25. Kunyit Putih
Di sebagian besar masyarakat Jawa, kalau mendengar kunyit, yang
terbayangkan adalah jenis bahan obat tradisional dari tanaman obat yang
umbinya berwarna merah kekuning-kuningan. Namun belakangan ini (memang
sudah agak lama juga) kunyit ada juga yang jenisnya putih. Jadi di
samping ada kunyit kuning, ada juga kunyit putih. Lalu apa bedanya
kunyit kuning dengan kunyit putih?
Sejumlah tumbuhan yang tumbuh di Indonesia banyak yang dapat
dimanfaatkan untuk mencegah maupun mengobati kanker, diantaranya adalah
kunyit putih, tapak dara, daun dewa hingga benalu telah digunakan
penderita kanker sebagai ikhtiar mengobati penyakitnya. Banyak yang
berhasil sembuh sehingga pengobatan tradisional pun menjadi tumpuan
harapan baru bagi para penderita kanker.
Kunyit putih diyakini memiliki khasiat antikanker. Meski demikian cuma
kunyit putih jenis mangga (Curcuma mangga) yang tumbuh terbatas di
tempat yang bersuhu dingin di Indonesia, yang dapat mencegah atau
mengobati kanker. Kunyit putih ini mempunyai ciri tertentu, antara lain
bintik umbinya seperti umbi jahe dan berwarna kuning muda (krem). Dalam
keadaan segar baunya seperti buah mangga kweni dan bila telah diekstrak
atau dijadikan bubuk, warnanya tetap kuning muda (krem).
Dalam pemakaian sehari-hari kunyit putih belum sepopuler saudara
kandungnya, kunyit kuning. Maklumlah, secara fisik dan rasa memang beda.
Kunyit memiliki warna daging lebih kuning dan rasanya tak begitu getir.
Ukurannya pun cenderung lebih besar dibanding kunyit putih, tetapi
keduanya memiliki aroma khas dan kuat lantaran kandungan minyak
atsirinya.
Selama ini sebagian masyarakat Indonesia sudah mengakui khasiat kunyit
putih sebagai pereda masuk angin. Seperti yang dituturkan oleh Bu
Aisyah, penggemar tanaman obat yang tinggal di Depok. Menurut pemilik
kedai jamu ini, kandungan minyak atsiri yang tinggi yang membuatnya
berkhasiat.
”Cara membuat ramuannya cukup sederhana. Ambil kunyit 200 gram yang
telah dicuci dan dikupas, kemudian parut dan peras untuk diambil airnya.
Setelah itu panaskan dan minum hangat-hangat. Jika terasa agak getir
dapat ditambahkan madu secukupnya,” papar Aisyah.
Pengalaman serupa juga dituturkan Ansori. Pria ini mengaku mengenal
khasiat kunyit putih setelah ibunya divonis menderita kanker. Tepatnya
awal tahun lalu, ia mencoba mencari alternatif selain kemoterapi. Atas
rekomendasi seorang dokter, ia disarankan mencoba ekstrak kunyit putih.
“Kunyit putih ini mengandung suatu zat yang akan menempel secara
selektif pada sel-sel abnormal. Zat ini dipercaya mampu memandulkan
perkembangan sel yang doyan berkembang biak. Banyak pasien yang cocok.
Dokter juga meningatkan agar penderita tetap menjaga pola makan dan
menghindari konsumsi makanan berpengawet,” katanya.
Menurut Kepala Direktorat Pengawasan Obat Tradisional Ditjen POM, Ketut
Ritiasa, penelitian tentang kunyit putih telah dilakukan di Cina sejak
tahun 1988. Kunyit putih diketahui mengandung minyak atsiri yang terdiri
atas curdione dan curcumol.
Kunyit putih bersifat antioksidan dan dapat menahan zat radikal bebas
penyebab tumbuhnya sel kanker serta dapat meningkatkan sel darah merah.
Kunyit putih sebaiknya tidak digunakan pada masa kehamilan karena dapat
mengakibatkan keguguran.
Pemanfaatan kunyit putih untuk kesehatan antara lain :
Untuk menghambat laju perkembangan sel kanker dan mencegah kerusakan gen
yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker. Hal ini karena
rimpangnya mengandung riboisme in activating protein (RIP), yakni
protein toksis dan kurkumin. Senyawa protein inilah yang menghambat laju
sel kanker.
Peneliti obat tradisional dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
(Unair), Dr. Mangestuti, MS, Apt., menerangkan khasiat kunyit putih
telah dikenal turun temurun. Sejauh ini uji klinis khasiat kunyit putih
baru sebatas pemanfaatan minyak atsiri untuk gangguan pencernaan.
Sementara khasiat untuk kanker belum ada hasil penelitian resmi.
Untuk mengatasi masuk angin, dengan cara kunyit putih dicuci bersih,
diupas dan diparut lalu diambil airnya. Hasil parutan sebaiknya dipanasi
terlebih dahulu agar terasa hangat, dan boleh ditambah dengan madu.
Untuk mengatasi gangguan pencernaan, dengan cara rimpang kunyit putih dikupas, dicuci bersih dan langsung dikunyah.
Untuk minuman kesehatan, ambil rimpang kunyit kurang lebih 100 gr
atau secukupnya. Parut untuk kemudian diambil airnya. Tambahkan madu
agar rasanya agak manis. Minum sehari sekali. Ramuan ini juga dapat
digunakan untuk memperlancar aliran air seni, obat diare, serta menambah
nafsu makan.
Sekarang ini sudah banyak kunyit putih dijual dalam keadaan siap dipakai
dalam bentuk bubuk dan tinggal di seduh dengan air hangat (panas).
26. Jahe
Orang Jawa menyebutnya jahe sunti, sementara masyarakat Aceh
menamainya halia barah. Tanpa proses kimiawi, tanaman ini sendiri sudah
kaya dengan kandungan kimia, antara lain gingerol dan minyak terbang,
limonene, 1,8 cineole, l0 dehydrogingerdione, 6-gingerdione, arginine,
alpha linolenic acid, aspartic, betha-sitosterol, caprylic acid,
capsaicin, chlorogenic acid, farnesal, farnesene, dan farnesol.
Jahe, secara tradisional telah dimanfaatkan untuk menangani
kasus-kasus masuuk angina oleh sebagian orang (Jawa) yang tinggal di
pesedaan. Sepotong jahe dikupas, kemudian diparut dengan dialasi daun di
atas parut (untuk memudahkan hasil parutan jahe, tinggal diangkat
daunnya hasil parutan sudah terangkat semua), kemudian
dioleskan/digosok-gosokkan pada perus dan tempat-tempat yang dirasa
perlu. Jahe juga yang memanfaatkan untuk membuat hidangan inuman hangat.
Sepotong jahe dikupas, dikeprok/dipukul sampai pecah-pecah, dimasukkan
digelas dicampur gula (susu) kemudian dituang air mendidih.
Jahe bukan hanya seabagai penghangat tubuh, ternyata masih banyak lagi
manfaat/khasiat yang dapat ditemukan dalam kandungan jahe.
Unsur 1, 8 cineole mengatasi ejakulasi prematur, sementara anestetik
antikholinesterase mampu merangsang aktivitas saraf pusat dan merangsang
ereksi.
Selain merangsang ereksi dan mengatasi ejakulasi prematur, tanaman yang
memiliki sifat pedas ini mampu merangsang selaput lendir perut besar dan
usus dan mengurangi rasa sakit. Ia juga bisa mengobati influenza,
merangsang keluarnya air susu ibu, mendorong produksi getah bening,
menjaga kekebalan tubuh, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan
sperma. Unsur farnesal yang terkandung dalam tanaman ini juga mampu
mencegah proses penuaan karena merangsang regenerasi sel kulit.
Bagian tanaman yang memiliki khasiat penyembuh untuk berbagai penyakit
di atas adalah rimpang atau akar. Jika Anda tertarik dengan terapi alam
ini, sebaiknya Anda membudidayakan sendiri tanaman jahe merah. Caranya
gampang, Anda hanya perlu memperbanyaknya melalui penanaman akarnya.
Namun, akar tanaman ini tidak bisa diambil dalam hitungan minggu sesudah
penanaman, tapi Anda mesti menunggunya sekitar enam bulan. Jangan
berpikir hal rumit saat membudidayakan jahe merah. Karena pemeliharaan
tanaman ini tergolong gampang. Seperti tanaman lain, Anda hanya perlu
melakukan penyiraman dan pemupukan teratur terhadap tanaman ini. Karena
jahe merah membutuhkan kelembapan tanah yang cukup. Untuk mengobati
batuk kering yang tak kunjung sembuh, Anda hanya perlu mengunyah jahe
ini dan menelan airnya. Sementara untuk luka lecet, dapat disembuhkan
dengan cara menempelkan tumbukan jahe ke luka tersebut. Hal sama bisa
dilakukan untuk jenis luka terkena tikaman, luka terkena duri dan
gatal-gatal. Khusus untuk luka bekas gigitan ular, tumbukan jahe
tersebut perlu dibubuhi garam sedikit dan selanjutnya diletakkan di luka
tersebut.
Sementara untuk mendapatkan efek bugar atau obat kuat bisa diperoleh
dengan cara meminum air rebusan jahe. Sedangkan untuk menambah gairah
seksual, Anda dapat mencampur jahe dengan lengkuas, mengkudu, lada,
telur ayam kampung dan garam dapur. Menurut informasi yang dilansir dari
mahkotadewa.com, pembuatan ramuan dilakukan dengan cara menumbuk halus
lengkuas, jahe dan lada. Kemudian air buah mengkudu ditambahkan beserta
air rebusan. Setelah itu, campuran ini disaring hingga menjadi satu
gelas air ramuan, bubuhi garam dan aduk rata. Air dalam gelas ini
selanjutnya dibagi menjadi dua bagian dan masing-masing ditambah satu
kuning telur ayam kampung, diaduk rata dan siap dikonsumsi oleh suami
dan istri yang memerlukannya. Bisa juga ditambahkan satu sendok makan
madu untuk masing-masing ramuan itu. Penyakit lain yang bisa disembuhkan
dengan campuran jahe merah adalah kolera. Seperti halnya ramuan untuk
penambah gairah seksual, ramuan untuk kolera perlu dicampur dengan bahan
lain. Selain jahe merah, ramuan untuk kolera perlu ditambah bawang
merah, akar lempuyang, biji kedawung, kulit manis, cuka jawa, tawas,
garam dapur, teh, gula halus, minyak poko, dan kayu putih.
Caranya, bawang merah, akar lempuyang, biji kedawung, jahe merah dan
kulit manis direbus dengan 1,5 liter air hingga air tersisa separuh.
Kemudian dibubuhi cuka jawa, tawas, garam dapur dan teh. Selanjutnya,
air ramuan tersebut disaring dan ditambah gula halus beserta minyak poko
dan kayu putih. Sebelum diminum, ramuan ini sebaiknya dikocok dulu.
Jahe termasuk Tanaman herbal semusim, tegak, tinggi 40-50 cm. Batang
semu, beralur, membentuk rimpang, warna hijau. Daun tunggal, bentuk
lanset, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, warna hijau tua. Bunga
majemuk, bentuk bulir, sempit, ujung runcing, panjang 3,5-5 cm, lebar
1,5-2 cm, mahkota bunga bentuk corong, panjang 2-2,5 cm, warna ungu.
Buah kotak, bulat panjang, warna cokelat.
Sifat khas tajam dan sumelada. khasiat karminatif, stomakik, stimulans,
dan diaforetik. Latifah pada tahun 1987 (Jurusan Farmasi, FMIPA UNPAD)
telah melakukan penelitian pengaruh analgesik perasan rimpang Jahe Merah
pada mencit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan rimpang
Jahe memberikan efek yang nyata terhadap perpanjangan waktu reaksi.
Semakin besar dosis yang diberikan, semakin besar efek perpanjangan
waktu reaksi (efek pengurangan sensitifikasi rasa sakit). Pemberian
perasan rimpang Jahe Merah antara 199,8 mg/kg dan 218,0 mg/kg bb
mempunyai daya analgesik yang setara dengan daya analgesik asam
salisilat 10 mg /kg bb. Ema Viaza,1991. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah
melakukan penelitian efek antijamur Jahe terhadap jamur Tricophyton
mentagrophytes, Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis. Dari hasil
penelitian tersebut, ternyata jamur Tricophyton mentagrophytes,
Trichophyton rubrum, dan Microsparum canis memberikan kadar hambat
minimum sebagai berikut: 6,25; 12,5 mg/ml. Berdasarkan zona hambatan
yang diperoleh, efek antijamur tertinggi diberikan terhadap jamur
Tricophyton mentagrophytes, kemudian disusul Trichophyton rubrum, dan
Microsparum canis.
Catatan Jahe dapat dibedakan atas dua jenis. 1. Jahe Pahit. 2. Jahe
Merah (sunti). Beberapa keluhan yang dapat diatasi dengan memanfaatkan
jahe antara lain :
1. Asi.
2. Batuk.
3. Membangkitkan nafsu makan.
4. Mulas.
5. Perut kembung.
6. Serbat.
7. Gatal (obat luar).
8. Luka (obat luar).
9. Sakit kepala (obat luar).
10. Selesma (obat luar).
Adapun Komposisi yang terkandung dalam jahe adalah Minyak atsiri
zingiberena (zingirona), zingiberol, bisabolena, kurkumen, gingerol,
filandrena, dan resin pahit.
Ramuan jahe siap pakai sekarang sudah banyak beredar di pasaran, kita tinggal merk yang sesuai dengan selera kita.
Sumber: http://kyaimbeling.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar