By Rubbi Widiantoro
Inggris menyingkap adanya sebuah penemuan rumah “zero emission” yang akan menjadi standar bagi rumah-rumah di masa depan. Dan akhirnya beberapa firma properti dan konstruksi di Inggris membentuk Dewan Gedung Hijau, yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari pembangunan gedung-gedung.
Selama ini, sektor konstruksi dan properti menyumbang hampir 50% dari total emisi gas rumah kaca di Inggris. Inisiatif ini muncul setelah pemerintah Inggris mengumumkan proposal yang menargetkan seluruh rumah baru di Inggris bebas emisi karbon pada 2016. Langkah yang akan dibuat adalah menciptakan rumah/bangunan dengan cara dan metode yang radikal, mulai dari perencanaan, desain, konstruksi, pemeliharaan, dan pengoperasian.
Sebelumnya, di Amerika Serikat juga telah dibentuk organisasi serupa dengan tujuan yang hampir mirip. Sektor gedung dan perumahan memang dianggap sebagai komponen utama penyumbang krisis energi. Termasuk di Indonesia. Demi kenyamanan, orang memasang perkakas aktif seperti pendingin ruangan, televisi, kulkas, kompor listrik dan gas, dan lain-lain.
Rumah dengan dua kamar tidur ini lebih dingin 60% dibandingkan rumah pada umumnya. Rumah ini mempunyai panel surya, ketel uap bertenaga biomassa dan perangkat pengefisiensi air seperti pengumpul air hujan. Selain itu, biaya pembangunan rumah ini juga lebih murah 40% dibandingkan rumah pada umumnya. Desain rumah tersebut sudah dan pernah dipertontonkan pada ekshebisi Offsite 2007 di Watford. Rencananya rumah ini akan mulai digunakan pada 2016 untuk membuat rumah-rumah di Inggris lebih efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar