Senin, 02 Mei 2011
Sego Ceker Glintung, Jl Ayani Malang
Makan nasi campur aku jadi ingat nasi campur khas Malang. Ada satu tempat makan nasi campur di Malang yang sangat khas karena bukanya malam hari dan disini juga ada satu lauk yang tiada duanya, yaitu ceker bumbu. Karena penasaran maka pas aku ke Malang beberapa waktu lalu, akupun menuju ke warung sego ceker tersebut.
Lokasi warung sego ceker Glintung ini adalah di depan pusat perbelanjaan Carefour jalan Ahmad Yani Malang. Uniknya warung yang telah berdiri sejak dulu kala ini baru buka pada pukul 21.30. Saat pukul 2100 kami sampai di depan warung tersebut ternyata belum ada tanda-tanda warung tersebut buka tetapi begitu kami kembali ke warung tersebut pukul 21.30 ternyata sudah mulai banyak pembeli yang memadati warung tenda kaki lima ini. Kami pun mulai memasuki warung tenda tersebut ternyata meja kursi yang tersedia sudah penuh.
Jadinya kami mesti menunggu sebentar hingga ada pembeli lain selesai makan dan kami bisa menggantikannya untuk duduk dan makan. Kami pun mulai memesan makanan sesuai keinginan masing-masing. Di warung sego campur ini yang paling khas memang sego cekernya. Ceker ini dimasak dengan menggunakan bumbu bersantan kental dan mirip dengan gudeg.
Rasa manis dan asinnya pas dilidah. Kuahnya berwarna kecoklatan dan lekoh. Jadi bila selesai makan siap-siap segera cuci tangan karena tangan lengket semua. Bila tak suka ceker, Anda bisa memilih sayap ayam atau kepala yang juga dimasak serupa. Umumnya bagian-bagian ayam ini dimakan dengan menggunakan nasi panas dan sambal. Hanya saja mohon maaf jika terpaksa akua katakan sambalnya kurang terlalu menarik, kurang ada rasa manis asin dan kurang pedas. Padahal sambal adalah teman makan nasi yang paling klop. Jika Anda ingin tambahan lauk, Anda bisa coba sate usus, dan bakwan jagung yang sudah tersedia di atas meja. Yang penting sesudah makan jangan lupa membayar. Jangan kuwatir harganya masih cukup terjangkau.
Sumber: harryw.blog.perbanas.ac.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar