3. Sirih Merah
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili
Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan
bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan
daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih
merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan
flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang
berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis
penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah
dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul.
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit
seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan
kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver,
radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan
memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian
ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak
bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center
sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan
dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi
fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya
sebagai bahan obat moderen.
Tanaman sirih merah (Piper crocatum) termasuk dalam famili
Piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan
bertangkai, yang tumbuh berselang-seling dari batangnya serta penampakan
daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap. Dalam daun sirih
merah terkandung senyawa fito-kimia yakni alkoloid, saponin, ta-nin dan
flavonoid. Sirih merah sejak dulu telah digunakan oleh masyarakat yang
berada di Pulau Jawa sebagai obat untuk meyem-buhkan berbagai jenis
penyakit dan merupakan bagian dari acara adat. Penggunaan sirih merah
dapat digunakan dalam bentuk segar, simplisia maupun ekstrak kapsul.
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit
seperti diabetes mi-litus, hepatitis, batu ginjal, me-nurunkan
kolesterol, mencegah stroke, asam urat, hipertensi, ra-dang liver,
radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan
memperhalus kulit. Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian
ekstrak hingga dosis 20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak
bersifat toksik. Sirih merah banyak di-gunakan pada klinik herbal center
sebagai ramuan atau terapi bagi penderita yang tidak dapat di-sembuhkan
dengan obat kimia. Potensi sirih merah sebagai tanaman obat multi
fungsi sangat besar sehingga perlu ditingkatkan dalam penggunaannya
sebagai bahan obat moderen.
Tanaman sirih mempunyai banyak spesies dan memiliki jenis yang
beragam, seperti sirih gading, sirih hijau, sirih hitam, sirih kuning
dan sirih merah. Semua jenis tanaman sirih memiliki ciri yang hampir
sama yaitu tanamannya merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan
bertangkai yang tumbuh berselang seling dari batangnya.
Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman obat potensial
yang sejak lama telah di-ketahui memiliki berbagai khasiat obat untuk
menyembuhkan berbagai jenis penyakit, disamping itu juga memiliki
nilai-nilai spritual yang tinggi. Sirih merah termasuk dalam satu elemen
penting yang harus disediakan dalam setiap upacara adat khususnya di
Jogyakarta. Tanaman ini termasuk di dalam famili Pipe-raceae dengan
penampakan daun yang berwarna merah keperakkan dan mengkilap saat kena
cahaya.
Sirih merah tumbuh merambat di pagar atau pohon. Ciri khas tanaman
ini adalah berbatang bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga.
Daunnya bertangkai membentuk jantung hati dan bagian ujung daun
meruncing. Permukaan daun meng-kilap dan tidak merata. Yang mem-bedakan
dengan sirih hijau adalah selain daunnya berwarna merah keperakan, bila
daunnya disobek maka akan berlendir serta aromanya lebih wangi.
Ramuan sirih merah telah lama dimanfaatkan oleh lingkungan kra-ton
Jogyakarta sebagai tanaman obat yang beguna untuk ngadi saliro. Pada
tahun 1990-an sirih merah di-fungsikan sebagai tanaman hias oleh para
hobis, karena penampilannya yang menarik. Permukaan daunnya merah
keperakan dan mengkilap. Pada tahun-tahun terakhir ini ramai dibicarakan
dan dimanfaatkan se-bagai tanaman obat. Dari beberapa pengalaman,
diketahui sirih merah memiliki khasiat obat untuk berbagai penyakit.
Dengan ramuan sirih merah telah banyak masyarakat yang tersembuhkan dari
berbagai pe-nyakit. Oleh karena itu banyak orang yang ingin
membudidayakannya.
Aspek budidaya
Sirih merah dapat diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau
pencangkokan karena tanaman ini tidak berbunga. Penyetekan dapat
dilakukan dengan menggunakan sulur dengan panjang 20 – 30 cm. Sulur
sebaiknya dipilih yang telah mengeluarkan akar dan mempunyai 2 – 3 daun
atau 2 – 3 buku. Untuk mengurangi penguapan, daun di ku-rangi sebagian
atau buang seluruh-nya. Sulur diambil dari tanaman yang sehat dan telah
berumur lebih dari setahun. Cara perbanyakan dengan dengan setek dapat
dilakukan dengan me-nyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos
dengan perban-dingan 1 : 1 : 1. media tersebut di-masukkan ke dalam
polibeg berdi ameter 10 cm yang bagian bawah-nya sudah dilubangin. Setek
yang telah dipotong-potong direndam dalam air bersih selama lebih
kurang 15 menit. Setek ditanam pada poli-beg yang telah berisi media
tanam. Letakkan setek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari
lebih kurang 60%.
Perbanyakan dengan cara pen-cangkokan dilakukan dengan me-milih
cabang yang cukup tua kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian
cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat
menghisap air. Pencangkokan tidak perlu mengupas kulit batang. Cangkok
diusahakan selalu basah agar akarnya cepat tumbuh dan ber-kembang.
Cangkok dapat dipotong dan ditanaman di polibeg apabila akar yang muncul
sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibuat ajir dari batang kayu atau
bambu.
Penyiraman dilakukan satu sampai dua kali dalam sehari tergantung cuaca.
Penanaman di lapangan dilaku-kan pada awal musim hujan dan sebagai tiang
panjat dapat digunakan tanaman dadap dan kelor. Jarak tanam dapat
digunakan 1 x 1 m, 1 x 1,5 m tergantung kondisi lahan.
Sirih merah dapat beradaptasi de-ngan baik di setiap jenis tanah dan
tidak terlalu sulit dalam pemelihara-annya. Selama ini umumnya sirih
merah tumbuh tanpa pemupukan. Yang penting selama pertumbuhan-nya di
lapangan adalah pengairan yang baik dan cahaya matahari yang diterima
sebesar 60 – 75%.
Penangan pasca panen
Tanaman sirih merah siap untuk dipanen minimal berumur 4 bulan, pada
saat ini tanaman telah mem-punyai daun 16 – 20 lembar. Ukuran daunnya
sudah optimal dan panjang-nya mencapai 15 – 20 cm. Daun yang akan
dipanen harus cukup tua, bersih dan warnanya mengkilap karena pada saat
itu kadar bahan aktifnya sudah tinggi. Cara pemetikan di-mulai dari daun
tanaman bagian bawah menuju atas.
Setelah dipetik, daun disortir dan direndam dalam air untuk
mem-bersikan kotoran dan debu yang me-nempel, kemudian dibilas hingga
bersih dan ditiriskan. Selanjutnya daun dirajang dengan pisau yang
tajam, bersih dan steril, dengan lebar irisan 1 cm. Hasil rajangan
dikering anginkan di atas tampah yang telah dialas kertas sampai kadar
airnnya di bawah 12%, selama lebih kurang 3 – 4 hari. Rajangan daun yang
telah kering dimasukkan ke dalam kan-tong plastik transparan yang kedap
air, bersama-sama dimasukan silika gel untuk penyerap air, kemudian
di-tutup rapat. Kemasan diberi label tanggal pengemasan selanjutnya
di-simpan di tempat kering dan bersih. Dengan penyimpanan yang baik
simplisia sirih merah dapat bertahan sampai 1 tahun.
Cara penggunaan simplisia sirih merah yaitu dengan merebus se-banyak 3
– 4 potongan rajangan dengan satu gelas air sampai men-didih. Setelah
mendidih, rebusan ter-sebut disaring dan didinginkan. Penggunaan sirih
merah dapat dilakukan selain dalam bentuk sim-plisia juga dalam bentuk
teh, serbuk, dan ekstrak kapsul.
Pembuatan serbuk sirih merah yaitu diambil dari simplisia yang telah
kering kemudian digiling dengan menggunakan grinder men-capai ukuran 40
mesh. Pengemasan dilakukan pada kantong plastik transparan dan diberi
label. Sedang-kan ekstrak kapsul dibuat dari hasil serbuk yang di
ekstrak dengan menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapat
ditambahkan bahan pengisi tepung beras 50% dan dikeringkan dengan
menggunakan oven pada suhu 400C, setelah kering dimasukkan ke dalam
kapsul.
Kandungan kimia
Tanaman memproduksi berbagai macam bahan kimia untuk tujuan tertentu,
yang disebut dengan me-tabolit sekunder. Metabolit sekunder tanaman
merupakan bahan yang tidak esensial untuk kepentingan hidup tanaman
tersebut, tetapi mem-punyai fungsi untuk berkompetisi dengan makhluk
hidup lainnya. Metabolit sekunder yang diproduksi tanaman bermacam-macam
seperti alkaloid, terpenoid, isoprenoid, fla-vonoid, cyanogenic,
glucoside, glu-cosinolate dan non protein amino acid. Alkaloid merupakan
metabolit sekunder yang paling banyak di produksi tanaman. Alkaloid
adalah bahan organik yang mengandung nitrogen sebagai bagian dari sistim
heterosiklik. Nenek moyang kita telah memanfaatkan alkaloid dari
tanaman sebagai obat. Sampai saat ini semakin banyak alkaloid yang
ditemukan dan diisolasi untuk obat moderen.
Para ahli pengobatan tradisional telah banyak menggunakan tanaman
sirih merah oleh karena mempunyai kandungan kimia yang penting untuk
menyembuhkan berbagai penyakit. Dalam daun sirih merah terkandung
senyawa fitokimia yakni alkoloid, saponin, tanin dan flavonoid. Dari
buku ”A review of natural product and plants as potensial antidiabetic”
dilaporkan bahwa senyawa alko-koloid dan flavonoid memiliki ak-tivitas
hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah.
Kandungan kimia lainnya yang terdapat di daun sirih merah adalah
minyak atsiri, hidroksikavicol, kavi-col, kavibetol, allylprokatekol,
kar-vakrol, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol,
ter-penena, dan fenil propada. Karena banyaknya kandungan zat/senyawa
kimia bermanfaat inilah, daun sirih merah memiliki manfaat yang sangat
luas sebagai bahan obat. Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur,
sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau mulut dan
keputihan. Eugenol dapat di-gunakan untuk mengurangi rasa sakit,
sedangkan tanin dapat diguna-kan untuk mengobati sakit perut.
Sirih merah sebagai tanaman obat multi fungsi.
Sejak jaman nenek moyang kita dahulu tanaman sirih merah telah diketahui
memiliki berbagai khasiat obat untuk menyembuhkan berbagai jenis
penyakit, di samping itu sirih merah memiliki nilai-nilai spiritual yang
tinggi. Sirih merah diperguna-kan sebagai salah satu bagian pen-ting
yang harus disediakan dalam setiap upacara adat ”ngadi saliro”. Air
rebusannya yang mengandung antiseptik digunakan untuk menjaga kesehatan
rongga mulut dan me-nyembuhkan penyakit keputihan ser-ta bau tak sedap.
Penelitian terhadap tanaman sirih merah sampai saat ini masih sangat
kurang terutama dalam pengembang-an sebagai bahan baku untuk
bio-farmaka. Selama ini pemanfaatan sirih merah di masyarakat hanya
berdasarkan pengalaman yang dilaku-kan secara turun temurun dari orang
tua kepada anak atau saudara ter-dekat secara lisan. Di Jawa, ter-utama
di Kraton Jogyakarta, tanam-an sirih merah telah dikonsumsi sejak dahulu
untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Bedasarkan pengalaman suku
Jawa tanaman sirih merah mempunyai manfaat me-nyembukan penyakit
ambeien, ke-putihan dan obat kumur, alkaloid di dalam sirih merah inilah
yang berfungsi sebagai anti mikroba.
Selain bersifat antiseptik sirih merah juga bisa dipakai mengobati
penyakit diabetes, dengan meminum air rebusan sirih merah setiap hari
akan menurunkan kadar gula darah sampai pada tingkat yang normal. Kanker
merupakan penyakit yang cukup banyak diderita orang dan sangat
mematikan, dapat disembuh-kan dengan menggunakan serbuk atau rebusan
dari daun sirih merah. Beberapa pengalaman di masyarakat menunjukkan
bahwa sirih merah dapat menurunkan penyakit darah tinggi, selain itu
juga dapat menyem-buhkan penyakit hepatitis.
Sirih merah dalam bentuk teh herbal bisa mengobati asam urat, kencing
manis, maag dan kelelahan, ini telah dilakukan oleh klinik herbal
senter yang ada di Jogyakarta, di mana pasiennya yang berobat sem-buh
dari diabetes karena meng-konsumsi teh herbal sirih merah. Sirih merah
juga sebagai obat luar dapat memperhalus kulit.
Secara empiris diketahui tanaman sirih merah dapat menyembuhkan penyakit
batu ginjal, kolesterol, asam urat, serangan jantung, stroke, radang
prostat, radang mata, masuk angin dan nyeri sendi.
Hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberian ekstrak hingga dosis
20 g/kg berat badan, aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik, pada
dosis tersebut mampu me-nurunkan kadar glukosa darah tikus sebesar
34,3%. Lebih tinggi penu-runannya dibandingkan dengan pem-berian obat
anti diabetes militus komersial Daonil 3,22 mml/kg yang hanya menurunkan
27% glukosa darah tikus. Hasil uji praklinis pada tikus, dapat di pakai
sebagai acuan penggunaan pada orang yang men-derita kencing manis. Saat
ini sudah cukup banyak klinik herbal center yang menggunakan sirih
merah sebagai ramuan atau terapi yang berkhasiat dan manjur untuk
pe-nyembuhan berbagai jenis penyakit.
Penutup
Tanaman sirih merah mempunyai banyak manfaat dalam pengobatan
tradisional, mempunyai potensi me-nyembukan berbagai jenis penyakit.
Banyak pengalaman bahwa meng-gunakan sirih merah dalam bentuk segar,
simplisia maupun ekstrak kapsul dapat menyembuhkan penya-kit diabetes
militus, hepatitis, batu ginjal, menurunkan kolesterol, men-cegah
stroke, asam urat, hipertensi, radang liver, radang prostat, radang
mata, keputihan, maag, kelelahan, nyeri sendi dan memperhalus kulit.
Tanaman sirih merah dapat dapat beradaptasi dengan baik di setiap jenis
tanah sehingga mudah dikembangkan dalam skala besar.
4. Rosella
Khasiat yang lain adalah bunga dari tanaman ini dapat diminum sebagai teh bunga sepatu. Pernah dengan Rosella? Rosela adalah spesies lain dari bunga sepatu yang bernama Hibiscus sabdariffa.
Bunga Rosella
dapat diseduh dengan air panas dan berkhasiat untuk memperlancar fungsi
ginjal, mencegah masuk angin, membantu memperlancar pencernaan,
menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol, menurunkan kadar
kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi selain bunga sepatu
menjadi bunga yang cantik ternyata berkhasiat untuk kesehatan tubuh
kita.
Sumber: http://kyaimbeling.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar