1. Pegagan
Nama Lokal
pegaga (Aceh), daun kaki kuda (Melayu), antanan (sunda), gagan-gagan,
rendeng (jawa), taidah (bali) sandanan (irian) broken copper coin,
buabok (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao
(Hanzi).
Kandungan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki
kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside,
brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol,
centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam
mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga
glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra
dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada
memberikan rasa pahit.
Banyak manfaat dari pegagan/antanan.
Bisa dikonsumsi berupa herbal atau mentah ( orang sunda biasa di makan pakai sambal terasi atau sambal oncom).
Saya punya pengalaman empiris akan pegagan ini, berhubungan dengan penyakit asma yg saya derita.
Kalau untuk herbal biasa dicampur dengan madu dan sambiloto.
Secara garis besar pegagan berfungsi utama adalah untuk melancarkan jalan darah atau peredaran darah
Ini adalah tanaman yang tumbuh di tempat atau daerah yang lembab, dan
termasuk tanaman liar, lebih bagus kalo di rebus dengan akar-akarnya
dan kemudian di minum air rebusannya, saya menyebutnya tanaman multi
fungsi karena banyak penyakit yang bisa di sembuhkannya, karena semua
penyakit kebanyakan dari kurang lancarnya peredaran darah, dan pegagan
justru melancarkannya, tetapi biasanya efeknya adalah nafsu makan
bsianya akan tinggi, jadi harus bisa di kontrol juga mengenai yang satu
ini. Semoga bermanfaat dan berguna dan tetaplah jaga keseimbangan karena
sehat itu mahal.
2. Murbei
Murbei (Morus alba L.) termasuk keluarga Moraceae ini
ternyata mempunyai banyak manfaat sebagai tanaman herbal/obat. Murbei
atau besaran (Jawa/Indonesia), kitau (Sumatera), mulberry (Inggris), ini
berasal dari Cina dengan nama Sangye.
Selain daun murbei sebagai makanan ulat sutera, daun mudanya bisa disayur. Menurut sentra informasi IPTEK
tanaman ini dapat tumbuh dengan baik mulai 100m dpl serta memerlukan
cukup sinar matahari. Meski dapat tumbuh dengan baik di lereng
pegunungan dengan kondisi tanah basa, tanaman ini memerlukan drainase
yang baik. Namun, kebanyakan ditemukan sebagai perdu liar selain
dibudidayakan sebagai pakan ulat sutera.
Manfaat tanaman murbei diantaranya mengobati demam, flu, malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis), radang mata merah (conjunctivitis acute), memperbanyak ASI, keringat malam, muntah darah, batuk darah, batuk berdahak, kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak datang haid, gangguan saluran cerna, sesan napas (asma), cacingan, muka bengkak (edema), susah kencing (disuria), neurastenia, jantung berdebar (palpitasi), rasa haus dan mulut kering, susah tidur (insomnia), telinga berdenging (tinnitus), sembelit, tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia), rambut beruban, sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit gigi, sakit kulit, sakit pinggang (lumbago), serta dapat menyuburkan pertumbuhan rambut.
Bagian tanaman yang digunakan diantaranya daun, ranting, buah, dan
kulit akar. Untuk penyimpanan, buah dikukus baru dijemur, ranting
dipotong tipis lalu dijemur, dan kulit akar dicuci bersih lalu
dipotong-potong tipis kemudian dijemur sampai kering. Hmmm ternyata
selain rasa buah yang segar dan manis, banyak sekali ya manfaat tanaman
ini.
Sudah cukup lama saya tidak merasakan nikmatnya buah ini sampai
beberapa hari yang lalu saya menemukan tanaman ini tumbuh di depan rumah
di sebelah kost saya. Buahnya lebat. Buah mudanya berwarna hijau
keputihan, sedangkan buah yang masak berwarna ungu kehitaman seperti
anggur.
Sumber: http://kyaimbeling.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar