29. Keben
Secara tak sengaja kadang ada benda kecil yang masuk ke dalam mata
kita (kelilipan). Sekali kelilipan, kita akan secara refleks mengusap
mata. Dalam keadaan mengendarai kendaraan, mendadak penglihatan dan
konsentrasi ke jalan berkurang drastis. Tak jarang tabrakan atau
serempetan terjadi akibat hilangnya konsentrasi yang disebabkan oleh
kelilipan ini.
Mata sebagai alat penglihatan bagi makhuk hidup pada umumnya. Mata
dikatakan berfungsi normal apabila kornea dan lensa mata berperan
layaknya lensa kamera, berfungsi memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam
mata untuk membentuk bayangan pada retina yang terletak di belakang
mata. Pada keadaan normal, lensa mata dapat beradaptasi (berakomodasi)
sesuai jauh-dekat objek yang dilihat. Bila cahaya dapat terfokus pada
satu titik sempurna di retina, maka akan terbentuk bayangan yang jelas.
Bagaimanapun, bila cahaya terfokus di depan atau di belakang retina,
maka bayangan yang terbentuk akan tampak kabur. Keadaan ini disebut
sebagai kelainan refraksi (mopia, hipermopia, astigmatisma).
Miopi terjadi ketika bayangan benda jatuh terfokus pada depan retina.
Keadaan ini timbul akibat bola mata terlalu panjang atau daya akomodasi
lensa terlalu kuat. Sebaliknya, hipermetropi terjadi ketika bayangan
benda jatuh di belakang retina akibat bola mata pendek atau daya
akomodasi lensa terlalu lemah. Berbeda dari dua sebelumnya, astigmatisma
terjadi akibat kelainan kelengkungan permukaan kornea dan lensa
sehingga cahaya yang masuk tidak akan jatuh pada satu titik. Namun
kelainan refraksi bukanlah suatu penyakit, tetapi lebih merupakan
variasi individu. Faktor yang mempengaruhipun berbeda pada setiap
keadaannya.
Gejala miopia antara lain penglihatan kabur melihat jauh dan hanya
jelas pada jarak tertentu/dekat, selalu ingin melihat dengan mendekatkan
benda yang dilihat pada mata, gangguan dalam pekerjaan, dan jarang
sakit kepala. Pada hipermetropia dirasakan sakit kepala terutama di
dahi, silau, dan kadang juling atau melihat ganda. Kemudian pasien juga
mengeluh matanya lelah dan sakit karena terus-menerus harus berakomodasi
untuk melihat atau memfokuskan bayangan yang terletak di belakang
retina. Seseorang dengan astigmatisma akan memberikan keluhan, apabila
melihat jarak jauh kabur sedang melihat jarak dekat lebih baik, melihat
ganda dengan satu atau kedua mata, melihat benda yang bulat menjadi
lonjong, penglihatan akan kabur untuk jauh ataupun dekat, bentuk benda
yang dilihat berubah, mengecilkan celah kelopak, sakit kepala, mata
tegang dan pegal, mata dan fisik lelah. Koreksi mata astigmat adalah
dengan memakai lensa dengan kedua kekuatan yang berbeda. Astigmat ringan
tidak perlu diberi kaca mata.
Kelainan refraksi sudah lama ditangani secara medis, baik melalui
penggunaan lensa, produk suplemen makanan, produk inovatif vision,
maupun melalui bedak Laser Asissted In situ Interlamelar Keratomilieusis
(Lasik).
Penggunaan kaca mata tidak menyembuhkan kelainan refraksi. Meningkatkan
jumlah asupan makanan yang mengandung vitamin A, B, dan C akan sangat
bagus bagi kesehatan mata. Beberapa kebiasaan yang diyakini dapat
membantu dalam menjaga kesehatan mata.
Bermain di luar rumah itu bisa mencegah miopia (mata rabun) pada anak.
Disarankan anak-anak bisa bermain di luar rumah sekitar 2 jam per hari.
Karena cahaya alam itu beratus-ratus kali lebih terang darr pada cahaya
buatan di rumah kita. Cahaya alam bisa memicu lepasnya suatu jenis zat
kimia yg disebut dopamin. Dopamin ini dapat menghambat pertumbuhan bola
mata anak kita. Cahaya di luar rumah bisa membantu pertumbuhan bola
mata.
Beberapa kebiasaan yang kurang baik mendorong menurunnya fungsi mata,
seperti membaca dalam penerangan yang kurang, sering-sering membaca
sambil tiduran, berlama-lama berhubungan dengan layar (televisi, PS,
Komputer), sering kena asap (rokok), sering terkena kilat cahaya yang
kuat (api las), dan lain-lain.
Beberapa tahun belakangan masyarakat Indonesia juga sudah banyak yang
bermunculan pengobatan alternatif (pengobatan mata), dengan memanfaatkan
sumber daya alam yang tersedia di Indonesia.
Keben adalah salah satu tanaman yang buahnya menjadai bahan pengobatan alternatif ini. Pohon ini banyak tumbuh di daratan Papua.
Di lingkungan Keraton Yogyakarta juga berdiri tegak beberapa pohon
Keben, dengan tinggi mencapai puluhan meter dengan banyak buah
bergelantungan di sana. Biasanya buah keben ini dimanfaatkan oleh
anak-anak sekitar Keraton sebagai alat/sarana dalam suatu permainan
anak-anak. Pohon ini dengan daunnya yang lebar ini membuat buahnya yang
juga berwarna hijau, sekilas tidak nampak, dan sulit terlihat dengan
cepat.
Keben, adalah salah satu nama tanaman yang menjadi bahan utama dalam
pengobatan mata dengan media herbal. Ekstrak buah keben di buat dalam
bentuk kemasan cair (obat tetes) yang mudah pemakaiannya. Pengobatan
dengan memanfaatkan buah keben ini diyakini mampu mengatasi penyakit
mata seperti katarak, petrigium, glaucoma, myopia (mata minus),
hipermetropia (amata plus), astigmatis, dan infeksi mikroba.
30. Jawer Kotok
Tanaman ini tumbuh subur di pekarangan rumah di perkampungan/
pedesaan walaupun tanpa perawatan berarti. Tanpa dipupuk, tanpa
dipelihara dan bahkan tanpa disiram sekalipun. Tanaman ini sebagai
penghias halaman rumah yang kesannya seolah-olah tanaman ini merupakan
tanaman liar. Kadang tanaman ini juga ditanam untuk pembatas kebun
dengan kebon tetangga. Jawer kotok tumbuh beraneka warna jenisnya.
Ada yang daunnya berwarna hijau, ada yang daunnya berwarna kuning,
dan ada yang daunnya berwarna merah kecoklatan. Tanaman ini dapat tumbuh
dengan ketinggian mencapai 80 cm. Karena warna daunnya yang beraneka
warna, tanaman ini sering dipakai oleh anak-anak pedesaan untuk bermain
pasar-pasaran (jualan), dan dengan variasi permainan yang
bermacam-macam.
Di kalangan masyarakat pedesaan tanaman ini sudah tidak asing lagi,
karena di samping mudah tumbuh ternyata tanaman ini mempunyai khasiat
untuk menyembuhkan penyakit wasir atau ada yang menyebutnya ambeien
(hemoroid), yang masih pada tingkatan rendah. Istilah hemoroid sendiri
berasal dari bahasa Yunani, yaitu haima (darah) dan rheein (mengalir).
Secara empiris pengobatan wasir dengan menggunakan ramuan tradisional
telah terbukti dapat mengurangi siksaan terhadap penderitanya.
Jawer Kotok termasuk salah satu jenis tanaman yang diakui berkhasiat
sebagai obat wasir. Jenis tanaman lainnya adalah daun wungu, pegagan dan
kangkung. Namun yang paling popular diantara beberapa tanaman tersebut
adalah Jawer Kotok dan Daun Wungu. Memang tidak semua jenis Jawer Kotok
berkhasiat untuk mengobati wasir. Hanya Jawer Kotok dengan daun yang
berwarna coklat kemerahan saja yang diyakini berkhasiat untuk mengobati
wasir. Daun jawer kotok mengandung zat mineral, minyak terbang, dan zat
pati. Di samping itu Jawer Kotok jenis ini mengandung senyawa thymol,
karvakrol, eugenol, metileugenol dan etil salisiat. Thymol bersifat
mematikan cacing (antelmintik) dan juga bersifat antiseptic. Karvakrol
sebagai senyawa yang bersifat disinfektan antifungal dan antelmintik.
Eugenol dapat menghilangkan rasa nyeri atau bersifat analgenik.
Sedangkan etilsalisilat mampu meniadakan iritasi. Kandungan sifat-sifat
itulah yang menjadikan Jawer Kotok mampu mengatasi wasir yang belum
terlanjur besar.
Penggunaan Jawer Kotok untuk mengobati wasir sangatlah mudah. Ambil
12 lembar daun dan cuci sampai bersih. Setelah itu tambahkan 2 gelas air
dan rebus 12 lembar daun tersebut sampai mendidih beberapa saat, sampai
airnya tersisa kira-kira 1 gelas, dan siap diminum sebagai obat untuk
sekali minum (tentunya tunggu sampai tidak terlalu panas untuk diminum).
Miinum rebusan Jawer Kotok ini dianjurkan sehari sekali secara teratur,
sampai selama beberapa hari (sampai ganjalan di “kutub selatan” terasa
hilang).
Sumber: http://kyaimbeling.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar