalo sudah bosan, coba dikirim dong ke kami....hehehe
BalasHapusbuahnya bisa berapa kg.....? kalau beli bibitnya di mana.....? Elhakim from Bekasi
BalasHapusNumpang promosi mbak brow,,,
BalasHapusJual bibit buah duren Candy, musangking, menoreh dll
buah laen jg ada,,,
di Jogja hub. 087839145118
duren candy mantab ...
BalasHapus