Rabu, 13 Oktober 2010

Serat Karbon untuk Mobil



Serat karbon bukan produk baru pada mobil, malah sukses sebagai komponen atau aksesori aftermarket. Banyak digunakan untuk mempercantik penampilan interior. Juga dipakai buat strut bar dan spoiler. Material ini populer karena penampilannya menarik, mengundang cita rasa seni.
Kelebihan lain, ringan dan kuat. Masalahnya, material ruang angkasa ini belum disukai sebagai original equipment manufactures (OEM) oleh produsen mobil. Alasannya, harga masih mahal dan proses produksinya rumit.
Namun, kini produsen mulai mencanangkan penggunaannya untuk mobil produksi massal. BMW—produsen mobil mewah #1 dunia—akan menggunakan serat karbon pada mobil listrik yang diproduksi pada 2013, yaitu Megacity.


Jarak tempuh
Dengan bobot yang ringan, para perancang akan lebih gampang menempatkan baterai berukuran lebih besar. Seperti dijelaskan oleh Ian Robertson, BMW Global Sales, kendati harganya lebih mahal 30 persen, bobotnya juga 30 persen lebih ringan. “Untuk mobil listrik sangat membantu. Jarak tempuh bertambah jauh,” tambahnya.
Keunggulan lain, tingkat keamanan yang lebih baik bila mobil bertabrakan. “Kami adalah pabrik pertama menggunakan serat karbon secara efektif untuk produksi massal. Kami sedang mengembangkan banyak teknologi saat ini,” lanjut Robertson.
Untuk memproduksi serat karbon ini, BMW bekerja sama dengan SGL Group mendirikan pabrik dengan investasi 100 juta dollar AS di negara bagian Washington. Pabrik tersebut juga akan membuat komponen Megacity.
Dijelaskan pula, BMW akan menggunakan lebih banyak bahan eksotik untuk menekan biaya dan menciptakan skala ekonomi produk. Aspek menarik lain, karena digunakan pada mobil balap, tentu saja memenuhi standar regulasi corporate average fuel economy (CAFE). Karena itu pula, serat karbon menjadi menjadi solusi parsial, baik konsumsi bahan bakar maupun keamanan.


Mercedes-Benz
Sementara itu, Green Car Advisor melaporkan, Daimler juga berencana menggunakan serat karbon, malah memproduksinya melalui kerja sama dengan Toray Industries, perusahaan tekstil Jepang. Daimler akan menggunakan bodi serat karbon untuk Mercedes-Benz mulai awal 2012. Tujuannya, mengurangi berat dan membantu perusahaan memenuhi standar CAFE. Produk pertama yang menggunakannya adalah SL-Class.
Daimler memilih Toray karena perusahaan ahli pada serat karbon dan mengontrol 34 persen pasar global. Perusahaan tersebut juga memasok komponen untuk Ferrari dan berbagai perusahaan lain.


Lamborghini & Boeing
Produsen supercar Italia yang berada di bawah panji-panji Volkswagen ini menonjolkan penggunaan serat karbon pada produk terbarunya, Gallardo LP570-4 Superleggera (dipamerkan di Geneva Motor Show awal Maret lalu). Menurut Lamborghini, bobot bodi lebih ringan 70 kg untuk setiap mobil. Sebelumnya, bahan ini juga sudah digunakan pada MurciƩlagio dengan bobot bodi menjadi 303 kg.
Selain bisa mengirit konsumsi bahan bakar dan menurunkan emisi karbondioksida, serat karbon juga mampu memberikan solusi baru pada konstruksi komponen, yaitu sebagai material visual karena mampu menciptakan estetika teknologi tinggi.
Untuk mendapatkan bahan tersebut, Lamborghini mendirikan lembaga sendiri, yaitu Automobili Lamborghini Advance Compositge Structur Laboratory (ACSL), hasil kerja sama dengan Universitas Washington, Seattle, Amerika Serikat.
Dijelaskan pula, Lamborghini juga bekerja sama dengan Boeing. Dijelaskan pula, 787 Dreamliner terbaru Boeing, yang menggunakan lebih dari 50 persen serat karbon, ternyata bisa mengirit konsumsi bahan bakar sampai 20 persen dibandingkan pesawat yang masih menggunakan bahan konvensional. Kalau produksi sudah banyak, tentu saja harganya makin terjangkau!  
sumber : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails