Amerika yang Yahudi atau Yahudi yang Amerika, Amerika bagian dari Israel atau Israel bagian dari Amerika. Foto: blogspot.com
Amerika yang mengaku negara paling demokrasi dan berusaha semua negar di dunia mengikuti pola demokrasinya, ternyata hanya omong kosong! Betapa banyak kebijakan Amerika yang “mendua”, yang “menelan” nilai demokrasi yang diagung-agungkan, ternyata kebanyakan hanya”pepesan kosong”. Amerika yang menjadi “polisi” dunia, padahala tak ada satupun yang pernah menyatakan diri bahwa Amarika patut menjadi polisi dunia, namun dengan angkuhnya, Amerika terus saja mendikte kemauannya kepada dunia dan lucunya tak ada negara di dunia yang berani “memberi pelajaran” pada Amerika, termasuk PBB! PBB bila berhadapan dengan Amerika”keok”. Buktinya, PBB tak mampu menyetop kegilaannya Bush ketika menghancurkan Irak tahun 2003!
Mari kita buktikan bahwa Amarika adalah negara yang bukan demokrasi sesungguhnya, Amerika hanya demokrasi kalau punya kepentingan dengannya, negara yang didekati atau menjadi teman, selama di butuhkan! Ada kebutuhan, teman disayang, tak ada keperluan teman ditendang! Mari kita melihat bukti-bukti singkat tetang “pepesan kosong” demokrasi ala Amerika!
1. Perempuan tak pernah jadi presiden di Amerika.
Ini faktanya yang sangat kuat, sejak presiden pertama, Washington samapai presiden ke 44, Obama, tak satupun seorang perempuan terpilih atau dipilih menjadi presiden di Amerika! Mestinya pihak wanita di Amerika protes dan berdemo besar-besaran dan menunjukan diri bahwa perempuan Amerika boleh dan bisa menjadi presiden, bahkan jika perlu merubahan UUD Amerika untuk membatasi bukan hanya 2 periode dalam masa jabatan, juka menggilir setiap priode tersebut antara laki-laki dan perempuan, entah setiap 2 atau 3 kali periode, ada perempuan yang menjadi presiden di Amerika.
Mana demokrasinya? Omong kosong kalau teriak demokrasi, sampai saat ini, bahkan sudah 2oo tahun lebih Amerika merdeka dan sudah mempunyai 44 orang presiden, tapi tak ada satupun yang perempuan, tak ada satupun yang wanita, tak ada satupun ibu-ibu! Semuanya laki-laki, apakah ada yang salah? Salah tentu saja, mengapa Amerika tidak memilih perempuan menjadi presidennya? Mengapa begitu banyak orang p inter Amerika, namun tetap tak percaya pada perempuan untuk menjadi presiden mereka!
Harusnya perempuan diberikan kesempatan dan dipilih untuk menjadi presiden di Amerika, lalu mengapa rakyat Amerika tak juga percaya pada perempuan? Mereka tak mempercayai perempuan menjadi presiden di negaranya! Negara yang mengagungkan demokrasi, nyatanya tetap mempercayai presidenya perempuan! Cukup perempuan sampai di Menlu saja! Iya, seakan Amerika berkata” Wahai kaum wanita, kau boleh menjadi pejabat politik, tapi hanya setingkat menteri luar negeri!
Kalau tak salah, wakil presidenpun tak pernah di jabat perempuan! Kalaupun ada, hanya di film Holywood! Amerika- Amerika, buktikan bahwa kau negara demokrasi, ayo berikan kesempatan kaum perempuan untuk menjadi presiden di Amerika. Malu dong dengan Indonesia, Pakistan, Bangladesh, Filipina, Jerman dan lain-lainnya. Mereka tak perlu gembar gembor, cuap sana sini, tapi sejarah telah membuktikan, mereka sudah punya presiden perempuan, presiden wanita, persidennya seorang Ibu!
2. Membutuhkan waktu 200 tahun kulit hitam menjadi presiden.
Kemenangan Barack Obama dalam pemilu yang lalu, telah disambut gegap gempita di seluruh penjuru dunia, bukan hanya oleh negara-negara di Afrika, tapi juga di Indonesia. ” Anak menteng” ini telah menjadi presiden pertama yang benar-benar “asli” kulit hitam. Suatu prestasi yang membutuhkan waktu tak kurang dari 2oo tahun. Sejak Deklarasi Kemerdekaan yang dikumandangkan tanggal 4 Juli 1776 sampai saat sekarang ini, baru pertama kali Amerika mempunyai seorang presiden berkulit hitam!
Anda bisa bayangkan, negara Amerika adalah negara kaum imigran! Dari berbagai penjuru dunia, namun yang menjadi presiden selama ini adalah orang kulit putih, yang sebenarnya sama, sama-sma kaum imigran juga! Bangsa kulit putih di Amerika bukan penduduk asli, sekali lagi bangsa kulit putih bukan penduduk asli benua Amerika, mereka adalah kaum imigran juga!
3. Kemana penduduk asli Amerika suku “Indian”?
Christopher Columbus yang menemukan Amerika melalui Samudera Atlantik dari Spanyol dan mendarat di bibir pantai timur Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492, kurang lebih 500 tahun lalu telah ‘membantai” orang-orang asli Amerika, yang dia sebutnya”indian” sebutan yang salah besar, namun tetap dipertahankan sampai sekarang! ” Indian” kan orang India! Columbus sudah menyangka sampai ke India, nyatanya dia “kesasar” ke pantai timur Amerika, yang pada saat itu memang belum dikenal dunia! Ingat, Amerika saat itu belum apa-apa, bahkan belum dikenal dunia, makanya Amerika disebut juga benua baru, ya baru ditemukan oleh bangsa Eropa pada akhir abad ke 15!
Walaupun ada tercatat dalam sejarah bangsa Viking pernah sampai ke Amerika, namun buktinya mungkin kurang kuat atau tak seheboh yang disampaikan oleh Columbus. Lalu kemana bngsa asli Amerika yang syah tersebut itu? mana suku “indian” sekarang berada? Apakah mereka mempunyai posisi penting di jajaran kabinetnya Obama, adakah gubernurnya yang penduduk asli Amerika? Kemana mereka? Apa yang telah dilakukan Amerika kepada pemilik asli benua Amerika? Silahkan anda buktikan sendiri.
Ingat penduduk asli Amerika, bukan American, tapi suku yang disebutnya saja salah, suku”Indian” Amerika-Amerika, apa yang kau lakukan terhadap suku asli Amerika? Bukankah kau mengaku paling demokrasi? namun apa yang kau lakukan terhadap suku asli Amerika. Oya jangan lupa, sampai saat ditemukan oleh Columbus, benua Amerika masih belum punya nama!
Kalau Amerika begitu angkuh pada dunia, Amerika lupa akan asal usul negaranya, Amerika lupa bahwa sebelum abad ke 15 Amerika bukan apa-apa, bahkan dunia saat itu, tak mengenal apa itu Amerika, di mana Amerika? Ada di sebelah mana Amerika? Bahkan namapun Amerika belum punya!
4. Kapan orang Islam jadi presiden di Amerika?
Ini mungkin pertanyaan yang diangap mengada-ada, mana mungkin orang Islam menjadi presiden di Amerika? Nah coba itu, katanya negara demokrasi, sama dengan perempuan di Amerika, sejak Amerika merdeka atau sejak deklarasi kemerdekaan 4 Juli 1776 sampai saat, dimana sudah 44 orang presiden di Amerika, tak ada satupun yang muslim! Apakah orang Islam di Amerika tak ada? Banyak! Tapi mengapa tak ada presiden Amerika yang muslim? Jangankan menjadi Presiden, mungkin di antara 50 negara bagian di Amerika, tak ada satupun gubernurnya yang muslim!
Memang terasa dangkal, mengukur demokrasi dengan presiden, tapi jangan lupa, setiap negara ada kepalanya. Dan kepala itulah yang kemana-mana, yang menjadi “jubir” bagi negaranya. Coba lihat Obama, bukankah itu telah menjadi corong bagi bangsanya, bahwa orang kulit hitampun bisa menjadi presiden. Kalau begitu kapan gliran perempuan, kapan giliran muslim menjadi presiden? Mana buktinya Amerika menjujung demokrasi?
5. Pertemanan Amerika hanya omong kosong!
Amerika akan merangkul dan bersahabat dengan negara yang sejalan dengannya, bila tak sejalan habis-habisan dikerjain dan kalau bisa dihancurkan! Mana buktinya? Silahkan lihat Irak dan Afganistan, dua negara ini jelas-jelas sedang dijajah Amerika, apapun alasanya Amerika telah mengekspansi negara orang! Sejak 2003 Amerika telah meluluhlantakan Irak, sampai saat ini Irak tetap hancur lebur, kematian ribuan orang telah menjadi saksi sejarh yang tek bisa dihapus oleh air mata darah sekalipun!
Afganistan, yang dulunya dibuat teman, ketika melawan Uni Soviet, kini bernasib sama dengan Irak, luluh lantak, hancur lebur! Sampai saat ini Amerika tetap bercekokol di negara itu. Betapa rakyat Irak dan Afganistan dibuat sengsara sedemikian rupa oleh Amerika, jikapun ada yang kaya sekarang ini, biasanya adalah para “boneka”nya Amerika, persis sama keitka Indonesia di jajah Belanda! Jaman itu yang kaya, yang mau kerjasama dengan Belanda atau antek-antek Belanda, sedangkan yang melawan Belanda disebut pembrontak! Bukankah Amerikapun begitu terhadap Irak dan Afganistan, yang membantu Amerika diberikan jabatan atau kursi empuk, yang melawan di cap pembrontak!
Taliban, terlepas dari penilaian Barat, adalah penduduk asli Afganistan, mereka akan terus melawan Amerika, mengapa? Karena Amerika bagi mereka adalah penjarah tanah air mereka, melawan penjarah adalah sebagian dari Iman, makanya apapun mereka akan lakukan untuk melawan sang penjajah negara mereka! Bukankah itu sama dengan rakyat Indonesia ketika melawan Belanda. Belanda hengkang dari Indonesia atau rakyat Indonesia merdeka! Hidup atau mati, merdeka atau mati!
Lihat Pakistan, ketika Amerika gambar gembor melawan teroris, Pakistan menjadi sekutunya! Presiden Pakistan waktu itu Musharraf benar-benar terdepan membela Amerika, untuk melawan apa yang mereka sebut teroris. Namun apa yang terjadi? Musharrafpun ditendang setelah tak dibutuhkan dan Pakistan “diadu domba” sedemikian rupa, hingga akhirnya mereka sampai saat ini saling bunuh membunuh diantara bangsa sendiri! Bom bunuh diri di Pakistan nyaris tak henti-hentinya. Kemana Amerika? Lihat itu sekutumu, apa yang telah Amerika perbuat?
6. Amerika akan terus memusuhi Iran
Mengapa Amerika memusuhi Iran? Karena Iran tak mudah ditundukan, tak mau mengikuti apa maunya Amerika, kalau Iran mau ikut apa kata Amerika seperti di jamannya Syah Pahlevi, Iran pasti dirangkul! Masalah Iran, yang sampai saat ini terus saja disudutkan gara-gara nuklirnya! Seakan yang boleh punya nuklir hanya Amerika, padahal Iran melalui presidennya, Ahmadinejad, sudah mengingatkan tentang nuklir, tujuannya proyek nuklirnya adalah damai, untuk pembangkit tenaga listrik. Kalaupun untuk tujuan pertahanan dan keamanan mengapa tidak boleh? Mengapa Amerika boleh mempunyai nuklir? Mengapa Iran tidak boleh? Apa haknya mengatur negara orang lain?
Coba lihat pernyatan Ahmadinejad yang gagah berani ini tentang program nuklirnya” Kalau nuklir ini baik, mengapa Iran tak boleh memiliki dan kalau nuklir itu buruk, mengapa anda memilikinya?” Suatu retorika dasyat yang membungkan mulut Amerika, tapi Amerika tak peduli, Iran tetap tak boleh memilikinya nuklir apapun alasannya. Maka dengan berbagai cara Amerika terus menerus memusuhi Iran, Iran bergeming!
Lagi pula apa haknya Amerika mengatur negara lain? Inikah negara yang mengaku demokrasi? Negara yang mencoba mengatur seluruh dunia dengan kehendanya sendiri! Amerika ingin menggantikan Tuhan di muka bumi! Semuanya ingin diatur sekehendaknya, yang sejalan dibantu, yang melawan dihancurkan! Begitukah cara negara Amerika berdemokrasi? Aha…ternyata demokrasi di Amerika hanya pepesan kosong!
Kalau diuraikan terus, ini bisa sepanjang-panjangnya, belum lagi kasus Guantanamo, belum konpirasi WTC 11 Sepetember dan lain sebagainya.
Catatan untuk Indonesia: Hati-hati Indonesia bisa menjadi seperti Irak, Afganistan atau Pakistan! Selama dibutuhkan Amerika, Indonesia akan dibantu, namun jangan lupa, saat tak dibutuhkan, apa lagi tak sejalan dengan Amerika, Indonesia akan ditendang!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar