Kamis, 05 Mei 2011

Osama Hanya Seorang Kakek, Mengapa Amerika Begitu Ketakutan?

1304572502918224714
Osama bin Laden sang kakek yang membuat Amerika begitu ketakutan, tanya mengapa? Sumber: the telegraph.com.


Siapa bilang Osama bin laden sudah mati? Ah itu sih buatan Amerika saja, tergantung kapan dan dimana Amerika mau, terlepas dari saudara-saudara kita yang ada di Amerika Serikat dan banyaknya penduduk muslim di Amerika Serikat, bagaimanapun tetap saja “biang keladi’ persoalan kacau balaunya dunia ya Amerika. Apa lagi dijamanya Bush Junior, si “koboy mabok” atau ” si “muka tembok” yang sudah jelas-jelas semua rakyat di dunia tak setuju akan penyerangannya terhadap Irak 2003 lalu, tetap saja dengan alasan di buat-buat menghajar habis-habisan Irak dan korbannya lebih dari yang WTC!

Dan ternyata si”pembohong besar” alias Bus Junior tak dapat membuktikan tuduhannya dan rakyat Irak sudah dibuat menderita sedemikian rupa dan si Bush Junior masih bisa tertawa-tawa sampai saat ini! Amerika,  siapapun pemimpinya akan “bermuka dua”,   bila ikut apa kata Amerika, boleh dikata,  apapun dikasih dan sebaliknya apabila menentang Amerika siap-siap dihajar habis-habisan dan dibuat sehancur-hancurnya negara yang bandel menurut persi Amerika!

Politik mendua yang selalu dipakai oleh Amerika membuat, mungkin,  satu-satunya negara yang paling banyak musuhnya dan paling takut atau paranoid. Bila Amerika membunuh dan menghancurkan suatu negara itu demokrasi! Namun bila ada dari negara lain yang melawan disebut teroris! Bahkan disebut poros setan! Siapa sih sebenarnya yang menjadi teroris dan poros setan itu? Anda bisa lihat sendiri sepek terjangnya. Berkali-kali Amerika Serikat ingin menjadi Tuhan dan Tuhan akan menghancurkan negara tersebut kalau pemerintahnya tak mau juga bertobat, hanya soal waktu.

Karena siapapun atau negara manapun yang sombong, Tuhan akan menghancurkan dengan caraNya sendiri! Terlepas di negara tersebut banyak orang yang masih baik-baik. karena disebabkan kesombongan sebuah pemerintahan disuatu negara, pihak yang baikpun akan terkena”getahnya”  Ibarat nila setitik merusak susu sebelanga.

Orang-orang sedunia menyambut gegap gempita ketika Obama dilantik menjadi Presiden dan ternyata ketika jalan pemeritahannya menjelang lewat dua tahun tindakannya sama saja dengan presiden Amerika Serikat lainnya, hanya Obama lebih sopan, lebih halus, namun intinya sama, menghancurkan siapapun yang melawan Amerika dan negara manapun yang tak mau tunduk kepada Amerika. Dan sekarang Amerika sedang membujuk Turky untuk memboikot perdagangan dan finansailnya kepada Iran.

Turky yang bertetangga baik dengan Iran dan dalam Islam diperintah berbuat baik dengan tetangga, oleh Amerika malah disuruh bermusuhan, alasannya karena Iran tetap mengembangkan nuklirnya.  Padahal berkali-kali Iran membantah, bahwa nuklirnya dipakai untuk perdamaian, untuk listrik dll. Namun seandainyapun untuk menjaga agar negaranya tidak diserang oleh negara lain, mengapa tidak boleh? Amerika Serikat, Rusia, Cina, India, Pakistan, Israel dan beberapa negara lainnya punya nuklir, mengapa Iran tak boleh?

“Kalau nuklir itu buruk, mengapa anda-anda memilikinya? Kalau nuklir itu baik, mengapa kami tak boleh memiliki?”  Begitu berkali-kali disampaikan oleh presiden Iran,  yang dalam kaca mata Amerika selalu buruk, sepertinya Amerika merasa diri negara paling baik sedunia! Padahal berapa banyak negara dihancurkan oleh Amerika Serikat dengan alasan demokrasi, kalau demokrasi menghancurkan negara lain, apa bedanya dengan anarki? Apa bedanya dengan para diktator, seperti  Hiller?

Kembali ke Osama bin Laden, sudah banyak analisa tentang Osama, intinya, sebagaimana yang dilakukan Amerika Serikat pada negara-negara atau individu, selama negara itu dibutuhkan oleh Amerika, maka negara tersebut dirangkul atau dibantu! Namun sebaliknya bila negara atau individunya sudah tak diperlukan, maka bisa jadi ditinggal begitu saja, bahkan untuk menghilangkan jejak sang individu dibuat mati atau dimatikan! Begitu juga yang berlaku pada Osama bin Laden.

Saat Afganistan berperang melawan pendudukan Uni Soviet selama tak kurang dari sepuluh tahun, Afganistan dan Osama bin Laden yang ikut berjihad bersama rakyat Afganistan mengusir Uni Soviet dibantu oleh Amerika. Namun setelah Uni Soviet “hengkang” dari Afganistan, Amerika menghancurkan Afganistan dengan alasan Taliban yang katanya tidak demokratis. Dan “anak asuhan” Amerika Serikat yaitu Osama bin Laden kemudian menjadi musuh nomor wahid bagi Amerika dan sekutunya setelah ada peritiwa WTC, yang sampai saat ini banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang tak terungkap, siapa sebenarnya “dalanag” dalam penghancur WTC itu?

Irak di hancurkan Amerikat Serikat pada masa pemerintahan Bush Junior,karena dianggap membantu terorisme dengan tunduhan tak terbukti, tapi Irak sudah hancur bagai neraka! Afganistanpun demikian adanya, lalu siapa teroris sebenarnya? Terlepas dari saudara-saudara kita yang ada di Amerika Serikat, Amerika Serikat, dalam hal ini pemerintahannya sudah berlumuran darah di dua negara tersebut dan sampai saat ini masih bercekokol di sana! Iran juga mau dihancurkan, hanya masih mikir ribuan kali, karena Iran sedang mengembangkan nuklirnya, jangan-jangan sudah jadi proyek tersebut, kalau jadi, bagus! Ada penyeimbang, jangan sampai terus menerus Amerika Serikat menjadi arogan karenannya.

Yang jelas Amerika takut secara fisik menyarang Rusia dan Cina, apapun pelanggran HAM yang menrut kaca mata mereka, Rusia dan Cina akan aman dari penghancuran Amerika Serikat, Amerika takut melawan negara yang punya nuklir! Coba saja Indonesia punya nuklir, terlepas dari SDMnya yang belum siap, pasti Indonesia akan dihancurkan juga oleh Amerika Serikat, bahkan bisa jadi alat pembenaran untuk menghancurkan Indonesia. Karena dengan alasan teroris, Indonesia “adem ayem” saja, Indonesia mau dipojokan sedemikian rupa agar bisa dihancurkan karena ada teroris di dalamnnya. Alhamdulillah itu idak terjadi, karena pemerintahan kita masih bisa “bermain cantik” dengan politikknya yang bebas aktif! Apa lagi Indonesia sekarang lagi hangat-hangatnya dengan  Rusia.

Dulu Indonesia “diadu domba” dengan Rusia karena alasan idiologi dan pemerinthan Orba “termakan” oleh adu domba tersebut, hingga hubungan Rusia Indonesia agak renggang sedikit, tapi tidak putus. Dan sekarang hubungan Rusia Indonesia semakin akrab, apa lagi setelah beberepa Mufti Rusia berkunjung ke Indonesia dan mendatangi beberapa perguruan tinggai Islam dan pesantren-pesantren dan mereka ingin banyak belajar Islam yang lebih moderat dari Indonesia dan Indonesia belajar teknologi Sukoi dari Rusia, Indonesia bahkan meluncurkan satelit komunikasinya yang terakhir atas bantuan Rusia,  yang harga peluncurannya ke orbit lebih murah dan tanpa persyararatan macem-macem ketimbang kalau diluncurkan oleh Amerika!

Lalu bagimana dengan Osama bin Laden yang katanya mati dan dikuburkan atau ditenggelamkan ke dasar laut? Ada apa tiba-tiba Amerika mengumumkan telah berhasil membunuh Osama bin Laden, bukan ditangkep hidup-hidup? Dan kemudian segera ditenggelamkan ke laut? Ada apa? Kenapa Amerika Serikat begitu takut pada Osama bin Laden, mengapa pada mayatnyapun Amerika Serikat ketakutan ?( Persis seperti di jaman Orba, rezim Orba takut bila Bung Karno di kuburkan dekat dengan kekuasaan, makanya dikuburkan di Blitar! Polanya juga sama dengan penjajah Belanda yang mengubur para Pahlawan Nasional yang ketangkep, bukan di kubur di tanah kelahirannya!) Apakah takut terbongkar rekayasa WTCnya? Takut akan pembalasan serangan dari jaringan Al Qaedah? Kalau Amerikat Serikat benar, mengapa takut?

Amerika telah menjadi paranoid, ketakutan! Karena begitu banyak negara yang dibuat hancur karena ulah Amerika. Coba lihat negara-negara di Eropa, seperti Swiss, Austria, Filnadia, Swedia dan lain-lain, aman-aman saja! Karena mereka tak mencampuri urusan negara lain, nah Amerika ingin mengatur semua negara semaunya Amerika, dengan alasan lagi-lagi demokrasi, tapi dengan demokrasi negara itu dihancurkan! Padahal ujung-ujungnya  sumber daya alam, minyak! Apapun alasan yang dibuat Amerika, dibaliknya adalah kerakusan dan aroganya sebagai suatu bangsa! Lagi-lagi terlepas dari banyaknya saudara-saudara kita yang berada di Amerika Serikat! Maaf, saudara-saudaraku.

Saudara-saudara kita yang ada di USA merasakan arti demokrasi yang sebenarnya di dalam negara itu, tapi ketika Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan luar negerinya, jauh sekali dari demokrasi yang ada di dalam negaranya sendiri! Di dalam negaranya Amerika bisa seperti seorang bapak yang menyangi anak-anaknya, tapi ketika ke luar negeri dan menghadapi negara yang tak mau tunduk kepadanya, Amerika akan seganas macan yang mencabik-cabik korbannya sampai ketulang sumsumnya!

Dan itu sudah dibuktikan ketika menghadapi Irak dan Afganistan, juga ketika menghadapi seorang kakek, Osama bin Laden, yang kemana-mana hanya pakai baju gamis dan sorban, serta tasbih di tanganya, serta senyuman yang tak pernah hilang, padahal si kakek ini sedang diburu oleh Amerika Serikat dengan kepalanya benilai jutaan dollar! Matikah Osama bin Laden? Tidak, selama Amerika Serikat terus menerus arogan dan merasa paling benar sebagai suatu bangsa atau negara, hingga negara lain dengan seenaknya dihancur leburkan, maka akan lahir ribuan Osama dan akan melawan Amerika dengan cara yang mereka bisa dan mampu.

Yang jelas Osama bin Laden akan terus ada, terutama di internet dan di Rusia Osama bin Laden bahkan dibuatkan oleh-oleh berupa kaos, gantungan kunci, matrioska(Boneka kayu yang beranak pinak, ciri khas kerajinan tangan tradisionil Rusia) dan patung lilin Osama bin Laden terus berdiri kokoh di Rusia,  disejajarkan dengan tokoh-tokoh dunia lainnya! Ironisnya Bush Senior dan Bush Junior tak masuk “hitungan” sebagai tokoh dunia yang perlu dicontoh atau dikagumi, loh patung lilinnya tak dibuat kok! Padahal ciri orang Rusia bila menghomati atau menganggap seorang tokoh berpengaruh di dunia akan dibuat patungnya, baik yang permanen maupun yang bentuk lilin. Nah ini dua-duanya tak ada,  baik yang  Bush Senior, apa lagi yang Bush Junior, si “muka tembok”!  Nah jadi siapa teroris yang sebenarnya? Mana lebih dahulu Amerika atau Osama bin Laden? Yang jelas, Osaman bin Laden tak akan penah muncul tanpa adanya Amerika Serikat, ibarat sebuah lagu” Kau yang memulai, kau pula yang mengakhiri”.

Syaripudin Zuhri


Sumber: kompasiana.com

1 komentar:

Related Posts with Thumbnails