Rakyat Miskin Tewas Berebut Zakat, Orang Kaya Pingsan Berebut Blackberry.
Itulah fakta potret kehidupan yang benar-benar terjadi di Indonesia.
Kalau kita sudah sering mendengar berita tentang rakyat miskin yang
pingsan, bahkan tewas, dalam antrian berebut zakat dan sembako. Kini
giliran orang-orang kaya yang berjatuhan pingsan, namun bukan karena
berebut sembako, melainkan karena berebut gadget keluaran baru
Blackberry. Peristiwa itu terjadi ketika pihak agen/distributor tunggal
gadget smartphone Blackberry melakukan promosi penjualan produk barunya
yang diberi nama Blackberry Bellagio, bertempat di Lobby Selatan,
Pasific Place, Jakarta, Jumat (25/11/2011).
Ditempat itu BlackBerry Bellagio 9790
atau Onyx-3 dijual setengah harga Rp 2.295.000 dari harga normal
nantinya dipasaran Rp 4.699.900. Kontan saja smartphone dengan paket
promosi tersebut diserbu oleh para ”orang kaya” pemburu gadget keluaran
baru. Ribuan orang kaya peminat smartphone sudah berdatangan untuk
berebut antrian sejak Kamis sore 24/11/2011, padahal penjualan baru
dibuka pada hari Jum’at 25/11/2011 pagi.
Dari besarnya animo peminat Blackberry
“murah” itu yang berjumlah ribuan orang, akhirnya mereka para pengantri
yang berdesakan itu makin lama semakin sulit dikendalikan, dan
benar-benar memakan korban. Tiga pengantre mengalami patah tulang
sehingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan
medis.
“Saya juga nggak tahu infonya lebih
detail. Yang saya dengar mereka menderita cidera atau patah tulang,”
kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Imam Sugianto saat ditemui di
lokasi penjualan.
Kombespol Imam mengutarakan bahwa korban
yang mengalami patah tulang ada tiga orang. Ketiganya ada yang dibawa ke
RSPP dan ada yang dirawat ke RS Jakarta. “Nanti tim kita juga akan
mengecek ke rumah sakit tersebut,” ujarnya.
Pihak petugas medis dari panitia acara
yang menolak untuk disebutkan namanya mengaku ada lebih-kurang 90 orang
yang dirawat di ruang medis yang berada di belakang loket penjualan.
“Mereka rata-rata mengalami pegal-pegal, keram, sesak nafas,” jelasnya.
Pada sekitar jam 13:00, loket penjualan
sudah kosong. Namun sebagian besar calon pembeli masih berjubel di lobi.
Hal itu karena mereka sudah mendapatkan nomor antrean dan berharap
loket akan dibuka kembali.
Akhirnya acara promosi penjualan
Blackberry Bellagio 9790 yang dijual setengah harga tersebut distop,
karena suasana sudah sulit dikendalikan.
“Sekarang kita bubarkan dengan alasan
keamanan, kalau ada yang mati gimana”, tandas Kapolres Metro Jakarta
Selatan Komisaris Besar Polisi Imam Sugiyanto.
Sampai jam 14:30 para calon pembeli masih
berjubel di Lobby Selatan, Pasific Place, dan berharap panitia membuka
kembali loket penjualan dan dapat pulang dengan BB terbaru yang memilih
peluncuran perdananya di Indonesia.
Para pembeli itu ngotot hendak bertemu
dengan panitia. Mereka ingin mengetahui kepastian dari panitia mengenai
penjualan Blackberry Bellagio atau Bol 9790 tersebut. Namun tak satu pun
panitia keluar. Pada akhirnya Polisi menghimbau agar para calon pembeli
itu pulang saja karena tempat penjualan tersebut sudah benar-benar
ditutup, dan penjualan dihentikan untuk alasan keamanan.
Dari fakta kisah kehidupan para
“orang kaya” pemburu barang mewah tersebut di atas, marilah kita
bandingkan dengan potret kehidupan rakyat miskin yang tewas bergelimpangan saat berebut uang zakat Rp 30ribu
dalam foto di bawah ini. Apabila melihat foto ini, apakah para orang
kaya tersebut masih juga bernafsu untuk mengantri berebut Blackberry,
sementara masih banyak saudara-saudara kita yang masih hidup melarat dan
menderita menahan perihnya perut mereka yang lapar?
[KbrNet/adl]
Sumber: http://kabarnet.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar