Rabu, 19 Januari 2011
Save Our Soccer Desak KPK Usut Korupsi PSSI
Kelompok pecinta sepak bola tanah air yang tergabung dalam Save Our Soccer mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan mereka untuk menyampaikan dukungan kepada KPK untuk mengusut dugaan penyalahgunaan APBN dan APBD di tubuh PSSI.
Mereka juga mendesak KPK untuk segera menindak tegas PSSI yang dinilai tidak mampu mempertanggungjawabkan aliran dana APBN dan APBD secara transparan dan akuntabel.
"Kami mendorong penindakan dan pencegahan dua untuk memberantas korupsi di sepak bola," kata salah seorang perwakilan Save Our Soccer yang juga peneliti ICW Emerson Juntho, di Gedung KPK, Jakarta, Senin (10/1/2010).
Emerson mengaku perwakilan Save our soccer diterima langsung oleh Ketua KPK Busyro Muqoddas, pimpinan KPK bidang pencegahan M Jasin dan Deputi Pencegahan KPK Eko Tjiptadi. Di dalam pertemuan itu, Emerson mengaku Save our soccer juga meminta KPK untuk membidik dugaan suap atau gratifikasi kepada penyelenggara negara yang dilakukan oleh PSSI.
"Ini setidaknya sudah dapat terlihat dari dugaan pembagian tiket dari pengurus PSSI kepada penyelenggara negara pada saat penyeleggaraan Piala AFF yang dilangsungkan di Jakarta. Banyak pejabat negara yang
mendapatkan tiket gratis," ucapnya.
Sementara itu Apung Widadi, peneliti ICW lainnya menambahkan, Save our soccer juga menemukan adanya dana APBN dan APBD yang sering kali disalahgunakan oleh PSSI dan klub-klub peserta kompetisi dibawah
naungan PSSI.
"Pada APBN tahun anggaran 2010, PSSI mendapatkan suntikan dana Rp 20 miliar dan pada tahun 2011 dana tersebut diperkirakan meningkat menjadi Rp 80 miliar. Tapi dana APBN ke PSSI tidak pernah akuntabel dan transparan diungkap ke publik. Klub juga hanya jadi alat politik termasuk jadi dana untuk membiayai kampanye pemilukada si pengurus klub itu," katanya.
"Sejumlah klub masih mengandalkan dana APBD sebagai sumber pendanaan. Tapi, dana itu sering kali disalahgunakan untuk kepentingan pengurus PSSI daerah atau klub yang umumnya juga menjabat sebagai kepala daerah," imbuhnya lagi.
Sumber: tribunnews.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar