26 Warga Ahmadiyah Cianjur Kembali Bersyahadat
Pasca terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat Nomor 12/2011, 26 Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Cianjur menyatakan diri kembali masuk Islam dengan mengucapkan syahadat. Mayoritas, JAI ini berasal dari wilayah Kecamatan Campaka Mulya.
Ketua Umum DPP Gerakan Reformis Islam (Garis), Chep Hernawan mengungkapkan, kembali masuknya 26 JAI sebagai Islam berkat pembinaan yang dilakukan terus menerus oleh berbagai pihak.
“Sebanyak 20 orang berasal dari Kecamatan Campaka Mulya, dan sisanya 6 orang berasal dari Kecamatan Cianjur,” kata Chep saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/3/2011).
Berdasarkan hasil pendataan, menurut Chep, jumlah JAI di Kabupaten Cianjur tercatat sekitar 2.000 orang. Sebagian besar berada di Kecamatan Campaka Mulya, jumlahnya mencapai hampir 650 orang. “Kita terus melakukan pembinaan dengan Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) Kabupaten Cianjur,” ujarnya.
Indikasi adanya pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur pun mulai terendus. Menurut Chep, sedikitnya ada 4 PNS yang disinyalir merupakan JAI. “Tapi untuk proses pembinaannya kami serahkan melalui jalur birokrat,” kata dia.
Chep mengaku salut dengan kinerja dan kekompakan yang ditunjukkan Bakor Pakem Kabupaten Cianjur yang diketuai Kepala Kejaksaan Negeri Cianjur, Amiek Mulandari. Sebelum terbitnya pergub pun, proses pembinaan JAI di Cianjur terus berjalan dengan kondusif.
“Ini setidaknya harus menjadi contoh bagi daerah lainnya di mana proses pembinaan JAI di Cianjur berjalan dengan baik. Kita melakukan pembinaan dengan cara-cara persuasif, tidak anarkis. Misalnya dengan menggelar diskusi,” ungkapnya.
9 Jemaah Ahmadiyah Subang Tobat
Sembilan anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) dari tiga Kecamatan di Kabupaten Subang tobat dan kembali mengucapkan dua kalimat syahadat.
Prosesi masuknya JAI ke dalam Agama Islam dilakukan di Gedung MUI Jalan Bagus Yabin, Subang, dipimpin Ketua MUI KH Shobari Syuaeb Zain. Menurut Shobari ikrar syahadat itu dilakukan secara mendadak dan atas kesadaran sendiri.
"Mereka menyampaikan keinginannya Selasa (15/3/2011) kemarin, dan hari
ini kami luluskan keinginan mereka. Ini atas kesadarannya sendiri," ujar Shobari kepada INILAH.COM, Rabu (16/3/2011).
Kesembilan anggota Ahmadiyah yang kembali memeluk agama Islam adalah
enam berasal dari Kecamatan Binong, dua dari Cibogo dan satu dari Kecamatan Subang.
Di Kabupaten Subang, jumlah anggota Ahmadiyah ada 82 orang. Shobari berharap anggota JAI lainnya mengikuti jejak sembilan orang yang hari ini mengikrarkan syahadat. "Semoga saja yang lain mengikuti dan kembali ke ajaran Islam secara benar," imbuhnya.
Ahmadiyah merupakan ajaran sesat yang menyimpang dari Islam. Di antara kesesatan tersebut adalah mengakui pendirinya, Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi terakhir setelah Nabi Muhammad. Ahmadiyah juga memiliki kitab sendiri bernama kitab Tazdkirah yang diklaim sebagai kumpulan wahyu yang diterima oleh Mirza Ghulam.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sendiri secara resmi sudah melarang aktivitas Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di wilayah Jabar melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Jabar tentang Pelarangan Aktivitas Ahmadiyah.
Tobat Jemaah Ahmadiyah Subang Bertambah
Jumlah anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Kabupaten Subang yang tobat dan mengikrarkan kembali masuk Islam bertambah menjadi 10 orang.
"Alhamdulillah semula sembilan orang, data terakhir ternyata bertambah satu orang. Jadi pada siang ini. Insya Allah ada 10 orang yang akan memeluk Islam," ujar Ketua MUI Shobari Syuaeb Zain dalam sambutannya, Rabu (16/3/2011).
Sebelumnya diberitakan, sebanyak sembilan anggota jemaah Ahmadiyah dari Kecamatan Subang, Cibogo dan Binong mengikrarkan dua kalimat syahadat.
Prosesi ikrar syahadat dilakukan di Gedung MUI Jalan Bagus Yabin Subang. Hadir dalam agenda itu Kapolres AKBP Dadang Heryanto, Sekda Pemkab rahmat Sholihin, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dengan penuh hikmat dan kekhusukan, satu per satu anggota Ahmadiyah mengucapkan dua kalimat syahadat dibimbing Ketua MUI Shobari Syuaeb Zain.
8 Warga Ahmadiyah Ucap Syahadat di Al Ukhuwah
Sebanyak delapan jemaah Ahmadiyah mengucapkan kembali dua kalimat syahadat di Masjid Al Ukhuwah, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Senin (21/3/2011).
Salah seorang warga Ahmadiyah Winardi (46) mengaku sudah menjadi warga Ahmadiyah sejak kecil karena kedua orangtuanya juga menganut keyakinan tersebut.
"Ya kami sekeluarga menjadi Ahmadiyah karena ajaran orangtua. Tetapi saya pernah baca buku Ahmadiyah yang menjelaskan bahwa ada nabi setelah Nabi Muhammad, saya jadi ragu tentang Ahmadiyah," kata warga Pasirkoja yang merupakan jemaah Ahmadiyah pasif ini kepada wartawan, Senin (21/3/2011).
Dengan adanya Pergub No 12/2011 tentang Larangan Aktivitas Ahmadiyah di Jabar, dan kedatangan perwakilan Front Umat Islam (FUI) ke rumahnya, Winardi dan ketiga adiknya beserta anggota keluarganya masing-masing, akhirnya memilih kembali ke Islam yang sebenarnya.
"Saya ke Masjid Annashr, yaitu masjid Ahmadiyah di Jalan Astanaanyar kalau Lebaran saja. Kalau Jumatan, saya di masjid mana saja, tidak seperti jemaah Ahmadiyah lainnya," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai montir ini.
Winardi berharap setelah mengucapkan kembali dua kalimat syahadat, dirinya bisa lebih tenang dalam menjalankan ibadah.
"Dulu tetangga tidak keberatan dengan kami yang beda, tetapi sejak adanya Pergub bahwa aktivitas Ahmadiyah dilarang jadi merasa resah. Jadi lebih baik kembali ke Islam," imbuhnya.
FUI akan Ajak Terus Jemaah Ahmadiyah Tobat
Sejumlah jemaah Ahmadiyah mengucapkan 2 kalimat syahadat untuk kembali ke Islam di masjid Al Ukhuwah, Bandung, Senin (21/3). Mereka mengucapkan 2 kalimat syahadat karena menyadari bahwa ajaran Ahmadiyah telah keluar dari ajaran Islam. - inilah.com/Syamsuddin Nasoetion
Front Umat Islam (FUI) Jabar akan terus mengajak jemaah Ahmadiyah bertobat. Menurut Ketua Dewan Syuro FUI Hilman Firdaus, Ahmadiyah sangat sulit dibubarkan sehingga lebih baik mengajak tobat anggotanya.
"Jadi kalau anggotanya sudah tidak ada, maka masjid-masjidnya akan kosong, dengan begitu tidak akan ada lagi kegiatan Ahmadiyah," kata Hilman kepada wartawan di Masjid Al-Ukhuwah Jalan Wastukencana Bandung, Senin (21/3/2011).
Hilman mengatakan, ada berbagai hambatan untuk mengajak anggota Ahmadiyah bertobat dan menerima ajaran Islam secara benar. Salah satunya logistik terkait bantuan kepada anggota Ahmadiyah.
Selain itu anggota Ahmadiyah banyak yang menyakininya, mereka paling benar sehingga sulit mengajak kembali ke Islam. "Kita mendatangi mereka, salah satunya harus membawa logistik dengan cara door to door, seperti makanan," tegasnya.
Tetapi meskipun begitu, kata Hilman, FUI tak akan menyerah, karena selama ini selalu ada donatur yang membantu kegiatan tersebut. "Untuk saat ini kami tengah menunggu Ahmadiyah apakah akan bersikap positif terkait dengan yang kami lakukan mengislamkan anggotanya," tuturnya.
Sumber: inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar