Gunung Merapi keluarkan asap panas (Foto: okezone)
Badan Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) telah menurunkan status Merapi dari siaga menjadi waspada.
Namun bukan berarti ancaman yang berasal dari gunung teraktif sedunia ini selesai. Kemungkingan terjadinya bencana lahar dingin dan material Merapi setiap saat bisa terjadi tatkala hujan deras turun dari puncak Merapi.
“Kami kini fokus untuk menangani bahaya sekunder Merapi. Misalnya, banjir lahar dingin yang mungkin terjadi selama musim hujan ini,” kata Komandan Tanggap Bencana Merapi Kabupaten Sleman, Widi Sutikno, Minggu (2/1/2011).
Menumpuknya material Merapi di kawasan puncak, semua sungai di Sleman yang berhulu di Merapi berpotensi mengalirkan lahar dingin. Di antaranya, Kali Boyong, Kali Kuning, Kali Gendol dan Kali Opak.
“Kami prioritaskan penanganan lahar dingin, apalagi kini Kali Opak yang tadinya tak tersentuh lahar dingin, juga sudah mengalirkan material Merapi,” katanya.
Salah satu usaha mengurangi ancaman lahar dingin, Pemkab Sleman terus melakukan normalisasi alur di sungai-sungai yang berhulu di Merapi tersebut.
Menurut Widi, setidaknya setiap hari Pemkab menurunkan 10 unit alat berat untuk menormalkan alur sungai tersebut. Pasalnya, sebagian besar alur sungai tersebut telah dipenuhi material Merapi.
“Beberapa hari yang lalu, Kali Gendol dan Kali Opak dibanjiri lahar dingan material Merapi setelah diguyur hujan di puncak Merapi,” ucapnya.
Sementara, Lurah (Kades) Argomulyo, Kec Cangkringan Sleman Sutrisno mengatakan, akibat lahar dingin di Kali Gendol, warga sejumlah dusun di desanya terpaksa diungsikan lagi ke tempat yang lebih aman di sejumlah sekolah di desanya.
"Warga yang tinggal di pinggiran Kali Opak dan Kali Gendol telah kami imbau agar terus waspada akan ancaman lahar dingin ini," ujar Sutrisno, saat dikonfirmasi.
Sejumlah patung terendam lahar dingin di pinggir jalan raya Magelang-Yogyakarta Dusun Gempol, Gulon, Salam, Magelang, Jateng, Kamis (6/1). Pedagang kerajinan batu mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah karena barang kerajinan dagangannya rusak terendam material vulkanik akibat banjir lahar dingin Kali Putih. FOTO ANTARA/Anis Efizudin/Koz/mes/11.
Sumber: news.okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar