Mantan Ketua Litbang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kwik  Kian Gie menyatakan tidak merasa heran atas keterlibatan 19 anggota  Fraksi PDIP periode 2004-2009 yang disebut-sebut menerima travel cek  mencapai Rp 9,8 miliar dalam pemilihan Dewan Gubernur BI Miranda Gultom.  Alasannya, PDIP adalah partai paling korupsi yang banyak koruptornya.
“Kalau  saya ditanya, apakah heran atau tidak. Saya jawab tidak heran karena  banyak koruptor di PDIP,” kata Kwik di Jakarta, Senin (15/3/2010).
Diungkapkan,  indikatornya sangat mudah, yaitu mobil para anggota DPR dari PDIP  sangat mewah. “Saya kenal mereka. Waktu tahun 1998, betapa miskin  mereka. Sekarang kok mobil mereka mewah-mewah,” kata Kwik.
...Kalau saya ditanya, apakah heran atau tidak. Saya jawab tidak heran karena banyak koruptor di PDIP, kata Kwik ...
Dijelaskan,  saat dirinya menjabat Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas)  diminta untuk memberikan paparan tentang korupsi. Lalu peserta bertanya,  apakah partai politik tidak korupsi.
"Saya menjawab, partai yang paling korupsi adalah partai saya, PDIP," kata Kwik. 
Terkait  soal pilihan Anggota DPR dari fraksi PDIP terhadap Miranda Gultom  sebagai calon Gubernur BI tersebut, Kwik mengungkapkan bahwa pemilihan  tersebut atas perintah dari Ketua Umum PDIP, Megawari Soekarnoputri.
“Perintah  Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memang mesti menggolkan Miranda  saat berhadapan dengan Burhanuddin Abdullah saat pemilihan calon  Gubernur BI,” kata Kwik.
Oleh karena sudah ada sinyal dari Megawati, maka anggota DPR dari PDIP memberikan suaranya untuk memilih Miranda Gultom.
“Tapi tentunya tidak gratis begitu saja,” tandas mantan Menteri Koordinator Perekonomian ini.
...Saya menjawab, partai yang paling korupsi adalah partai saya, PDIP," kata Kwik...
Dijelaskan,  sewaktu pemilihan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang waktu itu tiga nama  bersaing yakni Burnahunddin Abdullah, Miranda Gultom dan Cyrilus  Harinowo. 
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 19 politisi Partai  Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut menerima suap dalam proses  pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia, Miranda Swaray  Goeltom. 
Total uang suap yang diterima 19 politisi PDIP itu  mencapai Rp 9,8 miliar. Informasi ini terungkap dalam sidang dengan  terdakwa anggota Komisi VI DPR dari FPDIP, Dudhie Makmun Murod di  Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (8/3/2010). Dalam surat dakwaan jaksa  disebutkan, uang suap itu diberikan agar para politisi menjatuhkan  pilihan kepada Miranda. 
Atas perbuatan itu, terdakwa Dudhie  Makmun Murod diancam pidana sesuai Pasal 5 ayat (2) jo Pasal 5 ayat (1)  butir b Undang-Undang No 31/1999 yang diubah dengan UU No  20/2001tentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1)  ke-1 KUHPidana.
...Total uang suap yang diterima 19 politisi PDIP  itu mencapai Rp 9,8 miliar. Informasi ini terungkap di Pengadilan  Tipikor, Jakarta...
Nama-nama politisi PDIP yang masuk daftar jaksa, beserta uang suap yang diterimanya:
Panda Nababan menerima uang terbesar (Rp1,45 miliar)
Williem M Tutuarima (Rp500 juta)
Sutanto Pranoto (Rp600 juta)
Agus Chondro Prayitno (Rp500 juta)
M Iqbal (Rp500 juta)
Budhiningsih (Rp500 juta)
Poltak Sitorus (Rp500 juta)
Aberson M Sihaloho (Rp500 juta)
Rusman Lumban Toruan (Rp500 juta)
Max Moein (Rp500 juta)
JeffeyTongas Lumban Batu (Rp500 juta)
Matheos Pormes (Rp350 juta)
Engelina A Pattiasina (Rp500 juta)
Suratal HW (Rp500 juta)
Ni Luh Mariani Tirtasari (Rp500 juta)
Soewarno (Rp500 juta)
Emir Moeis (Rp200 juta)
Sukarjo (Rp200 juta).
Anehnya,  Ketua Umum DPP PDIPMegawati Soekarnoputri, menyatakan tidak akan ikut  campur dengan kasus hukum yang menimpa politisinya, karena korupsi itu  tanggung jawab masing-masing, bukan partai.  
sumber: voa-islam.com 
 
 
 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar