19. Adas
Nama Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.)
Nama Lokal Hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi
(Jawa),; Adhas (Madura), adas (Bali), wala wunga (Sumba).; Das pedas
(Aceh), adas, adas pedas (melayu).; Adeh, manih (Minangkabau). paapang,
paampas (Menado).; Popoas (Alfuru), denggu-denggu (Gorontalo), ; Papaato
(Buol), porotomo (Baree). kumpasi (Sangir Talaud).; Adasa, rempasu
(Makasar), adase (Bugis).; Hsiao hui (China), phong karee, mellet karee
(Thailand),; Jintan Manis (Malaysia). barisaunf, madhurika (Ind./Pak.).;
Fennel, commaon fennel, sweet fennel, fenkel, spigel (I).
Deskripsi Adas merupakan satu dari sernbilan tumbuhan
obat yang dianggap berrnukjizat di Anglo-Saxon. Di Indonesia telah
dibudidayakan dan kadang sebagai tanarnan bumbu atau tanaman obat.
Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m
di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik pada dataran
tinggi. Asalnya dari Eropa Selatan dan Asia, dan karena manfaatnya
kemudian banyak ditanam di Indonesia, India, Argentina, Eropa, dan
Jepang. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm – 2 m, tumbuh merumpun. Satu
rumpun biasanya terdiri dari 3 – 5 batang. Batang hijau kebiru- biruan,
beralur, beruas, berlubang, bila memar baunya wangi. Letak daun
berseling, majemuk menyirip ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit,
bentuk jarum, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna
putih, seludang berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi.
Perbungaan tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 – 40 gagang
bunga, panjang ibu gagang bunga 5 – 1 0 em, panj’ ang gagang bunga 2 – 5
mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung batang. Buah lonjong,
berusuk, panjang 6 – 10 mm, lebar 3 – 4 mm, masih muda hijau setelah tua
cokelat agak hijau atau cokelat agak kuning sampai sepenuhnya cokelat.
Namun, warna buahnya ini berbeda-beda tergantung negara asalnya. Buah
masak mempunyai bau khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti
kamfer. Adas menghasilkan minyak adas, yang merupakan basil sulingan
serbuk buah adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak adas, manis
dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan. Adas juga
dipakai untuk bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa
(corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya adas
digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari. Daunnya bisa
dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji atau dengan memisahkan
anak tanaman.
Untuk Penyakit Sakit perut (mulas), perut kembung,
mual, muntah, ASI sedikit,; Diare, sakit kuning (jaundice), kurang nafsu
makan, batuk,; Sesak napas (Asma), nyeri haid, haid tidak tertur,
rematik goat,; Susah tidur (insomnia), buah pelir turun (orchidoptosis),
kolik,; Usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis), batu empedu,;
Pembengkakan saluran sperma (epididimis),; Penimbunan cairan dalam
kantung buah zakar (hiodrokel testis),; Keracunan tumbuhan obat atau
jamur, meningkatkan penglihatan;
Pemanfaatan
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah masak (Xiaohuixiang, hui-hsiang). Buah yang telah masak dikumpulkan, lalu dijemur sampai kering.
KEGUNAAN:
Buah bermanfaat untuk mengatasi :
- sakit perut (mulas), perut kembung, rasa penuh di lambung, mual,
muntah, diare,
- sakit kuning (jaundice), kurang nafsu makan,
- batuk berdahak, sesak napas (asma),
- haid: nyeri haid, haid tidak teratur,
- air susu ibu (ASI) sedikit,
- putih telur dalam kencing (proteinuria),
- susah tidur (insomnia),
- buah pelir turun (orchidoptosis),
- usus turun ke lipat paha (hernia inguinalis),
- pembengkakan saluran sperma (epididimis),
- penimbunan cairan di dalam kantung buah zakar (hidrokel testis),
- mengurangi rasa sakit akibat batu dan membantu menghancurkannya,
- rematik gout, dan
- keracunan tumbuhan obat atau jamur.
Daun berkhasiat mengatasi :
- batuk,
- perut kembung, koilk,
- rasa haus, dan
- meningkatkan penglihatan.
CARA PEMAKAIAN :
Buah adas sebanyak 3 – 9 g direbus, minum atau buah adas digiling halus,
lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum sewaktu hangat. Daun
dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu diminum.
Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu digunakan untuk
pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit telinga dan luka.
Minyak adas juga dapat digunakan untuk menggosok tubuh anak yang masuk angin.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Batuk
a. Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g disedub dengan 1/2
cangkir air mendidih. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok
teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus. Lakukan 2 kali
sehari, sampai sembuh.
b. Siapkan daun saga 1/4 genggam, bunga kembang sepatu 2
kuntum, daun poko 1/5 genggam, bunga tembelekan 10 kuntum,
bawang merah 2 butir, adas 1 sendok teh, pulosari 1 jari, rimpang
jahe 1 jari, gula merah 3 jari, dicuci dan dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa
setengahnya. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan 3 kali
sehari, masing-masing 1/2 gelas.
2. Sesak napas
a. Ambil minyak adas sebanyak 10 tetes diseduh dengan 1 sendok
makan air panas. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari,
sampai sembuh.
b. Siapkan adas 1/2 sendok teh, pulosari ¼ jari, rirnpang kencur 2
jari, rirnpang temulawak 1 jari, jintan hitam 114 sendok teh, daun
poncosudo (Jasminum pubescens) 1/4 genggam, gula merah
3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Baban-bahan tadi
lalu direbus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira
separonya. Setelah dingin disaring, dan siap untuk diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
3. Sariawan
Siapkan adas 3/4 sendok teh, ketumbar 3/4 sendok teh, daun iler
1/5 genggam, daun saga 1/4 genggam, sisik naga 1/5 genggam,
daun sembung 1/4 genggam, pegagan 1/4 genggam, daun kentut
1/6 genggam, pulosari 3/4 jari, rimpang lempuyang wangi 1/2 jari,
rimpang kunyit ½ jari, kayu manis ¾ jari, gula merah 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus
dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa separonya. Setelah
dingin disaring, siap untuk diminum. Sehari 3 kali, setiap kali cukup
3/4 gelas.
4. Haid tidak teratur
Siapkan daun dan bunga srigading masing-masing.1/5 genggam,
jinten hitam 3/4 sendok teh, adas 1/2 sendok teh, pulosari 1/2 jari,
bunga kesumba keling 2 kuntum, jeruk nipis 2 buah, gula batu
sebesar telur ayam, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.
Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minurn 3 kali sehari,
masing-masing 3/4 gelas. Keracunan tumbuhan obat atau jamur
Siapkan serbuk buah adas sebanyak 5 g, lalu seduh dengan
setengah cangkir arak. Minum selagi hangat.
5. Batu empedu
Serbuk buah adas sebanyak 5 g diseduh dengan 1 cangkir air
panas. Minum setelah dingin. Lakukan setiap hari.
CATATAN :
- Pengobatan hernia tetap dengan cara operasi, yaitu rnenutup lubang
saluran yang ada. Adas hanya menaikkan sementara usus yang turul
kelipat paha.
- Hindari penggunaan adas dalam dosis besar.
- Pemakaian buah adas kadang menyebabkan sering kentut dan
bersendawa.
- Buah adas efektif untuk pengusir serangga (insect repellent).
20. Bidara
Nama Tanaman Bidara Upas (Merremia mammosa (Lour.) Hall.f.)
Nama Lokal Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon).
Deskripsi Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di
halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat
dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai
ketinggian 250 m dpi. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Philippine,
merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya
kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal,
bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing,
panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk
payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng
berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul
didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang
air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit
umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila
kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau
menanam umbinya.
Untuk Penyakit Demam, batuk, serak, Difteri, Radang
tenggorok, radang paru,; Radang usus buntu, Typhus, sembelit, Muntah
darah, Kanker; Kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis
(Luns).;
Pemanfaatan
BAGIAN YANG DIPAKAI: Umbi.
KEGUNAAN:
- Demam, batuk, serak.
- Difteri, Radang tenggorok, radang paru, radang usus buntu.
- Typhus, sembelit, buang air besar darah dan lendir.
- Muntah darah.
- Kencing manis (DM), Batu kandung kencing, Keracunan makanan,
gigitan ular.
- Kanker, kusta, syphilis (Lues).
PEMAKAIAN LUAR:
Digunakan untuk memperlancar keluarnya air susu ibu (ASI), obat luka
terpotong, luka bakar, bengkak, penyakit kulit, gigitan ular.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-100 g umbi segar diparut atau digodok.
Pemakaian luar: Umbi diiris tipis-tipis atau diparut menjadi bubur,
untuk dibalurkan ketempat yang sakit seperti luka, bengkak-bengkak,
gigitan ular dan sebagainya.
CARA PEMAKAIAN:
1. Radang usus buntu :
1/4 jari umbi dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan 1 sendok
makan air gula, kemudian diperas dan disaring Ialu diminum. Sehari
2 kali.
2. Muntah darah, typhus:
Umbi segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut, peras dengan
sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 1 gelas kecil. Minum.
3. Buang air besar darah dan lendir :
50 g umbi dicuci lalu dipotong-potong, tambahkan gula jawa
secukupnya, godok dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, minum sedikit-sedikit.
4. Difteri :
Umbi segar secukupnya, dicuci lalu diparut, peras dengan sepotong
kain sampai terkumpul 1 gelas kecil. Dipakai untuk kumur-kumur di
tenggorokan selama 23 menit, lalu ditelan.
5. Serak, batuk kering:
Umbi segar sebesar 1 jari tangan dicuci bersih, dipotong tipis-tipis
lalu dikunyah. Lakukan 3-4 kali dalam sehari.
6. Batuk :
100 g umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan sirop gula batu
secukupnya, diaduk sampai merata lalu diperas dan disaring, minum.
7. Batuk rejan:
1/2 jari umbi segar dicuci lalu diparut, diremas dengan 2 sendok
makan air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring,
minum. lakukan 2 kali sehari.
8. Kencing manis:
100 g umbi segar dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan sepotong
kain. Minum setiap pagi, 1/2 jam sebelum makan.
9. Keracunan makanan:
Umbi segar secukupnya dicuci bersih Ialu diparut, peras dengan
sepotong kain sampai terkumpul 1/2 gelas. Minum.
10. Kanker, kusta (Morbqs Hanson):
3/4 jari umbi segar dicuci lalu diparut, tambahkan 4 sendok makan
air matang dan 2 sendok makan madu. Diaduk merata, lalu diperas
dengan sepotong kain, dibagi untuk 3 kali minum yang habis dalam
sehari.
11. Luka-luka di kulit :
Umbi segar dicuci lalu diiris tipis-tipis, letakkan di atas luka.
12. Melancarkan pengeluaran ASI:
Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, borehkan disekeliling
payudara.
13. Luka bakar:
Umbi segar dicuci bersih lalu diparut, bubuhkan diatas luka bakar,
bila perlu dibalut.
14. Gigitan ular:
Umbi segar dicuci lalu diparut sampai menjadi adonan seperti
bubur.Tempelkan diatas luka gigitan, lalu dibalut.
15. Syphilis (lues):
1 jari umbi segar dicuci bersih lalu diparut, tambahkan 2 sendok
makan air masak dan 1 sendok makan madu murni, peras dan
saring, minum. Lakukan 3 kali sehari.
16. Batu kandung kencing / kencing batu:
10 g umbi bidara upas, 10 g daun kumis kucing, 15 g daun keji
beling, dicuci lalu umbi dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan
1 liter air, sampai tersisa 150 cc. Setelah dingin disaring lalu
diminum. Sehari 3 x 50 cc.
Sumber: http://kyaimbeling.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar