Mengapa manusia perlu membangun rumah?Anda tidak akan bisa tidur kalau kita kehujanan bukan?
Pasti kita tidak tahan bekerja lama
bila terkena terik matahari langsung dan udara panas..
Ya…kita membuat bangunan atau rumah untuk berlindung dari kondisi iklim yang tidak mendukung kegiatan keseharian….
Kita memerlukan kenyamanan untuk beraktifitas, bagaimanapun kondisi iklimnya.
Iklim Tropis
Merencanakan atau membangun rumah tinggal tidak bisa terlepas dari pertimbangan kondisi iklim dan lingkungan setempat.
Kita yang hidup di Indonesia tercinta ini,
berada dalam daerah beriklim tropis….
Iklim tropis hanya mengenal dua musim, yaitu musim panas (kemarau)
dan musim hujan…
Sinar matahari yang melimpah sepanjang tahun, terutama pada musim panas merupakan anugerah alam tersendiri bagi kita, betul?
Tapi intensitas sinar matahari dan panasnya suhu udara yang berlebihan, akan membuat rumah kita terasa tidak nyaman.
Begitu juga curah hujan yang melimpah, membuat lingkungan kita segar, hijau dan alami, karena tanaman dan pepohonan tumbuh lebih banyak dan lebih hijau..
Namun seberapa sering hujan
membuat atap atau genteng rumah anda bocor?
Membuat dinding rumah anda lembab dan berjamur karena rembesan air?
Tentunya bukan suatu kenyamanan
berada di dalam rumah yang lembab dan bocor..
Rumah Tropis, apaan sih?
Jangan keliru dengan gaya arsitektur ya.. Rumah tropis bukanlah langgam atau gaya. Karenanya rumah tropis bisa saja hadir dalam bermacam gaya baik gaya arsitektur tradisional maupun modern.
Dimanapun rumah dibangun, pemecahan atas masalah yang timbul karena kondisi iklim merupakan hal mendasar dan wajib untuk dipenuhi.
Jadi rumah tropis bisa dipahami sebagi rumah yang dirancang sedemikian rupa, sehingga mampu memberikan kenyamanan untuk beraktifitas serta melindungi penghuninya dari permasalahan yang ditimbulkan iklim tropis.
Syarat Kenyamanan pada Rumah Tropis?
Kenyamanan Thermal
Kenyamanan yang dicapai terutama dipengaruhi oleh kondisi udara di dalam rumah atau sekitar yang tetap sehat, tidak panas alias kegerahan, tidak dingin alias menggigil, dan tidak lembab.
Sirkulasi alias pergerakan pergantian udara yang sehat dan bersih, dalam arti segar, tidak berdebu, tidak berbau, tidak kotor dan berkuman, mutlak diperlukan.
Apabila kondisi udara alami di sekitar rumah anda masih baik, penyelesaian teknisnya dapat ditingkatkan misalnya dengan :
- Pemilihan bahan konstruksi terutama pada atap dan dinding yang sifat penerus panasnya kecil.
- Aplikasikan ventilasi silang sehingga pergerakan udara atau angin yang berhembus dapat mengusir udara yang panas atau lembab.
- Pada ruang-ruang yang tinggi dan luas udara dapat leluasa bergerak sehingga suhu ruang akan senantiasa sejuk. Jarak dari lantai ke langit-langit minimal 2,75 meter.
- Jangan pelit dengan ukuran jendela atau ventilasi. Pilih desain yang fleksible (buka tutup) atau jalusi/krepyak sehingga dapat memaksimalkan pergerakan udara.
- Buat taman yang bisa diakses di ruang dalam.
Kenyamanan Visual
Kenyamanan visual dalam sebuah rumah erat kaitannya dengan sistem pencahayaan. Untuk mencapai kenyamanan visual kita bisa menggabungkan antara pemanfaatan pencahayaan alami (sinar matahari) dan penggunaan penerangan buatan (lampu).
Tujuannya agar dalam rumah tinggal anda tiap ruangnya mendapat pencahayaan cukup, tidak silau, karena intensitas pencahayaan memadai dan nyaman untuk melakukan aktifitas.
Penerapan pemanfaatan sinar matahari misalnya dengan memperhatikan tata letak dari bukaan-bukaan yang memperhatikan arah lintasan matahari, sehingga dapat menentukan intensitas cahaya yang tepat untuk ruang dalam.
Teritisan lebar atau kanopi pada jendela, selain bisa menghalangi tampias air hujan, juga dapat menghalau efek silau dan panas dari sinar matahari langsung.
Jangan lupa maksimalkan potensi cahaya alami dan gunakan pencahayaan buatan seperlunya, agar rumah anda hemat energi.
Kenyamanan Audio
Kenyamanan audio dicapai bila suasana dalam rumah tenang dan tidak bising, sebatas suara yang timbul dari luar berada dalam taraf yang tidak mengganggu.
Tingkat kebisingan maksimum yang bisa ditoleransi dalam ruang dalam rumah adalah 30 – 50 dB (decibel).
Penanggulangan terhadap kebisingan dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Pengaturan tata letak ruang, misalnya ruang tidur jangan ditempatkan dekat dengan sumber kebisingan.
- Apabila kondisi tidak memungkinkan, kurangi kebisingan dengan penataan lansekap, atau memberi penghalang dengan penataan tanaman, pagar, dan pohon.
- Gunakan tanaman perdu berdaun rapat. Efektifkan letaknya agar menghalangi kebisingan dari sumber suara ke arah bukaan/jendela. Perhatikan ketinggian pagar tanaman agar sesuai tujuan dan estetikanya.
- Pintu depan rumah anda tidak harus menghadap ke jalan.
- Penggunaan konstruksi dan bahan yang yang dapat mengurangi atau menyerap kebisingan, misalnya karpet, dinding tebal.
Akhirnya, semoga pengetahuan anda mengenai rumah tropis bisa bertambah. Dan jadikanlah rumah anda rumah tropis, apapun gaya arsitektur yang anda terapkan..
Sumber: nadjatirta.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar