Rabu, 19 Januari 2011
Din Akui Politisasi SBY Bohong
Salah satu tokoh lintas agama, Din Syamsuddin mengungkapkan adanya muatan politis dalam kritik kebohongan pemerintah SBY itu. Namun, tujuan dari kritik itu untuk kesejahteraan bangsa.
“Memang ada motif politiknya, tapi politik kebangsaan. Ini bukan politik praktis yang bertujuan mencari sebuah posisi di kekuasaan, apalagi pemakzulan pemerintah. Itu jauh dari pikiran para tokoh agama,” ungkap Din di Jakarta, Selasa 18 Januari 2011.
Ketua PP Muhammadiyah itu menjelaskan, kritik yang disampaikan sejumlah tokoh lintas agama itu merupakan sikap dan pernyataan bersama. Din membantah bila kritik tersebut merupakan sikap pribadinya.
“Itu sikap secara kolektif yang disetujui 8 tokoh lintas agama. Saya dinyatakan provokator, itu sikap keliru, karena ini sikap bersama berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan. Para tokoh agama itu bersatu karena didorong rasa tanggung jawab terhadap negara. Jika ada penyimpangan dan penyelewengan maka kita terdorong untuk meluruskannya,” terang Din.
Menurut Din, dialog antara SBY dengan tokoh lintas agama belum menyentuh substansi dari kritik yang disampaikan. Ia menyatakan, dialog yang digelar di Istana Negara, Senin malam 17 Januari 2011 itu hanyalah dialog basa-basi.
“Ini baru di pintu gerbang belum masuk ke rumah permasalahan. Gerakan moral tokoh agama ini didukung 65 lembaga masyarakat madani yang punya keahliannya masing-masing dan punya data-data yang akurat, sehingga gerakan ini bukan asal ngomong tapi berdasarkan fakta. Kami tegaskan, kritikan kami tidak bertujuan pemakzulan. Kita tidak setuju dengan tradisi demokrasi yang menjatuhbangunkan pemerintah,” imbuhnya.
Sejumlah tokoh lintas agama yang hadir dalam pertemuan itu antara lain, Din Syamsudin, Ketua PGI AA Yewangoe, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Martinus D Situmorang OFMCap, tokoh Katholik Frans Magnis Suseno, Ketua umum Matakin Budi Tanuwijaya dan Ketua Umum Walubi Hartati Moerdaya yang juga politisi Partai Demokrat.
Sementara SBY didampingi Wapres Boediono dan jajaran Menteri. Diantaranya hadir Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Kesra Agung Laksono, Mendiknas M Nuh, dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Sumber: matanews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar