Tanggal 26 November 2011 ternyata catatan
kelam untuk Masyarakat Indonesia salah satu jembatan Gantung yang
terletak di Kabupaten Kutai kertanegara runtuh.Jembatan yang bagi
masyarakat Kutai Kertanegara sangat dibanggakan dan merupakan MASKOT
Kabupaten Kutai Kertanegara.
Sore
itu antrean panjang kendaraan dari dan menuju Kabupaten Kutai
Kertanegara terpusat di Jembatan Tenggarong “Gerbang Dayaku”,terlihat
ada beberapa pekerja yang sedang melakukan pekerjaan ditengah keramaian
lalu lalang kendaraan ,tak seberapa lama Jembatan Tenggarong sore itu
runtuh,disertai suara gemuruh yang dalam hitungan ratusan meter masih
terdengar.
Jenis konstruksi jembatan Tenggarong adalah Jembatan Gantung Sistem Kabel Tunggal (Single Catenary Cable) dengan rangka pengaku berupa modifikasi rangka baja Standar Bina Marga.
Jembatan
Tenggarong merupakan suatu proyek berteknologi dan beresiko tinggi,
dimana faktor ketidak-pastian atas keberhasilan pelaksanaan yang masih
tinggi karena tingkat pengetahuan atas konstruksi dan metoda pelaksanaan yang masih rendah,
maka untuk memperkecil resiko yang terjadi, perencanaan yang
komprehensif dan pelaksanaan yang inovatif sangatlah dibutuhkan untuk
menunjang keberhasilan dalam melaksanakan pembangunan maupun control
& perawatan setelah proyek jembatan usai.
Jembatan
yang menjadi kebanggaan masyarakat Kutai Kertanegara itu kini telah
tinggal Tiang,menganalis secara teknis tentu akan sangat panjang tetapi
dalam catatan saya perlu dicermati hal hal “ringan”sebagai berikut :
1. Saat pelaksanaan control perbaikan (.cek defleksi tower,posisi clam dan
hanger,pengencangan baut dll) seharusnya dilakukan dengan posisi
“Aman”dan“Steril” alias TUTUP lalu lintas kendaraan dengan mengalihkan
arus kendaraan melalui Jembatan Mahulu sebagai alternatif.
2.
Kelalaian pelaksanaan sebagaimana dilakukan saat sebelum jembatan
runtuh dengan membuka jalur satu arah pada bagian tengah jembatan akan
membuat pemusatan beban ekstrim.
3.
Kondisi kekuatan angin ditambah tercapainya pembebanan ektrim akan
terjadi puntiran (twisted) pada klem kabel yang dapat menyebabkan
keruntuhan.
Sebagai
penutup tulisan singkat ini ada keterangan yang penting untuk
disampaikan,bahwa arus lalu lintas dari dan ke Tenggarong baik dari
Balikpapan dan Samarinda dapat melewati Jembatan Mahulu (yang saya
sebutkan sebagai alternatif jika jembatan Tenggarong saat perbaikan
ditutup). Bahwa berita terganggunya arus ekonomi masyarakat Tenggarong
akibat Jembatan runtuh hanyalah masalah waktu tempuh saja.
Benedictus Tambayong.
Sumber: http://regional.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar