Senin, 18 Oktober 2010

Soto "Sopo Nyono" Pak Sukiman dari Gombong

Pembeli soto Gombong,hem....enak (foto:tgr/BNC)
Pembeli soto Gombong,hem....enak

JIKA Anda bepergian melewati jalur lintas Selatan Jateng, dan melewati kota Gombong, Kabupaten Kebumen, tentu tak rugi jika menyempatkan diri menikmati makanan khas soto Gombong. Kekhasan soto Gombong terletak pada campuran gethuk ketela pada sotonya.

Barangkali hanya satu-satunya Soto di Indonesia yang dicampuri gethuk.Banyak penjual soto di sepanjang pusat kota Gombong. Namun, soto yang paling lama ada adalah soto milik Sukiman (73). Warung soto Pak Kiman yang diberinama ‘Sopo Nyono’ (Siapa Menyangka-red), sudah ada sejak tahun 1958.  Bangunan warungnya boleh dibilang sangat sederhana, tapi soal rasa, siapa sangka?. Oleh karenanya banyak pelanggan dan konsumen yang  tidak menyangka rasanya yang luar biasa.

Warung soto Pak Kiman yang berada di Jalan Yos Sudarso 155 Gombong, juga terbilang sangat sederhana. Jangan berpikiran jika bangunan warung sotonya permanen seperti warung soto yang tersebar di Jakarta. Lokasi warungnya, jika perjalanan darei arah Barat, lokasi warungnya berada di sisi kanan, sekitar 50 meter ke arah Timur  dari gedung Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gombong.

Sejak dulu, warung soto Pak Kiman masih menggunakan  bangku dan meja panjang dari kayu yang sederhana. Dinding warung pun dari kayu yang catnya mulai memudar dimakan usia. Namun, kesederhanaan itu tidak mengurangi minat para pecinta soto pak Kiman. Rupanya, nama Sukiman sudah begitu melekat di hati para pengemar soto. Sukiman sendiri sudah berjualan soto sejak tahun 1958 dengan berjualan keliling kampung. Sementara warung soto pak Kiman mulai menetap pada tahun 1995.

Bagi Sukiman, berjualan soto sudah begitu mendarah daging. Suka duka sudah dilaluinya hampir separuh abad. Berawal dari soto keliling, akhirnya Sukiman memilih menetap di warungnya sekarang. “Saya berjualan soto saat harga per mangkuknya empat sen, hingga sekarang Rp 5.000,-,” ujar Sukiman yang selalu ramah menyapa pelangganya.
Soto buatan Sukiman dikenal sebagai soto khas Gombong. Adapun yang membedakan dari jenis soto lain, soto gombong dilengkapi dengan  daging ayam kampung dan perkedel singkong.Mi suun, sayur kubis dan kecambah disajikan dalam kuah bening. Pelanggan tinggal memilih, menyantap soto dicampur nasi, lontong atau kuahnya dipisah. Yang jelas, soto pak Sukiman yang bisa bikin “sumringah” itu membuat ketagihan. ”Sekali mencoba banyak sekali yang datang lagi kemari,” ujar Sukiman.

Warung soto yan buka setiap hari, dari jam 11.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB. Pelanggannya tidak hanya datang dari Kebumen saja. Bahkan ada yang datang dari Purwokerto, Jogjakarta hingga Jakarta. Tak heran, meski warung sederhana, para pelanggan soto Pak Sukiman banyak yang datang menngunakan mobil.
Kondisi warung akan semakin ramai saat musim libur dan lebaran tiba. Nikmatnya soto Pak Sukiman menyebar dari mulut ke mulut. Alhasil, pelanggan soto pak Sukiman ada yang sampai tiga generasi, Dari mulai kakek,anak hingga cucu.
Meski sudah berpuluh tahun berjualan soto, Pak Sukiman masih menangani sendiri racikan sotonya. Sapaan ramahnya pun selalu menyambut tamu yang datang ke warung. “Saya masih menyajikan sendiri soto ke para pelanggan setia kami,” ujarnya tersenyum.

Dalam berjualan, Sukiman dibantu ketiga anaknya dan beberapa cucunya. Mereka bekerja secara bergantian. Sukiman mulai menyiapkan masakan soto sejak pukul 06.00. Sehari, soto daganganya n mulai menyiapkan masakan soto sejak pukul 06.00. Dalam sekarang Rp 5.000,-,”anan setelah gedung gereja Kristen Jawa aru menghabiskan daging 2 ekor ayam kampung. “Biar dagingnya terasa empuk, saya selalu menggunakan daging ayam kampung betina yang masih muda,” ujar Sukiman.
Soal bumbu yang dipakai, tidak beda dengan bumbu soto lainnya yakni mrica, pala, jahe, kunyit dan kemiri. Setelah dihaluskan, semua bumbu tersebut dimasukkan bersama-sama dengan sayuran hingga mendidih. Setelah mendidih, barulah daging ayam dimasukkan. Setelah dirasa cukup empuk, daging dientas dan digoreng.  Dengan ditambah sedikit gula  merah, kuah soto yang berisi bermacam-macam sayuran beserta daging ayam.

Pak Sukiman meracik soto Gombong (foto:tgr/BNC)
Pak Sukiman meracik soto Gombong (foto:tgr/BNC)

Sumber: banyumasnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails